Perjalan pendekar suci
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xioa Feng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Lin Chen membawa Mei Mei pergi dari hutan itu dia akan menjaga Mei Mei sampai dia besar nanti dan telah mengangkat Mei Mei menjadi adik nya.
"Kakak,aku lapar"ucap Mei Mei kepada Lin Chen saat mereka ada di dalam sebuah kota
"baik lah kita akan mencari makan dulu ,ok"ucap Lin Chen kepada Mei Mei
"hore"ucap Mei Mei yang nampak senang di gandengan Lin Chen dia saat ini sudah Tidka kumuh lagi malah sangat cantik dan juga sangat imut walau nampak kurus.
Lin Chen mencari restoran yang besar untuk Meraka makan terlebih dulu dan setelah menemukan nya dan memesan nya Meraka langsung duduk di meja yang masih kosong.
Mei Mei terlihat hanya diam saja dan menunggu makan nya datang sambil memakan permen,sedangkan Lin Chen juga diam hanya saja dia mendengarkan pembicaraan orang lain.
"hey apa kalian sudah mendengar jika perang laskar dinasti akan di lakukan lagi,aku dengar tujuh sekte raksaksa di alam tengah ingin memilih murid dari alam bawah bagi siapa saja yang masuk ke dalam seratus besar dan mereka akan menjadi murid dengan sesuai dengan apa yang mereka pilih,dan aku dengar semua murid jenius dari kekuatan alam rendah mengikuti perang ini"ucap salah satu pengunjung
"benarkah,aku dengar juga banyak benda berharga di makam perang di sana,hanya saja untuk masuk ke dalam sana sangatlah sulit karna banyak sekali monster yang memiliki kekuatan yang mengerikan "ucap teman dari orang itu,mereka terus bercerita akan hal perang dinasti itu ,Lin Chen hanya mendengar dari meja nya
"walau itu bisa di katakan kesempatan sayang nya ku tidak tertarik masuk ke dalam sekte mana pun dan lebih suka terbebas"gumam Lin Chen dalam hatinya,walau dia tertarik dengan perang laskar dinasti namun dia sama sekali tidak ingin mengikuti nya karna di ingin berjalan sendiri.
"silahkan tuan muda,nona kecil"ucap pelayan yang mengantarkan pesanan Lin Chen dan juga Mei Mei.
Lin Chen mengangguk lalu memakan makan yang ada sedangkan Mei Mei nampak makan dengan lahap nya,Lin Chen masih terus mendengar pembicaraan di antara para pengunjung namun tidak ada hal menarik bagi nya jadi dia hanya diam saja.
"Hmmm aku harus secepat nya mencapai laut petir ,dan setelah itu baru ke tempat istana jiwa untuk mencari orang yang telah membuat ku terluka pada saat dulu,aku tidak akan membiarkan mereka begitu saja"gumam Lin Chen dalam hatinya tujuan nya tetap sama yaitu laut petir untuk meningkatkan kekuatan nya dan juga kekuatan boneka semesta dengan cara menyerap energi petir.
"Dari sini aku masih memerlukan perjalanan yang panjang"gumam Lin Chen dia tau ke mana tujuan nya namun tiba-tiba
Whusssssssssssssssss
happppp
Lin Chen menangkap sebuah belati yang nampak sengaja untuk menyerang diri nya,Lin Chen menatap ke arah penyerang dan melihat tiga orang yang memakai pakaian serba hitam
"huh"ucap Lin Chen
whussssssssssssss
Jlabbbbbbbbbb
Belati itu kembali di lempar oleh Lin Chen dan membuat salah satu dari mereka mati,semua orang di sana berlarian karna ke takutan,Lin Chen berdiri dari duduk nya
Whusssssssssssss
Dalam sekejap dia muncul di depan dia Laginya yang masih kaget
"katakan padaku,siapa yang menyuruh kalian jika tidak kalian akan aku kirim ke neraka"ucap Lin Chen dengan dingin mencekik ke duanya dengan ke dua tangan nya
"Tu tu tuan muda tu tuan muda Dong Han"ucap salah satu dari Meraka
Whussssssss
Bommmmmmmmm dalam sekejap mereka berdua langsung berubah menjadi kabut darah dan Lin Chen langsung membakar Meraka berdua dengan api nya dan kembali ke meja nya.
"Apa kakak baik-baik saja"tanya Mei Mei dengan khawatir
"tidak apa-apa lanjut makan nya katanya Mei Mei lapar"ucap Lin Chen tersenyum hangat
"Baik kakak"balas Mei Mei dan Meraka makan dengan santai sedangkan para pengunjung Meraka telah keluar dan hanya ada beberapa yang di dalam dan makan dengan santai nya ,Lin Chen sama sekali tidak mempedulikan orang lain dan melanjutkan makan nya.
"sekte merak ya,Dong Han aku akan datang ke sana dan menghancurkan kepal mu ,aku sudah memberi mu kesempatan untuk hidup tapi kau yang memilih untuk mati"gumam Lin Chen dalam hatinya padahal dia melepaskan Dong Han waktu itu agar dia bisa mengerti jika Lin Chen tidak mudah di usik tapi siapa sangka setelah nama nya terdengar di alam rendah Dong Han langsung mengirim orang untuk membunuh nya.
Lin Chen dan Mei Mei akhirnya telah selesai makan dan setelah itu Lin Chen membayar dan setelah membayar dia langsung pergi dari restoran itu dan Mei Mei dia Gendong di belakang punggung nya karna Mei Mei tertidur.
"hmmm saat nya melanjutkan perjalan ku,aku juga harus mencari anak-anak yang dapat menjadi teman Mei Mei agar mereka masuk ke dalam dunia jiwa ku dan lebih aman di sana"gumam Lin Chen lalu dia kembali terbang ke langit dan melanjutkan perjalan nya,dia tidak lupa memasang formasi untuk menyelimuti tubuh adik baru nya itu agar tidak terkena dampak angin dan membangunkan Mei Mei.
Whusssssssssssss
Lin Chen terus melesat dengan kecepatan rendah dan di pertengahan jalan dia merasakan ada yang mengikutinya
"yang terkuat ada di ranah kaisar Nirvana ⭐ 5,siapa Meraka "gumam Lin Chen dalam hatinya
Whussssssssssssss
Lin Chen menghilang tiba-tiba
Whusssssss
whusssssssssssss
whusssssssssssss
Tak lama muncul tiga orang di mana dia wanita dan satu pria paruh baya mereka memakai pakaian sama seperti dari sebuah sekte
"kemana anak itu ke apa dia pergi begitu cepat"ucap pria paruh baya itu yang kehilangan keberadaan Lin Chen
"siapa kalian dan kenapa mengikuti ku"ucap sebuah suara dan Lin Chen muncul di belakang Meraka dan hal itu membuat Meraka terkejut tak percaya
"serahkan gadis itu,dia adalah nona muda sekte sekte Dao kuno di alam Abadi ,jika tidak kau akan menyesal"ucap salah satu wanita di samping pria paruh baya itu
"hahahaha ,apa kalian pikir aku bodoh pria paruh baya itu telah melihat ke dalam tubuh adik ku mengunakan mata bulan nya,dan dia pasti melihat tubuh adik ku,beraninya kalian mengatakan jika adik ku adalah nona muda sekte kalian,apa.kalian pikir aku anak kemaren sore yang mudah di tipu"ucap Lin Chen malah tertawa mendengar apa yang di ucapkan oleh meraka.