seorang Alika Alexandra, jenius dari zaman modern. berpindah ke tubuh seorang putri yang di asingkan.
setelah bangun di tubuh putri Amelia anabela Allen itu dan mengetahui kisah tentang hidup sang gadis, ia bertekad untuk menjauh saja. melupakan tentang balas dendam. karena, balasan dendam terbaik nya, ialah hidup sukses dan baik tanpa pasongan dari orang lain.
lagi pula, tubuh ini adalah miliknya dan terserah dia mau bagaimana. tapi, perlu di garis bawahi, ia tidak akan mencari musuh, tapi kalau musuh datang, ia takkan lari.
lalu, bagaimana kisah nya nanti.? apakah ia akan berhasil dengan rencana hidupnya ? ikuti terus ya...🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2. saling bahu membahu
Alika adalah orang yang tidak terlalu ribet. walaupun ia adalah sang jenius, tetapi dia juga merupakan seorang manusia biasa, punya emosi, nafsu dan segala bentuk kesalahan. iya mungkin tidak akan melakukan balas dendam mengenai apa yang telah menimpanya. namun cara ia membalas dendam terbaik ialah, hidup menjadi diri sendiri, dan juga mengabaikan orang yang tidak menyukainya. tapi bukan berarti menjadi manusia introvert yang tidak peduli satu dengan yang lainnya. Tapi, jika orang itu yang mencari masalah dulu dengan nya, maka saat itu juga, siap dikirim ke neraka.
Gubrak
terdengar suara ribut dari luar. Alika yang memutuskan untuk kembali beristirahat setelah bangun dalam tubuh seorang putri yang terbuang, Ia pun langsung membuka matanya ketika mendengar suara ribut di luar pondok kecil itu. Ia bertanya-tanya, siapa yang berada di luar. Bukan kah ia hanya seorang diri ? Pikirannya. Ia tidak mendapatkan ingatan mengenai siapa yang ada bersamanya.
Alika pun mulai mendengar sedikit bisik-bisik dari sana. Ia Yang penasaran mencoba untuk bangkit dan duduk kembali.
tapi tiba-tiba pintu gubuk itu langsung terbuka. orang yang membuka pintu gubuk tersebut dan Alika, seketika tatapan mereka Langsung bertubrukan. di sana juga Alika dapat melihat bahwa perempuan ini mengenakan pakaian lusuh dan juga model pakaian kuno. tentu saja Alika sudah tidak heran lagi, karena ia sudah yakin terlempar di zaman kuno masuk ke dalam raga seorang putri yang terbuang ini. awalnya ia masih ragu-ragu untuk percaya, apalagi saat ia bangun Tak ada orang yang harus ditanyai mengenai kepastian tempat tinggalnya ini.
"astaga Putri..!! anda sudah sadar..!!" ujar gadis itu sambil berlari menghampiri Alika. Alika melihat raut wajah perempuan itu dan coba untuk mengingat-ingat. Alika mengerutkan keningnya.
"tuan putri, syukurlah anda sudah bangun. hiks.. Saya sangat senang yang mulia tuan putri.." ujar perempuan itu sambil mengusap air mata di pipinya. semua tingkah laku itu tak lepas dari pengamatan Alika, Ia terus menggali-gali ingatan sang pemilik tubuh untuk dapat mengenali perempuan yang tengah duduk bersimpuh di hadapannya ini. dan akhirnya Tuhan masih berbaik hati, sang pemilik tubuh pun langsung memberikan ingatan mengenai perempuan ini.
namanya adalah ruby, Iya seorang gadis yang berumur 3 tahun lebih tua dari sang pemilik tubuh. artinya umurnya kini 17 tahun. ruby ini adalah pelayan setia milik pemilik tubuh, dan selain ruby masih ada Sisil sebagai pelayan setianya juga. kalau dipikir-pikir lagi, kedua pelayan inilah yang saat ini tengah menemani dirinya. tapi di manakah Sisil sekarang ?
