MAFIA KEJAM DAN GADIS POLOS

Shella dan Berta sudah kembali ke kota Queretaro satu hari setelah pesta ulang tahun Willy yang batal diadakan.

Shella berpamitan dengan Ibu Willy dan Willshen.

"Shell, apa benar kamu ada hubungan dengan kakakku Willy?", tanya Wilshen.

"Aku memang mengenalnya tapi...."

"Ya sudah, tidak usah dijawab aku sudah tahu jawabannya.

Kak Willy orang yang sangat baik dan penuh Cinta tapi sayang ayah kami mendidiknya sangat keras karena Kak Willy harus memimpin Kelompok Black Devil sehingga Kak Willy berubah menjadi pria yang dingin dan kejam."

Shella hanya diam mendengarkan cerita Wilshen mengenai kakaknya.

Shella sudah mengetahui sisi keras Willy dari cerita Ibunya dan Wilshen.

Shella tidak menyalahkan Willy seratus persen karena Willy pasti tidak menginginkan menjadi seorang pemimpin didunia hitam.

"Aku tahu Willsen, aku pernah melihat sisi Willy yang baik dan lembut tapi sayang sisi itu sudah tertutup dengan sifat kejam dan dinginnya dia."

"Tapi saat aku melihat tatapan Kak Willy kepadamu sifat itu ada Shell.

Aku tidak pernah melihat tatapan itu selama ini.

Aku saja selalu mengharapkan tatapan sayang dan cinta dari dirinya tapi saat dia menatapmu tatapan itu ada.

Aku yakin Kak Willy mencintaimu tapi dia tidak tahu bagaimana cara menyampaikannya."

Shella terdiam mendengarkan perkataan Willsen.

Dia baru menyadarinya setelah perkataan Willshen mengenai tatapan Willy yang berbeda kepadanya dibandingkan tatapan Willy kepada wanita yang diseret anak buahnya.

Shella memikirkan setiap kata yang disampaikan Willshen selama perjalanan kembali ke Queretaro.

"Kamu menyukainya Shell?", tanya Berta yang duduk disamping Shella.

"Hah, sama siapa?", jawab Shella terkejut.

"Sama putra sulung Nyonya Besar? Siapa namanya, aku lupa?".

"WILLY SANDROS ."

"Wow, kamu mengingat namanya dengan jelas dan lengkap.

Aku mulai curiga kalau kalian berdua sudah...."

"Husssss, jangan asal bicara."

Shella terus memikirkan perkataan Willshen dan perubahan sikap Willy saat bersamanya dengan orang lain.

Semua itu berputar dalam pikirannya.

Di tempat lain.

Willy bersiap kembali ke Meksiko setelah urusannya di London selesai.

Semua karyawan yang terlibat dalam korupsi sudah dibereskan oleh Jack.

"Kita siap kembali ke Meksiko, Bos."

"Apa semuanya sudah kamu selesaikan? Aku tidak ingin kembali kesini hanya untuk masalah yang sepele dan belum selesai.

Pastikan kepada General Manager agar lebih tegas dan kamu terus pantau perkembangannya, jangan sampai setelah ini dia yang mencuri uangku."

"Saya sendiri yang langsung mengawasinya Bos."

"Baiklah, kita kembali sekarang.

Masih banyak urusanku di Meksiko yang harus diselesaikan."

Willy berjalan berdampingan dengan Jack menuju mobil.

"Bagaimana soal kemarin? Apa kamumenikmatinya bersama wanita itu?"

Jack yang mendapatkan pertanyaan mendadak soal aksinya diatas ranjang membuatnya sedikit gugup.

Dia tidak menyangka kalau Willy akan menanyakan hal itu.

"Ya Bos, aku menikmatinya. Bagaimana dengan anda? Apa anda masih membayangkan Nona Shella?".

Willy melihta ke arah Jack.

Sementara Jack yang mendapatkan tatapan dari Willy menjadi takut karena salah bertanya.

