NovelToon NovelToon
The Blood Judgement I : Zero

The Blood Judgement I : Zero

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Action / Sci-Fi / Hari Kiamat / Evolusi dan Mutasi / Penyelamat
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Syarif Sang penakluk

Volume 1 : awal dari segalanya ( Chapter 1-36 )
Volume 2 : Kebenaran Dunia ( Chapter 37 - 81 )
Volume 3 : Keputusasaan Akio Graham ( Chapter 82 - )


bumi semakin hancur, tetapi aku juga masih belum bisa memahami arti dalam hidupku.

"bagaimana?! aku menyatakan perasaan semua orang kepadaku"

"cinta? apa itu cinta? apa karena orang tua ku mati karena erupsi itu termasuk cinta!"

Akio Graham putus asa pada dunia dan hidupnya sendiri. tapi, ia mulai dikenal cowok tidak berguna dalam sejarah manusia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syarif Sang penakluk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 11

BEBERAPA HARI KEMUDIAN - MALAM HARI

Perlahan mataku mulai terbuka dan melihat langit-langit putih. Entah karna pikiranku terganggu atau memang ada masalah lain dengan pikiranku sehingga aku tidak bisa mengingat apa yang terjadi kemarin.

Aku memegang kepalaku yang terasa pusing, sembari tanganku terulur berusaha meraih gelas berisi air yang tersedia dimeja. Setelah ku teguk habis air dalam gelas, aku mengembalikannya ke meja.

Tepat disaat itu, seseorang masuk ke dalam ruangan dan mendekatiku.

"Yo, apakah kamu sudah sehat?" Tanya wanita berambut Merah. Dia mengamatiku beberapa saat dia menambahkan segelas air putih, "sepertinya kamu terlihat sudah membaik."

"Siapa kamu?" tanyaku dengan ekspresi bingung sambil memegangi kepalaku.

"Aku adalah valkries rank A yang akan menjagamu sampai kamu pulih."

Wanita itu mendekat hingga jarak diantara kami cukup membuatku bisa mencium aroma enak dari tubuhnya. Aku bahkan bisa melihat dadanya yang terlalu besar, bisa dikatakan berukuran semangka.

"Sepertinya aku pernah melihatmu." Gumamnya.

"Sungguh?" Tanyaku dengan ekspresi gugup.

"Aku hanya bercanda, nama ku Bella." Ucapnya memperkenalkan diri.

"Aku Akio Graham, panggil saja Akio."

Aku tidak bisa menahan wanita ini saat sebuah insiden tidak sengaja terjadi. Awalnya tanganku hanya tak sengaja menyentuh dada gadis itu, tapi kemudian gadis itu justru mendesah senang. Aku berniat menjauhkan tanganku dari dadanya. Namun gadis itu justru duduk diatasku sehingga membuat bagian bawahku berdiri.

Memang tidak masuk akal bagiku untuk menerima kejadian yang tiba-tiba seperti ini.

"Ahh... Kamu ternyata ganteng juga, ahh... Kamu ternyata genit juga." ucapnya sambil menatapku dengan wajah memerah.

Diam-diam terlintas dipikirkanku bahwa apa yang kulakukan hari ini lebih parah dari kemarin. Bahkan mungkin hari esok akan lebih dari hari ini. Ini tidak berbeda dengan hari kemarin membuatku harus menjadi pelampiasan hasratnya. Sesaat kemudian gadis diatasku menyentuh bagian bawahku dan menggosoknya dengan ekspresi wajah memerah. Aku merasa tidak tahan diperlakukan seperti ini dan berusaha beranjak dari tempat tidur untuk pergi.

Bagiku situasi ini sangat tidak menyenangkan. Terlebih gadis itu hanya tersenyum dan melambai kepadaku tanpa rasa bersalah meski baru saja memperlakukanku dengan tidak senonoh.

Kali ini saat bagian bawahku tegak seperti lidi tidak lagi mudah dikembalikan ke keadaan normal seperti saat insiden sebelumnya.

