NovelToon NovelToon
Rintik Hujan

Rintik Hujan

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / Cerai / Cinta Paksa / Beda Usia / Penyesalan Suami
Popularitas:22.4k
Nilai: 5
Nama Author: @nyamm_113

"Jadilah kuat untuk segala hal yang membuat mu patah."
_Zia


"Aku mencintai segala kekurangan mu, kecuali kepergian mu."
_Darren

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @nyamm_113, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

RENCANA PERJODOHAN

RINTIK HUJAN

Di kediaman Andreas. Mansion dengan gaya eropa, terlihat di meja makan keluarga yang beranggotakan tiga orang, makan dengan diam. Hanya dentingan sendok saja yang terdengar.

Kham

“Darren, jika sudah selesai. Temui ayah diruang kerja.” Laki-laki dengan gelar kepala keluarga itu. Meninggalkan meja makan, berlalu pergi.

Darren hanya diam, sikap cuek dan dingin ini. tidak hanya diluar, dalam keluarganya Darren tetaplah sosok cuek dan dingin.

“Sudah selesai makannya?” Tanya perempuan cantik. Duduk di kursi seberangnya, dengan senyum cantiknya.

Darren mengangguk. “Hm.” Jawabnya.

Wanita itu tersenyum lagi, sudah sangat biasa menghadapi sikap putra satu-satunya ini.

“Yaudah, temui ayah mu. Bunda mau bereskan ini dulu.” Katanya.

Darren mengangguk lagi, meninggalkan meja makan. Berjalan pelan keruang kerja ayahnya yang bereda dekat ruang kelurga.

Tok

Tok

Tok

“Masuklah nak.”

Clekkk

Darren bisa melihat ayahnya yang duduk disofa single dengan buku tebal ditangannya.

“Duduklah.” Kata ayahnya. Darren duduk di sofa dekat ayahnya.

“Ada apa?” Tanya Darren. Menatap ayahnyanya yang juga menatap dirinya.

Aronald Andreas atau Aron. Ayah dari Darren tersenyum tipis menatap Darren. “Sudah ada calon?” Tanya pelan Aron.

Darren tentu tau maksud ayahnya, jika sudah dipanggil untuk pulang. Hanya ada dua, membahas calon menantu mereka atau pekerjaan.

“Tidak ada yang lain?” Tanya balik.

Aron tersenyum. “Nak. Berhenti terjebak di masa lalu mu, ini sudah lima tahun berlalu.” Ujar Aron. Sangat paham dengan putranya.

Darren menatap ayahnya. “Dia pasti kembali.” Hanya itu yang dikatakan Darren.

Aron menggeleng sekilas. “Ya terserah lah pada mu nak.” Ujar Aron. “Ayah sudah memilih calon untuk mu, besok malam kita akan makan malam bersama dengan keluarga calon mu.” Lanjutnya.

Darren menatap tajam ayahnya. “Tidak akan terjadi ayah.”

“Ayah tidak menerima penolakan!”

“Ayah! Darren bisa mencari, tidak usah dijodohkan seperti ini!”

“Kapan? Kau selalu mengatakan itu pada ayah dan ibumu, sampai sekarang pun kau belum memperkenalkannya pada kami.”

“Ayah!”

“Ayah tidak menerima penolakan nak, jika kau berani menolak.”

Aron menjada kalimatnya.

“Ayah menarik semua fasilitas mu!”

Darren kalah.

“Datang besok malam kerumah, jangan terlambat.” Lanjut Aron. Senang karena menang dari putranya.

“Baiklah.” Jawab Darren. Jika sudah seperti ini dia biasa apa.

“Ingat umur kamu sudah tua, ayah dan bunda pun sudah semakin tua. Kami juga ingin melihat anak satu-satunya memiliki keluarga, lalu memiliki anak. Dan kami bisa merasakan kakek dan nenek.” Jelas Aron. Walau dia sudah tua, parasnya tetap seperti masih muda.

Darren memutar mata jengah. “Terserah.”

“Ayah cuman mau bilang itu, sekarang keluarlah.” Ucap Aron. Menatap anaknya dengan senyum kemenangan.

Darren bangkit. “Hm.”

