setelah terbangun di tubuh wanita asing Agata sirley kembali di buru oleh dokter gila yang dengan ambisi nya yang menggila untuk menghidupkan kembali istri nya dengan melakukan eksperimen pemindahan jiwa .
sangat di sayangkan ternyata dokter gila yang menginginkan nya itu tak lain adalah ayah nya sendiri .saat ekperimen itu hendak di lakukan Agata tiba tiba saja berubah pikiran. ia tidak terima jika harus mati sendirian bukankah itu tidak adil untuk nya ?.
hingga akhirnya Agata mengaktifkan bom mematikan rancangan sebuah keluarga yang menjadi incaran seluruh orang . pulau santalia yang menjadi tempat berakhirnya eksperimen itu .
Agata tidak akan pernah bisa mati sebelum ia benar benar meratakan ke tanah orang orang yang menyakiti nya . akankah semua nya seperti yang di bayangkan nya atau kah ia harus kembali pada tuhan yang telah mentakdirkan nya untuk sengsara selama hidup nya ?.
novel ini adalah sekuel kedua dari SECOND LIFE AGATA.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
sekedar melanjutkan hidup
" ratakan dengan tanah " ucap Axel dengan singkat lalu mematikan sambungan telepon.
Mata tajam nya kembali fokus pada layar laptop yang berada di depannya . Ruangan yang menanti tempat kerjanya itu sangat hening.
Sunyi dan sepi tidak ada suara suara yang berani berisik . Hanya terdengar suara dentingan jam yang terus berjalan setiap menit nya .
Hal ini sama seperti Susana hati Axel saat ini . Kosong dan hampa .tak ada semangat lagi dalam hidupnya .
tok
Tok
Terdengar ketukan di pintu .
Axel tak segera menjawab . Ia hanya fokus mengerjakan sesuatu di layar laptopnya bahkan tak memperdulikan ketukan di pintu yang sedari tadi terus mengganggu nya .
' siapa orang yang telah berani mengganggu ? Apakah ia telah bosan hidup atau kelebihan uang ?' batin Axel kesal .
Tak lama setelah itu pintu di buka dengan sedikit sentakan .
" kau ?" ujar Axel .
Di sana telah berdiri dokter Shan yang sengaja berkunjung ke kantor Axel .
Padahal dalam hati Axel ia hendak memecat orang yang berani mengganggunya tadi .
" Axel kau terlihat sangat buruk sekarang " ujar dokter Shan lalu duduk dengan santai di sofa yang berdekatan dengan Axel .
Sedangkan Axel nampak acuh tak acuh mendengarkan ocehan sahabat nya itu .bahkan bisa di katakan jika ia tidak mengaggap keberadaan dokter Shan .
merasa di acuhkan dokter Shan berdehem keras " hei aku masih bernyawa disini " ucap dokter Shan mulai kesal .
" dan sebentar lagi nyawa mu akan melayang jika kau masih tetap disini " jawab Axel tanpa mengalihkan sedikitpun tatapan nya dari laptop miliknya .
mendengar itu dokter Shan menelan Saliva nya . " hemm" dehem nya lagi .
" baiklah Axel . Aku akan pergi dari sini .tetap lah hidup untuk menemukan Agata dan bayi mu " ucap dokter Shan lalu meletakkan beberapa obat di atas meja kerja Axel .
" kenapa kau terus memberikan ku obat sialan itu " ucap Axel .
" Axel kondisi mu sudah sangat buruk . tapi kau harus tetap hidup . Aku tidak bisa melakukan apapun lagi untuk menolong mu selain melakukan hal ini " jelas dokter Shan merasa kasihan .
" berhentilah mengasihani ku .aku bahkan tidak membutuhkan pertolongan mu " jawab Axel keras kepala .
" tapi Agata membutuhkan mu suatu saat nanti ax " ucap dokter Shan membujuk.
" apa kau mencoba memprovokasi ku lagi Shan ? Apa kau telah merasa banyak uang sehingga banyak bicara seperti ini ?" peringat Axel dengan tatapan tajam yang setajam elang .
Ia membenci tatapan memelas dan mengasihani yang di tunjukkan orang orang terhadap nya . Axel tidak selemah itu .
Shan mulai berhati hati dalam berucap .melihat mood Axel yang kian memburuk setiap hari nya .Axel telah mengatakan jika ia harus meratakan rumah sakit milik Shan bukanlah hal yang sulit untuk ia lakukan.
" Axel berpikirlah dengan logis .untuk apa kau seperti ini . Ayolah kawan .ini hanya permainan waktu sebelum kau menemukan Agata " semangat Shan pada Axel .