Harapanku memiliki pencapaian yang baik dimasa depan kemungkinan akan sirna jika terus seperti ini.

RUANG MEJA BUNDAR

Seperti biasa, dokter Mei masih menyampaikan presentasinya diruangan penuh pejabat dan jenderal.

Saat dokter Mei sedang menjelaskan bahwa subjek penelitian sudah dipersiapkan dan bisa dipindahkan ke divisi penelitian militer, seorang pejabat dewan berdiri untuk menyampaikan pertanyaannya.

"Dokter, apakah kamu bisa menjamin proyek ini bisa menjadi penyelamat umat manusia?"

"Aku sudah menjelaskan tentang ini. subjek sudah kami modifikasi sebelum dibawa ke fasilitas kalian. Jangan khawatir, karena subjek telah dimaksudkan untuk melawan penyebab kehancuran manusia. Bahkan jika itu dewa." ucap dokter Mei. "Untuk saat ini, kekuatannya sudah kami segel, tidak akan berbahaya bagi kalian dan juga manusia lain."

"Tapi.. bukankah Ini sama saja menciptakan sebuah monster? Jika tidak hati-hati justru akan mempercepat kepunahan manusia yang sudah memasuki fase kritis." Tandas penjabat dewan.

"Hal itu tidak akan terjadi, semua telah berada dalam kendaliku." Ucap dokter akemi dengan percaya diri. Bahkan tangan kanannya menepuk dada untuk meyakinkan orang lain.

Tiba-tiba layar berubah menjadi blur sebelum kemudian menunjukkan citra seorang pria berambut putih yang mengenakan topeng.

"halo... Halo..." ucap pria misterius berambut putih yang memakai topeng saat mengecek kamera. "Sepertinya sudah di mulai."

Pria itu berdehem kemudian mulai berbicara, "aku adalah pemimpin organisasi Empower Eden dan kami sudah tahu rencana kalian, disini kami ingin kalian membubarkan organisasi tidak kompeten milik kalian itu. Kami menginginkan kalian wahai orang-orang perut buncit lengser!" lanjutnya dengan nada mengejek.

"Apa-apaan ini?!" teriak penjabat sebelumnya sambil menggebrak meja cukup keras.

"Kau sangat tidak sopan, kami ini sudah membantu masyarakat."

"Masyarakat? Sayang sekali kami sudah mengurus masalah ini. Kami akan membocorkan masalah kalian yang telah menyiksa Rakyat dunia dan menelan dana Rakyat ke publik."

"Sampai jumpa, pencundang."

Layar kemudian mati. Seluruh pejabat dewan dan jenderal besar merasa sangat marah. Beberapa bahkan menggebrak meja dan melemparkan barang untuk meluapkan kemarahan.

Kericuhan terjadi dalam situasi rapat. Semua orang membuat deklarasi bahwa tidak akan segan-segan membunuh orang-orang dari organisasi Empower Eden, jika mereka melakukan kerusakan sistem.

Dr Mei yang tidak peduli dengan situasi saat ini hanya terdiam dan merasa jijik, Dia benar-benar tidak peduli dengan konflik semacam ini. Baginya selama penelitiannya sukses maka yang lain bukan masalah.

************

Ilma belas menit kemudian, rapat di batalkan. Mereka berniat membahas rapat lain bagaimana cara memusnahkan organisasi Empower Eden.

Mei merasa cukup lelah setelah melakukan presentasi, dia membuka jas dan menyalakan ac mobil. Dia benar-benar merasa muak melihat keadaan dunia saat ini. Rasanya ingin menghancurkannya saja, terutama jika situasi sedang sangat buruk seperti ini.

Valkries yang menyetir mobil mendadak memutar setir sehingga berbelok tajam kekiri, membuat Dr Mei hampir jatuh.

"Apa yang terjadi?" tanya dr Mei dengan wajah panik.

"Maaf dokter, ada seorang anak kecil yang akan menyeberang jalan, biar aku turun sebentar." jawab valkries sambil menunjuk seorang anak yang membawa boneka Teddy bear.

