NovelToon NovelToon
Ratu Antagonis

Ratu Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Time Travel / Transmigrasi ke Dalam Novel / Masuk ke dalam novel / Pusaka Ajaib / Fantasi Wanita
Popularitas:173.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nunpiee

Aku memang wanita yang jahat, jika kalian tidak suka, apakah aku peduli? dan lagi, bukankah wajar jika aku jahat, suamiku seorang iblis. Hahah, jadi jangan macam-macam atau jika tidak, kematian akan menghampiri kalian!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nunpiee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 2

Pagi ini di kediaman Duke Fedro di buat heboh karena Xera baru saja menghukum pelayannya yang memasukkan racun kedalam bedaknya, semua pelayan bersujud disana penuh ketakutan.

Sosok Xera yang masih memakai jubah mandi, rambut panjang hitamnya nampak menyeramkan terlebih sorot matanya yang seperti iblis membuat mereka tidak bisa menatapnya begitu lama.

Tangan Xera menggenggam cambuk yang baru saja dia layangkan pada pelayan wanita yang kini sudah tak sadarkan diri dengan tubuh yang penuh dengan luka dan darah.

"Xera, apa yang terjadi nak?" Tanya Duke Fedro yang datang dengan terburu-buru, bahkan para pengawal yang lainpun ikut melihat. Mereka tersentak melihat penampilan Xera yang seksi, hingga tiba-tiba saja pelayan wanita berlari kecil untuk mengambil jubah dan memakai kan nya pada Xera yang nampak diam saja.

"Ayah, aku akan mencambuk pelayan ini hingga mati! dia berani sekali memasukkan racun kedalam bedak yang biasa aku pakai." Marah Xera, sorot matanya benar benar menyala.

Sang Duke yang merupakan ayah kandungnya pun sedikit takut, entah kenapa kali ini Xera benar-benar berbeda.

"Racun? cepat panggil tabib dan periksa semua yang sering Xera pakai!" Marah Duke Fedro, pengawal segera bergegas untuk memanggil tabib.

"Ada apa ini? astaga apa yang terjadi pada pelayan ini?" Tanya seorang wanita dewasa.

"Ibu, dia terluka parah. Aku akan menyembuhkannya...."

"Jangan ikut campur!"

Xera menatap datar wanita yang hendak menghampiri pelayan yang sedang terluka, namun wanita itu tidak peduli dan justru semakin mengabaikan Xera. Hal itu mem buat Xera tersenyum miring, Xera mengangkat tangannya dan melayangkan cambuk itu padanya.

"Akhhhhh.... Ibu......" Teriaknya kesakitan.

"Astaga, putriku sayang. Apa yang kau lakukan? kenapa kau memukul Tansy?" Marah Melinda, dia terkejut melihat sikap Xera yang gegabah. Biasanya, Xera selalu mengancamnya saja, dan tidak pernah melakukan tindakan kekerasan seperti ini.

"Ibu, aku hanya ingin membantunya saja. Kenapa Xera malah melukai ku...." Tangis Tansy yang begitu menyedihkan, para pelayan menatap iba padanya dan mereka semakin tak suka pada Xera yang justru melipatkan kedua tangannya di dada, sangat angkuh dan mengerikan.

"Banyak omong sekali, pelayan dari mana ini ayah?" Tanya Xera dengan santai, hal itu membuat Melinda dan Tansy terkejut mendengarnya, apa-apaan itu? siapa yang Xera sebut pelayan? apakah mereka berdua?

"Tuan Duke..." Lirih Melinda yang meminta pertolongan pada Duke Fedro, tapi Duke Fedro justru mengabaikannya dan memilih mendekati Xera.

"Apa kau tidak apa-apa nak?" Tanya Duke Fedro yang memeriksa wajah cantik putrinya, ah putrinya memang sangat cantik.

"Tidak ayah, aku baik-baik saja." Balas Xera dengan tersenyum tipis, hal itu membuat Duke Fedro tersentak kaget namun dia langsung tersenyum juga sebagai balasan. Xera sudah mulai berubah, dia sangat senang.

"Tuan Duke." Para tabib mulai berdatangan, mereka segera memeriksa apa yang Duke perintahkan. Hingga akhirnya mereka selesai memeriksanya, mereka menatap ke arah Duke dan yang lainnya.

"Tuan Duke, bedak ini memang sudah di berikan sesuatu tapi ini tidak berbahaya, ini justru sangat bagus untuk kulit." Jelas tabib yang membungkukkan tubuhnya.

"Benarkah? apa kalian memeriksanya dengan baik?" Tanya Duke tak percaya.

"Sudah tuan Duke, tapi ini memang tidak berbahaya." Yakin mereka.

"Tuan, saya tidak bersalah. Tolong beri keadilan untuk saya...." Tangis pelayan yang tubuhnya penuh dengan luka, dia berkali-kali membenturkan kepalanya meminta keadilan pada Duke Fedro. Hal itu membuat sang Duke bingung, terlebih wajah Xera terlihat santai dan tidak masalah sedikit pun.

"Benar-benar jahat sekali, bagaimana bisa nona melakukan itu pada pelayan pribadi anda?" Tanya Melinda.

"Ibu..."

"Bahkan anda juga melukai tubuh Tansy yang tidak bersalah..." Sambung Melinda, dia benar-benar puas karena Duke Fedro nampak bingung sekarang.

"Hahaha benar-benar bodoh." Tawa Xera, wanita itu berjalan kearah tabib dan mengambil bedak miliknya.

"Aku tahu ini tidak berbahaya...." Ucap Xera dengan santai, Melinda tersenyum karena akhirnya Xera mengakuinya juga.

