NovelToon NovelToon
Hasrat Tertahan Presdir Tampan

Hasrat Tertahan Presdir Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Nikahmuda / One Night Stand / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:229.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Emekama

Dibawah umur minggir!
Mengandung banyak bawang!


"Ini adalah pertama kalinya, setelah sekian lama kujaga, aku benar-benar sudah memberikannya pada malaikat pelindungku selama ini, seorang most wanted di sekolah. Pria yang diam-diam juga aku kagumi, " ucap seorang gadis yang sedang duduk di atas ranjang sambil berlinang ari mata. Ia menutupi tubuh polosnya dengan selimut tebal yang ada di sana.

Gadis yang selalu menjadi pusat perhatian bagi kaum Adam itu, hidupnya jauh dari kata tenang, ia kerap mendapatkan pembullyan dari teman-temannya.

Bahkan ia tidak bisa mempertahankan harga dirinya.

Lebih sialnya lagi, ia dipaksa menikah dengan pria yang sama sekali tidak dia cintai, bahkan usianya terpaut sepuluh tahun lebih tua darinya.

Mampukah Arneta Anindya Putri melewati semua ujian dalam hidupnya, akankah dia mendapatkan kebahagiaan di akhir cerita nanti? Siapa pria yang akan menjadi pelabuhan cinta terakhir Arneta?



Cover by_pinterest. Edit by_emekama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emekama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps.2

Kedua netra Arneta menatap manik pria tersebut sambil berkaca-kaca. Untuk saat ini ia tak mampu berkata-kata.

Apakah pria yang ada di depannya saat ini adalah seorang malaikat, Arneta belum pernah bertemu dengan pria sesempurna ini sebelumnya. Wajah itu memiliki garis tegas, hidung yang tajam. Sedangkan hoodie yang dikenakannya sangat pas di tubuh itu membuatnya semakin terlihat gagah. Matanya seperti bunga persik, semakin indah dilihat saat ia menunduk dengan tatapan teduh. Sungguh tidak tahu lagi bagaimana cara mengartikan keindahan makhluk Tuhan satu ini. Neta terlena untuk beberapa saat dan melupakan sejenak perihal penghianatan dari teman sekelasnya.

"Ambil payungnya!" ujar pria berhoodie tersebut dengan nada dingin, tetapi tetap penuh kharisma.

"Tidak perlu, aku tidak membutuhkannya ... lagi pula siapa kamu dan apa pedulimu, hiks...," balas Neta judes sambil terus meneteskan air matanya.

"Bukankah kamu hanya membuang-buang waktu saja dengan bersedih seperti ini? Hanya karena seorang penghianat tak berguna dan kamu menangis, tidak menyangka kamu benar-benar b0doh dan tidak bisa berpikir luas," sarkas pria itu, ia membiarkan diri sendiri kehujanan dan lebih memilih untuk memberikan payungnya pada Arneta.

Pria itu tak ingin berlama-lama memayungi Arneta, ia meraih tangan si gadis agar memegang payungnya sendiri. Lalu ia bergegas lari masuk ke dalam mobil.

Neta hanya bisa menatap kepergian pria misterius tersebut dengan tatapan kosong yang sulit untuk diartikan.

"Apa dia pria misterius yang selalu menolongku sejak aku masuk ke sekolah ini? Apa dia malaikat? Kenapa tampan sekali? Astaga?" tanya Neta pada diri sendiri.

"B0doh, apa yang dia katakan tadi benar? Dia tau apa yang sedang terjadi denganku!" Neta memukul kepalanya berulang kali merutuki dirinya yang lemah hanya karena seorang penghianat, tak biasanya ia selemah ini. Ia memukul kepalanya berulang kali agar dirinya sadar bahwa menyesal telah berteman dengan seorang penghianat tak ada artinya.

