NovelToon NovelToon
Aku Dan Lelaki Yang Merenggut Kesucianku

Aku Dan Lelaki Yang Merenggut Kesucianku

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Konflik etika
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Deyulia

Pernah mengalami pelecehan saat akhir SMA, membuat Latifa hampir gila dan trauma. Latifa berubah drastis dan selalu mengurung diri serta depresi. Hal itu membuat kedua orang tua Latifa curiga.

Satu-satunya cara agar Latifa sembuh, yaitu Latifa diungsikan ke kampung halaman orang tua Latifa yang tentram dan damai.

Empat tahun kemudian Latifa kembali ke kota, demi sang buah hati. Latifa melamar pekerjaan di sebuah rumah makan yang ternyata pemiliknya merupakan seseorang yang ada hubungannya dengan lelaki yang pernah membuat masa depannya menjadi suram.

Ketika Latifa sesekali membawa sang putra semata wayang ke kota, kehadiran sang putra menimbulkan sebuah kecurigaan seseorang. Siapakah sebenarnya seseorang itu, sampai rela menyewa mata-mata untuk mengawasi putra dari Latifa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2 Diungsikan

  Perasaan kaget dan shock kini menyelimuti wajah Pak Yudi dan Bu Dian. Berita kehamilan Latifa yang didapat dari Dokter Hana tadi, membuat mereka berdua untuk sejenak diam mematung.

  "Apa, kenapa dia bisa hamil? Sebenarnya apa yang terjadi dengan anak kita?" Pertanyaan itu terlontar dari bibir Pak Yudi beberapa saat kemudian, diliputi wajah yang marah sekaligus tidak percaya.

  Bu Dina yang ingat akan kata-kata Dokter Hana tadi di dalam ruang pemeriksaan, segera menghampiri suaminya dan meraih tangannya dengan lembut, lalu mengusapnya berusaha menyalurkan energi positif supaya suaminya bisa mengontrol emosi dan tenang.

  Bu Dina yang melihat Rayana, segera memberi isyarat untuk segera membawa Latifa ke dalam kamarnya. Rayana patuh, lalu meraih lengan Latifa dan membawanya ke kamar Latifa.

  "Apa yang dibicarakan Dokter tadi di dalam ruang pemeriksaan, Bu? Katakan semua pada bapak. Dan kenapa Latifa bisa hamil?" Pak Yudi kembali melontarkan tanya yang sejak tadi belum terjawab.

  "Bapak tenang dulu. Sekarang kita masuk kamar, biar ibu ceritakan semua yang dikatakan Dokter Hana." Bu Dina berdiri lalu membawa Pak Yudi masuk ke dalam kamar.

  Di dalam kamar, Bu Dina yang sudah mendudukkan suaminya di kursi dalam kamar itu, ikut duduk di sampingnya sembari tidak lepas mengusap lengan suaminya.

  "Kata Dokter Hana, setelah diperiksa secara detil, feeling-nya mengatakan bahwa anak kita pernah mengalami suatu hal yang mengguncang jiwanya, sehingga berakibat buruk kepada kesehatan psikisnya. Latifa mengalami trauma, ...."

  "Trauma? Trauma kenapa? Lalu hal apa yang mengguncang jiwanya itu? Apakah keadaan Latifa seperti ini ada kaitannya dengan kejadian sebulan yang lalu, ketika dia ditemukan tidak sadarkan diri di bawah rumah panggung kita?" duga Pak Yudi dengan muka kembali memerah menahan emosi yang kembali memuncak.

  "Tenangkan emosi Bapak. Percuma kita emosi, buktinya dengan emosi sampai saat ini kita belum juga menemukan penyebab anak pertama kita berubah menjadi murung seperti sekarang ini. Setiap kita mencoba bertanya dan mengorek keterangan darinya, reaksinya justru di luar dugaan, Latifa menjerit-jerit."

  "Lalu dengan cara apa kita harus mencari tahu, apa yang sebenarnya telah dialami anak kita malam itu?" Pak Yudi menatap wajah istrinya dalam meminta sebuah penjelasan.

  "Trauma yang dialami anak kita termasuk trauma ringan, yang bisa disembuhkan dengan mendatangi psikiater atau yang lebih mudah, yaitu dengan dibiarkan pikirannya tenang. Latifa harus kita ungsikan ke tempat yang lebih nyaman dan damai, supaya pikirannya kembali tenang dan stabil," jelas Bu Dina, tapi tidak cukup menenangkan Pak Yudi.

