arif biasa dipanggil juragan oleh warga sekitar. arif sendiri ialah duda anak satu, istri nya lebih memilih pergi dengan Selingkuhannya.
*****
anis perempuan cantik ia bekerja di perusahaan menjadi bagian staf desain grafis.
******
"bundaa... " teriak kenzi
"hole akhilnya bunda pulang, kenzi kangen bunda" rengek kenzi memeluk wanita cantik yang baru ia lihat
"hey nak. aku bukan bunda mu sayang" kata anis dengan lembut.
bagaiman dengan kisah mereka selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon isy_yuli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 9
"Kenzi kamu senang bakal punya bunda? " tanya nenek sari kepada cucu nya yang bermain di karpet
"senang banget nek. waktu peltama kali kenzi liat bunda, kenzi sudah yakin kalau itu bunda nya kenzi" ucap antusias kenzi, arif hanya mendengar perkataan anak nya
"alhamdulillah kalau kenzi bahagia " kata kakek joko
"iya kek. kenzi bahagia. akhilnya kenzi punya bunda. selama ini kenzi selalu beldoa kepada allah supaya bunda cepat pulang. sekalang allah kabulin doa kenzi. allah baik ya kakek" ucap polos kenzi. ketiga orang dewasa yang mendengar perkataan kenzi menjadi terharu. terlebih lagi firman yang tak lain ayah kandung nya
"maaf boy. kalau ayah belum bisa bahagiain kamu. ternyata kamu butuh sosok figur seorang bunda . maaf. hanya kata maaf yang bisa ayah ucap kan" ucap sendu dalam hati arif
"ya allah emang baik sama kenzi. nenek pengen ketemu deh sama bunda nya kenzi" kata nenek sari mencoba mengalihkan pembicaraan yang mellow ini
"kalau mau ketemu bunda nya kenzi. main aja ke lumah nya akung budi, bunda anis tinggal di sana nenek" kata kenzi
"kenzi manggil akung ke pak budi? " tanya ibu sari. diangguki oleh firman. ibu dan bapak bernafas lega karena begitu kenzi diterima baik oleh keluarga anis
"iya dong nek kenzi manggil uti dan akung ke olang tuanya bunda" ucap kenzi
*****
waktu subuh anis bangun dan lansung menuju ke kamar mandi untuk mengambil wudhu. setelah solat ia membantu ibu nya di dapur.
"bapak mana bu? " tanya anis sedari tadi tidak melihat bapak nya
"bapak mu belum pulang dari masjid nak. biasa itu mungkin bapak mu masih ngobrol ngobrol sama bapak bapak yang lain" kata ibu. diangguki oleh anis
setelah menyiapkan makanan. anis pamit untuk mandi karena ia tadi belum mandi. anis hanya menggunakan hot pans dan kaos lengan pendek. lagi pula ia tidak niat untuk keluar rumah. ia menuju ke ruang makan.
"celana nya loh nak. kok pendek banget" tegur bapak
"hehehe kan di rumah saja pak. anis gak niat keluar kok" bela anis
"sudah ayo makan. nis nanti bapak sama ibu mau ke rumah bude mu." ucap ibu
"ngapain bu? " tanya anis sambil menyentong nasi
"ya itu ngasik tau lamaran kamu. cuman keluarga deket saja yang kasik tau. nantik kalau acara nya baru undang keluarga yang jauh" kata ibu
"hah. emang nya kapan lamaran nya. kok langsung bilang ke bude" heran anis
"loh bapak mu belum cerita? " tanya ibu dijawab gelengan oleh anis
"tadi waktu pulang dari masjid nak arif bilang ke bapak. kalau dia dan keluarganya akan melamar 2 minggu lagi" kata bapak
"lohh kok gitu. maksud nya kok cepat" kaget anis. ia pikir 2 bulan atau 3 bukan
"ya mana bapak tau. tapi bapak setuju niat yang baik jangan di tunda tunda apalagi nak arif seorang duda " kata bapak budi
"dan jangan lupa juragan di kampung ini banyak cewek single dan janda yang ngejar nak arif, yah itu dianggap angin lewat sama nak arif" goda ibu
"apaansih bu"
ibu dan bapak anis setelah makan langsung menuju ke rumah bude anis. anis sendiri duduk di depan tv sambil melihat email dari Sinta.