"Hidup harus terus berjalan, Arneta Anindya Putri. Waktumu akan jadi sia-sia kalau hanya untuk menyesali apa yang terjadi ... Arneta gadis kuat harus bangkit, kamu pasti bisa ... toh kamu juga tidak pernah bergantung dengan Villia dan temannya yang lain, merekalah yang bergantung padamu, ayo Arneta kamu bisa melewati ini dengan mudah seperti hari biasanya!" seru Arneta sambil berdiri dengan penuh keyakinan di tengah derasnya hujan. Ia menutup payung tersebut lalu memasukkannya ke dalam tas.

Sia-sia mengenakan payung karena tubuhnya sudah basah kuyub dan ia harus segera pulang. Ia menaruh semua buku-bukunya ke dalam jok motor agar tidak basah terkena air hujan.

Ia juga lebih memilih untuk menerjang hujan sambil membelah jalanan untuk kembali ke istana kecilnya.

.

Sementara itu di dalam mobil.

"Juan, apakah kamu bisa melihatnya?" tanya seorang pria ber-hoodie pada sosok pria yang sedang mengemudikan mobil mewah miliknya.

"Iya, Tuan. Saya sudah memperhatikannya sejak awal ... di sekolah ini hanya Arneta yang tidak mengenali Tuan. Apakah Tuan akan mulai mengekspose diri di depannya?" tanya Juan penuh antusias.

"Hm, mungkin sudah waktunya. Aku lelah harus bermain petak umpet dengan gadis satu ini. Jalan dan ikuti dia sampai rumah. Kita pastikan dia baik-baik saja," ujar Arsen penuh penegasan.

"Baik, Tuan."

Pria yang bernama Juan itu hanya bisa geleng kepala tak percaya melihat cara Tuan mudanya memperlakukan seorang gadis biasa dengan cara seperti itu. Sedangkan pada kenyataannya dia ribuan kali menolak gadis yang selalu mendekatinya. Ia bahkan merasa ilfil jika ada gadis yang terlalu berlebihan mendambakannya.

"Padahal Anda sendiri sedang basah kuyup, tapi Anda lebih mementingkan keselamatan gadis itu. Sepertinya gadis itu yang bisa membuat Tuan bersemangat pergi ke sekolah selama ini," gumam Juan lirih sambil sesekali melirik ke arah tuan mudanya yang berwajah dingin itu melalui kaca spion. Pria berhoodie itu mengenakan earphone di telinganya sehingga tak mendengar apa yang Juan katakan.

.

Setibanya di rumah Neta langsung membersihkan diri sekalian mencuci seragamnya yang masih harus dikenakannya besok.

"Hatchi...." Neta bersin berulang kali padahal dia sudah membuat wedang jahe untuk menghangatkan tubuhnya setelah kehujanan.

Tubuhnya mengigil, ia lebih memilih untuk berselimut di dalam kamar.

Lima belas menit kemudian. Hujan mulai mereda.

Samar-samar gadis itu mendengar suara ketukan pintu berulang kali, Neta bergegas menuju ke pintu depan dan membukanya.

Kosong melompong!

Tidak ada siapa pun di sana.

"Sudah sampai rumah seperti ini, apakah ada yang akan menjahiliku lagi kali ini, hah!" ujar Neta sambil bernapas berat. Sebenarnya ia sangat lelah setiap hari selalu diperlakukan buruk oleh semua gadis disekolah. Bahkan penghianatan membuat hati Neta lelah seperti sudah mencapai batas kesabarannya. Tidak tahu lagi apakah esok ia akan kuat dan tenang seperti biasa saat mendapat perlakuan buruk dari para gadis itu.

Setelah berdiri beberapa saat dan tak ada seorang pun di sana, Neta kembali menutup pintu, sebelum itu tiba-tiba ia menyandung kotak kecil yang tergeletak di lantai.

Neta segera mengambil benda tersebut dan membukanya.

"Apa ini? Semoga bukan tikus atau semacamnya," ucap Neta sambil agak menjauhkan kotak tersebut dari tubuhnya kemudian membukanya secara perlahan. Ia menunggu hingga beberapa saat.

