NovelToon NovelToon
QUEEN MAFIA : REVENGE

QUEEN MAFIA : REVENGE

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Doni arda

seorang wanita tangguh, yang dikenal sebagai "Quenn," pemimpin sebuah organisasi mafia besar. Setelah kehilangan orang yang sangat ia cintai akibat pengkhianatan dalam kelompoknya, Quenn bersumpah untuk membalas dendam. Dia meluncurkan serangan tanpa ampun terhadap mereka yang bertanggung jawab, berhadapan dengan dunia kejahatan yang penuh dengan pengkhianatan, konflik antar-geng, dan pertempuran sengit.

Dengan kecerdikan, kekuatan, dan keterampilan tempur yang tak tertandingi, Quenn berusaha menggulingkan musuh-musuhnya satu per satu, sambil mempertanyakan batasan moral dan loyalitas dalam hidupnya. Setiap langkahnya dipenuhi dengan intrik dan ketegangan, tetapi ia bertekad untuk membawa kehormatan dan keadilan bagi orang yang telah ia hilangkan. Namun, dalam perjalanan tersebut, Quenn harus berhadapan dengan kenyataan bahwa dunia yang ia kenal bisa berubah, dan balas dendam terkadang memiliki harga yang lebih mahal dari yang ia bayangkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doni arda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13: Pencarian yang Mematikan

Hari-hari berikutnya terasa seperti perjalanan tanpa akhir bagi Quenn dan timnya. Mereka telah memasuki dunia yang jauh lebih gelap dan berbahaya daripada yang pernah mereka bayangkan. Setelah pertemuan dengan Thor dan kelompoknya, mereka mulai merancang strategi untuk menyerang Marco dan jaringannya yang luas. Tetapi di balik setiap langkah yang mereka ambil, bahaya selalu mengintai, lebih dekat dari yang mereka kira.

"Ini bukan hanya tentang melawan Marco," kata Vincent suatu malam, ketika mereka berkumpul di ruang pertemuan yang tersembunyi di dalam markas Thor. "Kita harus menghancurkan semuanya dari dalam. Dia tidak bekerja sendirian. Ada banyak orang kuat di belakangnya."

Quenn menatap layar besar yang memperlihatkan peta dunia dan titik-titik yang menunjukkan aktivitas yang dicurigai terkait Marco. "Tapi bagaimana kita bisa memulai? Semua ini tersebar begitu jauh. Bagaimana kita tahu siapa yang harus kita serang pertama?"

Thor, yang duduk di sisi meja dengan tatapan tajam, menyeringai. "Marco memiliki pusat operasi utama. Itu adalah tempat yang harus kita serang. Jika kita bisa menghancurkannya, kita bisa mengacak-acak seluruh jaringannya. Tapi untuk itu, kita butuh informasi yang lebih mendalam. Ada satu orang yang bisa memberi kita itu."

"Siapa?" tanya Rina dengan penuh ketegangan, matanya tidak lepas dari layar.

"Seorang informan yang sudah lama bekerja untuk Marco," jawab Thor. "Namanya Luca. Dia orang yang tahu segala sesuatu tentang operasi Marco. Masalahnya, dia sangat sulit ditemukan. Kami sudah mencoba mencarinya, tapi dia menghilang begitu saja."

"Jadi kita harus mencarinya?" tanya Erik, suara penuh tantangan.

"Benar," jawab Vincent. "Tapi mencari Luca bukanlah hal yang mudah. Dia sangat pintar menyembunyikan dirinya, dan dia memiliki banyak koneksi di dunia bawah tanah."

Quenn merasa beban tanggung jawab semakin berat di pundaknya. Mereka sudah terlalu jauh terjerat dalam permainan ini. Tidak ada jalan kembali.

"Di mana kita mulai?" tanya Quenn, suaranya tegas.

Vincent dan Thor saling bertukar pandang, seolah sedang menilai langkah berikutnya. "Ada satu tempat yang mungkin bisa memberi kita petunjuk. Tempat yang dikenal sebagai 'The Black Market'. Tempat ini adalah pusat perdagangan ilegal, di mana banyak orang dari berbagai kalangan bertemu dan bertransaksi. Jika ada yang tahu tentang Luca, mereka mungkin ada di sana."

Quenn mengangguk. "Kita pergi ke sana."

---

Beberapa jam kemudian, mereka tiba di sebuah daerah kumuh yang terletak di luar kota. Di sini, kehidupan berjalan dengan cara yang berbeda. Jalanan gelap, dipenuhi dengan suara gaduh dan bau yang tidak sedap. Orang-orang berlalu lalang, tampaknya tidak peduli dengan siapa pun di sekitar mereka. Tetapi di balik keramaian ini, Quenn bisa merasakan aura berbahaya yang mengelilinginya.

