NovelToon NovelToon
As You Wish, Duke!

As You Wish, Duke!

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam
Popularitas:46.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Eva IM

Elia putri Duke Haliden menikah dengan putra selir kaisar yang berstatus Duke, Julius Harbert.
Pernikahan yang tidak didasari cinta tidak akan bertahan selamanya, itulah yang Elia percaya. Julius selalu melihatnya sebagai gangguan di matanya.
Selama tiga tahun pernikahan Elia siang malam memikirkan bagaimana caranya lepas dari rumah Harbert yang tidak pernah menghargainya.
Kematian.
Hanya ada satu ide yang terlintas di benaknya.
"Seperti apa yang kamu inginkan, Duke! Kematianku."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eva IM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Fleur Delys

Setiap bangsa di dunia memiliki bunga nasional mereka. Seperti Inoa, memiliki bunga nasional Iris atau Ilys. Delian juga sama. Delian memiliki Mawar sebagai bunga kebanggaannya. Dalam bahasa Delian itu disebut Tudor.

Ada sebutan di kalangan kelas atas bagi seorang wanita yang menjadi bunga sosial. Inoa menyebutnya sebagai Fleur Delys, atau Iris Negara. Konsep ini tidak jauh beda di Delian. Disebut sebagai Madame Tudor bagi mereka yang menjadi bunga sosial bangsawan.

Orang yang mendapat julukan Fleur Delys Inoa adalah dia yang sedang duduk dihadapan Julius sekarang. Rambut merah mudanya yang ikal tergerai rapi. Wajah bersih dengan kulit sedikit gelap tidak mengurangi kecantikannya. Dia adalah Giselle Novela, permaisuri Inoa.

Menikah dengan Wilhem Deans tiga tahun yang lalu, kini seorang pengeran telah lahir dan satu tahun yang lalu telah dinobatkan sebagai putra mahkota.

Karena kecantikan dan kepandaiannya dalam bersosialisasi, Giselle menjadi pusat informasi kelas atas. Frekuensi pertemanan dan jejaring sosialnya luar biasa besarnya. Apapun yang terjadi di Inoa tak luput dari telinganya. Hingga mendalam lagi, kehidupan pribadi para bangsawan dan aristokrat.

Tidak salah jika Wilhem mengajak Julius bertemu dengan bunga Irisnya.

"Ines Margareth, saya penasaran dengannya." Ucap Julius sendiri. Memperkuat pernyataan Wilhem.

"Ah Lady Ines Margareth." Giselle bersenandung seraya mengangguk kepalanya dengan senyum anggunnya.

Dia memberi isyarat pada para pelayan untuk segera menyajikan teh dan makanan ringan. Saat itu sore hari jadi cuaca mulai dingin dan matahari hampir tenggelam.

Untuk dikatakan sebagai makan malam ini terlalu dini. Namun jika menyiapkan makanan yang berat perut mereka tak akan mampu menanggung makan malam. Jadi Giselle memilih teh jahe untuk menghangatkan tubuh dan merilekskan serta beberapa kukis kering yang ringan sebagai pemanis.

Jika tahu tamunya adalah Julius Delian, dia akan menyiapkan darjeelings black. Tak lupa dia akan menambahkan buah-buahan kering dan keju untuk mendampingi teh yang terasa kuat tersebut.

Giselle melirik sepintas Julius. Melihat responnya yang tidak berubah, Giselle diam-diam lega. Dia adalah istri raja, dia diberi kepercayaan untuk menjamu setiap tamu yang datang.

"Semoga sesuai dengan selera anda pangeran." Pancing Giselle agar Julius mengungkapkan pendapatnya.

"Tentu. Terima kasih Yang Mulia." Jawab Julius acuh seraya mengambil cangkir tehnya. Air panas itu melewati tenggorokannya dan langsung membuatnya rileks.

Giselle tersenyum canggung. Tampaknya sajiannya telah diterima. Entah kenapa dia senang tanpa sebab.

"Saya tidak tahu banyak tentang Lady Ines tapi saya mengenal salah satu saudaranya, Lady Loraine Sevia adalah teman saya." Ucap Giselle untuk memulai obrolan.