  "Lantas, kenapa dia bisa hamil? Itu yang ingin bapak dapatkan jawabannya, apakah anak kita telah menjadi korban pemerkosaan, atau justru dia terjerumus ke dalam kenakalan remaja?" duga Pak Yudi risau dan tidak sabar.

  "Tenang, Pak. Nanti kita tanyakan secara perlahan pada anak kita saat dia tenang. Kita coba suruh Rayana saja yang bertanya. Siapa tahu, melalui adiknya, Latifa mau berterus terang," bujuk Bu Dina tidak berputus asa agar Pak Yudi bisa tenang menghadapi kemungkinan yang paling buruk sekalipun.

  Sejenak keduanya diam mematung, larut dalam pikirannya masing-masing.

  Sementara di dalam kamar Latifa, Rayana yang sudah mengetahui keadaan sang kakak, berusaha memberikan kenyamanan untuk sang kakak. Karena Rayana tahu, dia yang akan ditugasi mengorek keterangan dari Latifa terkait perubahan sikapnya.

  "Ya ampun, ada apa dengan kakakku ini? Benarkah Mbak Tifa diperkosa? Lalu dengan cara apa aku bisa mengorek keterangan dari Mbak Tifa, sementara selama ini saja Mbak Tifa selalu berteriak jika ditanyakan kejadian apa setelah malam perpisahan itu."

***

  "Mbak diperkosa, Ra. Mbak diperkosa teman sekelas Mbak yang menyukai Mbak. Dia lari entah ke mana setelah berhasil memperkosa Mbak," cerita Latifa setelah berhasil ditanyai Rayana beberapa hari kemudian, tentu saja pertanyaan Rayana yang berhasil dijawab Latifa ini, benar-benar menunggu suasana hening dan tenang.

  Pengakuan Latifa yang membuat Rayana shock, berhasil direkam di Hp Rayana, atas perintah kedua orang tuanya.

  "Mbak bisa ceritakan, siapa yang sudah memperkosa Mbak?" tanya Rayana lagi hati-hati.

  Latifa diam, raut wajahnya seakan sedang mengingat rekaman kejadian yang pernah menimpanya. Lalu air muka wajah itu berubah menjadi sedih. Latifa bukan menjawab, akan tetapi menjerit-jerit sehingga membuat Rayana panik.

  "Sudah, Mbak. Aku ti~tidak akan tanyakan itu lagi." Rayana menghentikan penyelidikannya yang justru lagi-lagi membuat Latifa histeris dan menjerit, sehingga sampai kini siapa yang telah menodai sang kakak belum terungkap dengan jelas.

  "Siapa sebenarnya yang telah memperkosa kakak aku? Tega banget laki-laki itu," kesal Rayana sembari mengusap bahu Latifa yang sudah mulai tenang.

  Melihat sang kakak tertidur, Rayana keluar dari kamar Latifa, lalu menyerahkan hasil rekaman di Hpnya pada Pak Yudi.

  Pak Yudi dan Bu Dina cukup terkejut dengan pengakuan Latifa yang didengar dari rekaman Hp Rayana. Sayangnya pelaku pemerkosa itu belum juga terungkap dari bibir Latifa. Kalau diamati Latifa memang mengalami goncangan jiwa, sehingga percuma ditanya lebih lanjut pun. Sehingga Pak Yudi dan Bu Dina sepakat akan mengajak Latifa berobat ke psikiater.

  Latifa beberapa kali dibawa ke psikiater. Namun setelah kurang lebih tiga kali dibawa ke sana, belum juga terlihat hasil yang baik, setiap ditanya Latifa akan bungkam dan menjerit jika pertanyaannya menyangkut kejadian di malam setelah acara perpisahan sekolah itu.

  Karena perut Latifa semakin lama semakin kelihatan membesar, Pak Yudi dan Bu Dina akhirnya sepakat membawa Latifa mengungsi atau diasingkan dulu di kediaman kedua orang tua Pak Yudi. Kebetulan kedua orang tua Pak Yudi tinggal di kampung yang keadaan alamnya masih sangat bagus dan adem, diduga cocok untuk penyembuhan Latifa..

 "Apakah, Bapak yakin akan mengasingkan anak kita di rumah nenek dan kakeknya? Apakah tidak akan merepotkan mereka, Pak?" tanya Bu Dina was-was.

