Dokter Al yang sudah sukses dengan kariernya berniat untuk membantu semua temannya yang belum sukses. Karna rasa iba dan tak tega. Membuat Al pun berusaha membantu semampu yang dia bisa. Dan itu dengan persetujuan Bee.
Namun pada suatu hari Al tidak sengaja di jebak seseorang. Orang jahat yang ingin menghancurkan lab di rumah sakit yang selama ini Al bangun.
" Apa mau mu ?" tanya Al pada pria bertopeng itu. Saat pria itu berhasil menangkap Al dan membawanya ke suatu tempat yang asing bagi Al.
" Aku menginginkan kehancuran mu dan juga harta mu" jawab pria itu serak. Sambil menatap tajam pada Al. Hingga membuat Al berusaha untuk tetap tenang. Walau ia dalam bahaya.
Dapatkah Al lolos dari para musuhnya...baca di sini ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1 Al Melihat Kebun
Al baru saja masuk ke area kebun obat yang berada di tanah yang ia beli 6 tahun yang lalu. Yang di rawat oleh kakek dan Goldi sepupunya. Yang kini sudah tumbuh dengan baik. Apalagi di sekelilingnya sudah di tutupi pohon apel lokal yang tumbuh lebat.
" Alhamdulilah, pasti anak anak akan senang jika melihat kebun obat ini," batin Al yang kini menjadi papi dari 4 anak. Yang mulai bersekolah di sekolah dasar. Dan si bungsu Albi , Sudah sekolah di TK kecil.
" Kau sudah melihatnya bro?" tanya Goldi mengejutkan Al.
" Kau ini, kenapa muncul tiba tiba. Dari mana saja?" kata Al menatap sepupunya itu Yang terlihat dengan baju yang kotor.
" Tuh habis menaruh para kelinci kakak ipar mu. Bikin susah saja mereka, Karna perkembang biakannya sangat cepat ," kata Goldi mendengus kesal.
" Hahaha....itu tugas mu bro, tapi otak kelinci itu bagus di makan untuk wanita mandul yang ingin cepat punya anak. Begitu juga dengan daging kelinci. Yang di masak jadi sop, untuk jadi penyubur kandungan," kata Al
" Ck teori ," jawab Goldi
" Tidak percaya coba saja suruh istrimu itu makan sop kelinci tiap hari. Aku yakin dia akan cepat hamil lagi," kata Al tersenyum.
" Tahu ah, ayo kesana !! Aku akan tunjukan pesanan daun kare yang sudah kau pesan. Sekarang mereka sudah tumbuh subur," kata Goldi berjalan lebih dulu kearah barat kebun milik Al
" Oh ya itu bagus, selain untuk bumbu masak daun kare juga bagus mengobati mata yang kena katarak," kata Al yang berjalan di belakang Goldi.
" Ya kita lihat nanti, kau harus buat penelitiannya dulu. Agar kita bisa menjual nya dan juga membudidayakannya. Karna daun kare itu juga sering di buat kripik oleh para karyawan kita," kata Goldi.
" Oh ya, itu cemilan sehat. Bagus untuk kesehatan. Apalagi di padu dengan daun murbei. Tapi sekarang di sini sangat langka tumbuhnya. Padahal di china. Daun Murbei sudah di budidayakan menjadi matcha. Bahkan buahnya mengandung antioksidan tinggi. Yang baik untuk kolagen dan bisa di jual. Kau tahu di australian. Banyak petani buah yang membudidayakan buah murbei," kata Al seraya melirik Goldi.
" Ya aku tahu, maklum orang indonesia masih miskin. Jadi belum ada petani, yang berani memakai cara modern. Karna tidak punya modal bro. Lihat saja petani kita di daerah sini. Jangankan di pinjami modal. Pemerintah saja tidak perduli," kata Goldi.
" Ya kapan kapan kita bikinkan bank kecil Gol, Biar bisa membantu mereka. Kita beri mereka bunga 2 persen. Bunganya nanti bisa di kumpulkan untuk kegiatan amal bagaimana?" kata Al.
" Kau yakin Al, mentang mentang banyak duit. Tapi, apa kau tidak takut. Jika uang mu itu akan habis nanti. Kadang masyarakat kita disini banyak yang susah di tagih. Saat waktu pengembalian uang.
" Itu sih tergantung cara kita memastikan jaminannya Gol, kalo mereka ngak mau bayar. Kita sita saja tanahnya. Karna harus ada jaminan dulu untuk meminjam uang kan?" kata Al tersenyum.
" Tahu ah, terserah kau saja. Susah memang bicara sama orang pintar. Terlalu banyak akal Beda sama aku, yang hanya bisa pake otot," kata Goldi balas tersenyum.
" Hei ...apa kau tersinggung, sorry bro " kata Al
" Tidak Al, aku hanya heran saja dengan pemikiran mu yang terlalu perduli dengan orang lain," kata Goldi. Yang tahu Al cukup dermawan pada keluarganya. Ditambah Al juga tidak pernah perhitungan dengan semua keperluan keluarganya. Walaupun Goldi dan kakeknya butuh banyak uang.
*************
Disisi lain, Bee sedang sibuk di meja kerjanya. Kini Bee sudah mulai sibuk kembali bekerja dirumah sakit. Setelah Bee bisa mengatur waktunya untuk anak anaknya.
" Bu ,saya pulang duluan ya," kata asisten Bee pamit.