Karena Lecite yang membatasi seseorang mengusik kehidupan privasi orang lain, satu-satunya cara untuk mendapatkan informasi tentangnya adalah dengan cara bertanya kepada orang-orang terdekatnya.

"Sebenarnya Lord Theodore Abraham adalah paman saya." Lanjut Giselle.

Dahi Julius berkerut saat mendengar pernyataan Giselle.

"Namun kelurga kami tidak begitu dekat. Setelah ayah dan ibu saya meninggal. Praktis hubungan keluarga kami terputus. Tapi saya berteman baik dengan Lady Loraine dan saya sedikit banyak mendengar tentang Lady Ines."

Giselle menutup penjelasannya dengan sebuah pernyataan pamungkas, "Silahkan tanyakan apapun pada saya. Akan saya jawab semampu saya."

Julius mengangguk. "Tidak banyak, saya hanya penasaran orang seperti apa Lady Ines itu. Ya hal-hal yang sepele seperti hubungan asmaranya atau apapun yang Yang Mulia tahu tidak masalah."

Melihat ketertarikan dari nada bicara Julius, Giselle ingin sedikit bermain-main.

"Lady Ines cukup populer meskipun tidak aktif di dunia sosial. Ada banyak pria lajang seusianya yang sering mengejarnya. Namun karena Lady Ines yang tertutup banyak dari mereka yang mundur. Merasa sulit menggapainya." Giselle sengaja menjedanya.

Sengaja utuk melihat reaksi Julius. Seperti dugaannya, wajah Julius mengeras saat dia menyebutkan ada pria lain yang mengejar Ines. Sungguh menakjubkan melihat berbagai emosi dari seorang Julius Delian yang terkenal dingin dan angkuh.

Dimata Giselle ketertarikan Julius pada Ines tidak main-main. Dia memprediksi akan terjadi sesuatu pada mereka. Akan menjadi tontonan yang seru pikirnya. Giselle tidak sabar menantikannya.

Dunia sosial akhir-akhir ini sangat membosankan. Ini akan menjadi hal yang menarik jika prediksinya benar.

"Yosef Hayes kalau saya tidak salah ingat. Dia adalah satu-satunya yang masih mengejar Lady Ines sampai sekarang. Tampaknya seorang putra dari menteri urusan politik ini sangat gigih untuk mendekatinya." Giselle melempar bomnya.

Bukan rahasia umum lagi jika putra menteri tersebut tergila-gila pada Ines. Dia sudah ditolak secara halus oleh Ines namun dia tidak pantang menyerah. Yosef merasa penolakan Ines hanyalah angin lagi. Semakin ditolak keinginan Yosef untuk mendapatkannya semakin kuat.

Masyarakat kelas atas diam namun menikmati tontonan itu. Tidak ada yang mencela Ines ataupun mendukung Yosef. Pada dasarnya para bangsawan dan aristokrat tahu tapi mereka memilih diam.

Kenapa? Karena ayah Ines, Lord Theodore. Masyatakat Inoa sangat menghormatinya. Jadi meraka tidak ada keinginan untuk mengusik orang mulia tersebut. Maka kejadian ini mereka tinggal di belakang.

Begitu mendengar sebuah nama yang dilontarkan Giselle. Tubuh Julius mendidih. Tangan Julius mengepal erat. Ingin rasanya dia memecahkan cangkir teh di depannya. Beraninya ada seorang lalat kotor yang berusaha mendekati bunganya.

Inesnya, Elianya, istrinya, Duchess Harbert. Ya jika Ines adalah Elia, wanita itu adalah istrinya. Di dalam surat perjanjian pernikahan tidak ada pembatalan pernikahan karena kematian, kecuali mereka bercerai. Tidak bisa disebut bercerai jika salah satu pihak mati. Jadi Elia Haliden masih istrinya. Mendapati kenyataan ini hati Julius yang awalnya tenggelam kembali naik ke permukaan.

Tidak ada yang bisa membatalkan pernikahan mereka termasuk dewa sekalipun. Elia Haliden selamanya miliknya.

Julius kembali menenangkan dirinya. Memperbaiki posisi duduknya kemudian menghabiskan sisa tehnya. Kemudian tersenyum sebaik mungkin.

