NovelToon NovelToon
Semesta Kaviandra

Semesta Kaviandra

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / cintapertama / cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Riunakim

Banyak yang bilang jodoh itu adalah cerminan dari diri kita sendiri. Dan sekarang Savinna sedang terjebak dalam perkataan itu. Ya, gadis yang baru saja menduduki bangku SMK itu tiba-tiba jatuh hati pada seorang anggota futsal yang ternyata memiliki banyak sekali kesamaan dengannya. Mulai dari hobi hingga makanan favorit. Akankah dengan kesamaan yang mereka punya akan menyatukan keduanya? Apakah dengan banyaknya kesamaan diantara mereka turut menimbulkan perasaan yang sama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riunakim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keberadaan Savinna

“Ini anaknya Pak Anton?” tanya Reza sambil menatap lekat wajah Kavi.

Boleh juga seleranya Vinna, batin Reza.

Kavi sempat melirik Reza sekilas lalu kembali menatap ke arah jendela seolah tidak tertarik untuk menyapa rekan kerja Papanya sama sekali.

“Iya, dia Kavi anak saya. Ngomong-ngomong, darimana kamu tau kalau anak saya dirawat disini?” tanya Anton langsung ke intinya.

“Kedatangan saya kesini bukan sebagai sekretaris Pak Anton, tapi sebagai Kakak laki-lakinya Savinna,” ucap Reza sembari melirik Kavi.

Dan benar saja, Kavi langsung menoleh ke arahnya kala Reza menyebutkan nama Savinna.

“Jadi kamu—“

“Dimana Savinna sekarang?” tanya Kavi memotong ucapan Anton barusan.

“Dimana? Justru saya mau bertanya sama kamu, dimana adik saya sekarang?” tanya Reza seolah membalikkan pertanyaan.

“Jadi, Savinna gak ada di rumah juga? Terus kemana perginya anak itu? Disini juga kami sama sekali gak menyembunyikan dia lho,” ucap Rami membela keluarganya. Tentu saja ia tidak ingin keluarganya di cap jelek atau dituduh sesuatu yang tidak-tidak.

“Dia pergi dari rumah sejak kemarin sore,” ungkap Reza membuat Kavi semakin khawatir dan cemas.

“Pergi kemana, Mas?” tanya Kavi penasaran.

“Seandainya aja saya tau kemana dia pergi, saya gak mungkin akan se khawatir ini,” jawab Reza seadanya.

“Gimana kronologinya dia bisa pergi dari rumah?” tanya Anton.

Reza pun mulai menceritakan tentang permasalahan yang ada di keluarganya akhir-akhir ini. Reza tampak sangat terbuka saat itu, mungkin setelah mengingat Anton adalah salah satu orang kepercayaannya. Alhasil Reza mau menceritakan semuanya di hadapan Kavi, Anton, Rami, dan juga Rima.

***

Sementara itu, di lapangan parkir rumah sakit tempat Kavi dirawat, Alvero, Nauval, Kylie dan Cherry berkumpul disana sebelum berpencar untuk mencari keberadaan Savinna.

“Kita kayaknya gak perlu temuin Kavi dulu hari ini, kita fokusin diri aja buat cari Savinna sampai ketemu,” ucap Nauval mulai memberikan arahan.

“Kita mau mulai cari kemana dulu nih?” tanya Alvero yang sudah siap di atas motornya.

“Gue kepikiran buat ngelacak keberadaan Savinna lewat nomor handphonenya.” ucap Kylie mulai memunculkan idenya.

“Jadi, kita harus cari stalker dulu nih?” tanya Cherry.

“Gak perlu. Gue bisa ngelakuin itu asalkan handphone yang Savinna pakai masih aktif,” sahut Alvero.

“Ya, tapi kan masalahnya dari kemarin handphone dia gak aktif,” balas Cherry.

“Berarti kita gak bisa pakai cara itu sekarang,” Nauval kembali memikirkan cara lain untuk mencari jejak Savinna.

Kylie tiba-tiba menjentikkan jarinya, karena baru saja mendapatkan ide baru, “Kita cari jejaknya lewat rekaman cctv yang ada di komplek kita aja, Cher.”

“Tapi apa nggak ribet?” tanya Cherry meragukan ide dari sahabatnya itu.

“Gak ada salahnya kita coba, let’s go!” ucap Nauval begitu bersemangat.

***

Sejak kepergian Savinna kemarin, Mira tak henti-hentinya menangisi anak gadisnya itu yang saat ini entah dimana keberadaannya. Apakah Savinna sudah makan atau belum? Apakah tempat tinggalnya sekarang layak atau tidak? Atau orang-orang di sekelilingnya saat ini, apakah bisa menerima kehadirannya atau malah tidak suka padanya. Pikiran buruk terus-terusan menghantui pikiran Mira yang membuatnya tak kunjung berhenti menangisi Savinnna.

Cintya pun seolah kehabisan ide untuk membujuk sang Mama agar berhenti menangis. Cintya juga kesulitan untuk membujuk Mira agar mau makan karena sejak tadi pagi ia belum mengisi perutnya sama sekali.

