NovelToon NovelToon
Suamiku Guru Galak

Suamiku Guru Galak

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Terpaksa Menikahi Murid
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: Cahyaning fitri

"Karena kamu yang menggagalkan acara pernikahan ini, maka kamu harus bertanggung jawab!" ucap pria sepuh didepannya.
"Bertanggung jawab!"
"Kamu harus menggantikan mempelai wanitanya!"
"APA?"

****
Bagaimana jadinya kalau seorang siswi yang terkenal akan kenalan dan kebar-barannya menjadi istri seorang guru agama di sekolah?!?

Yah dia adalah Liora Putri Mega. Siswi SMA Taruna Bangsa, yang terkenal dengan sikap bar-barnya, dan suka tawuran. Anaknya sih cantik & manis, sayangnya karena selalu dimanja dan disayang-sayang kedua orang tuanya, membuat Liora menjadi gadis yang super aktif. Bahkan kegiatan membolos pun sangatlah aktif.

Kalau ditanya alasan kenapa dia sering bolos. Jawabnya cuma satu. Dia bolos karena kesetiakawanannya pada teman-teman yang juga pada bolos. Guru BK pusing. Orang tua juga ikut pusing.

Ditambah sikapnya yang seenak jidatnya, menggagalkan pernikahan orang lain. Membuat dia harus bertanggung jawab menggantikan posisi mempelai wanita.

Gimana ceritanya?!!?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cahyaning fitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 : Berkemas

"Papa, Mama. Aku kangeeeeen!" teriak Liora begitu keluar dari mobil. Padahal belum juga masuk ke rumah, sudah teriak-teriak nggak jelas.

Mirnawati yang mendengar suara cempreng putrinya tersebut hanya celingukan. Ia pikir, dirinya mimpi mendengar suara Liora. Ternyata suara cempreng itu nyata. Liora datang bersama menantunya tanpa memberitahu lebih dulu.

"Mamaaaaaaa.....!" Liora langsung memeluk tubuh wanita yang sudah melahirkannya dengan erat. Mencium pipi kanan dan kiri Mirna bergantian.

"Mama bau kecoa sih?" ujar Liora sambil menutup hidungnya.

"Dasar anak kurang asem. Dateng-dateng malah ngatain mamanya....!" omel Mirnawati, lalu semenit kemudian, ia cengar-cengir sendiri.

"Hihihi, mama lupa. Kalau mama memang belum mandi sore!" kikiknya.

"Pantes....!" sahut Liora membuang nafasnya ke samping. Melihat pemandangan lain dari yang lain di depan matanya tersebut, Agam hanya tersenyum kecil. Dalam hati ia hanya bisa membatin, kalau istri dan mertuanya emang sama-sama gendeng.

"Ya Allah, mimpi apa mama semalem. Didatangi menantu ganteng dan soleh?" beo Mirna memuji menantunya tersebut.

Sebagai menantu yang baik dan sopan, Agam langsung mencium punggung tangan mertuanya, meskipun mertuanya belum mandi. Ia harus menunjukkan rasa hormatnya sebagai seorang menantu yang baik dan ramah pada mertuanya tersebut.

"Sehat, Mah?" tanya Agam.

"Alhamdulillah sehat." Jawab Mirna senang sekali dengan kedatangan mereka.

"Kamu sendiri, gimana? Sehat kan? Kamu nggak apa-apa? Nggak stress gara-gara anak mama?" cecar Mirna memperhatikan Agam dengan serius.

"Ish, Mamaaaaaa.....! Mama apaan sih? Emang selama ini Liora bikin stress mama?"

"Iya, kamu emang selalu bikin Mama stress. Bikin tensi mama naik. Huh, kamu nggak nyadar apa selama ini?"

"Ish, jahatnya mama.....! Kayak ibu tiri!"

"Bodo amat!"

Melihat perdebatan itu, Agam hanya terkekeh geli sambil garuk-garuk kepala. Abisnya baru kali ini nih, dia liat ada anak dan ibunya mirip tom and Jerry.

"Agam sehat kok, Mah. Aku juga nggak apa-apa. Nggak stress juga." Gelaknya.

"Alhamdulillah kalau begitu!" ujar Mirna bernafas lega.

"Duduk-duduk. Anggap rumah sendiri. Bentar ya, Mama suruh simbok bikinin minuman. Nak Agam mau minum apa? Kopi? Teh? Susu? Jus mungkin?" tawar Mirna sangat antusias, karena mendapat menantu seperti Agam adalah anugerah besar bagi dirinya.

"Kok aku nggak ditawarin, Mah?"

"Ish, ngapain nawarin kamu. Sana ambil sendiri? Biasanya juga kamu langsung minum dari air kolam?"

"Astaga. Tega banget punya mama kayak gini....! Berasa kayak anak tiri!" sungut Liora beranjak dari tempat duduknya.