"Bagaimana respon Lady Ines?" Tanyanya.

Giselle memiringkan kepalanya sedikit sembari membalas senyum Julius. Sungguh pemandangan yang indah. Kesempatan melihat laki-laki berpangkat tinggi menahan emosinya adalah hal langka. Tapi Giselle pura-pura tidak tahu bahwa Julius sedang terbakar.

"Lady Ines lebih memperhatikan studi bahasanya dibandingkan mereka." Aku Giselle jujur.

Memang kenyataannya seperti itu. Ines Margareth hanya tertarik dengan belajar. Seperti yang lainnya tidak penting. Setidaknya itulah yang dia dengar dari Loraine. Dia selalu membual dan membanggakan adik perempuannya setiap ada kesempatan.

Bibir Julius mengulas senyum saat mendengarnya. Saat dia mansion Harbert, wanita itu selalu mengurung dirinya di perpustakaan. Seperti haus akan membaca. Seringkali Julius mendapati dirinya membawa tumpukan buru dan berjalan dengan buru-buru.

"Sepertinya pangeran sungguh tertarik dengan Lady Ines." Ucap Giselle yang membuyarkan lamunan Julius.

Tanpa sadar Julius menyipitkan matanya mendengarnya. Apakah dia terlihat seperti itu. Tapi dia memang seperti itu. Kenapa dia harus menyangkalnya. Bahkan keinginan baru muncul di benaknya. Dia ingin membawa kembali Ines Margareth sebagai Elia Haliden.

"Ya bisa dibilang begitu." Julius mengangguk beberapa kali. Tidak menampik tuduhan Giselle.

"Mau bagaimana lagi selain membantu pangeran. Saya akan mengundang Lady Ines ke pesta ulang tahun saya. Mohon gunakan kesempatan kali ini untuk mengambil hati Lady Ines. Saya akan mengupayakan agar Lady Ines bisa hadir." Senyum Giselle merekah indah.

Di kepala telah terbayang gambaran pesta ulang tahunnya yang akan meriah. Dengan kehadiran pangeran Delian yang super tampan dan kemunculan seorang Lady yang diharapkan banyak orang, Ines Margareth.

Pesta itu akan menjadi panggung hal-hal yang menakjubkan terjadi. Giselle menyembunyikan tawa bahagianya dibalik senyuman seindah bunga Iris Inoa.

Bersambung...

1
Ddyat37 Del*
😘😘😘🥰🥰🥰🥰🥰
Sri Lia Mulyati
👍
vio~~~~
jangan lama2 ya thor kasian si ines jongkok ma nangisnya kelamaan..😅😅
vio~~~~
ditunggu lanjutannya ya..😊
Yulia Nengrum
lanjut ceritanya bagus ni torr
Esti Afitri88
siaap thor
Esti Afitri88
thanks.. thor
Diah Al Khalifi
dulu acuh ko sekarang jd peduli ,suami GK jelas😓
meee
semangat up thor... 💪💪💪
Frando Wijaya
gw semkin kesel bner....bknny jauhi semua bangsawan sialan tpi knp hrs dkti lg.....
Frando Wijaya
klo gw jd Ines gw langsung bicara inti....persetan dgn status uang mwpun kekuasaan....gk ada bedany bahwa mereka sendiri jg aib gk layak bicara dgn org yg sebut org lain aib
Frando Wijaya
lah? tua bangka busuk itu adalah paman Giselle ini?! jika bner....mka gk heran ines gk sudi dkt2 pda spapun
Anonymous
up
Frando Wijaya
skrg tdk heran....alasan hidup menderita krn ulah seorang orgtua kandung yg tdk punya tanggung jwb sedikitpun.....asal2 buat anak tpi tanggung jwb gk ada sikitpun....
Dede Mila
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Dede Mila
/Grin//Grin//Grin//Grin//Grin/
Dede Mila
/Proud//Proud//Proud//Proud/
Dede Mila
/Whimper/
Frando Wijaya
bknny mahasiswi??
Frando Wijaya
ini sih....gk ada bedany buat putra sendiri di jdikn mesin pembunuh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!