"Kiara Cristina Albian"yang kecewa setelah memergoki calon tunangannya yang tidur bersama dengan sahabat baik nya di sebuah hotel, mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi sehingga menabrak mobil yang ada di depan nya dan membuat pemilik mobil itu lumpuh.
"Ardan Ganendra"Adalah seorang CEO muda dari perusahaan Ardan grup, meminta tangung jawab Kiara yang telah membuat nya lumpuh mengantikan calon istri nya yang kabur karena tidak Sudi menikah dengan pria lumpuh seperti nya.
"Bagaimana kami bisa menebus semua kesalahan putri kami?
"Aku ingin dia menjadi istri ku."
Penasaran dengan keseruan nya? Ayo ikuti terus episode-episode novel "Terpaksa Menikahi CEO Lumpuh"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 02
Ya apa kalian tau, pasien di sebelah tirai Kiara adalah orang yang berada di dalam mobil yang dia tabrak,hari itu Ardan ingin pergi ke tempat catatan sipil untuk mengurus pernikahan nya dengan sang kekasih yang bernama Alina.
Saat itu lah Kiara menabrak mobil yang di kendarai Ardan hinga keduanya sama-sama terpental dan sama-sama mengalami luka yang cukup parah.
….
"Tidak ma, Alina mencintai ku, dia mencintai ku apapun keadaan ku ma, pernikahan nya tidak boleh batal ma aku sangat mencintai Alina ma, tolong ma aku ingin bertemu dengan nya!"Ucap Ardan furstasi mendengar ucapan sang mama.
"Ardan tenang lah nak, kau masih sakit nanti ya setelah sembuh kau bisa menemui Alina."Ucap mama nya Ardan bersedih melihat kondisi sang anak.
"Kaki sialan, arghhhhh!"Ucap Ardan yang emosi dan memukul-mukul kaki nya.
Mendengar Ardan yang mengamuk papa dan mama nya Kinara pun bergegas menghampiri mereka yang jarak nya hanya bersebelahan dengan tirai Kiara.
"Maaf kami menganggu, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, karena ulah dari putri kami nak Ardan jadi seperti ini."Ucap papa dari Kinara.
"Iya buk kami benar-benar minta maaf."Ucap mama nya Kinara yang saat itu benar-benar merasa bersalah akan apa yang menimpa orang yang tidak bersalah itu.
"Lihat lah, lihat lah anaku, dia sudah tidak bisa berjalan,ini karena ulah putri kalian, mengapa harus seperti ini?"Ucap mama nya Ardan merasa sangat sedih.
Mama nya Kiara pun memutuskan untuk memeluk mama Ardan sambil meminta maaf dan mencoba untuk berdamai.
"Maaf kan kami buk, kami juga tidak mau ini terjadi,dan sampai sekarang putri kami belum sadar."Ucap mama nya Kiara sambil memeluk erat mama nya Ardan.
Yang namanya seorang ibu, pasti lah memiliki hati yang sama-sama lembut mama nya Ardan pun tidak bisa marah atau apa lagi karena musibah ini sudah terjadi tidak ada gunanya untuk berkelahi atau marah-marah han.
Mama nya Kiara pun melepaskan pelukan itu dan menatap ke arah Ardan.
Sementara Ardan buang muka tidak ingin menatap wajah mama dan papa nya Kiara, wanita yang telah menghancurkan kebahagiaan nya.
"Nak Ardan, aku benar-benar minta maaf atas kejadian ini,aku juga tidak ingin ini terjadi,entah apa yang di rasakan Kiara saat itu sehingga dia mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi.
Ardan hanya diam tampa menjawab sepatah kata pun.
Pergilah,aku tidak mau melihat siapa pun,aku ingin istirahat."Ucap Ardan kepada mama nya Kiara.
"Ardan."Lirih sang mama yang tidak setuju akan sikap kasar Ardan kepada orang tua.
"Pergi!"Ucap Ardan membentak semua orang yang ada di sana.
"Maaf pak,Bu, silahkan tinggalkan pasien terlebih dahulu, jangan paksa dan bicara hal yang membebani pasien,ini sudah waktunya istirahat saya mohon ibu dan bapak keluar dulu dari ruangan ini."Ucap suster yang baru saja masuk ke dalam ruangan itu karena mendengar suara pertengkaran.
