NovelToon NovelToon
Si Rubah Licik

Si Rubah Licik

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:11.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ws. Glo

Dipandang sebelah mata oleh orang-orang sekitar dan dikhianati suami tercinta. Hanya karena paras dan penampilannya yang tidak menawan.

Hidup ditengah-tengah manusia yang suka menghakimi sesama dan berbuat dusta. Rasa sakit mana lagi yang tidak dapat dia hindarkan?

Itulah mengapa dia memalsukan kematiannya dan menyamarkan identitasnya menjadi sesosok yang lain, demi membalaskan dendamnya!

Saking heroik setiap aksi yang ditunjukkannya lewat identitas barunya, dia sampai dijuluki si rubah licik! Mengapa bisa terjadi? Bagaimana kelanjutan kisahnya? Penasaran?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ws. Glo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1: Luapan perasaan

𝘗𝘰𝘷 𝘈𝘥𝘪𝘯𝘥𝘢.

Banyak yang bilang bahwa kamu akan dihargai dan memiliki segalanya ketika berparas cantik serta bertubuh seksi.

Begitulah kekejaman dunia. Dimana manusia-manusia didalamnya, suka menghakimi dan selalu memandang rendah insan yang dianggap fisiknya tidak sempurna.

Namaku Adinda Alexander berasal dari keluarga yang old money. Kakekku seorang pebisnis handal. Ia berhasil mendirikan satu perusahaan bernama Simsung Group, yang berkecimpung di bidang eletronik.

Setelah Kakek wafat, Papiku lah yang kemudian melanjutkan karir Simsung Group tersebut.

Disisi lain pihak keluarga Mamiku juga tak kalah kayanya. Harta warisan mereka tiada habisnya. Ayah mami adalah mantan panglima jenderal tentara, dan ibunya merupakan pensiunan aktris senior papan atas.

Kiranya ada sekitar 70 Trilliun jumlah kekayaan bersih keluarga kami, yang tidak lama setelahnya diwariskan kepadaku sebagai pewaris tunggal satu-satunya.

Papi dan mami meninggal akibat kecelakaan pesawat di sepuluh tahun yang lalu ketika aku masih berusia 17 tahun. Aku pun jadi sebatang kara. Namun hartaku berseliweran.

Dengan segala usaha serta kerja keras dan bantuan orang-orangnya Papi sebelumnya, aku lantas bangkit dari keterpurukan. Meneruskan bisnis keluarga yang telah dipercayakan sambil menempuh pendidikan demi sebuah gelar. Keuangan aku kontrol sebaik mungkin agar tetap stabil.

Meski mempunyai semua kemakmuran yang didamba-dambakan orang, namun aku ada beberapa kekurangan. Salah satunya bobot tubuhku yang tergolong gemukan.

Wajahku pun tidak cantik. Dipenuhi oleh jerawat dan noda hitam. Aku terlalu fokus mengurus bisnis sampai lupa mengupgrade diri. Sehingga membuatku seringkali jadi bahan tertawaan dan olokan oknum-oknum tertentu.

'Lihatlah dia! Bahkan seekor babi pun takkan tertarik padanya. Hahaha.'

'Hei bukannya dia kaya? Harusnya dia pandai merawat dirinya. Toh uangnya banyak. Apa dia pelit terhadap dirinya sendiri?'

'Aku benci mengakui ini, tapi dia benar-benar seperti sapi. Mukanya juga tidak seglowing independen woman yang lain.'

'Mana ada laki-laki yang mau menikahi gentong? Hahaha. Semoga khayalannya tidak sampai kesitu.'

Aku tidak peduli atas hardikan-hardikan serta penindasan tersebut. Lagipula mereka tidak setara denganku. Aku ingin hidup sesuai selera dan pilihanku.

Menginjak umur yang ke dua puluh lima tahun, akupun dipertemukan kepada sesosok pria tampan yakni Bram.

Awalnya dia adalah salah seorang karyawan di perusahaanku.

Tak tahu kenapa sedari pertemuan pertama, dia tiada henti-hentinya memepet dan mengejar-ngejarku.

Aku jelas terganggu. Perlahan-lahan aku membuka pintu hati untuk menerimanya masuk kedalam kehidupanku yang kosong.

Dia mengaku kalau dirinya seorang yatim piatu yang sama sepertiku.

Dia menggemaskan dan lucu. Bram seringkali menggodaku.

Ditambah tingkah lakunya sangat manja terhadapku setiap kali kami bertemu.

Aku seketika tertarik padanya. Selain bernasib sama, ia juga begitu lemah lembut dan perhatian kepadaku.

Aku tentu terlena dan luluh. Mana pernah aku diperlakukan seperti itu?

Jadi tak peduli darimana pun dia berasal dan bagaimana asal-usulnya, aku telah jatuh cinta.

Sesudah setahun menjalin asmara walau tidak sedikit yang menghujat, kami melangsungkan pernikahan.

Kami mempererat hubungan lewat janji suci yang diuntaikan di atas altar, dibubuhi oleh kemegahan dan kemewahan acara.

Mula-mula kehidupan rumah tangga yang kami bina, terlihat baik-baik saja.

Dia yang resmi jadi suamiku, aku beri jabatan tinggi untuk mendampingi posisiku di perusahaan. Agar dia lebih banyak belajar dan mengumpulkan pengalaman. Aku sengaja menguji kinerjanya.

Alhasil dalam waktu beberapa bulan, dia sukses menstabilkan proyeksi dan koneksi perusahaan. Aku selaku pimpinan/ CEO lantas mempercayakan hampir sepenuhnya kendali Simsung Group ke tangannya.

Sementara pelan-pelan aku beralih ke pekerjaan rumah tangga.

