TRANSMIGRASI
Yah.. Mungkin itu nama yang cocok untuk situasi Carra saat ini yang tiba-tiba saja terbangun di dunia antah berantah dengan dirinya yang memasuki raga seorang gadis cantik bermata biru pekat sepakat lautan dalam yang menghanyutkan.
Entah bagaimana dirinya bisa masuk ke dalam raga gadis yang Carra ketahui bernama Carla Ransiska Atmaja ini, nama yang hampir mirip dengan namanya.
Dibalik kejadian yang tak masuk akal ini, ada sebuah misteri yang membuat Carra mau tak mau harus mengungkap tuntas misteri itu. Agar dirinya bisa kembali ke raganya seperti semula. Itu adalah kunci satu-satunya yang akan mengantarkan Carra kembali ke raganya.
Baru belajar menulis! Maaf kalau gak sesuai ekspetasi, mohon jangan terlalu berharap!
#Cover by pinterest
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iiyn_blue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 2
"PENGENDALI TAKDIR"
Novel ber-genre Thrailer-Romance.
Menceritakan tentang seorang gadis biasa bernama Aizufa Primata Ancaswara yang tidak memiliki keluarga, hidup sebatang kara, besar dipanti Asuhan yang bernama "CINTA KASIH". Awalnya Zufa mengira bahwa dirinya benar-benar sebatang kara yang tidak memiliki keluarga satu pun. Namun kenyataanya dia salah. Saat umurnya menginjak usia 17 tahun awal mula Zufa menjadi murid baru di sekolah DANESWA HIGH SCHOOL (DHS) sekolah milik keluarga pemeran utama pria yang bernama Arka Lengka Daneswa.
Pertemuannya dengan Arka mengantarkannya bertemu kepada keluarga kandungnya.
Pria itu Arka, menjadi batu loncatan bertemunya Zufa dengan keluarganya. Tak disangka keluarganya termasuk kedalam keluarga terbesar se-Indonesia. Namun obsesi yang Arka miliki membuatnya menutupi kebenaran bahwa Zufa masihlah memiliki keluarga. Alasan yang mendasari Arka menutup itu semua tak lain dan tak bukan hanya karena takut Zufa akan dibawa pergi oleh keluarga kandungnya, itu yang membuat Arka menutup kebenaran tentang keluarga Zufa.
Hingga suatu waktu Zufa yang sudah menjalin kasih dengan Arka ingin berkunjung kerumahnya tanpa sepengetahuan Arka, alasannya karena ingin memberikan suprise tentang kehadirannya, namun bukanya Arka yang terkejut akan kehadirannya melainkan dia yang terkejut mengetahui fakta yang tak sengaja didengar olehnya saat Arka sedang berbicara dengan seseorang lewat telepon yang mengatakan bahwa Zufa tidak boleh bertemu dengan keluarganya.
Zufa yang penasaran tentu mencari tahu tentang kebenaran itu dan dia pun mengetahui bahwa dirinya masihlah memiliki keluarga. Dari saat itu dirinya pun mulai mencari tentang keberadaan keluargannya. Namun Arka yang mengetahui bahwa Zufa mencari tahu tentang keluarganya itu terpaksa harus membantai seluruh keluarga Zufa, agar Zufa tidak dapat bertemu dengan keluarganya.
Zufa yang sudah sedikit mengetahui tentang keluarganya dipaksa sadar oleh kenyataan bahwa keluarganya telah mati semua oleh pembantaian masal yang dilakukan oleh seseorang yang tak lain adalah ulah Arka.
Zufa yang tak mengetahui dalang dibalik kematian yang menimpa keluarganya adalah ulah Arka hanya bisa pasrah dan tak lagi memikirkan keluarganya. Setelah insiden itu hubungan antara Arka dan Zufa semakin dekat hingga suwaktu waktu datanglah dia sang pembuat rusaknya hubungan antara Arka dan Zufa.
Dia adalah Carla Ransiska Atmaja seorang gadis yang memiliki kecantikan paripurna datang ke-kehidupan Arka dan Zufa lalu merusaknya dengan memberikan sebuah bukti nyata perbuatan Arka yang membantai keluarga Zufa.
