"Anda yakin Mrs. Aquielo?"
"Jangan asal mengubah nama ku seenakmu, aku masih seorang Rainer asal kau tahu saja."
"Ya untuk sekarang kau mang masih seorang Rainer, tapi sebentar lagi kau akan segera mengganti nama belakangmu itu dengan nama keluargaku."
"Seperti aku mau saja dengan dirimu."
"Oh apa kau lupa yang aku katakan dipesawat kemarin Ms. Rainer."
Viona hanya dapat terdiam tentu ia tidak lupa dengan ancaman pria gila ini kemarin. Dan sialnya kalau semua yang dikatakan nya benar adanya maka tidak ada jalan lain lagi bagi Viona untuk menolak semua keinginan pria itu.
Itu buruk....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Panda Merah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11
Viona segera memasuki mobil Lamborghini Aventador berwarna kuning miliknya dan segera mengendarai mobil mewah itu ditengah kota Los Angeles mencari tempat-tempat yang mungkin menyediakan makanan lezat.
Ah... Makanan lezat, memikirkannya saja membuat Viona kembali merasa lapar dan tidak sabar ingin segera menemukan makanan lezat apapun itu.
Kurang lebih dua puluh menit berkendara akhirnya Viona memutuskan untuk berhenti direstoran Italia yang masih buka dan tampaknya tempat itu menyediakan makanan yang lezat dilihat dari banyaknya pelanggan yang makan ditempat itu meski hari sudah selarut ini.
Setelah berhasil memarkirkan mobilnya Viona pun turun dan berjalan memasuki restoran itu.
Beberapa pasang mata para pengunjung tampak tertuju padanya saat melihat ia keluar dari mobil mewah itu dengan hanya mengunakan piyama berwarna pink dengan motif bunga mawar kesayangan nya serta sendal jepit yang biasa ia kenakan dirumah.
Memangnya kenapa? Dia hanya ingin memesan makanan bukannya menghadiri sebuah pesta, jadi apa salahnya tampil dengan pakaian rumahannya. Bahkan ketika diIndonesia dulu Viona sering keluar hanya menggunakan daster.
Meski begitu Viona tampak tidak peduli dengan tatapan aneh yang dilayangkan orang-orang padanya sekarang, dan segera memesan makanan untuknya lalu duduk disalah satu meja kosong yang masih tersisa.
Kebetulan meja yang dipilihnya tepat berada disamping jendela restoran yang terbuat dari kaca dan langsung membuat Viona menyadari kenapa orang-orang tadi menatapnya aneh.
Sekarang Viona dapat dengan jelas melihat pantulan dirinya dikaca restoran itu dirinya benar-benar berantakan bahkan rambutnya tampak acak-acakan dengan cepat Viona segera menyisiri rambut berantakan nya itu dengan jari lentiknya.
Astaga.... Pasti orang-orang itu berfikir kalau dia tidak waras karena tampilan nya yang seperti orang gila.
Viona lupa kalau sekarang dia sudah tidak tinggal diIndonesia lagi, sungguh dia bersumpah tidak akan keluar dengan pakaian tidurnya lagi lain kali.
Tak lama kemudian tampak seorang pramusaji datang lalu meletakan pesanan Viona yang merupakan Lasagna dan Spageti diatas meja dan langsung saja aroma khas dari masakan Italia itu memasuki indra penciuman Viona.
Viona tampak bingung ingin mulai dari makanan yang mana karena keduanya sama-sama tampak menggiurkan, dan akhirnya pilihannya pun jatuh pada Lasagna karena sebelumnya ia sudah sering memakan Spageti.
Tanpa basa-basi lagi Viona segera menyantap makanan itu dengan lahap, dalam waktu singkat semuanya sudah ludes tak tersisa. Dan setelah membayar makanan nya Viona pun langsung memutuskan untuk kembali pulang kerumah karena ia sudah mulai mengantuk sekarang.
Namun sialnya karena kurang fokus mobil yang dikendarai Viona malah menyenggol Super Car yang juga terparkir disamping mobilnya sehingga membuat goresan panjang pada sisi pintu mobil itu.
"Astaga... Apa aku sudah gila bisa-bisanya aku membuat mobil seharga rumah itu lecet!" seru Viona panik lalu keluar untuk melihat kondisi mobil itu lebih jelas.
"Damn... Apa yang sudah kau lakukan pada mobil ku!" seru seorang pria sambil melangkah mendekati Viona, mendengar nada marah dari suara orang itu Viona hanya dapat menundukan kepalanya sambil meminta maaf.
"Sungguh aku tidak sengaja menyenggol mobilmu. Tolong maafkan aku." Pinta Viona penuh sesal tanpa berani menatap pria jangkung yang berdiri dihadapanya sekarang.
"Tunggu apa itu kau_" ucap pria itu sambil berusaha melihat wajah Viona lebih jelas.
"Rupanya itu memang kau ya... Ah hampir saja aku memarahi wanita cantik seperti mu sungguh aku menyesal!" serunya dengan nada sedikit santai yang membuat Viona segera mendongkak menatap pria itu.
