NovelToon NovelToon
Gadis Bercadar Jodoh Gangster

Gadis Bercadar Jodoh Gangster

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Bad Boy
Popularitas:26.1k
Nilai: 5
Nama Author: Kyure Aamz

Maulana Nevan Ganendra, para sahabatnya sering menyebut lelaki itu dengan sebutan gangster penyayang Bunda. Nevan selalu berhasil membuat orang terkena mental hanya dengan kata-katanya, mulutnya sangat licin seperti lantai yang baru saja di pel.

Tidak ada hari tanpa julit, ibarat kata pepatah hidup Nevan itu seperti sayur tanpa garam jika tidak julit. Sudah galak, julit, tak punya hati pula, lengkap sudah hidup Nevan. Semua berawal saat Nevan mendapat sebuah tantangan konyol untuk menikahi gadis bercadar bernama Nazma.

Nevan memanggil gadis itu dengan sebutan Nanaz, seorang gadis yang hidupnya penuh dengan masalah dan jauh dari kata bahagia.

°°°

"Berhenti kayak gini Nevan, sikap kamu bikin aku kelihatan semakin rendah di mata orang-orang." Air mata Nazma lolos begitu saja. "Boleh aku minta sesuatu."

"Apa?" Nevan seakan terhipnotis dengan tatapan Nazma.

"Jangan bilang aku sok jual mahal lagi, sakit dengernya. Aku emang miskin, tapi orang miskin juga punya harga diri."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kyure Aamz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

01. Tantangan konyol

Bel pulang sekolah berbunyi tiga menit yang lalu, Nevan berjalan sendirian menuju ke arah parkiran. Saat bel berbunyi Nevan memang langsung keluar begitu saja tanpa menunggu keempat temannya.

"Gila." Nevan bergumam sambil memijat pelipisnya.

Kejadian hari ini saat istirahat adalah hal yang paling gila dalam hidup Nevan, lelaki itu tadi mendapatkan tantangan konyol. Nevan bahkan memaksa seorang gadis untuk menjadi istrinya, gila memang.

°°°

Waktu istirahat Nevan bermain truth or dare bersama dengan keempat temannya, semua memilih dare kecuali Sean. Iqbal mendapat dare tidak makan malkist selama seminggu, Jeno yang mendapat dare membuat konten goyang pinggul sambil bilang aku gila.

Sementara Calvin mendapat tantangan harus bersikap kalem saat pelajaran, tentu saja itu tidak mudah dan sangat menyiksa Calvin. Sean hanya memilih truth, ia sudah tahu jika dirinya memilih dare pasti tantangannya akan sangat tidak masuk akal.

"Giliran anak Bapak Altair nih, calon sultan masa depan!" Calvin bersorak senang saat tiba giliran Nevan.

"Gangster penyayang bunda," ujar Jeno.

"Demi malkist, tulang anak orang dipatahin giliran dimarahin emak langsung ngambek." Iqbal tersenyum geli.

"Heh diem!" Nevan menunjuk Calvin, Jeno, dan Iqbal satu persatu, dan jangan lupakan tatapan tajamnya.

"Sabar." Sean berusaha menenangkan Nevan. "Tapi emang kenyataan."

"Heh!" Nevan berganti menunjuk Sean, hatinya semakin panas saja.

"Udah-udah, pilih truth atau dare Van?" tanya Jeno.

"Ya pasti truth lah, nyari jalan aman kayak Sean," kompor Calvin.

"Gangster kok milih truth, gangster apa? Gangster oreo? Atau malkist?" Iqbal malah menambah-nambahi.

Sudah tahu Nevan mudah terpancing, tapi malah sengaja dipancing. Bukan hanya dipancing tapi juga di panas-panasi, bagaimana bisa hati Nevan tenang. Bahkan wajah Nevan saat ini sudah memerah.

"Kata siapa?" Nevan menggebrak meja. "Gue pilih dare."

"Wah keren." Jeno bertepuk tangan.

Calvin tersenyum. "Oke, lo harus nikahin cewek yang pakek cadar, namanya Nazma."

"Gila lo!" Tentu saja tidak setuju. "Ngotak dikit lah."

"Jangan main-main sama pernikahan." Sebagai orang yang paling waras, Sean memiliki kewajiban untuk memberitahu.

"Halah paling juga Nevan nggak berani, gangster penyayang bunda dia." Iqbal yang biasanya begitu polos, kini pandai kompor seperti Calvin.

"Gue berani." Seorang Nevan tidak suka ditantang, ia samasekali tidak takut dengan tantangan.

"Tenang Bos, jangan maksain. Kalau nggak sanggup lo boleh lebih milih nyerah dan jadi asisten kita berempat selama sebulan, asik nggak tuh?" Calvin menaik turunkan alisnya.