Tidak ada benda aneh yang keluar, Neta mendekatkan kotak itu dan melihatnya.

Ternyata di dalamnya terdapat obat pereda flu dan demam juga ada vitamin. Di sana pun juga tertulis sebuah surat dengan tulisan tangan yang sangat indah.

'Jangan lupa diminum obatnya ... lekas sembuh ya.'

Sungguh manis!

Neta kembali melihat sekeliling, tidak ada siapa pun di sana. Hanya ada genangan air hujan di sekitar rumahnya.

"Siapa yang memperhatikanku sampai sejauh ini, bahkan aku sakit pun juga ada yang tahu. Apa dia pria tampan yang berhoddie tadi atau penggemarku yang lain? Haih... ini tidak seperti biasanya, apakah masalah di hidupku akan semakin bertambah banyak?"

Neta tak ingin ambil pusing dibuatnya.

Ia segera mengambil makanan di dapur dan memakannya beberapa sendok lalu segera meminum obat tersebut.

Setelahnya ia kembali beristirahat ke kamar.

.

Di sebuah apartment mewah. Seorang pria tampan duduk di sofa sambil memerhatikan beberapa dokumen di tangannya.

"Setelah pesta kelulusan, Nona muda akan kembali ... apakah Tuan sudah mengetahuinya?" sahut Juan pada pria yang duduk di depannya.

"Hm," jawabnya singkat.

Juan tak berani berkata lebih banyak lagi, apalagi kalau jawaban Tuan mudanya sudah singkat, padat, dan jelas seperti ini.

Juan lebih memilih untuk kembali fokus dengan berkas-berkas yang ada di depannya.

"Sepertinya suasana hati Tuan muda tidak baik hari ini. Apa aku yang terlalu banyak berpikir? Ekspresinya semakin dingin. Perubahan sikap Tuan sepertinya tergantung gadis yang bernama Arneta itu. Sepertinya hanya dia yang mampu membuat Tuan tidak merasakan kesepian." Juan bermonolog dalam hati.

.

.

.

1
Sri Siyamsih
lanjut k
M Nurhalimah
udah berapa bab masih cerita Arneta dan Arsen di hotel
M Nurhalimah
nikah dulu cepet
Neng Saripah
minta d tampol c arsen 😂😂
Sri Siyamsih
arsen modus trs deh 🤭
Lilik Juhariah
iseng Banget dengkur di rekam
M Nurhalimah
dah nikahin aja biar gak terus nahan
Sri Siyamsih
he he arsrn iseng juga y. lnajut k upnya 💪😁
M Nurhalimah
gas keun akad nikah
RaVaNieZka
TOP
Sri Siyamsih
lanjut k upnya
Sri Siyamsih
ah delia kl ini nggk peka, 😁
🍉 Chin-mae 😕
apa Arsen mau menolongnya 😁, up thor yg bnyk
Ripah Ajha
beliin pembalut sen,🥰
Susanty
Assalamualaikum

Hai Author....
Aku suka bgt sama ceritanya, romantis.
suka sama karakter Arsen yang setia, penyayang dan Bucin .
ceritanya gak berbelit-belit, penulisannya juga bagus, kata²nya mudah di pahami.
semangat trs dalam menulis Thor
update yang banyak,dan semoga banyak pembacanya, karna Cerita sebagus ini masih sedikit yang baca..
TereLea(♥ω♥ ) ~♪: Walaikum salam ♡
terima kasih dukungannya 😍
total 1 replies
Ripah Ajha
lagi dong Thor🥰
Susanty
ceritanya menarik bgt.
aku suka sama pemeran utamanya, kuat,tangguh dan cerdas
Ryani
aghhh tanggung🤣🤣
Sri Siyamsih
lanjut k upnya yg byk 😁🙏
Ryani
perjelas dulu status mu bego, minta di cerain kek
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!