NovelToon NovelToon
My Love My Lawyer

My Love My Lawyer

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / TKP / Romansa
Popularitas:17.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rimza

Butuh pikiran terbuka dan kebijkan membaca novel ini.

Mona Ayunda, itulah nama seorang wanita pengantar pizza yang tidak sengaja bertemu dengan seorang pengacara terkenal bernama Abraham Reno Winata, di sebuah Penthouse mewah milik sang pengacara.

Dengan kehidupannya yang sulit di sebabkan ibu tirinya. Mona harus bekerja paruh waktu sambil berkuliah di sebuah Universitas Swasta terkenal dengan beasiswa yang dia dapatkan.

Namun peristiwa berdarah yang melibatkan keluarganya membuat dirinya terpaksa terikat pernikahan kontrak dengan sang pengacara. Selama perjalanan pernikahan kontrak itu, Mona harus menerima semua perjanjian yang di tetapkan sepihak oleh sang pengacara, yang merugikan dirinya.

Di tambah kisah masa lalu yang sedikit demi sedikit terkuak, memperburuk hubungan keduanya.

Bagaimanakah hubungan mereka selanjutnya? Apa kebencian mereka bisa berubah cinta atau semakin jauh jarak dia antara keduanya.

Ikuti terus cerita My Love My Law

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rimza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Abraham Reno Winata

Mona melajukan motornya menuju kawasan apartemen mewah di kawasan kota Jakarta. Setelah menempuh perjalanan beberapa menit, sampailah dia di sebuah gedung pencakar langit yang menjulang tinggi dengan segala kemewahan bangunan yang terpampang jelas di matanya.

Dia memandangi gedung itu dengan pikiranya sendiri. Mungkin sedang membayangkan dia adalah salah satu penghuni apartemen mewah itu.

"Pekerjaan apa sih yang di lakukan penghuni apartemen ini? Hingga mereka sangat mudah mendapat segalanya" ucap Mona sambil menghela nafasnya dalam.

"Ah! Apa sih yang aku pikirkan?! Mungkin mereka kaya dari lahir, jadi tidak perlu berpusing ria sepertiku." gumamnya sambil menepuk jidatnya sendiri, merasa apa yang di katakannya adalah sesuatu yang melantur.

Segera dia menuju lantai paling atas apartemen mewah tersebut, yaitu lantai 50. Dengan menaiki lift khusus untuk penghuni apartemen paling atas.

Ting....

Pintu lift terbuka. Dia telah sampai di lantai 50. Dia melangkah keluar dengan memakai seragam kebanggaannya, yang berwarna perpaduan hitam dan merah.

Begitu melihat deretan ruangan di lantai tersebut. Mona begitu terperangah dengan suasana di lantai paling tinggi itu. Lantai dimana tempat unit apartemen khusus, paling mewah dan paling mahal, apalagi kalau bukan penthouse.

Ini pertama kalinya Mona menjadi pengantar kurir. Karena sebelumnya dia hanya seorang pramusaji. Dia menjadi kurir karena salah satu karyawan kurir di tempatnya resign dan dia yang menggantikannya.

"Woow! Orang kaya memang beda, di luar saja semewah ini, apalagi di dalam, mungkin bola mataku akan copot melihatnya." sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Dia melangkah menuju unit penthouse yang di maksud. Sampailah Mona di depan pintu unit tersebut, dengan nomor 208 yang terpampang di depan pintu.

"Ini benar kan tempatnya?" sambil melihat nomer pintu dan kertas kecil yang di bawa bergantian, mencocokkan nomornya. "Benar, ini memang ruangannya" ucapnya

Kemudian Mona mengambil ponselnya dan mengirim pesan ke penghuni unit tersebut.

(Mona) Selamat pagi Kak? Ini Yummy Pizza, saya sudah sampai di depan pintu.

^^^(Pembeli) ya tunggu sebentar.^^^

....1 menit

....5 menit

....10 menit

....15 menit

Huuufft....

Mona menghela nafas kasarnya kesal. Bagaimana dia tak kesal, dia sudah menunggu lama, tapi si tuan penthouse tak kunjung keluar.

"Ini penghuni masih hidup atau sudah mati sih?! Lama sekali!!!" Mona yang semakin kesal sambil menyandarkan kepalanya di depan pintu.

Namun tiba-tiba pikiranya mengawang-awang ucapannya sendiri

"Apa!!! Mati?!" Mona membulatkan matanya. "Apa jangan-jangan orang di dalam terpleset, terus terjatuh, terus mati, karena itu dia tak juga keluar" Mona yang pikirannya sudah di kuasai pikiran negatif.

