NovelToon NovelToon
Retaknya Sebuah Kaca

Retaknya Sebuah Kaca

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Seiring Waktu / Angst / Penyesalan Suami
Popularitas:1M
Nilai: 4.6
Nama Author: Arrafa Aris

Pernikahan yang didasari sebuah syarat, keterpaksaan dan tanpa cinta, membuat Azzura Zahra menjadi pelampiasan kekejaman sang suami yang tak berperasaan. Bahkan dengan teganya sering membawa sang kekasih ke rumah mereka hanya untuk menyakiti perasaannya.

Bukan cuma sakit fisik tapi juga psikis hingga Azzura berada di titik yang membuatnya benar-benar lelah dan menyerah lalu memilih menjauh dari kehidupan Close. Di saat Azzura sudah menjauh dan tidak berada di sisi Close, barulah Close menyadari betapa berartinya dan pentingnya Azzura dalam kehidupannya.

Karena merasakan penyesalan yang begitu mendalam, akhirnya Close mencari keberadaan Azzura dan ingin menebus semua kesalahannya pada Azzura.

"Apa kamu pernah melihat retaknya sebuah kaca lalu pecah? Kaca itu memang masih bisa di satukan lagi. Tapi tetap saja sudah tidak sempurna bahkan masih terlihat goresan retaknya. Seperti itu lah diriku sekarang. Aku sudah memaafkan, tapi tetap saja goresan luka itu tetap membekas." Azzura.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arrafa Aris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2. RSK

Malam harinya di mansion Keluarga Kheil ....

"Apa!!! Menikah dengan Azzura, karyawan Momy di cafe itu?!" sentak Close seolah tak terima.

"Ya, pokoknya Momy nggak mau tahu, kamu harus menikah dengannya!" tegas Momy tak ingin di bantah.

"Mom ... aku memang akan menikah, tapi bukan dengan gadis barista itu melainkan dengan Laura.

"Momy nggak mau dengar alasan apapun. Lupakan Laura karena momy nggak pernah suka dengan gadis itu!" tegas Momy.

"Close ...." Suara bernada dingin itu membuat Close menoleh. "Azurra gadis yang baik, sopan juga good attitude. Daddy juga setuju jika kamu menikah dengannya ketimbang dengan Laura."

"Tapi, aku nggak mencintainya Dad!" tegas Close.

"Cinta bisa tumbuh kapan saja tanpa kita menyadarinya. Tidak ada salahnya kamu menerima Azurra," saran Tuan Kheil.

Close bergeming, mengepalkan kedua tangan lalu meninggalkan ruang tamu dengan perasaan marah.

Ketika berada di dalam kamar, ia langsung meninju tembok yang tak bersalah melampiaskan semua kekesalannya.

"Entah apa yang sudah gadis itu katakan pada Momy sehingga Momy mau menerimanya. Pasti dia mengincar harta. Dasar gadis matre, mata duitan!!!" Sedetik kemudian ia menyeringai.

"Akan kubuat kamu seperti berada di dalam neraka setelah kita menikah! Jangan berharap aku akan mencintaimu apalagi memperlakukanmu sebagai istriku!"

Entah mengapa ia sangat membenci Azzura bahkan tak segan-segan menghina gadis itu. Padahal Azzura tak pernah mengusiknya. Yang semakin membuat Close kesal adalah, Azzura tak pernah menggubrisnya bahkan terlihat acuh.

Sementara di ruang tamu, Gisel yang baru saja pulang, langsung menghampiri kedua orang tuanya.

"Mom, Dad, ada apa? Tadi aku sempat mendengar kalian berdebat."

"Nggak apa-apa, Sayang. Momy dan Daddy hanya membahas tentang rencana pernikahan kakakmu," jelas Momy.

"Beneran? Apa kakak akan menikah dengan Laura?" tanya Gisel dengan raut wajah tak suka.

"Bukan dengan Laura tapi dengan Azzura," jelas Momy lagi.

Gisel tersenyum seraya mengangguk pelan. Duduk di samping sang Daddy seraya bertanya, "Apa Daddy setuju jika kakak menikah dengan gadis itu?"

"Jika itu pilihan Momy, maka daddy juga setuju."

"Aku juga setuju jika kakak menikah dengan Azzura. Jujur saja aku nggak suka sama Laura. Perempuan itu angkuh bahkan suka semena-mena," aku Gisel.

Setelah itu, ia beranjak dari sofa kemudian berpamitan meninggalkan ruang tamu.

Sepeninggal Gisel, Nyonya Liodra menatap sang suami.

"Daddy, sebenarnya Momy nggak tega pada Zu."

"Kenapa?" Tuan Kheil mengernyit.

"Tadi sore, Zu ingin meminjam sejumlah untuk biaya operasi sekaligus perawatan ibunya yang sedang sakit kanker. Momy bilang padanya, Momy nggak akan memberi pinjaman melainkan akan menanggung semua biaya operasi serta perawatan ibunya asalkan dia mau menikah dengan Close."

Ungkapan Nyonya Liodra sontak membuat sang suami terkejut.

"Momy!' sentak Tuan kheil.

"Daddy, momy lakukan semua ini demi kebaikan Close."