Dan akhirnya mama dan papa nya Kiara pun memilih keluar dari ruangan tersebut begitu juga dengan mama nya Ardan.
Rasa benci Ardan membuat nya semakin tidak terkendali, ia benar-benar benci dengan perempuan yang nama nya Kiara yang telah menabrak mobil nya dan membuat dia gagal nikah dengan sang kekasih yang tak lagi mau setelah tau dirinya mengalami kelumpuhan.
Sementara itu di luar ruang rawat tersebut.
"Permisi."Ucap mama nya Ardan kepada papa dan mama nya Kiara.
"Ah, iya."Ucap mama nya Kiara menghapus air mata nya dan menoleh ke arah mama nya Ardan.
"Boleh aku duduk di sebelah mu?"Tanya mama Ardan kepada mama Kiara.
"Tentu, silahkan."Ucap mama nya Kiara mempersilahkan mama nya Ardan untuk duduk di sebelah nya.
"Maaf kan sikap Ardan."Lirih mama nya Ardan.
"Tidak apa, seharusnya kami lah yang meminta maaf,semu ini terjadi juga karena kesalahannya anak kami."Jawab mama nya Kiara.
"Sebelumnya Ardan adalah orang yang cukup sopan kepada orang yang lebih tua dari nya, dia juga orang yang penuh senyum dan kebahagiaan, mungkin karena tidak jadi menikah karena tunangan nya tau Ardan lumpuh makanya ia berubah menjadi seperti ini."Jelas mama nya Ardan panjang lebar.
"Kami benar-benar minta maaf yang sebesar-besarnya, jika saja anak kami Kiara tidak teledor mengendari mobil mungil Ardan tidak akan celaka karena nya."Jawab mama nya Kiara.
"Musibah ini tidak ada yang bisa menolak atau mengubah nya, saya yakin perlahan Ardan akan menerima semua ini dan kaki nya juga mungkin masih bisa sembuh jika dia ingin kemo."Ucap mama nya Ardan yang berusaha menguatkan hatinya.
"Kami bisa membiayai berapa pun biaya kemo nya untuk menebus semua kesalahan anak kami."Ucap papa nya Kiara.
"Tidak, itu sama sekali tidak perlu."Ucap mama nya Ardan yang juga adalah orang kaya.
"Ardan Ganendra" Adalah seorang CEO muda yang meneruskan perusahaan Ganendra grup, milik almarhum papa nya,ia adalah seorang anak tunggal dari keluarga Ganendra.
Hampir menikah dengan Alina seorang perempuan yang berasal dari keluarga sederhana namun gagal karena Alina tidak menginginkan laki-laki lumpuh seperti Ardan lagi.
….
"Kami akan melakukan apapun demi menebus kesalahan kami kepada nak Ardan, sampai kan itu kepada nya, kami sekeluarga bukan lah keluarga yang tidak bertanggung jawab."Ucap papa nya Kiara kepada mama nya Ardan.
Mama nya Ardan pun mengangguk saja karena ia juga bukan tipikal orang pendam dan suka menyalah kan orang lain dalam suatu takdir yang di berikan.
Dua hari kemudian.
Ardan semakin lama semakin menjadi orang yang dingin dan cuek, ia tidak menginginkan siapa pun yang datang menjenguk nya kecuali mama nya sendiri.
Sementara itu Kiara masih belum sadar dari koma nya.
Sementara itu di sisi lain.
"Sayang, bagaimana sekarang? Apa kau sudah mendengar kabar kematian Kiara?"Tanya Fany yang duduk di atas pangkuan Jafin.
Saat ini mereka sedang berada di kantor Jafin, ya itu adalah kantor kecil yang dana nya selalu di bantu oleh perusahaan Kiara.
"Apa dia benar-benar mati?"Tanya Jafin sambil membelai rambut coklat milik Fany.
"Seperti nya belum, tapi bagaimana jika dia masih hidup dan mengatakan yang sebenarnya?"Tanya Fany kepada Jafin.
"Tenang saja, jika dia mengatakan nya biar kan saja,toh kita juga sudah bersama dan aku tentu tidak akan membutuhkan nya lagi."Ucap Jafin kepada Fany.
"Benar kah? Kau akan memutuskan hubungan dengan dia?"Ucap Fany yang terlihat bahagia karena Jafin lebih memilih nya.
Bersambung ….