“Ayo menikah! Setelah satu tahun mari kita berpisah!” —Arcelio Alexander.
“Oke kalau itu yang Bapak mau. Tapi setelah menikah saya tidak mau tidur satu ranjang dengan Bapak!” — Keyla Putri.
Keyla Putri terpaksa menerima perjodohan dan menikah dengan gurunya sendiri demi menyelamatkan perusahaan ayahnya yang terancam bangkrut.
Bagaimana kehidupan rumah tangga Keyla dan Lio setelah mereka menikah? Mengingat Lio adalah guru paling dingin dan menyebalkan di matanya.
Akankah tumbuh benih-benih cinta di antara keduanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 34
Mereka diam di tempat. Terkejut melihat Lio dan Keyla sudah resmi menjadi sepasang suami dan istri yang sah dimata hukum bahkan agama.
Tidak bagi Jelita—wanita itu tersenyum senang. Karena akhirnya salah satu putrinya berhasil menikah dengan lelaki kaya.
"Bu, sebaiknya kita nggak usah ikut campur," ucap Tasya menarik lengan Jelita, mengajaknya menjauh dari sana.
Seperti yang Tasya tahu, hubungan mereka hanya sebatas ibu dan saudara tiri. Jadi, mereka tidak berhak ada di sana. Takut membuat suasana semakin runyam.
Jelita menepis tangan Tasya. Menatap putrinya dengan tatapan tak suka. "Kamu saja sana yang pergi. Dasar anak nggak berguna!" ketus Jelita meninggalkan Tasya dan menghampiri suaminya.
Tasya menghela nafas. Menuruti ucapan sang ibu yang memintanya pergi. Bukan sakit hati karena ucapannya, melainkan ingin menenangkan diri.
"Lebih baik aku cari—" saat hendak berbalik, tiba-tiba seseorang membungkam bibir Tasya dan menariknya.
******
"Ayah..." Keyla ingin sekali berlari dan memeluk Herman. Melampiaskan semua perasaannya di pundak ayahnya itu.
Namun, Lio sudah lebih dulu menahannya. Tak membiarkan gadis itu pergi begitu saja.
Lio membungkukkan sedikit badannya lalu berbisik, "ingat, kamu sudah menjadi istri saya. Jadi jangan pernah berani melangkah maju sedikitpun tanpa izin dari suami kamu. Kalau kamu nggak mau jadi istri durhaka dan dikutuk jadi batu." Lio menyeringai tipis.
Kalimat ancaman yang keluar dari bibir pedas Lio, lagi-lagi membuat Keyla terpaksa diam dengan perasaan dongkol. "Apa dia pikir aku ini maling kundang?" gerutu Keyla dalam hati seraya melirik kesal Lio, yang sedang tersenyum tanpa dosa.
Bara menghampiri putranya. Wajah dingin dan datarnya membuat Lio menelan ludahnya dengan susah payah.
Pria dingin itu berhenti tepat di hadapan Lio.
Krystal yang khawatir jika Bara akan melakukan sesuatu yang tidak-tidak pun bergegas menyusul Bara dan mengusap dadanya. Bermaksud untuk menenangkannya.
"Jangan buat malu. Toh mereka akan segera menikah beberapa hari lagi," ucap Krystal.
Bara menyingkirkan perlahan tangan sang istri dan beralih menepuk pundak Lio. "Apa-apaan kamu, hah?! Kenapa menikah nggak bilang-bilang Daddy? Bikin malu saja!" ucap Bara dengan rahang mengeras.
Benar dugaan Krystal. Kali ini Bara pasti akan memukul Lio, memberikan putranya itu pelajaran karena sudah membuat Bara malu.
Suasana menjadi tegang.
Lio bahkan hanya diam, malas menanggapi ucapan daddy nya. Jika Lio menanggapinya, dipastikan perdebatan besar akan terjadi dan Lio lah yang harus mengalah.
Meski sudah berumur, sikap Bara itu sebenarnya masih seperti anak kecil yang sering cemburu pada Lio. Apalagi kalau Krystal sudah memanjakan Lio dan mengacuhkan dirinya.
"Lio bisa jelaskan, Dad."
"Jelaskan apa?!" seru Bara menatap tajam Lio.
Sedangkan Keyla, gadis itu sedang tersenyum penuh kemenangan. Ternyata masih ada yang berada di pihaknya.
"Maafkan Lio, Dad. Lio salah." lelaki dingin yang selalu bicara pedas pada Keyla itu menunduk. Anehnya, hanya di depan Bara Lio tak bisa berkutik.
"Seharusnya, kamu bilang dong sama Daddy kalau udah nggak kuat nunggu seminggu. Daddy 'kan bisa mempercepat pernikahan kalian. Kalau begini, Daddy jadi malu sama Herman. Masak menikah nggak ada pesta, nggak ada tamu undangan?" ucap Bara dengan tawa meledak lalu tersenyum pada Keyla, menunjukkan deretan gigi rapinya. "Uang Daddy yang menumpuk di brangkas jadi nggak kepakai kalau begini," imbuhnya yang sontak membuat mereka semua tercengang tak terkecuali Keyla.
Keyla pikir, mertuanya itu kan membelanya.
Namun, ternyata tidak. Keyla lupa kalau dimana-mana seorang ayah itu pasti akan membela anaknya, bukan anak orang lain.
Hai...maaf baru up lagi karena sedang drop, kurang fit... aku usahakan up satu hari perbab ya kakak🙏❣️ terima kasih dukungannya