NovelToon NovelToon
Takdir Mentari

Takdir Mentari

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Putri Pena

Namaku Mentari Intania Putri. Seorang anak yang tumbuh di sebuah kampung kecil yang bernama Kampung Karet. Kehidupanku tidak seindah anak-anak lain. Hidup yang sederhana dengan didikan keras oleh kedua orang tuaku. Hidup dengan banyak orang di rumah.

Dengan backround pendidikanku yang hanya tamatan SMA aku mulai bekerja di usiaku yang baru menginjak 17 tahun. Mulai hidup mandiri di usia yang sangat muda.

Seperti wanita lain di luar sana aku juga memiliki kisah cinta yang menarik. Yang menyedihkan dan menegangkan. Aku juga merasakan yang namanya cinta pertama, aku juga merasakan yang namanya patah hati. Aku juga merasakan dicintai dan mencintai.

Hingga akhirnya takdir membawaku pada pernikahan di usia muda, aku menikah di usiaku yang belum genap 20 tahun. Aku yang hidup dengan bayang-bayang masa lalu. Aku yang berusaha menjadi wanita yang sempurna untuk suamiku. Aku juga menjadi seorang ibu, ibu muda yang harus berjuang dengan untuk membuat hidupnya sempurna dimata semua orang.

Takdir yang terus mempermainkanku dari masa kecil hingga dewasa. Aku tidak tahu dimana letak kesalahanku, aku bahkan tidak menyadari hal buruk apa yang telah aku lakukan sampai aku merasa takdirku adalah hukuman, akankah aku mendapatkan kebahagiaan yang aku dambakan. Inilah ceritaku ......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35. Pantai Dajuma

Walau aku tidak disisimu aku akan berdoa untuk kebahagiaanmu, sepanjang hidupku

-Takdir Mentari-

...****************...

Mentari mengganti pakaiannya, dia masih duduk di tempat tidur. Ada pesan dari Bumi, Bumi mengirimkan SMS waktu Mentari masih di sekolah.

Bumi : Aku sudah datang.

Mentari tidak membalas pesan itu. Hp nya berbunyi lagi

Bumi : Aku ingin bicara berdua

Padahal hanya beda ruangan saja, tapi ini semua supaya tidak diketahui oleh penghuni rumah,

Bumi : Aku ingin minta maaf secara langsung

Tit tit....satu pesan diterima, Mentari membaca setiap pesan masuk dan tidak membalasnya

Bumi : Jam 6 kita keluar jalan-jalan, aku tunggu.

Mentari menaruh HP nya lagi. Dilemparkan begitu saja ke kasur. Pikirannya kemana-mana. Haruskah dia menerima ajakan Bumi? Ataukah melupakan saja. Tapi dia ingin mendengar penjelasan Bumi secara langsung.

Mentari keluar dari ruang tamu, tanpa menoleh ke Bumi sedikitpun. Bumi melihat HPnya tidak ada balasan dari Mentari.

...****************...

Jam 6 Mentari sudah rapi, sudah mandi. Dia tetap mengenakan pakaian biasa, tidak ada yang special. Memang dia belum yakin mau keluar sama Bumi.

"Pak bisa antar Tari membeli peralatan pramuka? Besok sore Tari ada kegiatan pramuka di sekolah" kata Tari ke bapaknya. Semua penghuni rumah sedang sibuk menonton TV bersama.

"Bumi, tolong antarkan Tari ya, bapak capek" kata Pak Dana melihat ke arah Bumi.

"Oh iya pak, Bumi antar" kata Bumi mengangguk sambil bangkit dari duduknya.

Tanpa bicara apapun, Tari langsung keluar menunggu Bumi.

Bumi mulai menghidupkan motornya,

"Tari...ayok naik" panggil Bumi

Tari langsung naik, dan duduk jauh di belakang.

"Masak jauh gitu duduknya, gimana bisa ngobrol" kata Bumi mengeraskan suaranya.