"Maaf Bos, bukan maksud saya untuk menanyakan hal pribadimu."

"Tenang saja Jack, kamu yang selalu ada disisiku hampir 24 jam makanya kamu mengetahui hal pribadiku.

Entahlah, aku selalu membayangkan wajah wanita itu.

Aku tidak tahu ini bertanda apa Jack."

"Boleh aku memberikan saran Bos, walaupun aku tidak pernah berpacaran tapi setidaknya aku pernah merasakan namanya jatuh cinta.

Hal itu yang sama aku rasakan saat aku jatuh cinta dengan seorang wanita.

Aku akan selalu membayangkan wajah wanita itu dan selalu berusaha berbuat baik kepadanya."

Willy mendengarkan apa yang disampaikan oleh kaki tangannya itu.

Willy tidak menyangka kalau Jackpernah jatuh cinta dengan seseorang.

"Kamu pernah jatuh cinta? Dengan siapa? Kenapa aku tidak mengetahuinya?"

"Itu dulu Bos, sebelum aku menjadi anak buahmu."

Willy terus memikirkan ucapan kaki tangannya mengenai jatuh cinta.

Willy tidak menyangka bahwa dirinya akan jatuh cinta kembali dengan wanita yang pernah menolongnya.

Willy terus memikirkan kata-kata

Jack hingga dia terlelap tidur di dalam jet pribadinya.

Hampir 9 jam perjalanan menuju Meksiko Willy sudah memikirkan dan mengambil keputusannya.

Willy membatalkan pendaratannya di Meksiko dan beralih mendarat di Queretaro.

Willy sudah mendapatkan informasi kalau Shella sudah kembali kekotanya dan bekerja menjual bunga di kios dan taman kota.

Willy meminta Jack untuk kembali ke Meksiko untuk menguris wanita yang mengakui kalau dia hamil anak Willy.

Willy sampai di Queretaro saat sore hari.

Saat itu Shella sedang berjualan bunga di taman.

Tapi sore itu taman kembali sepi tanpa ada seorang pengunjung yang datang.

"Kemana semua orang? Tidak seperti biasanya taman menjadi kosong begini?

Apa jangan-jangan kejadian dulu kembali terulang?".

Shella terus berjalan sambil melihat kearah kiri dan kanannya untuk mengantisipasi keberadaan seseorang yang tidak dikenalnya.

Shella terus mendorong sepedanya yang berisikan bunga yang akan dijual.

Shella tidak menyadari kalau seseorang sudah mengikutinya dari belakang.

"Lama-lama taman ini seperti kuburan, sangat sepi?

Coba kalau ada orang pasti aku tidak akan ketakutan begini?", ucap Shella.

"Kamu yakin tidak akan takut kalau aku ada disini?"

Mendengar suara seseorang dari belakangnya Shella segera memutarkan badan dan menjatuhkan sepedanya beserta bunga saat dia melihat Willy berada di belakangnya.

"Willy"

Shella terkejut dengan mulut yang terbuka.

Hampir satu minggu mereka tidak bertemu.

Terakhir mereka bertemu terjadi masalah yang serius dan kesalah pahaman yang belum selesai.

"Kenapa kamu diam saja? Apa takut aku ada disini?

Atau kamu merasa melihat hantu?"

Shella segera menormalkan ekspresu wajah keterkejutannya melihat Willy yang tiba-tiba ada di belakangnya.

Selama ini Shella tahu kalau Willy sedang berada di London.

"Bukan, aku hanya kaget melihatmu ada disini. Apa kamu baik-baik saja?

Soalnya taman kembali sepi, aku pikir ada kejadian yang sama seperti waktu itu."

"Hahahahaah. Aku sengaja mengosongkannya karena ingin menemuimu disini.

Aku ingin bicara denganmu berdua ditaman ini."

"Lalu bagaimana caranya kamu melarang pengunjung untuk masuk ketaman ini?

