Adu keberuntungan pasangan anak manusia yg saling berkaitan.
Yudha , Dania , Julian, dan Shafira. Mereka harus berurusan dengan dilema percintaan mereka.
Dari yang awalnya di jodohkan oleh pihak keluarga sampai cinta terpendam karena takut mengutarakannya .
Kisah cinta mereka membawa mereka ber empat pada kisah di masa lalu yang membahayakan mereka.
Akankah kisah cinta mereka berakhir bahagia atau malah justru sebalik nya.
Kisah ini penuh dengan konflik dan penghianatan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yunita dania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
COUPLE IN LOVE # PART1
Julian memarkir mobilnya di pekarangan depan Villa milik keluarganya. Menempuh jarak yang cukup melelahkan dari Jakarta menuju Bandung. Julian , ia ingin berenang. Setelah itu makan malam dan tidur seharian di atas ranjang.
Julian terlihat kembali berfikir sejenak sebelum benar-benar keluar dari mobilnya. Bagaimana kali ini dia harus bersikap di hadapan gadis muda itu. Gadis muda yang sudah sejak 7 tahun tinggal di Villa milik keluarganya Syafira . Seorang gadis yatim piatu yang di adopsi oleh Mamahnya 7 tahun lalu.
Julian dan sang ayah menentang keras keputusan diangkatnya Syafira sebagai anggota keluarga Andromeda namun pada akhirnya penolakan itu sia-sia. Meski terlihat sangat anggun, santun dan sabar tapi hati sang ibu begitu keras keinginannya akan menjadi kenyataan apapun yang terjadi.
Sejak dulu jika Julian memutuskan untuk pulang ke Villa keluarga itu dia kan langsung mencari akal bagaimana caranya membuat gadis itu sakit hati atau merasa tersiksa dengan tingkahnya dan berharap akan dengan senang hati meninggalkan Villa milik keluarganya itu. Namun usahanya tak satupun yang berhasil.
Julian melangkahkan kakinya memasuki Villa itu. Seperti biasa orang yang selalu pertama ia temui adalah Syafira. Julian menatap gadis itu lekat-lekat tanpa sepatah katapun sampai dia benar-benar merasakan kehadiran Julian.
"Hari ini kamu pulang ? Apa Tante Ghina sudah tau ?" tanya Syafira menyunggingkan senyum seperti biasa tak peduli orang di depannya hanya menatapnya dengan tatapan yang sangat dingin dan tajam.
"Aku Laper ,siapin makanan. Selesai aku berenang harus udah tersaji di meja makan " perintah Julian cuek dan bergegas pergi menuju kamarnya di lantai 2.
"Aneh gak kayak biasanya. Biasanya kalo pulang pasti ada aja kalimat buat nyindir-nyindir aku, nyakitin aku " Ucap Syafira Lirih sambil menatap punggung Julian yang perlahan menghilang di balik pintu.Alisnya sedikit berkerut.
Ditempat lain di sebuah rumah bergaya keraton Jogjakarta tampat ramai dan Di penuhi tamu undangan. Acara resepsi pernikahan yang berlangsung dengan kentara adat Jawa itu banyak Di hadiri tamu-tamu penting.
Semua keluarga tampak bahagia tapi tidak untuk pengantin itu sendiri Dania Nazila Putri dan Yudha Putra Rahardian dua anak manusia yang di paksa menikah oleh kedua orang tua mereka yang memang keturunan Jawa Kuno.
Mereka berdua harua rela pura-pura tersenyum sepanjang acara resepsi pernikahan itu.
"Kapan sihh tamu-tamunya pada pulang ?" tanya Dania sedikit berbisik pada Yudha.
"Udah deh gak usah bawel, gak usah banyak tanya karena apa ? Karena gw jg gak tau jawabannya ok , intinya Kita harus tetap pura-pura senyum. Jangan sampai mereka curiga" jelas Yudha sambil memperlihatkan senyum pada tamu yang terlihat makin banyak.
"Iyaa tapi gue cape Yudha, kaki gw pegel" keluh Dania.
"Kamu kenapa sayang ?" Tanya Ajeng Mama Dania.
"Gak apa-apa ku Bu Dania cuma mau ke toilet , udah kebelet " jawab Dania berbohong.
"Kalo gitu aku yang temenin kamu yahh ?" tiba-tiba Yudha menawarkan bantuan.Dania melotot.