"Mau kemana?" tanya Mirna ketus pada putrinya tersebut.

"Mau gantung diri.....!" sewot Liora, karena merasa dianaktirikan.

Mirna mencebikkan bibirnya, menatap malas.

"Nak Agam. Mama tinggal mandi dulu ya? Kalau Nak Agam mau ke kamarnya Liora, boleh kok. Kalian kan sudah sah??? Kamarnya Liora ada di lantai dua, yang warna pintunya coklat susu. Di depannya ada gambar......!" Mirna terkekeh kecil, "Nanti Nak Agam tau sendiri....!" gelaknya kemudian.

"Ah, iya, Mah," sahut Agam menganggukkan kepalanya.

"Mama tinggal mandi sebentar. Sudah sore, bentar lagi papa pulang. Nanti makan malam disini ya? Kan jarang-jarang rumah mama kedatangan menantu ganteng dan Soleh?"

"Ah, iya, Mah. Silahkan!" jawab Agam dengan sopan.

"Ya udah. Mama tinggal dulu. Anggap seperti rumah sendiri. Jangan sungkan-sungkan! Nanti simbok nganterin minumannya ke sini!" cerewet Mirna.

"Iya, Mah."

Mirna pun lekas pergi ke kamarnya untuk mandi karena jam sudah menunjukkan pukul 4 sore.

Dua puluh menit berlalu, Liora tidak turun-turun. Padahal Agam menunggunya lebih dari dua puluh menit, tapi sang istri masih belum juga menampakkan batang hidungnya. Karena merasa jenuh, ia pun menyusul istrinya tersebut ke lantai dua.

"Pintu kamar warna coklat susu!" gumam Agam meniti anak tangga menuju lantai dua.

Agam melangkah menuju satu-satunya kamar yang pintunya berwarna coklat susu, terletak tidak jauh dari tangga. Saat tiba di depan pintu, matanya membelalak kaget. Di sana, menghiasi pintu, terpampang gambar bibir besar berwarna merah , seakan siap untuk mencium siapa saja yang berdiri di depannya.

"Astaghfirullah!" desah Agam pelan, sambil menggelengkan kepala, takjub sekaligus terganggu oleh gambar bibir raksasa itu.

Tok .... Tok .... Tok

"Assalamualaikum! Li.....!" panggil Agam dengan suara lembut.

"Liora, boleh Aa masuk?" tanya Agam dengan sopan. Meskipun Liora sudah menjadi istrinya, tetap saja pria itu menomor satukan sopan santun.

"Aa anggap boleh ya, Li? Aa sudah minta izin loh?"

Agam mendorong pintu kamar perlahan, helaan napasnya terhenti sejenak saat aroma lavender menyergap indranya. Ruangan monokrom itu terlihat luar biasa rapi dan bersih, mengingkari kepribadian istrinya yang biasanya kacau dan penuh kejutan. Wajahnya berubah, mata terbelalak dan mulut menganga, seolah tak percaya melihat kontras yang tak terduga tersebut.

Semakin menganga pula saat melihat istrinya tertidur pulas di atas karpet bulu, dengan koper besar di sampingnya. Sepertinya setelah mengemasi barang-barang, Liora kelelahan, dan akhirnya tertidur dibawah.

Melihat pemandangan itu, Agam hanya geleng-geleng kepala. Tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Sebegitu mudahnya sang istri tertidur pulas, di manapun tempatnya. Bahkan jaket dan tas selempangnya masih menempel lekat di tubuh.

Dengan hati-hati, Agam membopong tubuh semampai Liora, yang kemudian ia pindahkan ke atas tempat tidur agar lebih nyaman. Tidak lupa juga ia lepaskan jaket dan tas selempang yang melekat ditubuh sang istri.

Namun, kemudian Agam menelan salivanya saat melihat lekuk tubuh sang istri yang begitu seksi.

"Astaghfirullah. Harusnya dia pakai baju tertutup kan? Aku nggak rela kalau sampai ada orang yang melihatnya.....!" ucap Agam dalam hati, tubuhnya meremang melihat kemolekan tubuh istri kecilnya tersebut.

Meski Liora masih SMA, tapi tubuh gadis itu terbilang molek dengan ukuran dada yang cukup besar. Jika para laki-laki melihat, pasti akan tergiur dengan kemolekan tubuh istrinya tanpa cacat tersebut.

Tubuh Agam menegang, saat tanpa sengaja menyentuh bulatan sebesar melon yang terasa kenyal-kenyal yupi disaat dia melepaskan jaket yang menempel di tubuh sang istri. Agam pun mulai penasaran ingin memastikan seberapa besar bulatan melon yang menggelantung di depannya.

Tangannya hanya terangkat di udara tanpa berani menyentuh.

