"Berhenti atau aku akan menciummu gadis jelek?",ancam Rama saat melihat Kaila hendak bunuh diri.Laki-laki itu cukup terperanjat ketika melihat Kaila hendak menjatuhkan tubuhnya ke dasar danau yang cukup dalam.
"Minggir aku tak butuh bantuanmu",desis Kaila.
****
Rama sangat membenci Kaila,si gadis gendut,jelek,kusam dan buluk itu semenjak gadis itu memutuskan untuk bunuh diri.Berbagai umpatan ia layangkan pada Kaila agar gadis itu menjauh darinya dan tidak mengganggunya.Namun,hasilnya nihil.Kaila bahkan membuat ulah dengan mengaku sebagai tunangan Rama agar lebih dekat dengan pemuda yang menolongnya tersebut.
Bagaimana kisah mereka?
Akankah Kaila bisa menarik simpati Rama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Wahyuning, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu
Kaila menenteng tasnya dengan berjalan menunduk dalam tangisnya.Ia lelah berjalan hingga tulang belulangnya hampir retak karena perjalanan jauh tanpa tujuan tersebut.Ditambah dengan suasana malam yang terasa mencekam.
Perjalanan Kaila terhenti saat ia berada di depan sebuah danau.Niatnya adalah ingin mengakhiri hidupnya.
"Ya Tuhan maafkan hamba-Mu ini.Aku tak sanggup hidup lebih lama lagi.Aku tak punya apa-apa sekarang.Bahkan,tempat berteduh saja aku tak punya",ujar Kaila seraya menatap tajam pada danau tersebut.
Bayangan masa lalunya berkelebat dalam ingatannya.Kaila yang memiliki postur tubuh pendek dan gemuk sering menerima ejekan serta bulian dari tetangga ataupun teman-temannya saat bersekolah.
"Dasar gendut,udah jelek masih hidup lagi",kata-kata itu terngiang-ngiang di telinga Kaila.
'Apa dengan aku mati,aku akan bahagia?Aku ingin sekali bertemu dengan kedua orang tuaku yang telah tiada',ujar Kaila meyakinkan dirinya sendiri akan keputusannya tersebut.
Kaila menutup matanya dalam-dalam dan memposisikan dirinya untuk terjun kedalam danau tersebut.
Satu....dua...Ti....
"Tunggu gadis gendut!",suara seseorang menghalangi niatnya untuk melanjutkan aktifitasnya.
Kaila memutar badannya dan melihat seorang laki-laki tampan tampak menghalangi niatnya.
"Jangan campuri urusanku Tuan",desis Kaila pada pemuda tersebut.Tekad Kaila sudah bulat dan tak bisa di ganggu gugat.
"Tunggu",pemuda itu kembali berteriak.
Tanpa menjawab,Kaila memejamkan matanya kembali dan berupaya mengulangi apa yang ingin ia lakukan sedari tadi.
"Jangan melompat atau aku akan menciummu sekarang juga",tangan pemuda itu mencekal tangan Kaila dan berupaya menghentikan perbuatan konyolnya tersebut.
Bibir pemuda itu tiba-tiba di tempelkan pada bibir milik Kaila.
Kaila terperanjat dengan aksi yang dilakukan laki-laki itu.Kaila segera mundur dan menjauh dari pemuda tersebut.Seandainya keadaannya tidak sekalut ini,mungkin ia akan mengumpat pada laki-laki brengsek yang telah mencuri ciuman pertamanya tersebut.Dengan perasaan yang campur aduk,Kaila menatap tajam pemuda yang tak dikenalnya tersebut.
"Anda siapa?Kenapa ikut campur dalam masalah saya?",isak Kaila kembali terdengar.Gadis itu bahkan mengacak-acak rambutnya karena frustasi.
Bukannya menjawab,pemuda itu malah memberikan petuah untuk Kaila.
"Bunuh diri bukanlah penyelesaian dari segala masalah.Pikiranmu terlalu cetek hingga membuat keputusan terlalu terburu-buru",pemuda itu berupaya mengingatkan Kaila.
"Tapi aku tak punya pilihan lain",ujar Kaila yang masih betah dengan isak tangisnya.Sebenarnya ia mulai berpikir bahwa apa yang dikatakan pemuda itu benar adanya.Walau bagaimanapun,bunuh diri itu sangat dilarang oleh agama.
"Bukankah kau punya otak?Gunakan otakmu untuk menyelesaikan permasalahan hidup bukan malah bunuh diri seperti seorang pengecut",tambah pemuda tersebut mencibir Kaila.Dari sorot matanya jelas terlihat bahwa pemuda tersebut membenci tindakan gila Kaila.
"Ayo ikut denganku",pemuda itu menyeret tangan Kaila dan mengajaknya menjauh dari danau tersebut.
"Anda mau mengajak saya kemana Tuan?",tanya Kaila yang tak diperdulikan oleh Rama Yoga Saputra.Penampilannya yang anggun dan berkelas membuat Kaila berpikir yang macam-macam.
"Jalan Pak",Rama memberi perintah pada Sang Sopir untuk menjalankan kendaraan pribadinya.
"Kita ke restoran padang langgananku",imbuh Rama yang segera mendapat anggukan dari Sang Sopir Pribadi.
****
Rama menatap tajam pada perempuan yang baru saja ditolongnya.Kaila terlihat lahap saat menyantap hidangan yang dihidangkan oleh pelayan restoran langganannya.
"Berapa hari tidak makan?Kau makan begitu rakus!",hina Rama pada Kaila.
Deg,Kaila menghentikan gerakannya.
"Maafkan saya Tuan,saya kelaparan",ujar Kaila yang membuat Rama menggelengkan kepalanya.
pengen tak siram pake es biar terkejut dan sadar si ramanya