***

Darren berjalan keluar dari ruangan kerja ayahnya, dia tidak akan bermalam dirumahnya. Dia memiliki rumah sendiri, tinggal di apartement sejak kuliah. Bermalam dirumah yang besar ini hanya sesekali saja.

Saat dirinya melewati ruang tamu, dia melihat ibunya, terlihat memberi makan ikan yang ada di akuarium milik ayahnya. Ada ikan koi kecil berbagai warna.

“bunda.” Panggil Darren. Berjalan kearah bundanya.

Dia Reani Andreas. Ibu yang telah membesarkannya, sosok yang menjadi cinta pertamanya.

Reani atau suaminya sering memanggilnya dengan Rere. Menoleh untuk mencari sumber suara itu.

“Nak, sudah selesai dengan ayah?” Tanyanya.

Darren mengangguk. “Bunda tau?” Tanya Darren singkat. Menuntun Bundanya duduk disofa.

Reani tersenyum. “Maaf nak.” Merasa tidak enak dengan putranya.

“Tidal apa-apa bunda.”

“Bunda tau mana yang baik buat kamu, bunda kenal anak itu. Dia perempuan yang baik.” Jelas Reani. Dia sangat kenal dengan siapa calon menantunya, dia sendiri yang menyarankan kepada suaminya agar Darren dijodohkan dengan perempuan itu.

“Ya.”

Dalam hati Darren tidak berharap banyak, dia ingin menolak perjodohan konyol ini. dizaman moderen seperti ini masih berlaku mejodohkan anak? Darren tak habis fikir dengan kedua orang tuanya.

“Kau mau pulang?” Tanya Reani. Mengusap pelan tangan anaknya.

“Ya.”

“Bisa bunda meminta satu hal?”

“Tentu.”

“Terima perjodohan ini, cobalah keluar dari masa lalu mu nak. Kau tidak bisa terus-menerus terjebak, saatnya kau melihat kedepan. Bukan cuman dia yang ada didunia ini, banyak gadis lainnya. Walaupun sifat yang berbeda. Tapi kau tidak harus tetap menoleh kebelakang nak.”

Darren diam, kedua orang tuanya memang tau tentang masa lalunya. Dulu dia adalah anak yang penurut, anak laki-laki yang sangat dekat dengan keluarga. Masalah sekecil dan sebesar apapun dia aduhkan pada kedua orang tuanya.

Setelah perempuan itu datang kedalam hidupnya, semuanya berubah. Begitu juga saat perempuan itu pergi. Dirinya menjadi sosok tak tersentuh.

“Darren usahakan.” Jawab Darren. “Darren pulang dulu.” Lanjutnya.

Reani mengangguk. “Hati-hati dijalan, kabari Bunda jika sudah sampai.” Nasehat ibu memang nomor satu.

“Ya.”

Darren mencium punggung tangan ibunya, lalu bangkit berjalan keluar rumah yang megah ini. tujuannya pulang ke apartement miliknya.

***

Di kediaman keluarga Nelson.

“Umi, tolong panggilkan Zia.” Itu kepala kelurga. Abraham Nelson. Direktur perusahaan nelson.

Perempuan dengan hijab yang panjang itu mengangguk.

“Baik lah mas.” Jawabnya. Dia adalah Anggita Arin adalah istri dari Abraham Nelson.

Menaiki satu-persatu tangga, untuk sampai dilantai dua. Dimana letak kamar putrinya. Setelah sampai didepan pintu berwarna putih itu.

Tok

Tok

“Nak, umi masuk ya.” Izinnya. Sebelum membuka pintu, dia dapat mendengar sautan dari dalam kamar ini.

Clekkk

Saat pintu sudah terbuka setengah. Anggit dapat melihat gadis yang masih mengenakan mukenah sedang belajar di meja belajarnya.

“Assalamu’alaikum nak.” Ucapnya. Berjalan mengdekati putrinya.

“Wa’alaikum salaam umi.” Jawabnya. Tersenyum saat melihat uminya. Dia Zia.

Anggita mengusap pucuk kepala Zia. “Masih belajar sayang?” Tanya Anggit.