"Aku sudah berjanji tidak akan menyentuh kecuali dia sendiri yang menginginkannya?' monolog Agam, tangannya masih melayang di udara. Terlihat ragu-ragu dan bingung.

Bersamaan dengan itu mata Liora membuka. Ia membelalakkan matanya, terkejut sekaligus kaget, melihat suaminya sudah berada tepat di depannya, dengan tangan menggantung di udara, hampir menempel dengan dadanya tersebut. Tanpa pikir panjang, Liora pun langsung menutupi asetnya tersebut, menatap Agam dengan penuh ketakutan.

"Aa mau ngapain?" tanya Liora memasang wajah galak.

"Ja-jangan salah paham. Aku nggak ngapa-ngapain. Aku cuma....?"

"Cuma apa? Aa mau memperkosa aku?" Liora menatap tajam ke arah sang suami.

"Memperkosa?" Agam mendelik. Ia pun tersadar, tangannya masih menggantung di udara terlihat seperti mau menerkam sang istri. Agam pun langsung menarik tangannya dengan perasaan yang, entahlah.

"Aa mau memperkosa aku kan?" tanya Liora lagi, wajahnya terlihat garang penuh rasa jengkel.

"Ck, memperkosa bagaimana? Kamu lupa, aku ini suamimu. Dan kamu adalah istriku. Apa yang ada ditubuh kamu itu halal untuk aku sentuh. Kenapa aku harus memperkosa segala?"

"Tapi Aa kan sudah janji. Tidak akan menyentuh, sebelum aku sendiri yang menginginkannya?"

Agam pun terkesiap. Ia jadi malu, termakan dengan ucapannya sendiri.

"Iya. Aku memang sudah berjanji. Maaf!" ucap Agam terlihat kikuk.

"Tadi kamu itu ketiduran di bawah. Makanya aku pindahin ke kasur!" jujur Agam.

Liora tersenyum tipis, merasa tidak enak, menuduh suaminya yang tidak-tidak, lalu mengucapkan terimakasih karena suaminya sudah membopong tubuhnya ke tempat tidur.

"Sudah dibereskan semuanya?" tanya Agam, mencairkan suasana sejenak.

"Belum. Masih banyak!" jawab sang istri.

"Ya sudah aku bantu."

"Eh, tidak usah!" larang Liora. Ia tidak mau kalau Agam sampai membantunya. Hanya tinggal daleman dan beberapa baju sekolah serta buku-buku yang belum sempat ia masukkan ke koper. Jika Agam yang mengemasi barang-barangnya, tentu saja ia akan malu sekali. Sang suami bisa melihat dan menyentuh dalamannya secara langsung.

"Aa duduk saja disini. Biar aku sendiri yang membereskan semuanya!" gadis itu langsung beranjak dari tempat duduk, berjalan menuju lemari, tempat pakaiannya.

"Oke."

Bersambung....

Xixixixi.....

Komen ya.....🤗🤗🤗🤗

1
☠☀💦Adnda🌽💫
aneh y Tito modelan anak sapi ucul ....yg nggak bisa dibilangin 😁🤭
نور✨
lanjut lanjut kak👍
نور✨
hahahaha sahabat gini amat si🤣🤣🤣
نور✨
ngakaknya😭🤣🤣🤣🤣
نور✨
gantian tito🤣🤣
نور✨
sama aja kalian berdua, gokil🤣🤣🤣
نور✨
kancut basi😭😭🤣🤣🤣🤣
Aditya HP/bunda lia
fix si Tito sarapannya pake sambel terasi nenek jadi bau deh tuh tangannya 😂😂
Senja Kelabu: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Christina Hartini
lupa dia kl sdh punya suami, ciuman pertamanya untuk suaminya ...lha tuh td suaminya apa gendaannya😀😀😀🥰🥰🥰
Christina Hartini
hahaha dasar barbar suruh jd orang yg Sholehah malah tanya tawuran boleh...jelas enggakkk😀😀😀🥰🥰🥰
sri rahayu rahayu
Luar biasa
Christina Hartini
syukur biar kamu GK barbar lagi Lion panggilan sayang ponakan🤭
☠☀💦Adnda🌽💫
semoga Liora bener " berubah JD lebih baik dan Sholehah y ....
☠☀💦Adnda🌽💫
lagian ngapa nikah nya sama bocah p guru harus sabar banyak "🤭🤭
Christina Hartini
perempuan yg pernah laki²nya marah² pada Liora😘
☠☀💦Adnda🌽💫
mana ngerti romantis anak bar bar bgtu pak guru dia ,ngertinya bikin onar 🤭
☠☀💦Adnda🌽💫
ada yg mulai cembokur .....harus lah y p guru jaga istri kecilnya yg bar "🤭🤦
Nur Adam
lnjut
نور✨
Ketahuan jadinya😱
نور✨
Pipit krisdayantul dari tadi aku bacanya krisdayantuyul😭😭🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!