Setelah itu tidak ada lanjutan lagi karena Carra yang melupakan sebagian alur novelnya. Sebenarnya novel "pengendali takdir" itu baru akan mulai saat kemunculan Carla, namun karena Carra yang melupakannya jadilah hanya segitu saja yang Carra ingat.
"Haah.. lanjutan alurnya apa lagi!?" Carra berteriak frustasi, karena alur yang seharusnya menjadi petunjuk itu hanya dia ketahui sampai bagian Carla yang baru muncul untuk mengungkap perbuatan Arka saja.
Saat sahabatnya menceritakan mengenai cerita novel ini, Carra memang tak terlalu mendengarkan karena memang pada dasarnya Carra ini tak suka dengan cerita novel, apalagi tentang cerita novel yang ber-genre Thrailer-Romance sungguh Carra tidak menyukainya karena ceritanya yang terlalu berat dan banyaknya pemeran psikopat yang berada dinovel ini.
Saat ini dirinya sedang duduk didepan meja belajarnya untuk menulis sebagian alur novel "pengendali Takdir" yang dirinya masih ingat. Siapa tau saja ada petunjuk dari informasi penting yang ditulis dinovel itu. Tapi sayangnya Carra lupa dengan sebagian cerita novelnya.
Alurnya sungguh berbelit sampai Carra pun lupa akan sebagian alur novel ini. Huh! sungguh membuat orang mati kesulitan untuk memahami alur novelnya.
"Sialan gue hanya inget sampai situ saja lagi!" Carra mendengus frustasi.
Tapi yang pasti dia ingat bahwa sang sahabat yang memang sudah pernah selesai membaca novel tersebut pernah memberikannya bocoran, bahwa di pertengahan novel nanti akan ada scane dimana ada seorang cewek misterius yang bermain dibalik layar. Dia adalah Dalang dari semua alur novel bisa terjadi. Tapi yang menjadi masalahnya dia lupa nama cewek misterius yang sahabatnya katakan itu.
Tidak hanya memberi bocoran tentang pertengahan novel saja, sahabatnya Carra juga mengatakan bahwa diakhir cerita nanti hanya ada empat tokoh yang yang akan hidup. Namun dia lupa siapa saja nanti yang akan hidup.
"Jadi ini cerita udah sampai mana dong ah!" Teriaknya frustasi.
"Gimana mau jalani misi, kalau alurnya saja gue gak tau udah sampai mana!" Carra mendengus kesal.
tok tok tok..
"Non Carla disuruh tuan makan siang non!"
Carra yakini itu pasti suara Bi Inem kepala pembantu dirumah ini. Carra sudah kenal dengan penghuni mansion keluarga ini karena pagi tadi dia juga dibangunkan oleh Bi Inem untuk sarapan.
"Iya Bi, nanti Carla turun" Jawabnya setelah Carra membuka pintu kamarnya.
Bi Inem pun mengangguk lalu pamit undur diri.
Carra menghela nafas kasar. "Huh.. terpaksa gue harus cari tau dulu, sebelum gue mengungkap misteri yang ada disini" Ucapnya lalu segera beranjak untuk turun kebawah.
Setelah Carra turun kebawah terlihat si setan yang semalam itu muncul.
"Hihi.. semangat lah Carra, karena kamu akan mengetahui benang merah yang membuatmu berada disini" Setelah mengatakan hal tersebut si setan pun menghilang.
"Eh udah turun sayang, sini! duduk disebelah mama" Ucap mama Laras menggiring Carra untuk duduk disebelahnya.
Carra menurut dan makan siang pun mereka bertiga mulai dengan hikmat.
Setelah selesai dengan acara makan siang mereka. Carra melihat kearah mereka berdua dan bertanya. "Pah, Mah, apa Carla masih sekolah?" Bukan apa Carra bertanya seperti itu, hanya saja dia ingin memastikan sesuatu.
Mendapati pertanyaan dari sang anak papah Sandrio segera menyahuti ucapan Carra.
"Kamu gak sekolah sayang, kamu Homeschooling dirumah"
Nah kan benar ternyata si Carla ini gak sekolah. Batin Carra.
