NovelToon NovelToon
Bosku Duda Arogan

Bosku Duda Arogan

Status: tamat
Genre:Tamat / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Romansa
Popularitas:2.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: dtyas

“Bapak… selain mesum, juga nyebelin, ngeselin, rese, arogan dan sudah tua -- dewasa --. Pokoknya semua Bapak borong,” teriak Ajeng.

“Tambahkan, tampan dan membuat kamu jatuh cinta,” sahut Gentala.

Ajeng berada di dalam situasi disukai oleh rekan kerjanya yang playboy, berusaha seprofesional mungkin karena dia membutuhkan pekerjaan ini. Siapa sangka, Gentala – GM baru – yang membuat Ajeng kesal setengah hidup sejak pertama bertemu berhasil menolong gadis itu dari perangkap cinta sang playboy.

Namun, aksi heroik Gentala malah berubah menjadi bencana ...!


===
IG : dtyas_dtyas

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 2 ~ New GM

Diajeng Sekar Ayu

Aku tiba di kantor dengan wajah tidak bersahabat, mood aku pagi ini benar-benar rusak. Bukan hanya karena masalah di rumah tapi juga di perjalanan. Bagaimana tidak ketika pria tadi dinyatakan tidak bersalah karena yang tertangkap CCTV dia terdorong oleh penumpang lain.

Okelah kalau memang seperti itu adanya, tapi om-om itu tidak membuka mulutnya untuk minta maaf. Malah menatapku dengan wajah pongah. Kalau di lihat-lihat memang tampan sih, tampan banget malah. Kelihatan dewasa, keren, wajahnya enak dipandang, apalagi dada bidangnya sudah jelas pelukable dan bisa buat kaum gula-gula bergelantungan manja di leher kokohnya. Ya, pas banget jadi sugar daddy.

Apa aku mnewarkan diri jadi sugar babynya aja ya, siapa tau bisa bantu Ayah melunasi hutang-hutangnya.  Ajeng, sadar Ajeng.

Aku meletakan tas yang aku bawa di atas meja kerjaku lalu mendaratkan tubuhku pada kursi kerja.

“Morning babe,” sapa Fabian sambil lewat lalu menuju kubikelnya tepat di sebelahku.

Meja Fabian dan mejaku tidak diberikan sekat karena untuk memudahkan kami berdiskusi ketika bekerja.

Aku menoleh sekilas, sepertinya Fabian masih menatap ke arahku.

“Ada apa sih? Masih pagi udah bete. Senyum dong dan tunjukan wajah ceria kamu,” ujarnya.

Aku pun menggebrak meja.

“Bapak Fabian yang terhormat, aku ini manusia. Catet ya, MANUSIA.” Aku bahkan mengeja dan penuh tekanan mengatakan kata Manusia. “Jadi sangat manusiawi kalau tiba-tiba aku kesal, bosan bahkan  moody. Karena aku bukan ponsel yang bisa diatur modenya jadi ceria mode on setiap hari.”

Alih-alih pria itu menanyakan apa yang membuatku begini, dia malah terkekeh kemudian menggeser kursinya agar semakin dekat denganku.

“Berarti Bu Ita judes mode on, ya. Karena tiap hari setingannya begitu,” bisik Fabian dan sukses membuatku ikut terkekeh

Bu Ita berada di divisi keuangan, kadang kami harus menemuinya untuk mencairkan dana yang dibutuhkan ketika dinas luar atau ada take apalagi off air di luar studio.

“Gila, kalau kedengaran orangnya gimana tuh,” ujarku.

Fabian masih cengengesan sambil membuka layar laptopnya. Begitupun denganku.

Aku bekerja di stasiun TV sebagai asisten manager produksi dan manager produksinya tentu saja pria di sampingku. Kami merangkap juga sebagai tim kreatif dan salah satu acara yang kami pegang adalah infotainment. Bahkan program infotainment kami selalu rating tertinggi.

“Konsep untuk live besok, sudah jadi?” tanya Fabian masih fokus dengan layar komputernya.

Aku hanya berdehem sambil fokus pula dengan layar laptopku. Terdengar suara kursi bergeser, sepertinya Fabian kembali menatapku.

“Ajeng.”

Benar saja, dia panggil aku. Sepertinya Fabian sedang menatapku.

“Hm.”

“Jangan ham hem ham hem, konsep itu harus aku ajukan dulu ke produser. Mana berkasnya?”

Ini nih yang aku nggak suka dari atasanku ini. Tampang boleh asyik, ganteng ala-ala pemain drama korea, bahkan artis yang jadi bintang tamu saja kadang mesam mesem curi pandang ke arah Fabian. Tidak jarang ada makanan atau hadiah di atas mejanya yang diletakan oleh penggemarnya tapi kalau ini aku agak takut sih, kalau ternyata kotak-kotak hadiah itu isinya bisa bikin hati kacau mirip balon hijau kalau meletus. Balik lagi ke Fabian, atasanku langsung. Minusnya adalah dia pelupa, udah mirip dengan manula yang pikun dengan menjawab belum makan padahal baru saja makan.  

Jelas-jelas aku sudah berikan berkasnya sejak kemarin.

“Map biru, box file tengah. Kemarin Pak Fabian simpan disitu,” ujarku tanpa menoleh.

Terdengar grasak grusuk.

“Eh, iya. Ah, ini sih kamu taruh sebelum aku datang ya." Mengelak sambil terkekeh kemudian beranjak pergi, sepertinya menemui produser.