"ruby..?? Kamu dari mana ??" tanya Alika. Ia langsung mengakrabkan diri ketika mendapati ingatan mengenai kedua pelayannya ini. tidak mungkin kan ya pura-pura melongo ketika melihat mereka, sementara pemilik tubuh telah memberikan semua ingatannya walaupun kadang-kadang masih terlihat buram dan tidak jelas. Rubi yang mendapatkan pertanyaan seperti itu, tiba-tiba menjadi sedikit takut.
"mo-hon maafkan hamba tuan Putri. hamba baru saja dari pinggiran hutan untuk mencari kayu bakar. karena kayu bakar kita sudah habis yang mulia tuan putri.." ujar ruby walaupun agak sedikit ragu-ragu. Ia takut sang junjungan akan mengamuk kepadanya karena ketika terbangun mereka tak satupun berada di sampingnya.
bukan tidak ingin berada di samping dan menunggu sang majikan untuk sadar dari tidur panjangnya. hanya saja mereka harus bahu-membahu untuk memenuhi kebutuhan mereka. ruby dan Sisil akan melakukan pergantian untuk melakukan aktivitas di sekitar gubuk dan juga di dalam hutan yang jaraknya cukup jauh dari gubuk tempat mereka tinggal.
Alika yang melihat sang pelayan tergugu-gugu dan terlihat takut dalam menjelaskan. Alika pun langsung tersenyum, Iya dapat menebak bahwa, pelayannya ini pasti sedang merasa ragu-ragu terhadapnya, dan juga takut menyinggung dirinya.
"tidak perlu seperti itu ruby. Aku tidak akan marah, lalu di mana Sisil.?"ucap Alika kepada ruby, sekaligus mencari keberadaan pelayan yang satunya lagi. Ruby yang mendengarkan ucapan menenangkan dari sang majikan langsung menganggukkan kepalanya dan tersenyum simpul walaupun masih menunduk.
"yang mulia, pelayan Sisil sedang masuk ke dalam hutan untuk mencari makanan apa saja yang dapat kita konsumsi. maafkan kami yang mulia tuan putri, kami benar-benar tidak becus dan juga membiarkan Tuan Putri seperti ini. seharusnya kami akan bekerja lebih keras lagi agar tuan putri lebih makmur hidupnya." ujar ruby merasa gagal untuk melindungi junjungannya ini. dia yang sudah tidak memiliki siapa-siapa dan hanya berteman baik dengan Sisil, bertekad bahwa akan melakukan apa saja untuk membahagiakan tuannya, asalkan sang Tuan tetap bersamanya di dunia ini.
"Jangan katakan seperti itu ruby. seharusnya aku yang harus mengatakan hal itu. aku juga mengucapkan terima kasih karena dalam kondisi sulit seperti ini, kalian tidak berlalu dan meninggalkanku. justru malah memilih ikut denganku dan hidup di tempat ini." ujar Alika. suaranya begitu sendu ketika mengatakan hal itu. sisi lain dalam dirinya merasa tidak tega melihat kedua pelayan ini yang rela memilih bersusah-susah dengannya. padahal mereka dapat memilih untuk membiarkan Amelia pergi sendiri dan melanjutkan hidup mereka. tapi mereka tidak melakukannya.
"tuan putri, Jangan katakan seperti itu. kami melakukan hal itu karena kami sangat menyayangi anda. hidup kami pun sudah kami gantungkan untuk mengabdi kepada Anda tuan putri sampai nanti ajal menjemput kami." ujar pelayan ruby menenangkan junjungannya itu. Alika yang mendengarkan penuturan dari Ruby, Ia pun langsung tersenyum.