°°°

"Kurang ajar." Ingin sekali Nevan mengutuk Calvin.

'Sabar, nggak boleh emosi.' Nevan mengatur nafasnya.

Calvin tiba-tiba muncul dan merangkul Nevan. "Gimana Bos? Kapan mau kawin?"

"Lo gue kawinin sama sapi!" sewot Nevan.

Jeno tertawa. "Sama ayam aja, biar bisa makan telur tiap hari. Entar si Calvin juga bisa makan ayam tanpa harus beli."

"Ngeri, makan istri sendiri." Iqbal bergidik ngeri.

"Jaket lo mana?" Sean menyadari Nevan yang tidak mengenakan jaket.

Nevan tidak mengeluarkan suara, ia baru ingat jika jaketnya dibawa oleh Nazma. Seragam gadis itu basah, dan Nevan terpaksa harus meminjamkan jaketnya. Bukan peduli, tapi hanya sebatas kasihan.

"Kepo." Nevan mempercepat jalannya.

"Itu kayak mirip jaket lo." Sean menunjuk ke arah Nazma.

Jeno tampak tidak percaya. "Demi oreo nya Om Evin, entah apa yang merasuki lo Van."

"Cuma jaket doang." Nevan terlihat begitu tenang.

"Wisssh, jangan-jangan lo udah suka ya Bos sama dia," tuduh Calvin.

"Mustahil," balas Nevan.

"Mustahil bukan berarti nggak mungkin," timpal Sean.

"Loh, bukannya mustahil itu emang nggak mungkin?" Iqbal ikut berkomentar.

Calvin membekap mulut Iqbal. "Bocil diem."

***

Nevan mengucapkan salam saat memasuki rumahnya, lelaki itu juga menyalimi tangan Ajwa yang sedang duduk di sofa. Ajwa terus mengamati Nevan, ia hafal betul jika Nevan selalu melepas jaket ketika sampai di kamar.

"Tumben udah lepas jaket?" Ajwa menatap heran Nevan.

"Oh itu ... jaketnya ...." Nevan mengusap lehernya. "Itu Bunda, di pinjem."

"Di lelang kalik Wa." Altair yang berada di samping Ajwa menyahut begitu saja.

"Di pinjem siapa?" tanya Ajwa.

"Di pinjem temen," balas Nevan.

"Siapa? Calvin? Kenapa dia kedinginan? Terus kamu pinjemin jaket gitu? Biar kayak yang di film-film?" Altair ikut-ikutan bertanya.

"Nggak lah, Nevan nggak sepeduli itu. Mau Calvin kedinginan, masuk sumur, guling-guling di api, Nevan nggak peduli." Sejak kecil ucapan Nevan selalu pedas.

"Temennya cewek?" Ajwa kembali bertanya.

"Hai bocil, bocil tuyul." Nevan pura-pura menyapa Arthan.

Nevan berjalan menghampiri Arthan yang sedang bermain mobil-mobilan di atas karpet berbulu, lelaki itu jongkok tepat di samping Arthan. Nevan sengaja mendekati Arthan agar bundanya tidak bertanya lebih jauh.

Andai Ajwa tahu jika Nevan meminjamkan jaketnya pada Nazma, pertanyaan Ajwa akan lebih banyak lagi. Di tambah lagi Nazma adalah gadis yang ia targetkan akan menjadi istrinya, bahkan Nevan yakin jika Altair tidak akan percaya.

"Woi bocil." Nevan merebut mobil-mobilan milik Arthan.

Arthan hanya menatap mobil-mobilan itu sekilas lalu mengambil mainan nya yang lain.

"Bocil tuyul, tumbenan lo sabar." Nevan tidak menyerah untuk menganggu Arthan.

Arthan menengadahkan kedua tangannya. "Ya Allah, jauhkan Althan dali godaan setan."

"Songong banget lo anj---"

"Jir." Altair melanjutkan ucapan Nevan.

"Nevan, siapa yang ngajarin ngomong kayak gitu. Kalau kesel istighfar, Bunda nggak suka Nevan ngomong kayak gitu."

"Maaf Bunda." Nevan seketika langsung jinak.

"Kakak juga, harusnya ngajarin yang baik. Bukan malah ikut-ikutan ngomong kayak gitu." Ajwa juga menasehati Altair.

Altair merangkul Ajwa agar istrinya tidak mengomel, pria itu mengambil jalan damai dengan meminta maaf. Jika Altair tidak mau kalah dan meladeni Ajwa pasti ujung-ujungnya akan tidak ada habisnya, pada akhirnya mereka akan bertengkar.

"Minta maaf Wa, bercanda doang tadi."

