Maya Cantika Putri, seorang wanita cantik dan sederhana. Yang kehidupan awalnya berasal dari sebuah panti asuhan. Karena kegigihannya Maya bisa menjadi seorang dokter spesialis. Setelah dewasa secara tidak sengaja ketemu dengan ayah kandungnya, berkat bantuan seorang CEO tampan yang tidak sengaja dikenalnya. Akankah Maya bahagia dengan hidupnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moena Elsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Meraih Asa 1
" May, tumben loe ke kantin?", sapa Yasmin. Yasmin merupakan sahabat Maya mulai dari SMP. Yasmin anak dari keluarga sederhana, tapi dia masih beruntung karena punya orang tua lengkap. Orang tua Yasmin juga sangat baik dengan Maya.
"Iya nich, laper banget. Td pagi belum sempat sarapan. Abis dari kantin ke perpus yukkkk, mumpung abis ini jamkos..." Ajak Maya. "Bosen ah, ke perpus mulu. Emang bawaan anak pinter gitu yaaa", celoteh Yasmin, tapi ya tetep ngikut kemana Maya pergi.
Sesampai di perpustakaan, "May...gimana hasil tesmu di univ itu? Sudah ada kabar belum?" bisik-bisik Yasmin. Dia gak mau ditegur untuk kesekian kali oleh petugas perpustakaan karena sebelumnya banyak ngobrol daripada baca buku...
"Kayaknya nunggu dua hari ini lho cin, harap-harap cemas nich, nunggu pengumumannya...doakan semoga ketrima yaaaa...." imbuh Maya.
" Gue mah, pasti yakin loe ketrima May..Nilai lho gak ada yang bisa nyaingin...boro-boro gue yang cuma sekolah pupuk bawang (datang ke sekolah cuma untuk absen doang)...ha..ha....ujar Yasmin sambil cengar-cengir.
"Makasih cin, supportnya? Kalau loe mau lanjutin ke mana? Jangan bilang kalau loe mau dikawinin sama ortu loe...hi..hi....pissss becanda..." ujar Maya.
"Eh, tau aja loe"..tapi gak gitu juga lah, meski ortu gue gak kaya, tapi gak mungkin juga njodohin anaknya yang super duper cantik ini..wkwkwkkkkk...."keceplosan juga Yasmin ketawa kebahak-bahak. Alhasil dapat teguran lagi dari penunggu perpustakaan.
Raut muka Yasmin tiba-tiba ditekuk. "Ada apaan nich, habis ketawa tuh muka ngapain ditekuk kayak kertas gak pernah kesetrika..ha...ha..." canda Maya.
"Dasar sohib gak ada akhlak,....gue tuch galau May" ujar Yasmin
"Ish..ish...ish....orang seperti loe punya galo juga? Yang gue tau loe itu orang yang sante kayak di pante cin ha..haaa......" Maya menirukan ucapan upin ipin yang lagi ngetren itu lho..
"Yach, loe kok gitu sih May. Beneran ini. Oke, aku tak cerita yaaaa...
"Oke..oke..cerita aja sumber kegaloanmu itu.."jawab Maya
"Gini loh May, aku tuh sebenarnya ingin kuliah, tapi kalau lihat kedua orang tuaku seperti itu..aku kasihan May..jangankan untuk biaya kuliah, cukup untuk kebutuhan sehari-hari aja alhamdulillah..mau ikut program kayak loe, boro-boro. Otak gue cethek begini..." curhat Yasmin.
" Sudah? sesi curhat ditutup..ha..ha..." gurau Maya lagi. "Janganlah gitulah May, bener-bener galaauuuuu nich" Yasmin cemberut.
"Gimana kalau begini Cin, usul aja yaaa...loe coba aja daftar kuliah, sesuai passion loe. Untuk biaya, kita bisa kan kuliah sambil kerja. Atau habis lulus ini, loe nyari kerja dulu sambil itung-itung ngumpulin uang buat kuliah" jelas Maya panjang kali lebar.
Kalau passion loe ngedesain baju, ambil saja jurusan itu...gimana? Kayaknya loe bakat banget disitu cin..
"Makasih Maya Cantika Putri...you is the best..muach...muach...
Teng..... Teng....Teng.....bel pulang sekolah bunyi. Mereka keluar ruang perpustakaan. Jadinya mereka berdua gak baca buku, malah bisik-bisik cantik di perpustakaan.
Hari-hari berikutnya masing-masing sibuk dengan persiapan ujian. Pagi itu Maya dipanggil oleh bu Harti, wali kelasnya. "May, habis pelajaran matematika ini, kamu ke ruanganku yaa..."
"Siap bu...." jawab Maya. "Kira-kira ada apa yaaa, ketua kelas juga bukan kok tau suruh ke ruangan, biasanya kan yang dipanggil Bimo ketua kelas?" pikir Maya.