Zia menggeleng. “Sudah selesai umi, hanya mengulang pelajar untuk besok.” Jawab Zia. “Kenapa umi?” Lanjutnya.

“Di panggil Abi kebawah.” Jawab Anggita.

Zia membereskan bukunya. Lalu, menganti mukenahnya dengan hijab yang seperti uminya.

“Ayok umi.”

Setelah itu mereka keluar dari dalam kamar, menuruni tangga. Untuk sampai kelantai satu. Setelah sampai. Zia dapat melihat abinya duduk diruang keluarga, ditemani secangkir kopi buatan uminya.

Zia mendekat ke arah abinya.

“Abi.” Panggil Zia. Suara lembunya menyapa pendengaran Abraham.

Abraham menatap Zia, lalu tersenyum. Menepuk-nepuk sofa disebelahnya, menyuruh Zia duduk disebelahnya.

“Dudu disini nak, dekat abi.” Katanya.

Zia mengangguk, perlahan mendudukkan dirinya disebelah abinya. Sedangkan uminya duduk didepannya.

“Umur Zia berapa tahun ini?” Tanya Abraham. Dia tidak lupa dengan umur putrinya, dia tentu sangat ingat setiap pertumbuhan putrinya ini.

Zia berfikir, kemudia tersenyum. “Mmm, 19 tahun abi. memangnya kenapa?” Tanya Zia. Tumben abinya menayakan perihal seperti itu, dan sepertinya ada hal penting.

Abraham menatap istrinya, kemudian kembali menatap putrinya. Mengusap pelan kepala putrinya dengan lembut.

“Begitu ya.” Ujar Abraham. Mengangguk sekilas. “Zia dulu pernah bilang sama abi, jika menikah diumur yang tergolong masih mudah tidak apa-apa. Nah abi mau bertanya, kalau Zia abi jodohkan diumur 19 tahun ini bagaimana?” Tanya dengan pelan. Takut jika putrinya menolak atau marah kepadanya.

Zia terdiam, mengingat kembali ucapan yang pernah dia ucapkan pada abinya. Jika di ingat itu dua tahun yang lalu, dimana dirinya tiba-tiba saja mengatakan itu kepada abinya.

Zia mengangguk. “Benar abi, lalu ada apa dengan itu?” Tanya Zia. Dia meremas kuat tangannya.

Abraham menatap istrinya lagi, lalu menatap Zia. “Jika abi katakan, kamu abi jodohkan bagaimana?” Tanya pelan Abraham.

Zia terdiam, abinya sungguh menganggap serius ucapannya dulu? Batinya bertanya.

“Maksud abi, abi mau jodohin aku?” Tanya Zia. Masih berusaha mencerna ucapan abinya.

Anggita beralih duduk disamping anaknya, mengambil kedua tangan anaknya.

“Nak, sungguh kami tidak memaksa jika kamu belum siap. Kami hanya ingin yang terbaik untukmu, kami sudah memikirkan ini sebelum kami memberitahukan padamu.” Jelas Anggita.

Zia masih mencerna perkataan kedua orang tuanya. Dia tidak dapat membayangkan menikah diumur yang tergolong mudah ini, membina rumah tangga dalam status masih sekolah. Lalu jika yang dijodohkan nanti adalah om-om, bagaimana.

“Jadi aku bakalan nikah? Terus sekolah aku bagaimana abi, umi?” Tanya Zia. Setelah lama diam.

Abraham tersenyum.

“Nak. Kamu masih tetap bisa lanjut sekolah, menikah diumur seperti ini. Tida menghalangi pendidikanmu.” Jelas Abraham. Diangguki oleh Anggita.

“Jadi, siapa yang laki-laki itu abi? Apakah dia laki-laki baik? Atau sebaliknya?” Tanya Zia lagi. Semua perempuan menginginkan seorang suami yang baik, paham agama, bertanggungjawab dan tau memuliakan seorang perempuan.

“Nak, kami tidak akan memilih menjodohkan mu dengannya jika dia bukan laki-laki yang baik. InsyaAllah dia laki-laki yang bisa bertanggungjawab.” Jawab Abraham.

Zia mengangguk. “Alhamdulillah jika begitu abi.”