“Ada apa dengan para pria hari ini, kalian begitu menyebalkan.”

“Mbak Ajeng.”

Aku menoleh, sudah ada Jojo si office boy berdiri tidak jauh dari kubikelku.

“Apa lagi, kamu jangan ikutan masuk daftar pria menyebalkan hari ini versi Diajeng ya.”

Jojo berdenyit mendengar aku menghardik.

“Jangan galak-galak mbak, sayang nanti ayune hilang.”

“Ck, udah deh Jo. Nggak usah memuji sekaligus mengejek. Ada apa?”

“Ada yang cari Pak Fabian,” ujarnya.

Cari Fabian kenapa bilang ke aku. memang Fabian artis dan aku managernya.

“Terus?”

“Tadi pas Pak Fabian datang, beliau pesan kalau ada yang datang selain artis yang akan syuting. Minta Mbak Ajeng yang temui. Sudah ada di ruang tamu depan lift,” ujar Jojo lalu undur diri.

Aku membenturkan keningku pada pinggiran meja.

Aarrgghh.

Aku berjalan gontai untuk menemui tamu Pak Fabian. Paling mantan, gebetan teman kencan atau paling parah teman one night stand. Memang parah, pria yang satu itu. Jangan sampai aku dapat jodoh pria yang kelakuannya beda tipis dengan Fabian.

“Selamat pagi,” sapaku pada wanita yang sedang asyik dengan ponselnya.

Wanita itu menengadah.

“Fabian mana?”

Mana gue tau, udah nyungsep di toilet kali.

Entah apa yang Fabian janjikan atau lakukan pada wanita ini sampai mengejar ke kantor. Dari penampilannya, wanita itu terlihat mirip boneka barbie. Bahkan dari rambut sampai kaki, yang dikenakan jelas barang branded ditambah polesan make up yang cetar melebihi gaya alis mata Syahrini. Nggak tahu deh kalau dipakein daster dan no make up, masih kayak barbie atau bulukan kayak aku.

“Fabian sedang sibuk Mbak, dia sedang rapat dengan manajemen. Ada yang bisa dibantu?” tanyaku masih dengan wajah tersenyum dan tutur ramah, walaupun rasanya ingin aku menjawab. Fabian nggak ada cari sono di toko loakan.

“Bilang Audrey cari dia. Kalau sampai siang ini dia tidak hubungi aku, berarti kamu yang tidak sampaikan pesan dari aku.”

Aku masih tersenyum mendengar ancamannya. Meskipun dalam hati menggerutu, siapa lo ancam-ancam gue, preman mana sih.

“Akan saya sampaikan Mbak.”

Setelah kepergian Barbie KW tiga, aku mampir ke pantry sebelum kembali ke kubikelku. Tentu saja dengan segelas teh manis hangat, harus manis karena sejak tadi pagi rasanya hidupku sungguh pahit.

Menjelang makan siang, Fabian sudah kembali.

“Ajeng, ada GM baru.”

“Hm.”

“Kita diminta temui beliau, sebagai orang yang bertanggung jawab di acara “KATA NETIZEN”.

“Hm.”

“Kamu sariawan ya, dari tadi ham hem ham hem.”

“Pak Fabian, lain kali jangan jadikan aku tameng untuk menghadapi para penggemar Bapak ya? Kecuali ada honor tambahan.”

Fabian terkekeh mendengar keluhanku. Nyebelin kan?

“Siapa yang datang?”

“Barbie kw tiga. Habis diapain Pak, sampai cari-cari ke sini?”

Aku bertanya sedangkan fokusku pada layar laptop membuat konsep acara besok.

“Nggak diapa-apain, dianya aja yang baper. Kalau kamu mau nggak aku apa-apain?”

Aku pun menghentikan gerakan mouse dan menoleh ke arahnya yang sedang terkekeh, padahal  tatapanku sudah sangat tajam bahkan melebihi tajamnya silet.

“Yaelah, aku ‘kan bercanda. Tapi kamu makin manis dengan wajah begitu,” tunjuknya ke arah wajahku.

Bener-bener minta diruqyah, dia bilang aku manis dengan penampilan ini. Jelas-jelas kalau bercermin, mungkin cerminnya akan pecah seribu karena aku sudah memang tampang paling sangar. 

1
Shanty Yuniawati
Luar biasa
Nurul Faridha
mana lanjutanya
Mayyuzira
hahahaha good Ajeng👍
Mayyuzira
betul kampret jgn dipercaya
Mayyuzira
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Mayyuzira
hahahaha boleh tuh dijual di tv ikan terbang,judulnya kan komersil kali,gaji yg tertukar🤣🤣🤣🤣
Mayyuzira
😂😂😂😂
Mayyuzira
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Mayyuzira
🤣🤣🤣🤣🤣
Mayyuzira
cekek aja jeng
Mayyuzira
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/ akhirnya muncrat juga ketawaku jeng
Mayyuzira
aku suka ceritamu Thor,bahasanya lugas
Mayyuzira
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Tuti Irfan
emng iya Ajeng bener banget 🤣
Aprak Aprakan
langsung sat set.👍👍
Arieee
Luar biasa
Arieee
mantap 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣👍👍👍👍👍👍
Arieee
bunga bangkai 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Arieee
kasian si Ajeng sial Mulu🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Sintia Dewi
bisa gitu mau marah nunggu istri mood dimarahin wkwkwk ajeng2 ada2 aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!