"Aduhh Yudha ,kamu memang suami yang baik. Ya sudah kamu temani Dania ke Toilet yah " puji Mama Ajeng membuat Dania dan Yudha terpaksa memperlihatkan senyum.
Dania dan Yudha pun bergegas menjauh dari krumunan para tamu.
"Apa-apaan sih Lo pake acara bilang mau anter gue ke toilet segala ? Caper, Mau cari muka Lo sama Mama gue !" bentak Dania melepas pegangan tangan Yudha.
"Heee ini mulut bisa diem dikit gak sih ! Gue juga ogah kali pura-pura sok peduli sama Lo. Gue juga mau istirahat cape gue . Jadi gak usah ke geeran !" kemudian Yudha duduk di salah satu bangku yang ada di depan toilet. Melepas belangkon yg sedari tadi melingkar di kepalanya. Lalu mengipaskan ke arah wajahnya . Dania melirik malas.
"Udah cepetan sana ! Ngapain Lo masih nglihatin gue? Terpesona sama kegantengan gw ?" ucap Yudha ketika melihat Dania masih berdiri mematung di depan Toilet.
"Iiihh..." Dania bergidik jijik lalu bergegas masuk ke dalam toilet.
***
Julian sekeluarga sedang menikmati makan malam bersama dengan khusuk.
"Beberapa minggu lagi Aline akan pulang dari Prancis, dan Julian mau melamar Aline Mah ,Pah " Julian sejenak mentapa kedua orangtuanya bergantian.
Julian menangkap ada segurat pertanyaan di benak sang Mamah yang berada di hadapnnya.
"Kalau begitu bawa Syafira juga ke Jakarta bersama kamu besok Pagi !" kata-kata itu meluncur tegas dari bibir sang Mamah.
"Mah..apa Lian gak salah denger ?" Julian menghentikan aktifitasnya lalu menatap Ghina penuh pertanyaan.
"Biarkan Syafira yang menjaga dan mengurus semua keperluan Kamu di Jakarta " Ghina seakan tak mau mendengar pertanyaan dari anak laki-lakinya itu.
"Lian udah besar Mah , udah bisa ngurus dan jaga diri Aku sendiri. Jadi gak perlu ada yang bantuin aku " Elak nya lg.
Julian menatap ke arah sang Papah meminta pembelaan yang berarti terhadap keputusan sang Mamah yang ia yakin akan menjadi keputusan Final apapun yang terjadi.
"Mah , Lian dan Syafira bukan saudara sekandung. Apapun bisa terjadi di sana tanpa kita ketahui ! Mereka berdua masih sama-sama labil " Kali ini Jonathan ikut berpendapat.
"Mamah rasa gak akan terjadi sesuatu apapun di antara kalian , Mamah sangat percaya pada Syafira dan keputusan Mamah sudah bolat. Kamu tidak bisa menolak Lian "
Julian meletakan garpu dan sendok yang ia pegang dengan sedikit kasar.
"Mamah akan izinkan kamu bertunangan dengan pacar bule kamu yang Mamah sama sekali belum kenal itu, tapi dengan satu syarat. Bawa Syafira bersama kamu sampai waktu itu tiba "
"Mamah mau mengajukan banding lagi sama aku , setelah Mamah maksa aku buat menerima Syafira tinggal di Villa bersama kita Sekarang Mamah minta Aku untuk ajak Dia tinggal bersama aku. Itu yang Mamah mau ?" tanya Julian sedikit mengungkit masa lalu.
"Pilihan kamu cuma dua iya atau tidak. Begitupun dengan keputusan Mamah saat ini tentang permintaan kamu. Mamah rasa gak ada yang perlu di bicarakan lagi " Ghina bangkit dari duduknya dan bergegas masuk kedalam perpustakaan keluarga.
"Apa Papah juga mau mendukung keputusan Mamah yang gak masuk akal itu ?" tanya Julian menatap Nathan yang masih terpaku di bangkunya.
"Papah rasa Mamah kamu punya alasan tersendiri sama semua keputusan yang ia ambil. Papah tau benar kalau Mamah kamu tidak akan mengambil keputusan dengan gegabah , Lian" Jelas Nathan. Julian mendengus kesal.