"Oh...Tuhan, bagaimana ini?!" sambil menggigit kuku ibu jarinya cemas.

Dia pun memutuskan mengetuk pintunya.

tok, tok, tok....

"Kak?! Apa anda baik-baik saja di dalam?!" Suara Mona memanggil dengan rasa cemas.

"Kak?! Apa anda bisa mendengar saya?!" Mona terus berusaha memanggil dengan terus mengetuk pintu dengan keras, sampai pintu tak berdosa itu pun di tendang olehnya berulang kali. Dia bukan terlihat seperti orang yang akan menolong, malah terlihat seperti orang yang ingin merampok.

"Aduuh! Bagaimana ini? Aku harus cari bantuan"

Ceklek....

Suara pintu terbuka, dan terlihatlah sosok pria tampan yang menggunakan handuk piyama dengan rambut yang masih basah. Pria itu menatap dingin ke arah Mona, memperhatikannya dari atas hingga bawah.

"Kak, apa anda tidak apa-apa? Saya pikir anda_"

Mona tidak melanjutkan ucapannya. Dia malah mengamati wajah pria di hadapannya, memperhatikan dari ujung kaki sampai ujung kepala, seperti wajah yang sangat familiar untuknya.

Namun tiba-tiba. "Ya ampun!"

Mona memasang wajah terkejut dengan nada suara tinggi.

"A-anda pengacara terkenal itu kan?"

Mona yang begitu senang pertemuan nya dengan pria yang jadi idola semua kalangan itu, bahkan mengalahkan kepopuleran seorang artis.

"Entah kebaikan apa yang sudah saya perbuat, hingga saya bisa bertemu dengan anda Kak?" ucap Mona lalu meraih tangan pria itu sambil menyalaminya berulang kali.

Sudah pasti tingkah wanita pengantar pizza di hadapannya itu membuat hati si pria merasa jengkel, yang membuat dirinya menarik tangannya dengan kasar dari genggaman Mona.

Pria itu menatap dingin Mona, yang membuat wanita itu menelan salivanya, karena mendapat tatapan bak pedang yang siap menusuknya.

"Apa yang kau lakukan?! Apa kau tidak punya adab?! Menggedor pintu seperti itu."

Mona langsung terdiam mendapatkan makian dari sang pemilik unit. Dia tak menyangka rasa kagumnya di balas dengan perkataan pedas sosok pria di hadapannya itu.

Mona melempar senyuman yang di paksakan ke arah pria itu sambil membatin kesal, "siapa suruh lama, memang di pikir pekerjaanku hanya menunggu di pintu."

"Ma-maaf Kak, saya pikir terjadi sesuatu pada_"

"Mana pesananku!" Pria itu menyela ucapannya.

"Ini Kak pesanannya."

Dengan menyerahkan 1 kotak pizza besar ke si pria yang memasang wajah menyebalkan si hadapan Mona.

Kemudian pria itu memberi tiga lembar uang seratus ribuan pada Mon tanpa berkata.

Braaak....

Pintu langsung di tutup cukup keras, setelah pria itu menerima pesanannya, yang membuat Mona kaget.

Dia hanya menghela nafas menahan kesal, sambil mengepalkan kedua tangannya. Tingkah pelanggannya itu cukup menguras emosinya. Dia yang awalnya mengagumi pria tersebut,menjadi sangat membencinya

"Dasar pria sombong! Untung saja wajahnya tampan, kalau tidak, sudah ku acak-acak itu wajah."

Mona yang merasa kesal. Dia pun berlalu meninggalkan gedung apartemen mewah tersebut dengan motor bututnya yang setia menemani.

...----------------...

Di sebuah unit penthouse dengan segala kemewahan di dalamnya, terlihat pria tampan rupawan yang sedang membawa sekotak pizza yang baru di pesannya.

Pria itu bernama Abraham Reno Winata, berusia 30 tahun. Dia adalah seorang pengacara terkenal seantero negeri. wajah tampan, kekayaan, kecerdasan serta latar belakang keluarga yang tak kalah mentereng dari karirnya saat ini. Dia adalah putra pertama dari pengacara senior terkemuka Teddy Winata.

Begitu sempurna kehidupan yang di milikinya. Hanya dengan duduk manis saja, wanita langsung menghampiri ingin mendapatkan perhatiannya. Termasuk wanita yang saat ini bersamanya.

