WARNING :
NOVEL INI TEMA WESTERN.
LETHICIA KANZANEVAA GRIGOR, dua puluh lima tahun. Wanita blasteran Spanyol-Rusia yang memiliki paras cantik, berambut panjang bergelombang sangat indah.
Sedari kecil Lethicia sangat menyukai membuat keramik untuk hiasan rumah.
Karena sering mengikuti pameran bergengsi itulah yang mengantarkannya berkenalan dengan laki-laki bernama Assensio Montana. Salah satu pewaris kerajaan bisnis Montana.
Tapi, Kebahagiaan itu terenggut beberapa minggu yang lalu. Assensio meninggalkan Lethicia untuk selama-lamanya karena kecelakaan pesawat tentu saja kejadian itu membuat Lethicia sangat syock.
*
ALVARO MONTANA, tiga puluh dua tahun. Merupakan putra tertua Montana. Memiliki dendam pada ayahnya serta adiknya. Namun semuanya berubah saat takdir mempertemukan nya dengan istri mendiang adiknya Lethicia.
Bagaimana selanjutnya?
yuk ikuti terus kelanjutannya 🙏
Jangan lupa KIRIM VOTE LIKE KOMEN KOPI DAN BUNGA YA🙏🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MEMUTUSKAN KEMBALI
VOTE LIKE KOMEN KOPI DAN BUNGA YA 🙏
Barcelona, Spanyol
Malam semakin larut, jam di dinding sudah menyentuh angka sepuluh malam Lethicia masih berada di ruang kerjanya di galeri yang di beri nama Lethicia Galería.
Satu jam yang lalu galeri sudah tutup untuk umum. Namun sang pemilik tetap betah membenamkan diri hingga larut bekerja seorang diri diruang kerjanya. Bahkan asistennya pun sudah di perintahkan untuk pulang. Hanya terlihat keamanan saja yang masih berjaga-jaga di luar galeri.
Waktu terus bergulir dan semakin larut. Lethicia menutup buku besar dan menaruh pena yang digenggamnya di atas buku tersebut.
Lethicia mengusap kasar wajahnya dan menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi. Kedua netranya menatap arloji yang melingkar di pergelangan tangannya.
"Ya Tuhan sudah dini hari. Sampai kapan aku akan seperti ini", lirihnya.
Lethicia mengambil bingkai foto yang ada di meja kerjanya. Jemari tangannya mengusap lembut wajah mendiang suaminya Assensio. Lethicia sangat ingat foto itu diambil saat perjalanan bulan madu mereka ke pulau Bali, Indonesia. Di pantai yang sangat indah dengan view lautan luas berwarna biru.
Di foto itu Lethicia memakai dress berwarna putih dengan tali spaghetti dan topi lebar berwarna putih juga. Ia terlihat sangat cantik dan segar dengan rambut ditiup angin. Begitu juga dengan Assensio, laki-laki itu memakai kemeja katun lembut tanpa kerah longgar dan shot pant selutut. Keduanya tampak serasi sambil bergenggaman tangan menyusuri pantai dengan pasir putih yang sangat bersih.
Tak terasa kedua netra Lethicia memanas dan berkaca-kaca. Hatinya kembali seperti teriris. Kesedihan dan kerinduan yang teramat sangat di rasakannya berkecamuk di relung hatinya.
"Sayang semoga kau bahagia di sana. Maafkan aku karena masih menangisi kepergian mu. Terimakasih waktu setahun kebersamaan kita, walaupun selama pernikahan kita aku belum menjadi wanita seutuhnya. Tapi aku bahagia bersama mu sayang. Kau laki-laki terbaik yang aku kenal", lirih Lethicia terisak.
Buliran-buliran bening menyentuh wajah cantiknya. Semakin lama isakan itu menjadi tangisan pilu. Hingga Lethicia terduduk dilantai sambil memeluk lututnya. Lethicia menyandarkan wajahnya diatas lutut. Dengan nafas tersengal-sengal oleh tangisan. "Aku akan selalu mencintaimu Assensio..
*
Paris, Prancis
Suara hentakan musik memekakkan telinga. Malam semakin larut suasana semakin ramai.
Di meja yang tersendiri duduk empat orang laki-laki tampan. Dilihat dari style, mereka bukanlah orang sembarangan.
"Ada apa dengan mu Alvaro, dari tadi kau terlihat tidak bersemangat. Tubuh mu di sini tapi sepertinya pikiran mu di tempat lain", tanya seorang laki-laki berwajah oriental.
Alvaro tidak menggubrisnya, ia memanggil Waitress dan meminta di bawakan sebotol wine lagi. Tindakan Alvaro itu membuat ketiga temannya saling bertukar pandang.
"Ada apa dengan mu teman, kau bahkan sudah terlalu banyak minum. Aku yakin besok kau akan menyesalinya".
"Diam lah kau Fernandez. Aku membayarnya bukan meminta gratis minuman di club mu ini brengsek", ketus Alvaro menghunuskan tatapan tajam pada temannya.
"Take it easy teman, kenapa kau jadi marah begini. Ada apa dengan mu?", tanya teman Alvaro yang lainnya.
"Shitt, kalian semakin membuat mood ku buruk saja. Lebih baik aku pergi sekarang!", ketus Alvaro beranjak dari tempat duduknya dan berlalu meninggalkan ke tiga temannya yang hanya saling tatap dan mendelikkan mata mereka sambil mengangkat bahu.
"Ada apa dengan bastard satu itu, tiba-tiba emosi yang tidak jelas begitu", ucap Fernandez.
"Ah sebaiknya kau sediakan aku ja*ang terbaik di club mu ini teman. Tingkah bajingan satu itu membuat ku ingin melampiaskan hasrat ku saja".
"Kau tidak usah mencari pembenaran, katakan saja itu memang keinginan mu sendiri Moreno. Masalah ranjang mu jangan bawa-bawa orang lain", seru Fernandez sambil melemparkan kulit kacang pada temannya itu.
"Tunggu lah sebentar, aku memiliki banyak barang baru di sini kalian mau tipe yang mana", tanya Fernandez menjentikkan jemari tangannya memanggil Waitress dan memintanya membawakan sesuatu sekarang.
"Kau mau juga Liam? Kekasih mu pasti sedang syuting sekarang kan?", ucap Moreno sambil meminum wine miliknya hingga tandas.
Liam mengetuk-ngetuk gelasnya.
"Oke, berikan aku satu yang bersih. Aku tidak mau yang sudah kalian pakai. Malam ini kita bersenang-senang, lupakan bastard satu itu!", balas Liam tertawa.
*
"Hidupku benar-benar sial sekarang. Anak haram itu benar-benar membuat ku dalam kesulitan. Jika aku tidak kembali sudah dipastikan pamanku Leonardo akan mengambil alih perusahaan itu", ucap Alvaro yang sedang berendam air hangat di tengah malam.
Leonardo adik tiri Montana dari dulu selalu berambisi ingin merebut perusahaan ayahnya. Berbagai cara di lakukan Leonardo, salah satunya niatnya menikahkan putrinya dengan Alvaro.
"Shitt..Aku harus segera memutuskan nya sekarang", ucap Alvaro sambil menyesap minuman untuk mengurangi rasa pusing kepalanya.
"Aku akan kembali ke Barca. Ya beberapa hari ke depan aku akan kembali ke sana.."
...***...
KARYA EMILY LAINNYA :
PENGANTIN PENGGANTI
MENJADI YANG KEDUA
FIRST LOVE LAST LOVE
AIR MATA SCARLETT
SERPIHAN HATI ELLENA