Saat valkries itu menghampiri sang anak, tiba-tiba dia dikepung oleh sekelompok orang. Ini adalah jebakan.

Valkries itu tidak bisa berbuat apapun dan hanya menyerahkan diri begitu saja. Melihat situasi tidak benar, dokter Mei segera menghubungi Indria untuk meminta bantuan.

"Indria, segera datang ke lokasiku. Aku butuh bantuanmu sekarang." Teriak dr Mei sambil memegang erat ponselnya. Dia merasa panik dan takut.

"Dokter, dimana kamu? Aku akan segera kesana."

"Aku berada diwilayah prefektur Saitama, tapi kamu harus......" ucap dokter Mei terputus karena seseorang menariknya keluar mobil.

"Dokter, apa kamu baik-baik saja? Dokter! Tunggu, aku akan menyelamatkanmu sekarang!" seru Indria sangat cemas dan khawatir.

Organisasi Empower Eden memiliki puluhan anggota. Mereka semua terdiri dari perempuan berwajah imut dan cantik tanpa ada bayangan seorang kriminal. Sama sekali tidak ada pria di organisasi mereka.

Organisasi Empower Eden mengikat tangan dokter Mei dan supirnya. Mereka menyiksa supirnya kemudian akhirnya membawa dokter Mei pergi sebelum ada yang datang untuk membantunya.

BEBERAPA JAM KEMUDIAN

Saat Indria sampai dengan menggunakan sepeda terbangnya, jalanan tampak kosong dan hanya ada mobil dokter Mei. Saat melakukan pemeriksaan, Indria melihat valkries yang menjadi supir dokter lalu Indria menghampiri nya dan mengeletak sepeda terbang nya dipinggir jalan.

Indria dengan cepat mendekatinya dan bertanya dengan ekpresi khawatir, "apa yang terjadi? Apa kau baik-baik saja?!"

"huff.... Huff.... Huff... Saya baik-baik saja." jawab valkries tersebut sembari menarik nafas dalam-dalam dengan ekspresi kesakitan.

"Tapi dokter ditangkap oleh mereka."

"Dokter Mei di culik? Kemana mereka membawa dokter Mei, Biar aku saja yang mengejar mereka." Ucap Indria dengan ekspresi marah.

"Jangan kesana Indria, kamu tidak akan bisa melawan mereka. Kita tunggu saja pasukan valkries datang untuk membantu mencari dokter."

Valkries tersebut berusaha berdiri dan mendekati mobil untuk mengambil kotak p3k agar bisa menyembuhkan lukanya yang sempat di pukul oleh organisasi Empower Eden.

"Biarkan aku mengejar mereka, percaya padaku sensei." kata Indria dengan senyuman diwajahnya.

"Tunggu Indria, kau jangan pergi sendirian." Seru valkries tersebut sambil berusaha mencegah Indria pergi namun gagal.

"Anak itu selalu gegabah."

Indria meninggalkan valkries tersebut dengan menaiki sepeda terbang dan berusaha mencari jejak lokasi dr Mei. Karena dokter Mei adalah satu-satunya harapan baginya sekaligus orang yang berharga baginya. Baginya yang tidak memiliki tujuan hidup atau memiliki hal indah lainnya didunia ini, dokter Mei sangatlah penting. Dokter Mei adalah orang yang mau menerima dirinya karena bencana erupsi dan mengajarkan segala hal hingga sekarang.

........BERSAMBUNG........

1
Sary Utami
Sudah mampir kaka
Sary Utami: follback kak
StarDragon: follow yah
total 2 replies
🇮🇩 LianaLyrashiaa_1805
bagus ni, semangat ya kak!!
StarDragon: makasih, kak
total 1 replies
ChiArt_27
emang apa-apa masalah dari awal itu berasal dari diskriminasi. Penyakit paling umum dah🤏
ChiArt_27
Akio calon ngeharem💅
ChiArt_27
dia pasti trauma liat orang tuanya tewas di depan mata
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!