"sekali lagi terima kasih ruby. dan karena sekarang aku sudah bangun dari tidur panjang ku, saatnya lah kita mulai hidup yang baru. Dan tolong mulai sekarang jangan memanggilku Tuan Putri lagi, ataupun semacamnya. kalian dapat memanggil namaku saja atau menganggap ku sebagai adik kalian. lagi pula aku bukan seorang putri lagi." ujar Alika kepada ruby.
Ruby yang mendengarkan penuturan sang junjungan merasa sangat tersentuh dan juga kasihan. hanya karena ingin mendapatkan kasih sayang kedua orang tua dan saudara-saudaranya, malah berujung dibuang dan diasingkan dari kerajaan itu.
"Baiklah Putri. Tolong jangan murung seperti itu, Masih ada kami yang akan selalu bersama mu putri." Ujar ruby lagi dan dibalas senyum manis dari putri Amelia. Tapi tiba-tiba menjadi hening, entah apa yang mereka pikirkan.
saat mereka sedang dilanda keheningan akibat tenggelam dalam pemikiran masing-masing, tiba-tiba terdengar suara lagi dari arah luar.
Gubrak
kedua orang yang berada di dalam gubuk langsung terkejut. Ruby pun langsung berdiri dan bergegas melihat kondisi di luar. sementara Alika yang masih belum bisa melakukan apa-apa memilih untuk menunggu Di dalam gubuk.
"Sisil kamu sudah kembali..??" ujar ruby ketika melihat keberadaan Sisil yang terlihat sangat kelelahan. di sampingnya terlihat sebuah keranjang yang diisi dengan beberapa buah liar yang tumbuh di dalam hutan. Ia juga melihat seekor kelinci yang sudah dibersihkan di sana.
"hah !! Iya ruby, maaf aku tidak mendapat begitu banyak bahan makanan. sepertinya sudah agak sulit untuk menemukannya di hutan-hutan dekat sini, mungkin kalau hutan pedalaman masih banyak. tapi aku belum berani untuk masuk ke sana." ujarnya dengan perasaan bersalah. artinya dengan makanan yang sedikit itu, pasti tidak akan cukup untuk mereka berdua. apalagi Ia belum tahu kalau sang junjungan telah bangun dari tidur panjangnya.
"tidak apa-apa Sisil. kamu sudah cukup bekerja keras hari ini.." ujar suara dari dalam tubuh. Sisil dan ruby pun langsung mengarahkan pandangan mereka ke arah sumber suara. di sana Sisil dibuat terkejut karena sang junjungan akhirnya bangun dari tidurnya.
"yang mulia tuan putri..!!" seru mereka berdua. ruby berseru karena terkejut melihat junjungannya yang masih sakit memaksakan untuk keluar dari gubuk. sementara Sisil, Ia terkejut karena mendapati sang junjungan telah bangun dari tidur panjangnya. mereka berdua pun berjalan menghampiri Alika. Sementara, mata Sisil mulai berkaca-kaca. Ia sangat senang melihat keberadaan sang nona.
(oke, sekarang Alika kita ganti dengan Amelia sesuai dengan nama sang pemilik tubuh )
"yang mulia, syukurlah anda sudah bangun. Saya sangat senang...hiks... tolong yang mulia jangan menyiksa diri sendiri lagi..hiks.." ujar Sisil diiringi dengan isak tangis bahagia. Amelia yang melihat Sisil menangis bahagia langsung tersenyum.
"sudahlah Sisil, Jangan cengeng seperti itu. dan juga tolong jangan panggil aku yang mulia. panggil saja namaku atau anggap aku sebagai adik kalian.. oke..!!" seru Amelia dengan khas cerianya itu.
***bersambung***
untuk terus berkembang menjadi yg terbaik
ada rendang di jaman kerajaan (cakeeep)
makin kacau meeen....😆😆😆
keluar segera dari hutan dan memulai hidup dan bisnis yg baru di daerah lain.
walau itupun kesalahan kita, tapi seharusnya sebagai ortu bisa bijaksana dalam menyikapi.