Seorang aktris terkenal yang memiliki jutaan penggemar dengan segudang prestasi. Di tambah wajah cantik dan tubuh indah membuat dia menjadi trend center di kalangan masyarakat. Dia bernama Alice Claretta.

Namun wajah cantik dan segala kelebihannya, tak lantas membuat dirinya bisa menaklukkan seorang Abraham Reno Winata, yang sudah membuatnya tergila-gila.

Reno melangkah menuju kamar mewahnya sambil membawa pizza pesanannya.

"Sayang, apa yang kau bawa?" Alice bertanya pada Reno yang baru sampai di kamar dengan menyelimuti tubuh polosnya,

Tanpa basa-basi Reno meletakkan sekotak pizza itu tepat di depan Alice, "Ini makanlah, lalu pergi dari sini?"

"Apa maksudmu Reno?! Apa kau mengusirku?!" suara Alice yang mulai meninggi, tak terima ucapan pria di hadapannya kini.

Reno hanya diam menatap dingin wanita yang berada di atas ranjangnya itu.

Alice langsung beranjak dari ranjangnya, dan sudah pasti tubuh polosnya terekspos jelas oleh Reno. Wanita itu memeluknya dari arah belakang, mencoba mendesak dada sintalnya ke punggung Reno, berusaha membangkitkan gairah seksual pria yang membuatnya tergila-gila itu. Tapi apalah daya tangan tak sampai, Reno sama sekali tak bernafsu pada wanita itu.

"Kau jangan seperti wanita binal, Alice. Aku tak berhasrat padamu."

Reno melepas paksa pelukannya, lalu memposisikan tubuhnya berhadapan dengan wanita telanjang di hadapanya. Memandangi tubuhnya dengan wajah datar tak tertarik, di ikuti senyum sinisnya.

"Reno, kau tak bisa seenaknya padaku, kita sudah berhubungan cukup lama."

Protes Alice pada Reno dengan wajah memelas, mencoba meluluhkan hati sang pria pujaannya itu.

Sejak dulu Alice berupaya keras mendekati Reno. Semuanya berawal saat dia menjadikan Reno sebagai kuasa hukumnya di setiap kasus yang menimpanya. Dengan wajah tampan dan karismanya itu, Alice di buat jatuh cinta dengan sosok sang pengacara tampan itu.

"Memangnya hubungan kita seperti apa? Kita hanya sebatas pengacara dan klien, tak lebih dari itu" tegas Reno dengan mencengkram rahang Alice yang terus protes, hingga membuatnya muak.

"Tapi aku mencintaimu sayang, aku akan berikan semua milikku padamu" ucap Alice memelas cinta sang pengacara.

Begitu mendengar pengakuan cinta dari Alice, Reno tertawa terbahak-bahak, seolah mengejek ucapan Alice itu. Bagi Reno, cinta dan pernikahan adalah sesuatu yang sangat di hindari oleh Reno. Dia menganggap dua kata itu seperti virus yang harus di musnahkan.

"Aku tidak tertarik, karena aku sudah punya semuanya." Reno melepas cengkraman nya, "aku juga tidak tertarik apa itu cinta, karena itu omong kosong!" tambahnya.

Alice hanya bisa terdiam sambil mengepalkan kedua tangannya atas penolakan pria pujaannya itu.

...Reno Abraham Winata...

...(sumber: pinterest)...

...Alice Claretta...

...(sumber: pinterest)...

1
Sumini Ningsih
sabar ya mbak mona,kebahgiaan akan menyertai orang yg baik dan juga tulus Aamiin
Sumini Ningsih
dasar si reno seneng banget bikin kesal mona
Sumini Ningsih
serba salah emang yg jd mona
Sumini Ningsih
lagian mona,mana bisa melawan laki laki itu
Sumini Ningsih
coba mona ga hamil ,biar ga berhubungan dengan keluarga yg hanya mementingkan kasta
Sumini Ningsih
kasihan mona dia harus ngurusin adi yg tidak bicara jujur pada mona dan mikirin kuliiahnya juga
Yuni Setyawan
semakin kesini semakin menarik ceritanya,👍🤭
Yuni Setyawan
adi kenapa kamu lupa dg bonekanya Kevin sih?🤦🏻‍♀️🤭
11. Davino nanda Sugianto
bagus ceritanya...tp lama gak up lg ..penasaran sama ceritanya
Sumini Ningsih
ceritanya menarik
Sumini Ningsih: ya oke...
total 1 replies
Kiwi Edna
Oke, semangat kk /Determined/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!