“Mama mau sampai kapan kayak begini?” tanya Cintya setelah dirinya lelah membujuk Mira.

Dengan suara yang gemetar dan bibir yang teramat pucat, “Mama mau Savinna pulang ke rumah ini lagi,” jawab Mira.

“Mama yang sabar ya, Mama harus makan dulu sekarang. Mas Reza lagi berusaha buat cari Kak Vinna kok,” bujuk Cintya kembali.

“Mama gak mau. Buang aja makanan itu, Mama gak akan mau makan. Belum tentu disana Savinna bisa makan,” jawab Mira sedikit membentak.

“Jangan terus-terusan maksa Mama kamu itu, biar aja dia begitu. Nanti juga kalau lapar makan sendiri,” ucap Bima santai seraya melepas dasi yang menggantung di kerah lehernya. Tampaknya pria paruh baya itu baru saja kembali dari kantor.

Mira pun tersenyum getir menatap kedatangan suaminya itu, “Memang dasar gak punya hati,” sindir Mira.

“Siapa yang gak punya hati? Biar saja anak rusak itu pergi. Kita sudah gagal mendidik dia. Sekarang kota fokuskan aja untuk mendidik Cintya,” ucap Bima enteng membuat Mira semakin tersulut emosi.

"Mama gak pernah gagal didik Savinna. Mungkin memang Papa yang udah gagal jadi orangtua buat dia."

"JAGA UCAPAN KAMU, MIRA!" gertak Bima tak membuat Mira gentar sama sekali.

"Apa? Kenapa? Papa tersinggung? Iya?" tanya Mira membuat Bima semakin naik pitam. Pria paruh baya itu sudah hampir melayangkan pukulan lagi sama seperti yang ia lakukan pada Savinna tempo hari. Tapi detik itu juga, teriakan Cintya berhasil menggagalkan semuanya.

"STOP!"

Baik Bima maupun Mira sama-sama terdiam. Namun tatapan keduanya masih sangat tajam menatap satu sama lain. Mereka berdua melupakan status mereka sebagai suami istri. Yang terlihat sekarang, mereka tampak seperti rival abadi.

"Terusin aja ributnya kalo kalian mau lihat Tya juga pergi dari rumah ini!" ucap gadis itu sembari meninggalkan kamar kedua orangtuanya.

Situasi keluarganya saat ini membuat Cintya yang semula betah berada di rumah, kini mulai merasa tidak nyaman.

***

Disaat orang-orang di sekitarnya tengah sibuk mencari keberadaannya. Savinna terlihat menyibukkan dirinya di depan sebuah monitor.

Sejak pagi tadi, tidak ada yang ia lakukan selain duduk disana, merangkai kata demi kata menjadi sebuah paragraf hingga membentuk alur cerita yang rinci. Ya, gadis itu memutuskan untuk menjalankan kembali hobi lamanya yang telah ia lupakan.

"Sav?" sapa seorang gadis yang telah berbaik hati memberinya izin untuk tinggal di rumahnya.

"Eh, udah pulang?" tanya Savinna pada Katrina, teman sebangkunya.

Katrina pun duduk di sebelah gadis itu masih dengan seragam pramuka yang melekat di tubuhnya, "Udah nih, baru aja."

"Gimana tadi di sekolah, nggak kacau kan situasinya?" tanya Savinna yang memang sedari tadi cemas akan hal itu. Ia takut jika keberadaannya disini diketahui oleh yang lain. Karena sejujurnya, Savinna sedang membutuhkan ruang untuk menyendiri tanpa diganggu oleh siapapun.

"Sedikit kacau tapi keberadaan lo disini belum ada yang tau."

"Alhamdulillah," respon Savinna dengan perasaan yang cukup lega.

"Mau sampai kapan sembunyi disini? Gue cuma takut ketahuan dan mereka semua nggak terima karena gue diam aja disaat mereka tanya tentang keberadaan lo."

Savinna hanya menggeleng pelan. Ia sendiri bingung, mau sampai kapan menyembunyikan dirinya sendiri seperti ini.

"Gue gak permasalahin lo buat tinggal lama-lama disini. Tapi gue harap, ada satu orang yang bisa lo percaya banget buat tau keberadaan lo disini. Biar situasinya gak terlalu kacau kayak sekarang. Lo paham kan maksud gue?" lanjut Katrina bertanya pada Savinna.

Savinna pun mengangguk paham. Lalu di otaknya langsung terlintas nama Kavi. Ya, Savinna langsung terpikir akan menghubungi Kavi sore itu.

Apa gue hubungi Kak Fazriel aja ya? Terlepas dia khawatir sama gue atau nggak, yang penting gue kasih kabar ke dia biar dia gak terlalu nyariin gue, batin Savinna.

1
cikuaa
suka banget lanjut trs
call me una
🤩🤩
Rodiyah Tamar Diyah
😘😘😘
Rodiyah Tamar Diyah
😚😚😚
Rodiyah Tamar Diyah
/Wilt//Wilt//Wilt/
cinta cahaya putri
/Rose//Rose/
meltedcheese
likeee
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!