Sesampai di depan ruangan bu Harti..Maya mengetuk pintu..tok..tok..tok...
"Masuk May..." suruh bu Harti.
"Ada apa ya bu, ada hal penting kah yang ingin disampaikan?"
"Begini lho, ibu mau menyampaikan hal penting ke kamu...tolong apa yang ibu sampaikan diterima dengan ikhlas dan lapang dada yaaa..." ucap bu Harti dengan mimik serius.
Melihat mimik bu Harti, Maya ikutan berdebar juga...
"Kamu ketrima Mayaaaaaaaa, universitas "A" fakultas Kedokteran....." ujar bu Harti dengan senyum mengembang.
Bahagia tak terkira, itulah perasaan Maya sekarang. "Allhamdulillah ya Allah.." ucap Maya sambil sujud syukur. Bu Harti memeluk Maya. "Terima kasih Nak, atas segala usaha dan prestasimu, semoga kamu sukses di masa depan..." doa ikhlas seorang guru, yang sudah menganggap seperti putrinya sendiri.
"Jangan lupa tetap berdoa, rajin belajar, low profile ya May...., ibu bangga dengan kamu. Jangan sungkan-sungkan untuk menghubungi ibu yaaa, kalau kamu ada kesulitan.
Pulang sekolah, Maya menghampiri Yasmin. "Cin, mau ku kasih berita gak?" ujar Maya sambil berjalan di samping Yasmin.
"Berita bahagia apa sedih nich? kalau sedih, gue mah ogah..."jawab Yasmin sambil melenggang.
"Bisa dua-duanya...bisa jadi bahagia, bisa jadi sedih, tinggal kita lihat dari sudut pandang mana..wek..." kata Maya sambil menjulurkan lidahnya ke Yasmin.
"Ayolah May, gue udah siap nich denger loe... sudah gue buka nich kedua telinga gue" ujar Yasmin sambil ndeketin telinganya ke arah Maya. Ada-ada saja ulah mereka.
"Oke..oke..gue cerita, duduk dulu yuk di bawah pohon depan tu.." Maya berjalan mandahului Yasmin. Yasmin pun mengejar Maya.
"Adem juga nich di sini..." ujar Maya sambil mencari tempat duduk. Yasmin menyusul.
"Gue sudah siap denger berita loe May, tapi yang berita bahagia aja dulu yaaa, ntar kalau yang susah duluan gue nangis bombay gimana, terus berita bahagianya gak gue dengerin"...Yasmin berkata sambil menaruh pantatnya di kursi. "Dodol loe Cin.." gurau Maya.
"Tau gak, tadi gue dipanggil bu Harti. Itu tuh, wali kelas gue. Beliau menyampaikan......" sambil pura-pura mimik sedih, biar Yasmin penasaran.
"Ah, Maya gak asyik cerita kok putus-putus, kayak sinyal HP" ujar Yasmin sambil manyun bibirnya.
"Ha...ha....gitu aja marah..sini berpelukan dulu..."Maya sambil memeluk Yasmin.
"Oke, dilanjut gak nich beritaku?" tanya Maya. "oke tak lanjut yach, beliau menyampaikan kalau gue ketrima kuliah di fakultas kedokteran Cinnnnnnn...."
Bahagianya Maya.
Kedua sahabat itu saling berpelukan. Mereka menangis berdua di bawah pohon, yang menjadi saksi keeratan persahabatan mereka berdua.
Sambil berpelukan, Yasmin berkata.."Berita sedihnya jangan loe sampaikan May, aku sudah tauuu...hiks...hiks.....kita akan berpisaaahhhhhhhh..huaaaaaaaa....."
"Tapi sebagai sahabat loe, gue ingin loe dapat yang terbaik, gue akan selalu berdoa untuk kesuksesan loe...semangaatttttttt..."kata Yasmin selanjutnya.
"Makasih ya Cin, gue juga berdoa semoga loe juga dikasih jalan yang terbaik untuk kesuksesan loe. Aamiin..aamiin...ucap mereka berdua bersamaan.
Begitulah arti persahabatan bagi mereka berdua, saling mendukung baik dalam keadaan suka maupun duka.
Sesampai di panti, Maya masuk ke kamar, ganti baju, bersih-bersih badan, dan tidak lupa menunaikan shalat dhuhur. Sambil rebahan ada yang terlintas di pikirannya.."fakultas kedokteran sudah ketrima lewat jalur beasiswa...tinggal memikirkan bagaimana untuk kesehariannya..." dengan terus memikirkan itu, tanpa sadar sudah terdengar dengkuran halus Maya.
#Maaf yaa othor baru belajar merangkai kata#