"Kenapa Carla gak sekolah?" Carra mamandang keduanya meminta penjelasan.
Sebenarnya Carra sudah mengetahui kalau Carla ini tidak sekolah karena permintaan Carla sendiri. Di novelnya tertulis jika Carla baru akan masuk sekolah ketika awal kenaikan kelas dua.
"Itu permintaan kamu sendiri sayang" Ucap Mama Laras menjelaskan.
Carra yang mendengar itu menatap kearah keduanya, "Kalau Carla sekolah umum boleh kan pah, mah?" Kedua pasangan paruh baya itu saling tatap lalu melihat kearah Carra.
"Kamu beneran mau sekolah umum sayang?, gak mau Homeschooling saja?" Tanya Papah Sandrio.
"Gak! Carla mau sekolah umum!" jawab Carra mantap kearah keduanya.
Dia harus sekolah umum agar dia bisa mencari info untuk menjalani misinya nanti.
Mendengar jawaban anaknya itu membuat Sandrio dan Laras Menghela nafas pasrah menyetujui keinginan anaknya yang ingin bersekolah umum.
Carra yang melihat anggukan keduanya berbinar senang "Yess.. makasih Pah, Mah"
Bagus! ini langkah awal yang bagus untuk mengungkap misteri di novel ini.
Ke-esokan harinya Carra yang sudah didaftarkan disekolah umum itu sedang bersiap-siap untuk masuk kesekolah terkenal di kotanya ini. Nama sekolahnya yaitu SMA DANESWA HIGH SCHOOL (DHS).
Ah mungkin tak asing bukan dengan nama DANESWA!? yap benar! DHS adalah sekolah milik keluarga pemeran utama pria yaitu Arka Lengka Daneswa.
Carra memilih sekolah DHS hanya untuk mengetahui cerita novel "Pengendali Takdir" ini sudah sampai pada bagian mana, karena ini juga menyangkut dirinya untuk mengungkap misteri yang terjadi di dalam novel ini sesuai apa yang di ucapkan si setan.
"Gila ni cewek! gak ngotak cantiknya!" Carra yang sedang memandang dirinya di depan cermin itu sangat kagum dengan kecantikan yang dimilikinya, ah bukan.. lebih tepatnya raga milik Carla.
Dengan balutan kemeja putih polos, serta rok coklat kotak-kotak dibawah lutut, di padukan dengan almameter kebanggaan milik sekolah DHS sungguh cantik dan sangat pas di tubuh seorang Carra. Rambut silver kebiruannya ia biarkan tergerai indah dengan bagian bawah rambutnya yang sedikit ikal menambah kesan anggunly, apalagi matanya yang berwarna biru kelam itu sungguh sangat tajam dan memikat.
"Oke saatnya berangkat!" Teriaknya semangat lalu Carra segera turun kebawah.
Carra menghampiri kedua orang tuanya yang sedang menunggunya di meja makan itu, lalu menyapanya.
"Pagi pah, mah" Sapanya.
"Pagi juga sayang" Jawab kedua orang tua Carra.
"Sini duduk disamping mama" Laras menepuk kursi disampingnya menyuruh Carra agar duduk disampingnya. Carra menurut lalu segera duduk.
"Kamu cantik sekali sayang" Puji mama Laras. Papah mengangguk membenarkan.
"Thanks mah"
Mereka bertiga pun segera melaksanakan sarapannya.
"Sayang nanti kamu berangkat sama supir yah" Ucap mamah Laras.
"Oke mah"
"Papah berangkat dulu mah" Pamit Papah Sandrio kearah mamah Laras. Mamah Laras mengangguk lalu mencium tangan suaminya.
"Yaudah mah, aku juga mau berangkat dulu yah" Pamit Carra lalu segera menyalimi tangan mamah Laras.
"Hati-hati ya sayang" Mamah Laras melambaikan tangannya setelah melihat mobil yang dikendarai papah Sandrio dan Carra pergi.
Kunti bertubuh kurcaci ya/Joyful/
segelas kopi meluncur
.maaf cuma biza balez ini
soalnya akun ini miskin poin..
maaf cuma bisa kasih 5 iklan dan 2 bunga