  "Bapak yakin, Bu. Di sana sepertinya tempat yang bisa menyembuhkan trauma dan guncangan anak kita. Biarlah kita dua minggu sekali atau paling lama sebulan sekali menengok ke sana. Dan yang terpenting, Latifa aman dari gunjingan tetangga kita jika dia berada di sana," pungkas Pak Yudi dengan raut wajah yang sedih.

  Hari itupun Latifa dibawa ke kampung halaman orang tua Pak Yudi. Jarak Jakarta-Bogor sepertinya tidak akan menjadi penghalang untuk Pak Yudi dan Bu Dina menengok Latifa setiap dua minggu sekali ke kampung halaman nenek dan kakek Latifa, yang tempatnya benar-benar di pelosok kampung.

Sementara itu, seorang anak lelaki remaja yang baru lulus SMA, tengah bersiap untuk terbang ke Negara Paman Sam untuk melanjutkan study nya di sana.

"Kamu baik-baik di sana, belajar yang benar. Seminggu sekali papa dan mama akan hubungi kamu," ujar lelaki berusia sekitar 42 tahun itu mengantar anak lelaki pertamanya ke bandara.

"Dika pamit, ya, Pa, Ma. Dika janji, setelah Dika mendapatkan gelar S2, Dika akan pulang ke Indonesia."

"Dan jangan lupa, kamu harus siap-siap menjalankan amanah Kakekmu memimpin perusahaan cabang miliknya sepulang dari Paman Sam. Siapkan mentalmu dari sekarang supaya saat kembali nanti, kamu siap segalanya," peringat Pak Raka sang papa.

Tanpa menyahut lagi, Dika menyunggingkan senyum pada kedua orang tuanya, lalu melambaikan tangan dan membalikkan badan menuju bandara.

"*Aku juga pamit Tifa, maafkan aku yang telah menghancurkan masa depanmu*," batinnya penuh sesal seraya bergegas meninggalkan bandara Sekarno-Hatta.

1
Citra Merdeka
dika nyosor terus 😁
Citra Merdeka: 😁😁😁🍓🍎🍎🍊🍈
Lina Zascia Amandia: 🥰🥰🥰🥰🥰🥰
total 2 replies
Citra Merdeka
like
Lina Zascia Amandia: Trmksh
.. 🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Nasir
Lanjut...
HarryJu
Next...
Riyall Arieserra
up date lagi torr
Lina Zascia Amandia: Ditunggu ya besok.
total 1 replies
Citra Merdeka
nunggu latifa kena penyakit bucin 😁
Lina Zascia Amandia: Sippp
total 1 replies
Citra Merdeka
lanjut Thor.... gantung bikin penasaran 😁
Lina Zascia Amandia: Tungguin, nanti dilanjut...
total 1 replies
Citra Merdeka
aku mampir Thor... mana kopi 😁
Lina Zascia Amandia: Ayo kopinya kasih dong... hehhehe
total 1 replies
Lina Zascia Amandia
Mampir dong wahai Readers Zayang...
Citra Merdeka
semoga dimudahkan dan berjodoh aamiin
terima kasih Thor update nya selamat pagi
Citra Merdeka: sama-sama Thor
Lina Zascia Amandia: Mksh byk. Trmksh singgahnya. Selamat pagi juga.
total 2 replies
Citra Merdeka
terima kasih Thor update nya selamat malam
Lina Zascia Amandia: Trmksh Kakak cantik sudah singgah..
total 1 replies
Citra Merdeka
waduh Dika usil😁
Lina Zascia Amandia: Wkwkwkwkkwkw
total 1 replies
Citra Merdeka
terima kasih Thor update nya
Citra Merdeka: siaaap In syaa Allah
Lina Zascia Amandia: Sama2. Tungguin lanjutannya ya Kak. Promosiin sekalian ke teman2nya ya Kak biar rame.
total 2 replies
Noviyanti
gk sabar liat dika bertemu sama gaza
Noviyanti
hm menarik nih. teruskan
Noviyanti
ya telusuri terus ya, biar bisa ketemu sama anakmu
Noviyanti
semangat latifa
Citra Merdeka
terima kasih update nya Thor
selamat hari raya idul adha
maaf lahir batin
Lina Zascia Amandia: Sama2 Kak. Selamat hari raya idul adha juga. Maaf lhr dn batin juga.
total 1 replies
Noviyanti
bunga mendarat, bayang2 menyedihkan pasti sulit dilupakan. semangat latifa
Lina Zascia Amandia: Mksh Kak Nov.
total 1 replies
Noviyanti
latifa dibawa dika, ya salah si arda si manas2in
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!