“Lalu apakah kamu setuju dengan perjodohan ini nak?” Tanya Anggita.

Zia menarik napas dalam. “InsyaAllah umi, abi.” Jawab Zia.

Semoga yang dikatakan kedua orang tuanya benar dan pilihan yang dia ambil tidak lah salah.

Abraham dan Anggita tersenyum puas. “

“Alhamdulillah.”

“Keluarga mereka akan datang besok malam, untuk melamar mu nak.”

1
Arieee
buat pisah aja biar daren nangis darah kalo tau Melinda hamil ma org lain🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Rosma Niyah: boleh juga ide kak😂
total 1 replies
Alila Queen
kirain kham itu panggilan abraham, g taunya berdehem ya. agak mengganggu sih kata kata kham nya.
Rosma Niyah: terimakasih atas kritiknya kak/Pray/
total 1 replies
Rita Riau
mampus kamu Darren,,,, bakal nyesel seumur hidup 🙄
Zefanya Putri
ceritanya rapi..alur nya juga bagus..
Rosma Niyah: terimakasih banyak kak/Smile/
total 1 replies
Rita Riau
Zia jadi orang jgn lugu dan polos bgt,, tu suami mu sedang berduaan dgn ulet bulu. dasar Darren ga bener 🙄🙄
Rosma Niyah: iya mba
total 1 replies
Nuril Waru
lanjut lagi thor
Om Rusli Banjarmasin
lanjut thoor
Osaka Marketing
gak salah si daren mesen pork belly ? di cerita kan muslim
Rosma Niyah: terimakasih sudah mampir dan komentar 😄
Rosma Niyah: maaf ya, karakter Darren kan cerita ya jauh dari Tuhan. orang ya keras, suka minum2, dia masih berusaha buat berubah, proses merubah diri jauuh lebih baik itu kan banyak tantangannya, begitu pula pada Darren. dan tentu saja ini hanya fiksi/Pray//Pray/.



ambil positif nya dan buang negatifnya ya/Smile/
total 2 replies
Rita Riau
Darren masih ambigu,,,
di lanjut Thor,,, penasaran 🤔
Rosma Niyah: Darren emang ambigu kenapa mba?
total 1 replies
Yumnah Sri Dayanti
sadar daren nyesel tu g ada yg duluan plng akhir loh
Rosma Niyah: benar
total 1 replies
Rita Riau
dari awal jahat,,, ya tetap lah jahat tak berubah. itu yg Darren kejar,,,
moga Darren cepat menyadari nya🤔🤭🤲
Rosma Niyah: aamiin
total 1 replies
Syiffitria
semangat thor :) mampir jugaa ya :))
Rosma Niyah: iya, kalau ada waktu ya
total 1 replies
Rita Riau
bego bener" bego si Darren,,, ku tunggu penyesalan mu Darren,,,
lanjut Thor. ku ingin si Darren hancur,, udah menyia yia kan berlian
Rosma Niyah: waduhhh
total 1 replies
Rita Riau
ga sabar nunggu lihat Darren bucin sama Zia 🤭😍
Rita Riau
semangat Zia taklukin tuh kulkas,,
Rosma Niyah: semangat oke... oke... oke
total 1 replies
Rita Riau
Darren kamu itu manusia paling jahat kejam dan yg parah lagi paling bodoh,,
Rosma Niyah: ada tambahan lagi mba?
total 1 replies
Rita Riau
biar kan Zia di culik Dirga biar si Darren bangkrut,,
Rosma Niyah: Dirga atau Anhar yang cocok sama Zia?
total 1 replies
Rita Riau
begini mungkin istri yang Solehah walaupun di apa"in ga menyenangkan masih lagi berbakti,,,
yakinlah Lo bakalan nyesel Darren,,,
Rosma Niyah: uhhh, kita liat ajah nanti
total 1 replies
Rita Riau
ini beneran begok,,, udah Zia diemin aja suami ga tau diri mu itu,,🙄
Rosma Niyah: sabar mbak
total 1 replies
Rita Riau
iya Zia buat suami mu klepek klepek
bikin tuan arogan bertekuk lutut 💪👍🏻😍
Rosma Niyah: kita kawal
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!