***
Malam ini setelah acara resepsi pernikahan yang menurut mereka sangat melelahkan mereka terpaksa istirahat di dalam satu kamar yang sama dengan , sebelum besok pagi pergi menuju rumah baru yang sudah orang tua mereka siapakan.
Dua orang tengah mengendap-endap menuju pintu kamar Yudha dan Dania.
"Pah kita harus pastiin kalau mereka memang baik-baik aja " Kata Farah Mamah Yudha.
Bagas hanya mengangguk menyetujui kata-kata sang istri.
Perlahan mereka menempelkan salah satu telinga mereka di depan pintu berusaha mendengar segala sesuatu di dalam kamar itu.
"Aaagggghhhhh...." suara teriakan Dania melengking merusak gendang telinga orang yang mendengarnya.
"Woyy nagapain sih pake triak-triak ?" tanya Yudha yang baru keluar dari kamar mandi dengan bertelanjang dada dan hanya menggunakan handuk yang melilit tubuh seksi pria itu.
"Dasar cowo mesum. Bisa gak sih pake baju dulu baru keluar dari kamar mandi !" omel Yudha masih menutup kedua mukanya dengan tangan dan duduk tegang di atas ranjang.
"Terserah gue donk , mau gue buka baju ke mau gue gak pake baju ke kamar-kamar gue kenapa Lo yang ngatur, idiihh!" kata Yudha cuek sambil menatap lucu gadis di depannya.
"Yaa seenggaknya Lo hargain gus sediikit kenapa sih? Sekarang di kamar ini bukan cuma ada Lo ,tapi ada gue juga " umpat Dania kesal.
"Kayaknya main-main sedikit sama Lo gak apa-apa. Seru juga kayaknya !" batin Yuda menatap tubuh mungil Dania yang terbalut baju tidur itu.
Karena merasa tak lagi mendapatkan respon dari laki-laki di hadapannya Dania pun bergegas membuka mata . Dania menangkap sepasang mata jail sedang menatap dirinya dari tempatnya berdiri.
"Mau apa Lo ? Jangan Macem-macem ya Yud !" sungut Dania sedikit ketakutan melihat tatapan Yudha.
"Gue kan udah jadi suami Lo , jadi gue bisa ngelakuin apapun kan sama istri gue sendiri. Bebas " kata Yudha mulai maju mendekat ke arah Dania yang sudah bener-benar terlihat ketakutan.
"Kita udah buat perjanjian, jadi Lo gak boleh macem-macem sama gue atau gue bakalan...."
"Lo mau ngaduin gue ke Mamah atau Papah Lo ! yang Ada Lo bakalan diketawain sama mereka . Lu bakalan di coret dari KK" Senyum jail Yudha terus tersungging di ujung bibir manisnya.
Yudha menarik tubuh mungil Dania kearah tubuhnya.
"Lepasin gue ! Dasar cowo mesum !" omel Dania berusaha melepaskan cengkraman tangan Yudha di kedua pergelangan tangannya.
Namun tubuh Yuda terus mendekat mengunci gerakan Dania dengan menahan kedua pergelangan Dania lalu menindih tubuh Dania di bawahnya.
Yuda terlihat tersenyum puas menatap ketidakberdayaan Dania dalam dekapannya saat ini.
"Ini baru permulaan istriku sayang " batin Yuda menatap penuh kemenangan.
"BRUUUKKKKKK...." tiba-tiba pintu kamar itu terbuka dan mengagetkan Dania dan Yuda yang masih diposisi semula.
"Mamah...Papah..." bisik Dania dan Yuda bersamaan.
Yuda dan Dania buru-buru membetulakn posisi merka.
" Sukur deh mereka dateng " ucap Dania penuh Syukur.
"Eehhh...mmmm anu kita lagi cari tikus. Tadi ada tikus yang masuk ke kamar Mamah. Mamah kira masuk ke sini " ucap Farah dengan nada tak enak sambil mengedipkan mata pada Suaminya.
"Iya Mamah kamu benar. Kalau gitu kita harus keluar Mah , kayaknya tikusnya bukan lari kesini " jelas Bagaskoro menarik tangan Istrinya untuk keluar.
"Alasan yang konyol..." ucap Dania setelah kepergian Farah dan Bagaskoro.
Dania buru-buru turun dari ranjang dan menjauh dari Yuda yang masih terpaku di tempatnya.
"Awas lain kali gw kerjain yg lebih dari ini " Batin Yuda senang.
BERSAMBUNG....