NovelToon NovelToon
Aku Mencintaimu Meliya

Aku Mencintaimu Meliya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Pengasuh
Popularitas:689
Nilai: 5
Nama Author: Melly Disky

Entah nasib apa yang membawa seorang gadis cantik bernama meliya menjadi pengasuh nenek tua di rumah orang kaya, dan kepincut oleh cucu nya yang tampan apakah kisah cinta mereka berjalan mulus atau tidak?, mari simak cerita nyaa👌

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melly Disky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25

keesokan pagi nya Derren menghampiri rumah meliya, Derren mengetuk rumah meliya, berkali kali Derren memanggil meliya dan sampai sedikit lama menunggu meliya pun keluar

"eh kau mau apa bising" seperti ini?"

"dimana ponsel mu?"

"rusak" meliya pun menghampiri Derren

"ayo ikut aku," kata Derren menarik tangan meliya

"kenapa pula aku harus ikut dengan mu?"

"oma sakit, dan masuk rumah sakit" seketika meliya lemas dan langsung mengajak Derren pergi.

Saat sampai dirumah sakit ternyata sudah ada Devan dan leliya, meliya langsung memeluk leliya.

"kak bagaimana dengan Oma?" tanya Derren yang menghampiri Devan

"aku tidak tau mau menjelaskan nya bagaimana, tadi suster berkata jantung Oma berhenti, sekarang menunggu kepastian dari dokter." kata Devan dengan nafas yang memburu.

Tiba tiba Bianca dan Elisa juga datang,

"Tante," kata Bianca menatap leliya

"dimana mommy mu?" tanya leliya pada Bianca

"mama berkata dia akan datang sebentar lagi" kata Bianca.

tiba tiba saja Elisa melihat meliya

"hei kau, buat apa kau kesini?!" tanya Elisa sinis

"kau kenapa?" tanya Devan menatap Elisa

"kalau sudah tau Oma sakit, biarlah dia di rumah sakit, ada dokter, ada suster, mau menjaga, kalian bawa pulang kerumah kenapa?!!" Elisa membentak Devan

"kalau tidak tau apa apa lebih baik kau diam di sini,!" sentak Devan pada Elisa

"sekarang kau yang diam!, Bianca berkata Oma sakit karena perempuan ini, kau mau aku diam?! Kalian yang sibuk soal percintaan sampai luma melihat Oma!!" tantang Elisa balik

"HOII!!! KALAU KAU TIDAK MAU DIAM, LEBIH BAIK KAU PERGI DARI SINI!!" sentak Derren yang sudah geram melihat Elisa, saat Derren berkata Elisa hanya bisa terdiam.

"saya minta maaf semua, saya tau saya orang luar, mama, meliya pergi dulu ya ma,," tetapi saat meliya melangkah, dokter keluar dari ruangan oma Ira, semua orang menatap ke arah dokter dan dokter hanya menggelengkan kepala nyaa, seketika tangisan semua nya pecah dan berlari memasuki ruangan oma Ira kecuali meliya yang berjalan perlahan tetapi di dorong oleh Elisa,

"he perempuan, ini semua salah mu kau tau tidak!! kalau kau menjaga Oma baik baik semua ini tidak akan terjadi, kau mau menangis kenapa?!!" sentak Elisa kepada meliya,

meliya pun hanya terdiam

"kau tau kondisi Oma kan?!! Tapi kau hanya mementingkan dirimu sendiri!!!"

"ELISA CUKUP!!" Derren yang masih ada di luar ruangan pun menghampiri Elisa dan meliya

"apa?!!" tanya Elisa pada Derren

"oma sudah tidak ada, kau mau menyalahkan siapa lagi?!! Haa!!!" sentak Derren dan Elisa yang mendengar itu langsung meninggalkan Derren dan meliya.

"aku sadar aku siapa," setelah mengatakan itu meliya hendak pergi tetapi

"meliya" lengan nya di tahan oleh Derren, seketika tangis meliya pun semangkin pecah,

"kau keluarga kami, kau tau tidak kalau Oma itu paling sayang dengan mu?" Derren pun menangis saat berkata seperti itu, meliya pun hanya terdiam dan terus saja menangis.

"aku aku pernah kehilangan ayah ku, aku tidak menyangka kalau aku akan merasakan sakit yang sama, hiks hiks hiks, aku permasalahan yang membuat Oma sudah tidak ada, hiks hiks hiks, kalau saja aku menjaga nya dengan baik, semua ini tidak akan terjadi."

"meliya, kau jangan menyalahkan takdir, semua ini sudah tertulis, kalau kau ingin melihat Oma untuk yang terakhir kali nya, silahkan" setelah mengatakan itu Derren langsung masuk kedalam ruangan oma Ira dan di susul oleh meliyaa

Meliya menghampiri raga yang sudah tidak bernyawa itu, meliya memeluk tubuh Oma Ira yang sudah terbaring kaku, sambil terus menangis.