"Tapi, bagaimana jika disatukan dengan ini? bukankah anda tahu bahwa saya selalu memakai ini sebelum memakai bedak? jika mereka disatukan, maka akan menjadi racun. Kau bodoh sekali, begini saja tidak tahu. Pecat dia ayah, dia tidak becus menjadi tabib." Marah Xera, dia bahkan melemparkan bedak itu ke wajah sang tabib hingga bedak itu berhamburan.

"A-apa?" Kaget tabib itu, mereka segera memeriksa ciaran bening yang biasanya dipakai wanita sebelum memakai bedak, wajah mereka langsung pucat seketika.

Itu memang benar, jika kedua benda tersebut dipakai secara bersamaan maka akan menjadi racun dan menimbulkan merah bahkan bercak yang menjijikkan jika sering dipakai setiap hari.

"Coba kalian pakai dan buktikan sendiri, bagaimana reaksinya nanti." Ucap Xera, dia menatap pelayan yang kini nampak ketakutan.

Xera mendekati pelayan itu dan menginjak jari tangannya, hingga akhirnya Xera mendongakkan kepalanya dengan kakinya, setelah itu Xera menginjaknya dan pelayan itu memekik kesakitan, lehernya mungkin patah atau.... Mati.

"Xera..." Panggil Duke Fedro, dia sudah tahu mengenai kekejaman putrinya, tapi melihat Xera yang semakin bengis membuatnya sedikit khawatir, dia takut Xera akan bertindak gegabah kedepannya.

"Ayah, bukankah ayah yang paling tahu mengenai aku? aku tidak mungkin melakukan ini jika tidak mereka dulu yang memulainya." Ucap Xera yang nampak tak senang, dia tahu pasti ayahnya sedang khawatir mengenai dirinya.

"Ayah senang kau begitu tegas dan tangguh, ayah benar-benar bangga padamu." Senyum Duke Fedro yang mengelus puncak kepala Xera, hal itu membuat Xera diam membisu. Elusan di rambutnya membuat hatinya hangat, dia melirik Duke Fedro yang tersenyum padanya.

"Terimakasih, ayah." Balas Xera yang masih menatap Duke.

"Apapun untuk putriku, tersayang." Senyum Duke Fedro.

"Segera bersihkan sampah ini dan bakar tubuhnya hidup hidup didepan keluarganya, dia berani melukai putri Duke dan itu merupakan tindakan yang lancang!" Marah Duke Fedro.

"Baik tuan Duke." Patuh mereka.

"Melinda, bawa putrimu dan obati dia." Jelas Duke pada Melinda.

"Tapi tuan, bagaimana dengan...."

"Apa? kau berharap ayahku memarahiku? mimpi saja kau sana, apakah ada seorang ayah yang memarahi putrinya hanya karena tindakan pelayan yang lancang?" Tanya Xera dengan sengit, Melinda mengepalkan tangannya kuat-kuat. Xera menganggap dia dan putrinya sebagai pelayan, hal itu memang tidak salah karena awalnya dia sendiri yang menginginkan hal itu agar dia bisa tinggal dikediaman Duke Fedro.

"Tolong hormati saya sebagai saudara dari ibu anda, nona. Bagaimana pun juga saya tetaplah bibi anda dan Tansy saudara sepupu anda." Ucap Melinda pelan dan lirih, dia terlihat begitu menyedihkan.

"Aku memang memiliki bibi dan sepupu, tapi hanya dari pihak ayah karena dari pihak ibu, ibu tidak memiliki saudara. Kakek dan nenek juga tidak mengatakan hal apapun mengenai kalian, jadi.... Jangan terlalu berharap lebih padaku dan ayahku, karena kalian hanya kami anggap sebagai pelayan disini. Bersikaplah seperti pelayan pada umumnya, dan putrimu bukanlah seorang putri dari ayahku. Berhentilah bermimpi." Jelas Xera dengan santai.

Xera bisa melihat aura kemarahan dari Melinda dan Tansy, mereka berdua benar benar marah.

"Meskipun begitu, aku jauh lebih berguna daripada kau, Xera. Kau hanya cangkang yang kosong." Ucap Tansy dengan emosi, Xera terdiam.

Cangkang yang kosong? ekspresi wajahnya mendadak bodoh, dia lupa bahwa Xera yang asli memang tidak memiliki sihir apapun dan Tansy, merupakan wanita yang memiliki dua sihir dalam tubuhnya dan itu disebut sebagai murid yang jenius.

Xera akui bahwa Tansy memang hebat, lalu bagaimana dengan dirinya? ya tuhan.....

1
Ari Peny
lanjuuuut
Rosalina Ismy
akhir ny ada lgi
Armyati
lanjut lagi donk kak please😍🙏🙏
Passolle
ayo tansy pikat kaisar iblis itu... biar kepalamu bisa di tebas🤣🤣🤣
rohmatulrohim
luar biasa
Ari Peny
semangat lanjut y thor
Ales gun
semangat...
Retno Putri
semangat update kk.....
Fikri Syahroni
lanjuy thor
Naurila Putri
seneng bangett update lagiii, tetap semangat yaa kak walaupun pasti banyak kesibukan kk.
selalu tetap yg utama jaga kesehatan kak /Smile/
Rosalina Ismy
masyaallah semoga secepat ny lnjut
Passolle
lanjut thor
Lina Sofi
aduh bucin kaisar lg merajuk
Lina Sofi
udh terima aja kaisar iblis
Lina Sofi
😁😁😁😁
Lina Sofi
bucin kaisar
Lina Sofi
pedes bgt good
Lina Sofi
😱😱😱😱
Rosalina Ismy
mantulll lanjutt
Retno Putri
semangat kk author....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!