Tari mendekat, dan memalingkan wajahnya. Sambil sesekali mengusap matanya yang tiba-tiba basah tak terkendali.

Bumi trus melaju, dia bahkan tidak berhenti di mini market untuk membeli peralatan pramuka yang dibutuhkan Tari.

Dia mau mencari tempat untuk mengobrol, kemudian Bumi melihat jalan kecil sepertinya menuju pantai" pikirnya.

Mentari tidak berkomentar apa-apa.

Mereka tiba di Pantai Dajuma. Bumi menghentikan motornya.

Mereka menyisir pantai yang berpasir, berjalan berdua tanpa kata. Rambut Mentari yang panjang menjadi kusut karena angin.

Mentari berjalan, tangannya mendekap tubuhnya yang kedinginan. Bumi memberikan jaketnya kepada Mentari, dipasangkan begitu saja di punggung Mentari.

Pasangan yang sebentar lagi berpisah itu seakan enggan memulai percakapan darimana. Mentari tidak menangis tapi air matanya tidak bisa disembunyikan.

Dia sendiri tidak mengerti dengan hatinya, bagaimana bisa memiliki volume air mata yang begitu banyak. Sudah berhari-hari menangis tapi masih saja keluar seperti mata air.

"Kita duduk disana sebentar ya, kita ngobrol" kata Bumi sambil memegang tangan Mentari.

Mentari masih menghapus air matanya, dan mengikuti Bumi menuntun jalannya.

Mentari tidak menjawab, namun dia mengikuti ajakan Bumi.

Sunset sudah mulai menghilang, keindahannya hanya sebentar. Sama seperti kisahnya bersama Bumi. Ketika sedang menikmati dan di saat yang paling indah harus hilang.

Namun senja yang datang memberikan keindahan walau sesaat, dan berjanji pasti datang lagi esok dengan keindahan yang sama, walaupun kadang tidak hadir karena mendung ataupun hujan. Tapi senja lebih menepati janji pasti hadir lagi walaupun sesaat.

Apakah bumi juga akan seperti keindahan senja? Itukah maksud dari janjinya?

"Aku akan menjadi seperti senja, dia hadir memberikan keindahan. Datang sebentar dan kemudian pergi. Dan berjanji jika tidak ada mendung ataupun hujan aku akan datang lagi."Kata Bumi sambil memeluk tubuh gadis kurus itu.

Mereka menatap senja yang warna indahnya kian memudar dan digantikan oleh warna lampu-lampu perahu nelayan.

Lampu-lampu perahu nelayan remang-remang membiaskan cahaya kepada pasangan ini. Mereka duduk di pasir sambil memandangi deburan air laut yang terlihat begitu cantik kena pantulan sinar bulan dan cahaya lampu.

Bumi memeluk Mentari, Mentari bersandar dan menangis di pundak Bumi. Tidak ada kata yang bisa dia ucapkan. Mentari hanya menangis, dan menangis.

"Menangislah, sampai kamu tidak ingin menangis lagi" kata Bumi sambil menepuk pundak Mentari.

Pelukan Bumi menghangatkan Mentari, dia tidak merasakan kedinginan walaupun kena desiran angin pantai.

Mentari berusaha menghentikan tangisnya.

"Sekali lagi aku minta maaf, aku nggak bermaksud menyakiti hatimu Tari. Aku tidak bermaksud membohongimu karena aku sudah punya pacar. Seperti yang aku bilang dia hanya pelampiasan karena kebencianku pada mantanku. Aku ingin menyakiti setiap wanita yang menjadi pacarku. Aku tidak benar-benar mencintainya. Aku tidak menggunakan perasaanku, aku hanya sekedar supaya punya pacar saja, sebelum aku tau kalau kamu punya perasaan padaku, sejak kita sms an. Dan ketika aku menyadari hal itu, aku masih perlu mencari alasan untuk putus dengannya, tapi dia tidak melakukan kesalahan apapun. Walaupun bagaimana aku memperlakukannya dia tetap menerima aku dan tidak mau putus denganku. Sampai aku mabuk malam itu, dan ternyata aku menggali lubangku sendiri, dan membuat aku benar-benar tidak bisa lepas darinya. Aku mengikat diriku sendiri dengan kebodohanku itu" Jelas Bumi panjang lebar, dan Mentari hanya bisa mengusap air matanya yang trus saja mengalir tanpa dia sadari.