"meliya minta maaf omaa, meliya sangat" sayang pada Oma" meliya pun menangis sambil terus memeluk oma ira, Derren yang melihat itu menarik meliya kedalam pelukan nya.

hari ini juga Oma Ira akan di makam kan, meliya datang bersama dengan mira, Amira terus memeluk sahabatnya itu yang masih saja trus menangis, meliya menghampiri leliya dan memeluk nyaa dari samping saat selesai pemakaman meliya berpamitan untuk pulang.

Kini malam pun mendatang, kini meliya sedang duduk setelah menunaikan ibadah nya, meliya masih saja menangis, Amira memasuki kamar melihat sahabat nya masih di dalam kamar,

"kau tidak pergi kerumah duka meliya?"

"tidak mau memperkeruh keadaan Mira,"

"hm kan Derren sudah berkata, jangan salahkan dirimu lagi"

"aku tidak bisa, aku tetap merasa bersalah, walaupun Derren berkata seperti itu, pasti dia akan menyalahkan aku walaupun sedikit, di sebab kan cemburu bodoh aku, aku pulang aku tidak melihat Oma, hiks hiks hiks aku merasa bersalah sekali kepala mama leliya dan Devan, aku tidak tau harus seperti apa bertemu dengan mereka"

Amira menghampiri meliya dan memeluk nya

"meliya, kau jangan la bersedih seperti ini,kita berdoa bersama ya," meliya pun hanya menganggukkan kepala nya,

"aku sayang Oma Ira, seperti aku sayang dengan nenek aku sendiri, tapi kenapa Oma Ira pergi, seperti ayah ku meninggalkan diriku, tidak adakah orang yang menyayangi aku?" tanya meliya yang masih saja terus menangis.

"eh meliya tidak, jangan seperti itu, aku kan ada" kata Amira menenangkan sahabat nya itu.

Keesokan pagi nya di kediaman Derren Elisa sedang berada di ruang makan,

"nona Elisa mau makan?" tanya Eny tetapi Elisa tidak menjawab nya dan melalui Eny

tiba tiba langkah nya terhenti melihat meliya menaiki tangga,

"hei kau mau apa datang kerumah ini?!" tanya Elisa sinis tetapi meliya melewati nya tanpa menjawab perkataan elisa, melihat itu Elisa menjadi geram,

"kau tidak ada mulut kah mau menjawab?!!kau mau menunjukkan nyonya besar di sini hello!!" Elisa meneriaki meliyaa, meliya pun menghentikan langkah nya. Dan membalikkan badan nya

"saya berada di sini hanya pekerja saja nona Elisa" kata meliya sambil menatap Elisa

"tau pun pekerja, meliya kau tau tidak, kalau kau tidak di perlukan lagi di sini?!! Tidak ada se siapa pun mau kau berada di sini, tidak ada!! Sadar tidak?!" sentak Elisa dengan nada tinggi

"saya di sini, untuk menemani mama" kata meliya masih dengan menatap mata Elisa

"menemani mama, menemani mama atau menemani laki" yang ada dirumah ini?!" ucap Elisa sinis

" nona Elisa anda tidak ada hak untuk berucap seperti itu pada saya!" ucap meliya dan menatap Elisa tajam,

"kau marah kepada ku ya meliya? kau marah pada ku? Kau mau memukul ku? pukul lah akuu" ucap Elisa mengejek meliya

"tidak cukup kan dua lelaki kau mau? Abang kau mau, adik pun kau mau, perempuan jenis apa kau ini meliya, nafsu apa ini meliya?!!" meliya pun membalikkan badan nyaa sambil meremas jemari nya,

"nona Elisa, tolong anda jaga sedikit mulut anda!!" ucap meliya yang sudah menahan amarah nya sambil mengangkat satu tinju nya

"eh saya takut lah, saya takut sangat ini kau marah dengan ku, bagaimana ini meliyaa, upss sorry" dari arah belakang Elisa menuangkan 1 gelas air ke kepala meliyaa. Meliya yang melihat itu pun menjadi benar" marah besar, di tarik nya rambut Elisa, di pukul nya kepala Elisa sampai rambut Elisa berjatuhan ke lantai, Elisa tidak bisa berbuat apa apa karena kalah telak dengan kekuatan yang di punyai meliya, meliya yang entah sudah kerasukan setan apa membabi buta menghajar Elisa.

"ei perempuan gila, lepaskan tangan mu heii!!!"

"makanya kalau punya mulut kau jaga sedikit yaa!!, kau rasakan ini"

Eny yang masih berada di ruangan itu melerai kedua wanita yang sedang baku hantam itu, bukan baju hantam tetapi Elisa lah yang sedang di hantam oleh meliyaa, Eny berusaha memisahkan meliya dan Elisa, dengan sekuat tenaga Eny menarik meliya sambil memeluk nya.

"sudah nona sudah jangan di kejar, sabar ya" ucap Eny saat dia bisa melepaskan meliya dengan Elisa

"geram sekali aku melihat nya, seperti tidak di sekolahkan mulut nya itu!!, kata nyaa model tetapi tidak ada sopan santun!!" kata meliya dan meraih gelas yang di kasih Eny, meliya menenggak minum itu sampai habis.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!