Sementara ini taman umum bukan milikmu?".

"Kamu lihat kearah sana.

" Willy menunjuk ke arah beberapa anak buahnya sudah berjaga di taman itu untuk melarang warga yang ingin masuk ke dalam taman.

"Apa kamu lupa siapa aku, Shell?"

"Hmm. Iya aku tahu siapa kamu.

Kamu akan sangat mudah melakukan hal seperti ini.

"Shella menundukkan kepalanya karena dia tahu siapa yang ada disampingnya.

Willy mengangkat dagu Shella agar kepalanya terangkat.

Willy tidak mau melihat kesedihan diwajah Shella.

"Aku mengenal Gubernur Queretaro dengan sangat baik.

Dia mengizinkanku menggunakan taman ini hanya 1 jam saja, maka dari itu aku akan menggunakannya dengan baik bersamamu Shella."

Shella langsung melihat kearah Willy dengan mengerutkan dahinya.

"Maksudmu apa? Untuk apa kamu melakukannya bersamaku?".

"Aku ingin mengatakan hal penting dalam hidupku.

Tapi sebelum itu aku akan menjelaskan sesuatu kepadamu mengenai wanita yang kamu lihat dirumahku."

Willy memutarkan sebuah video pengakuan wanita itu mengenai dirinya yang hamil bukan dari Willy dan dia sengaja mengakuinya karena di perintah oleh seseorang yang bernama Edo.

Shella terkejut mendengar pengakuan wanita itu.

Shella merasa bersalah karena menuduh Willy yang bukan-bukan.

"Maaf", satu kata itu membuat Willy tersentuh karena selama ini tidak pernah ada orang yang meminta maaf kepada dirinya termasuk Willy sendiri.

"Tidak perlu meminta maaf.

Orang akan berpikiran sama kalau berada di posisi kamu.

Aku akui kalau aku memang pernah melakukan hubungan bersamanya tapi aku tidak pernah melakukan hubungan itu tanpa pengaman karena bagiku aku akan melakukannya bersama wanita yang akan menjadi pilihanku."

Shella memperhatikan sorot mata Willy.

Sorot mata yang sama yang dikatakan Willshen.

Shella menemukan sosok Willy yang lembut dan penuh kasih sayang.

Sorot mata yang membuat Shella jatuh cinta kepadanya.

"Sekarang, aku sudah menemukan jawaban atas apa yang aku ragukan selama ini kepadamu.

Shella,aku tahu aku bukan pria sempurna dan bersih.

Kamu tahu akan semua diriku yang hidup dari dunia hitam dengan darah yang banyak mengalir dari tanganku.

Kamu mengalihkan dan meruntuhkan tembok pertahanan hatiku yang selama ini dikenal kejam dan dingin.

Hanya bersamamu aku bisa menjadi diriku sendiri tanpa jabatanku sebagai ketua mafia untuk Black Devil."

Willy menatap mata Shella dengan dalam dan memegang kedua tangan gadis itu.

Shella mengikuti setiap gerakan tubuh yang Willy lakukan.

Shella tersentuh kata demi kata yang disampaikan Willy.

Dia tidak menyangka seorang Willy Sandros bisa merangkai kata itu dengan baik.

"Shella aku mencintaimu.

Sungguh mencintaimu."

Ucap Willy sambil menempelkan keningnya dengan kening Shella.

Shella memejamkan matanya untuk berusaha percaya dan meyakini hatinya kalau ucapan yang disampaikan Willy itu benar dan jujur dari hati pria itu.

Willy masih menunggu jawaban Shella tapi gadis itu masih diam seriba bahasa.

Willy melepaskan penyatuan kening mereka dan menatap Shella.

"Shell, apa kamu merasakan apa yang aku rasakan?"

"Willy kembali bertanya.

Shella perlahan membuka matanya dan menatap mata Willy.

"Willy, aku......"