"Tapi aku tidak akan pernah melupakanmu, aku berjanji akan selalu ada untukmu, kapanpun kamu memerlukan aku, jika kamu meminta aku akan datang, aku berjanji akan membuatmu bahagia, apapun yang terjadi, itu janjiku padamu, janji itu berlaku sampai kapanpun, walaupun nanti kamu sudah menikah, kalaupun kamu tidak bahagia, kalau kamu memerlukan teman untuk bercerita, atau kamu memerlukan kakak untuk menjadi pelindungmu, aku akan ada untukmu, hanya saja aku benar-benar tidak bisa menjadi milikmu, aku tidak mau membunuh anak yang ada di perutnya. Bagaimanapun dia adalah darah dagingku" Bumi menyeka air matanya. Hanya penyesalan yang ada dalam dirinya saat ini.

"Aku pegang janjimu kak" jawab Mentari sambil larut dalam pelukan Bumi.

Malam yang indah dan suara lautan seolah menjadi saksi kisah mereka. Dua insan yang harus dipisahkan oleh takdir.

"Kamu harus melanjutkan hidupmu, sebenarnya aku paling tidak suka melihat air mata, jadi jangan pernah menangis lagi di depanku, wanita yang menangis adalah wanita lemah, kamu harus tumbuh menjadi wanita yang kuat. Carilah orang yang benar-benar mencintaimu, orang yang tidak akan membuatmu menangis. Kejar mimpimu, aku tau kamu memiliki banyak mimpi. Aku akan selalu mendukungmu, walaupun aku tidak berada disisimu lagi, tapi aku akan selalu berdoa untuk kebahagiaanmu, sepanjang hidupku, itulah hukuman atas kesalahanku" kata Bumi penuh percaya diri, menguatkan Mentari.

Dalam kesunyian malam mereka menatap lautan, tenggelam dalam indahnya malam itu, mengikat janji untuk saling setia walau tak bersama

Pantai Dajuma

Juli 2006

1
Sweetmommy
Jangan lupa komentarnya ya teman-teman ☺️🙏
Sweetmommy
Semangat semangat update
Sweetmommy
🤣🤣🤣
Komang Arianti
sriningsih versi kampung karet😩😩
Sweetmommy
🥹🥹🥹
Sweetmommy
🙏🙏☺️☺️
Sweetmommy
Ikutin terus ya
Sweetmommy
Jangan menangis 😁
Komang Arianti
kasihan sekali mentarii . ini kapan dy bahagiaanya thor... kasi bahagia dlu biar ga menderita ajaa hidupnya
Komang Arianti
baperrrr akuhhh thor😭😭😭😭
Sweetmommy: Jangan nangis ya 🥰
total 1 replies
Komang Arianti
😂😂kerennnlahhh
Komang Arianti
😭😭😭😭syedihhh akuu thor.. kenapa hidup mentarii se merana itu🤔🤔
Komang Arianti
😢😢😢😥😥
Komang Arianti
kereennnnnnn😍😍😍😍😍mantapp poll thor
Komang Arianti
🥰🥰🥰seruuuu
Komang Arianti
😭😭😭😭syedihh akuu thor...
Komang Arianti
baperr bacanya..... 😭😭😭
Komang Arianti
baguas ceritanyaa... 🥰🥰🥰
Sweetmommy: Makasi kk ☺️☺️🥰
total 1 replies
Anita Jenius
3 like mendarat buatmu thor. semangat ya.
Sweetmommy: Makasi kk, sama sama semangat ya 🙏☺️
total 1 replies
Anita Jenius
Salam kenal kak.
Sweetmommy: Salam kenal kk ☺️☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!