Axel melirik ke arah Shan " aku bahkan tidak tahu alasan mengapa sekarang aku masih hidup .kau tidak tahu bagaimana rasanya Shan . Hidup ku telah di bawa oleh wanita itu "gumam Axel dengan lirih .
Shan bisa melihat kesedihan mendalam di mata Axel . sudah hampir setahun lebih pria itu tidak memperdulikan kondisi kesehatannya . penampilan rapi yang selalu ia tampilkan hilang begitu saja .
Di gantikan dengan penampilan kusut dan awut awutan . Rambut nya telah memanjang hingga hampir menyentuh pundak nya .jambang nya telah memanjang di sekitar mulut nya .
Pria itu benar benar seperti bukan seorang CEO maupun mafia sekarang . penampilan berantakan nya tidak terurus persis seperti gelandangan di tengah jalan .
" mau sampai kapan kau seperti ini ? Apa kau tidak bosan ?" ujar Shan mencari cara lain .
ia harus tetap menyemangati Axel . Kini kakek Jordy dan kedua orang tua Axel yang menugaskan dokter Shan agar ia yang merawat pria itu .
Setelah Axel dengan sangat marah meninggalkan keluarga Maxwell begitu saja saat ia tidak bisa menyelamatkan Agata dan bayi nya saat itu .
Axel mengedikkan bahu nya .mata nya menatap lurus kedepan . tatapan kosong yang selalu Shan lihat jika bertemu dengan Axel . Shan mengkhawatirkan jika jiwa Axel mengalami guncangan yang membuat nya kehilangan kewarasannya.
" lalu apa lagi yang bisa kulakukan? Menanti dia kembali begitu ? siapa yang akan percaya dan menjamin jika dia selamat dari ledakan itu . bahkan kau tahu bagaimana berbahayanya pulau santalia. Dan juga laut yang mengelilinginya. itu tidak mungkin " jelas Axel pasrah .
" Axel tidak akan ada yang tidak mungkin . Kau melupakan identitas Agata. Dia bukan Celina yang kau nikahi melainkan Celina sirley yang kau kagumi . Kau sendiri tahu bagaimana kuat nya seorang Agata bukan ?" ujar dokter Shan
" itu mustahil Shan "
" katakan jika kau mencintainya "desak dokter Shan .
Axel mengernyitkan dahinya bingung" cinta ? Apa yang kau katakan !" ujar Axel .
" Axel bagaimana bisa kau sangat bodoh seperti ini . kau terlalu mencintai nya hingga kondisi mu menjadi seperti ini . Ax kau harus sadar yang kau rasakan ini adalah jatuh cinta " dokter Shan menjelaskan dengan menggebu gebu .
" jatuh cinta lalu di tinggalkan begitu ?"
Dokter Shan mengembuskan nafas nya . Ia kesulitan untuk menjelaskannya pada Axel .pria dingin itu terlalu gengsi untuk mengakui nya .
" ya tidak ada yang tahu permainan takdir. Tapi setelah semua yang terjadi pada mu kau belum meyakini jika kau mencintainya? Apa kau sudah tidak waras ?" tanya Shan tak habis pikir .
Bagaimana temannya ini kini begitu bodoh untuk menyadari perasaan sesederhana itu ? Kemana kejeniusannya itu ?!
" tidak ! Jika dia mencintaiku maka tidak akan mungkin ia meninggalkan ku apa lagi sampai membawa bayi kami. bahkan ia tidak mengatakan apapun saat ia akan pergi . Kau tahu bagaimana aku sudah seperti orang gila saat itu untuk mencari keberadaan nya ? " jelas Axel .
" jika begitu mengapa ia tidak pernah mengatakan yang sejujurnya pada ku . Apa dengan bersembunyi ia lolos dari masalahnya? tidak Shan ! Jangan mengajari ku untuk itu .bahkan kau belum tahu bagaimana rasa yang telah kurasakan . Berkali kali aku harus diam menelan mentah mentah setiap kebohongannya " cerita Axel mengingat setiap perkataan Agata .
" bagaimana rasa nya ia mencari alasan untuk menutupi semua kebohongan nya Shan kau tahu ? Bahkan mata nya tidak bisa untuk membohongi ku . mengapa ia harus terlihat berpura pura kuat untuk menjalani semua nya sendirian .apa ia benar benar tidak menganggap ada nya keberadaan ku di sisi nya ?" lanjut Axel .
Shan terdiam . semua yang telah Axel katakan begitu jelas dan sudah sewajarnya axel menjadi seperti sekarang . Kekecewaan nya membuatnya tidak bisa berpikir jernih lagi .
Ini pertama kali nya Axel mengatakan hal yang panjang lebar setelah setahun berlalu . mengungkapkan isi hatinya selama ini yang telah ia pendam dalam diam.
......................