Viona menatap pria itu bingung sembari berusa menggali ingatannya tentang siapa sosok didepannya saat ini, dan sungguh itu membuat kepalanya sedikit pening.
Yang sialnya meski sudah berusaha sangat keras untuk mengingatnya Viona tetap saja tidak mengenali siapa pria itu.
"Biar ku tebak kau pasti lupa dengan diriku," ucap pria itu memecah keheningan diantara keduanya.
"Meski cukup disayangkan karena bisa-bisanya kau melupakan pria setampan ini. Dengan segala kerendahan hatiku aku akan kembali memperkenalkan diriku padamu Ms. Viona Angelina Rainer."
"Perkenalkan namaku Ares Anthony Aquielo kita pernah bertemu dimalam pesta Mr. Thomson seminggu yang lalu." Ucap pria itu terdengar ramah sambil mengulurkan tangannya kearah Viona.
Dan seketika Viona langsung mengingat sosok pria dihadapannya sekarang, mereka memang sempat berkenalan sebelumnya meski mereka tidak terlibat pembicaraan apapun setelah itu.
"Ah saya baru ingat sekarang, saya rasa kita tidak perlu berkenalan lagi," jawab Viona formal tanpa membalas uluran tangan Ares.
"Baiklah kalau begitu, aku bukan tipe pria yang akan memaksa." Ucap Ares terdengar kecewa sambil kembali menarik uluran tangannya.
"Sebelumnya saya benar-benar minta maaf karena sudah merusak mobil anda, dan saya juga akan menganti semua kerugian anda!" Seru Viona tak enak.
"Ck... Bicaralah seperti dengan temanmu saja, aku sudah bosan mendengar orang berbicara seperti itu ditempat kerja!" seru Ares terdengar kesal.
"Dan kau tidak perlu mengganti apapun karena aku juga sebenarnya sudah bosan dengan mobil ini." Tambahnya seolah-olah mobil yang sedang mereka bicarakan adalah mainan yang harganya tidak seberapa.
"Tapi aku tetap harus bertanggung jawab karena sudah merusak barang milik orang lain."
"Benar kau memang harus bertanggung jawab."
"Jadi berapa yang_"
"Tidak dengan uangmu nona!" seru Ares membuat gerakan Viona yang sedang membuka dompetnya terhenti.
"Lalu?" tanya Viona bingung.
"Mungkin menjadi teman kencan ku selama seminggu setimpal dengan kerugian yang kudapat." Mendengar hal itu Viona langsung membulatkan mata tidak terima karena merasa dirinya direndahkan oleh pria bernama Ares itu.
"Maafkan aku kalau begitu sebut saja berapa jumlah uang yang harus kubayar. Aku tidak keberatan harus membayar dua kali lipat sekalipun." Ucap Viona cepat sambil kembali membuka dompetnya.
"Kau fikir aku kekurangan uang huh, dengar ya aku tidak mau uang mu karena uang ku juga sudah banyak."
"Meskipun uangmu banyak aku tetap ingin menganti kerugianmu dengan uang yang kumiliki, tidak dengan menjadi teman kencanmu tuan!" Seru Viona keras kepala.
"Sudah kubilang aku tidak butuh uangmu, sekarang kita ganti saja ya bagaimana kalau kau bekerja sebagai asistenku selama seminggu saja." Usul Ares tak mau menyerah.
"Tidak bisa aku sibuk!" seru Viona langsung.
"Sibuk? Sibuk apa bukannya yang ku tahu kau hanya bermalas-malasan dirumah seharian tanpa melakukan apapun. Jadi apa salahnya melakukan pekerjaan lain."
"Tahu dari mana kalau aku hanya bermalas-malasan dirumah, dan maaf sebelumnya aku tetap tidak mau kalau kau tetap memaksa aku akan mengadukan dirimu ke Papaku."Ancam Viona sambil berbalik meninggalkan Ares yang sudah menekuk wajahnya.
"Dan satu lagi, kalau kau mau uang ganti rugi datang saja kekantor papa ku berapapun itu dia pasti akan membayar nya!" seru Viona lalu kembali memasuki mobilnya dan segera pergi dari tempat itu.
Sementara Ares hanya terdiam saat menyadari dirinya diabaikan begitu saja oleh seorang wanita aneh yang keluar hanya memakai piyama tidurnya.
Tawaran nya bahkan ditolak mentah-mentah, apa pesonanya sudah memudar? Entahlah tapi yang pasti hanya wanita kurang waras yang akan menolak pria seperti dirinya.
Ya wanita itu pasti sudah GILA!!!
"Apa dia sudah tidak waras," gumam Ares saat mobil yang dikendarai Viona sudah melaju meninggalkan tempat itu.
Lalu pandangan Ares kembali terfokus pada mobil Bugatti Centodieci nya yang malang. Padahal ia baru mendapatkan mobil dengan harga 8,9 juta US Dolar itu kemarin sore dan sekarang mobil itu sudah lecet karena seorang wanita kurang waras.
"Ah... Viona kurasa setelah ini kita akan sering bertemu!" seru Ares sambil tersenyum penuh makna.