Tetapi pada satu hari yang kelam, keteguhan hati dan cintaku dirusaknya.

Aku menemukan dia bermesraan dengan sepupu jauhku Susi Anastasia. Seorang pemandu karaoke di salah satu club malam.

Tak tahu sejak bila mereka menjalin asmara. Intinya aku amat terluka dan kecewa.

Padahal aku sudah menganggap Susi seperti adik sekaligus sahabat, yang acapkali jadi tempatku mencurahkan isi perasaan. Memperlakukannya dengan baik dan sering menolongnya disaat kesusahan.

Aku langsung tertampar realita dan tersadar jika nyatanya, penyebab Bram tidak pernah menyentuhku sedari awal pernikahan adalah karena dia punya simpanan. Yakni sepupuku sendiri.

Gambaran suami yang penuh kasih, serta sesosok sepupu yang bagaikan adik seketika sirna dari lubuk hati kecilku ini.

Ragaku lunglai lemas dan dadaku bagai ditimpa batu besar. Sungguh sakitnya pengkhianatan. Terlebih bila orang yang kita percaya adalah pelakunya.

Amarah dan kemurkaanku tatkala meledak-ledak dan segera mengambil tindakan mengusir mereka berdua.

Bram yang tidak terima melakukan penolakan keras. Aku melawan tanpa rasa takut dan was-was.

Sehingga tanpa berpikir panjang, Bram yang tak kuasa menahan amukannya langsung menghabisiku.

Ia menyepakkan kakinya kuat ke arahku dan berkali-kali tangannya menghantam buas diriku, sembari melontarkan cacian, makian serta pengakuan bahwa sesungguhnya dia tidak mencintaiku.

Bram lebih peduli terhadap kekayaanku yang merupakan tujuan awalnya mendekatiku.

Sungguh terlukanya hatiku.

Bram mengeroyokku secara membabi-buta tanpa pengampunan.

Aku yang telah kehilangan separuh tenaga, terkulai tak berdaya. Perlahan mataku tertutup rapat dan nafasku seolah tak lagi menderu.

Detak jantungku terhenti.

Sesaat aku merasa, tubuhku telah mati.

Namun tidak berselang lama sesudahnya, mataku mendadak mencelek. Jiwa yang keluar dari dalam raga, seakan ditarik masuk kembali oleh sang ilahi.

Aku sadar betul disaat tubuhku berada dalam sebuah karung yang terguling-guling jatuh.

Kepalaku puyeng dan isi perutku seakan bertempur-tempur, yang ingin sekali membuatku memuntahkannya.

Bruuukkk.

Perputaran yang menyakitkan itu terhenti.

Aku meronta-ronta hingga mencabik-cabik karung yang membungkusku ketat, berusaha mengeluarkan tubuhku dari bungkusannya.

Sraaaakkk.

Aku menongol keluar dari dalam karung dan secepat mungkin menghirup oksigen untuk mempertahankan nyawaku. Syukurlah aku terselamatkan. Meskipun banyak luka-luka yang berjejeran di badan.

Kulihat sekitar tidak ada siapa-siapa.

Lingkungan kuberada nampak sepi tanpa pengendara atau seorang pun yang lewat.

Apa yang terlintas jelas di mata hanyalah mobil milik Bram. Melaju pergi jauh meninggalkanku sendiri, yang dikira telah menjadi mayat.

Aku menarik langkahku untuk berlari berharap dia akan aku gapai. Namun sayang, usahaku mengkhianati hasil.

Aku sempoyongan dan nafasku tertatih-tatih.

Aku terhenyak lemas di jalanan, menatap langit yang kian menggelap sambil menangis sesenggukan disertai memukul-mukul dada.

Benarkah dia Bram lelaki tampan yang katanya mencintaiku apa adanya?

Mengapa hidupku setragis ini? Ini tidak adil! Bukankah setelah kehilangan keluarga-keluargaku yang tersayang, aku harusnya mendapat kebahagiaan?

Kenapa begitu banyak sekali cobaan yang membantaiku silih berganti?

Apa karena aku gemuk dan tidak cantik? Sehingga itulah yang menyebabkanku dipandang sebelah mata serta tidak dihargai?

Tidak!

Aku tidak boleh lengah dan patah semangat begini!

Aku harus membalaskan dendamku!

Aku mesti kembali menjadi orang lain untuk memberi mereka pelajaran penting!!

Batinku seraya mengepalkan tanganku dan menajamkan sorot mataku yang merah menyala.

Dendam membaraku yang begitu kuat, meluap-luap.

Bruuuk.

Tetapi tanda tersadar, tubuhku malah ambruk dan mataku kembali tertutup.

1
Aisyah Suyuti
seru
Fitria Dewi
yeyyyyyy happy ending 🥳👍👍👍👍👍👍
••} 𝒩𝑒𝓃𝑔 𝗪𝗲𝘀°𝐆𝐋𝐎☆: Huuu, makasih loh udah nemenin sampe akhir🤧 Terhuruuu akutu
total 1 replies
Fitria Dewi
Hendrik cpetan Dateng kasihan ayuma 🥺
••} 𝒩𝑒𝓃𝑔 𝗪𝗲𝘀°𝐆𝐋𝐎☆: 🥺🥺🥺🥺🥺😭
total 1 replies
Fitria Dewi
lanjut tor semangat 💪🥳
••} 𝒩𝑒𝓃𝑔 𝗪𝗲𝘀°𝐆𝐋𝐎☆: Maacihhh
total 1 replies
Resi Maulana
Luar biasa
••} 𝒩𝑒𝓃𝑔 𝗪𝗲𝘀°𝐆𝐋𝐎☆: Makasih kak🙂🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!