" Ya hati hati, sebentar lagi aku juga akan pulang," kata Bee merapikan semua berkas di mejanya. Lalu bersiap siap untuk pulang ke rumah.
" Huh....pasti anak anak sudah menunggu ku di rumah," kata Bee. Lalu setelah semuanya rapi. Bee pun cepat meraih tasnya. Dan cepat keluar sambil mengunci pintu ruangannya. Lalu berjalan cepat menuju lorong rumah sakit, menuju parkiran mobil.
Sedangkan dirumah Bee. Terlihat gadis kecil cantik. Sedang sibuk menggambar di ruang tengah. Sampai seorang pelayan datang menghampirinya.
" Non Aura , ini susu dan cemilannya ya," kata pelayan yang datang membawa nampan.
" Ya bi terimakasih, nanti Aura minum. Kemana Bian dan Brian?" tanya Aura.
" Mungkin lagi di taman non, sama de Albi juga ," jawab si pelayan.
" Ya sudah non, kalo begitu bibi kembali kedapur dulu ya," kata pelayan.
" Ya bi," kata Aura. Yang masih mewarnai karyanya untuk di kumpulkan besok pagi. Karna ia sedang mengikuti lomba mewarnai di sekolahnya.
" Sore sayang, kok sendirian sih. Mana saudara Aura yang lain?" kata Bee yang baru saja masuk ruma
" Hai mi, mereka lagi di taman ," jawab Aura tersenyum pada Bee.
" Ya sudah, mami mandi dulu ya. Setelah itu kita ngumpul di sini," kata Bee melangkah bergegas masuk kamar. Untuk membersih kan dirinya. Agar bisa bermain bersama anak anak nya. Karena Al belum pulang dari jakarta.
" Ok mi, Ara tunggu," jawab Aura tanpa menoleh. Karna hanya fokus pada gambarnya.
*************
Selesai mandi dan berpakaian. Bee pun langsung menelpon suaminya. Karena sudah seharian ini. Al belum menghubunginya.
" Hallo Al, gimana kabar disana. Kapan pulang?" kata Bee. Saat Al sudah menerima panggilan. Lalu mengubah mode vidio call
" Hai....maafkan aku ya sayang, tadi aku lagi melihat lihat kebun. Mungkin besok lusa, aku sudah pulang." kata Al tersenyum pada istrinya. Yang terlihat sangat cantik setelah selesai mandi.
" Ya...tapi jangan lama lama disana. Tiga jagoan mu itu selalu menanyakan mu Al. Apalagi Albi, dia selalu merengek minta di ajak untuk menyusul kesana," kata Bee.
" Hehehe... ya, mana mereka. Biar aku bicara pada mereka.," kata Al.
" Ya bentar, aku akan cari mereka di taman belakang. Karna hanya putri kecil mu saja yang berada di ruang tengah," lapor Bee melangkah keluar, sambil bicara dengan Al
" Apa Albi rewel Bee?" kata Al.
" Tidak juga, di sana lagi musim apa? Apa kau akan membangun rumah sakit disana. Apa tidak bisa di tunda dulu. Karna yang di sini masih ada masalah di lab?" kata Bee.
" Untuk masalah itu, akan aku pikirkan dulu Bee. Tidak dalam waktu dekat juga Bee. Kita juga harus melihat situasinya, dulu" kata Al Yang lalu menjelaskan semua alasannya. Untuk membangun rumah sakit sendiri di Surabaya.
" Ya aku gerti, nanti ....
" Papi ....ini Albi...cepat pulang!!" teriak bocah kecil yang langsung menarik narik tangan Bee. Sehingga Bee hanya bisa tersenyum. Ketika putra bungsunya itu menarik narik tangannya. Karna mendengar suara Al di gawai Bee.
" Bentar sayang, ayo duduk di situ. Biar bisa bicara sama papi," kata Bee. Membawa Albi duduk di kursi taman.
" Mi...kapan papi pulang, Bian kangen sama papi. Kenapa tiap tahun papi harus pulang ke indonesia sih," kata Bian yang berlari mendekati Bee dan Albi.
" Sama Albi juga kak, kenapa papi ngak ajak kita kesana?" kata Albi bertanya.
" Papi bukan liburan. Tapi untuk bekerja, sekalian melihat kebun dan tanaman obat de ," Jelas Al menatap nanar. Wajah putra bungsunya itu. Yang terlihat jelas di layar gawainya.
" Hah.... ada kebun!!, Albi mau ikut pi. Albi mau tangkap kelinci ," kata Albi berteriak nyaring.
" Hush....ngak pake teriak de, Budek nih kuping abang," kata Brian yang tiba tiba muncul.
" Abang... bikin kaget saja !!" kata Albi Membuat Bee tersenyum. Karena Brian memang sengaja mengerjai adik bungsunya itu.
" Hahaha...kaget kan," kata Bian tertawa geli. Sebab ade bungsunya memang suka latah jika di kageti.
Apa kalian lupa bagaimana jeniusnya Dok Al, cari gara gara cari penyakit saja kalian
Salut sama Albi kok kepikiran bawa kredit card maminya
Tinggal berjuang keluar dari wilayah musuh, jangan sampai ke tangkap lagi
Semoga Dok Al dan anak anak selamat semuanya
Ga sabar nunggu aksi anak anak menyelamatkan Dok Al