"Kata-kata kasar nggak bisa buat candaan Kak."

"Iya paham, ya udah maaf. Senyumnya mana?" Altair memegang pipi Ajwa.

"Hem." Ajwa berusaha untuk tersenyum.

"Yang ikhlas senyumnya, katanya kalau mau ngapain aja harus ikhlas."

"Emang Kakak tahu ikhlas itu apa?"

"Melakukan sesuatu dengan tulus, semata-mata hanya karena Allah."

"Iya bener." Ajwa tersenyum lebar, rasanya senang sekali mendengar kata-kata itu dari mulut Altair.

Altair ikut tersenyum. "Cantik Wa."

"Semua wanita cantik Kak."

"Nggak, nggak semua wanita itu cantik."

"Ya berarti Kakak mandang fisik."

"Ya nggak gitu lah, kalau di dunia ini semua cantik kata jelek nggak akan ada gunanya."

***

Sore ini Nevan mengajak Arthan jalan-jalan, tentu saja karena terpaksa. Jika bukan karena bundanya Nevan tidak akan pernah mau jalan berdua dengan Arthan, jelas-jelas kedua orang itu selalu musuhan dan tidak pernah akur.

"Abang, mau pelmen." Arthan menunjuk penjual permen.

Kedua orang itu kini berada di taman, Nevan benar-benar seperti seseorang yang sedang menjaga anaknya.

"Apa Yul pelmen? Di dunia ini nggak ada yang namanya pelmen, adanya permen."

"Iya, pelmen." Arthan berusaha mengucapkan huruf R.

"Di bilangin nggak ada yang namanya pelmen."

Kedua orang itu terus adu mulut, terlihat jelas jika Arthan tampak sangat kesal. Tenggorokan Arthan sampai kering karena meladeni abangnya yang gila itu.

"Pelmen setan!" Arthan tidak bisa sabar lagi.

"Heh, gue bilangin Bunda lo. Wah, pasti entar lo nggak di bacain dongeng lagi sama Bunda."

"Astagfilullah, Abang duluan yang mancing."

"Oke beli permen, gue kasih duit lo beli sendiri."

"Ndak, Abang yang beli. Althan tungguin di sini."

Kedua mata Nevan melebar, biadab sekali adiknya ini. Usia Arthan masih kecil tapi sudah menjadi juragan sejak dini, sangat tidak bisa di tiru. Karena lelah bertengkar Nevan akhirnya mengalah, dengan syarat Arthan harus menunggu dan tidak boleh kemana-mana.

***

Nazma sedang berjualan gorengan, biasanya di sore hari gadis itu berjualan gorengan di sekitar taman. Nazma juga berjualan bubur, saat berjualan Nazma tidak sengaja melihat anak laki-laki yang hendak menyebrang.

"Hei." Nazma menarik tangan anak itu yang hampir saja tertabrak.

"Bunda." Anak laki-laki itu memeluk Nazma.

"Hah? Bunda?" Nazma tampak bingung.

Anak itu melepaskan pelukannya. "Kok suala Bunda beda?"

Nazma tersenyum di balik cadarnya. "Nama Kakak Nazma, nama kamu siapa?"

"Althan, emang Bunda udah ganti nama ya? Bunda juga udah lupa ya sama namanya Althan?" Tatapan Arthan begitu polos.

Bersambung....

1
Sakirin
seru lo kak
Atik R@hma
Tak kira udah end,Alhmdulillah masih😘🤩💪
rhani bhelLo💕
yah di culik dah si nazma
ini pasti akal"n si aji
gimana sih si nevan udah tau si nazma lagi d ancem" pake d tinggal"
lanjuuuuut thoooor
Sumiati Ngurawan
mampir thor
Elis Juhaelis
mau lanjutannya
Neng Sum
lanjut kak semangat yang banyak update nya
Neng Sum
lanjut kak semangat
Neng Sum
lanjut kk semangatt
Neng Sum
lanjut kak author yg banyak update nyah semangatt
Neng Sum
lanjut kak outhor semangat yang banyak up date nya 💪💪😄
Neng Sum
di tunggu update ya outhor semangat😄💪💪
nuraeinieni
aq mampir thor
🇮🇩,inosuke,🇯🇵
wah kejam kali wak
🇮🇩,inosuke,🇯🇵
maksudnya? kan masih sklh thor
🇮🇩,inosuke,🇯🇵
hah bukan nya anak sklh belum boleh nikah ya?
Neng Sum
lanjutt kak😄😄
Zaldin Agt
kapan di update?
putri baqis aina
Keren banget thor, semangat terus ya!
hoba
Gemesin banget! 😍
Aono Morimiya
Saya merasa seperti berada di dalam cerita, mengalami segalanya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!