"Tapi, itu terkesan memaksa Zu, Mom. Kasian anak itu." Tuan Kheil lalu terdiam sejenak. "Rencananya, kapan Momy akan melangsungkan pernikahan mereka?"

"Dua minggu dari sekarang. Besok kita akan mengunjungi ibunya Zu sekalian mengutarakan niat baik kita padanya."

"Hmm ... baiklah," gumam Tuan Khiel sambil manggut-manggut.

Tak lama berselang Close menuruni anak tangga. Karena masih merasa kesal, ia melewati ruang tamu begitu saja tanpa menegur kedua orang tuanya.

"Close mau ke mana kamu," tanya bu Liodra.

"Bukan urusan Momy," sahutnya dingin.

"Close." Suara tak kalah dingin sang Daddy membuat langkahnya terhenti.

"Jaga sikapmu serta berbicaralah dengan sopan pada momy," tegas Tuan Khiel. "Daddy dan Momy mendidikmu bukan untuk menjadikanmu anak pembangkang tapi sebaliknya."

Close menunduk. Sedetik kemudian ia pun berlalu meninggalkan tempat itu.

.

.

.

Tok ... tok ... tok ... Tok ... tok ...tok ...

Ketukkan pintu bertubi-tubi yang terdengar dari luar membuat Azzura sedikit merasa kesal.

Ia yang baru saja akan berangkat ke rumah sakit, kembali meletakan paper bag ke atas meja sofa.

"Siapa sih?! Ketuk pintu seperti seorang buronan saja!" gerutunya.

Ia pun menghampiri benda itu lalu membukanya. Azzura mematung menatap pria yang sedang berdiri di hadapannya. Tatapan menghunus tajam seketika membuatnya meremang.

Azzura mengusap tengkuk seraya memundurkan langkah.

"Close," sebutnya.

"Dasar gadis matre!! Mata duitan!! Apa yang kamu katakan pada Momy hingga dia mau menerimamu menjadi menantunya, hah!!" bentak Close seraya mencengkeram pipi Azzura.

"Ssssttt ... Close! Azzura meringis sembari memegang tangan pria itu.

"Dengarkan aku baik-baik, Zu. Sekali pun kita sudah menikah, aku nggak akan pernah mencintaimu bahkan nggak akan pernah menganggapmu sebagai istri. Kamu tahu kan, aku sangat mencintai Laura. Jadi jangan pernah bermimpi untuk mendapatkan cintaku walaupun itu hanya secuil."

Azzura hanya bergeming menatap dalam manik berwarna coklat Close lalu tersenyum sinis.

"Jika saja bukan karena terdesak ekonomi, aku juga nggak sudi menjadi istrimu. Aku terpaksa."

Senyuman sinis seolah mengejek itu, membuat Close naik pitam. Ia menarik rambut Azzura. Dengan sigap Azzura menahan jilbab yang menutupi rambutnya agar tak terlepas.

"Ssssttt ..." Azzura kembali meringis menahan sakit.

"Malam ini tersenyumlah sepuas yang kamu ingin. Tapi, setelah kita menikah akan aku pastikan mata indahmu ini akan terus mengalirkan air mata! Camkan itu baik-baik." Close melepas tarikan rambut lalu mendorong Azzura

Setelah itu, tanpa merasa bersalah ia meninggalkan Azzura dengan perasaan geram.

Sepeninggal Close, air mata Azzura langsung mengalir deras.

"Ya Allah ... kenapa dia sangat membenciku? Sejak dulu dia selalu memperlakukanku seenaknya bahkan nggak segan-segan menghinaku. Apa salahku padanya?" ucap Azzura dengan lirih sembari menyeka air mata.

"Azzura, kamu harus kuat. Sejak kecil kamu sudah terlatih memiliki mental baja seperti ayah. Sebagai anak seorang Jendral, kamu harus kuat dan tangguh. Jangan pernah menangis di hadapannya. Karena kamu akan terlihat lemah di matanya," ucap Azzura lagi menyemangati dirinya sendiri.

...🌿................🌿...

Mohon dukungannya ya, readers terkasih dengan meninggalkan rate, vote, like, gift dan meramaikan kolom komentar.

Maaf author memaksa. Tanpa dukungan dari readers terkasih, siapalah author recehan seperti aku. Happy reading 🙏😊🥰😘

1
Tuti irfan
Luar biasa
Thewie
laki2 anjing gayanya menyesal,khilaf..keparat kau close. tutup ajalah kau kayak namamu
Juniati Juniati
😭😭😭😭
Thewie
kok ada bawang merahnya Thor 😭😭😭😭
ay Susie
piye tow kiiiihhhhh
Surati
bagus
Epifania R
biarkan saja dia sekalian masuk RSJ
Epifania R
semoga azzura bahagia
Epifania R
jangan mau zu
Epifania R
rasaakan
Epifania R
lanjut
Epifania R
siapa yang datang
Epifania R
makin penasaran
Epifania R
massa mau saingan sama anak sendiri
Epifania R
mau kemana zurra
Epifania R
😭😭😭😭😭
Epifania R
😭😭😭
Epifania R
maaf tiada guna
Epifania R
😭😭
Epifania R
taunya cuman menebak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!