Mereka masuk ke dalam sebuah bangunan yang tampaknya tidak mencolok dari luar, tetapi begitu mereka melangkah lebih dalam, atmosfer berubah. Di dalamnya, ada berbagai jenis orang—beberapa tampak seperti pemburu bayaran, sementara yang lain berpenampilan biasa namun menyembunyikan sesuatu yang gelap. Ruangan itu dipenuhi dengan cahaya redup dan suara bisik-bisik, seolah-olah dunia luar tidak ada di sana.

"Ini tempat yang mengerikan," bisik Rina, matanya waspada.

"Jangan khawatir," kata Vincent. "Ini hanya satu langkah lebih jauh. Kita mencari Luca, dan kita tidak punya banyak waktu."

Mereka bergerak melalui kerumunan, melewati meja-meja yang penuh dengan barang-barang ilegal. Quenn merasakan ketegangan yang menumpuk di dadanya. Di tempat seperti ini, bisa jadi siapa saja adalah musuh. Setiap orang yang mereka temui bisa jadi adalah bagian dari jaringan Marco.

Tiba-tiba, seseorang menyentuh bahu Quenn dari belakang. Dengan reflek, ia langsung berputar dan menatap wajah pria yang berdiri di belakangnya. Pria itu mengenakan jaket hitam, topi yang menutupi sebagian wajahnya, namun matanya yang tajam tidak bisa disembunyikan.

“Apakah kalian mencari seseorang?” pria itu bertanya, suaranya dalam dan rendah.

Vincent mendekat, memandang pria itu dengan mata yang penuh kewaspadaan. “Luca,” kata Vincent singkat.

Pria itu terdiam sejenak, kemudian mengangguk. "Dia tidak mudah ditemukan, tapi aku tahu ke mana dia pergi. Ikuti aku."

Quenn dan yang lainnya saling pandang sejenak sebelum akhirnya mengikuti pria itu. Mereka melewati lorong sempit yang tampaknya menuju ke ruang belakang. Di sana, mereka menemukan pintu yang terkunci rapat. Pria itu mengetuk pintu dengan ritme tertentu, dan setelah beberapa detik, suara langkah kaki terdengar dari dalam. Pintu terbuka perlahan, dan seorang pria bertubuh tinggi dengan mata tajam muncul di ambang pintu.

"Vincent," pria itu berkata, mengenali mereka. "Aku sudah mendengar tentang kalian. Masuk."

Mereka memasuki ruangan itu, yang dipenuhi dengan tumpukan dokumen dan layar komputer. Luca, pria yang mereka cari, tampak tidak terkejut dengan kedatangan mereka. Sebaliknya, dia menatap mereka dengan penuh rasa penasaran.

"Jadi, kalian ingin tahu tentang Marco," katanya, suaranya tenang, meskipun ada ketegangan yang jelas terasa di udara.

"Benar," kata Vincent. "Kita perlu tahu apa yang sedang dia rencanakan dan bagaimana cara menghentikannya."

Luca berjalan menuju meja dan mengambil sebuah peta besar yang tergeletak di atasnya. "Marco telah bergerak lebih cepat daripada yang kalian kira. Dia sedang mengonsolidasikan kekuatannya. Semua yang kalian lihat di luar sana, semua orang yang kalian anggap sebagai musuh, semuanya terhubung melalui satu pusat yang dia kendalikan."

Quenn mendekat, menatap peta yang terhampar di depan mereka. Di sana terlihat berbagai titik merah, yang menunjukkan lokasi-lokasi yang terkait dengan operasi Marco.

"Ini adalah pusat-pusat kekuatan Marco. Kita harus menghancurkan mereka jika ingin mengalahkannya," lanjut Luca.

"Tapi kita tidak bisa menyerang semuanya sekaligus," kata Thor. "Kita butuh lebih banyak informasi. Sesuatu yang bisa mengarah langsung ke titik lemah Marco."

Luca tersenyum sinis. "Kalian membutuhkan intel yang lebih dalam. Tapi tahu apa? Aku punya sesuatu yang lebih penting untuk kalian. Sesuatu yang akan memberi kalian keuntungan besar—sesuatu yang bisa mengubah arah permainan ini."

Quenn menatap Luca dengan penuh perhatian. "Apa itu?"

Luca menatap mereka satu per satu, lalu akhirnya mengeluarkan sebuah flash drive kecil dari sakunya. "Ini. Semua data yang kalian butuhkan ada di sini. Tapi hati-hati, apa yang ada di dalamnya bisa merubah segalanya."

Vincent mengambil flash drive itu, menatapnya dengan rasa waspada. "Kita akan menggunakannya dengan hati-hati."

"Dan ingat," Luca menambahkan dengan suara rendah, "Marco selalu tahu siapa yang mengkhianatinya. Jika kalian berencana untuk mengalahkannya, kalian harus siap untuk menghadapi lebih banyak bahaya daripada yang kalian bayangkan."

Dengan itu, mereka meninggalkan tempat Luca, membawa data yang bisa jadi kunci untuk menghancurkan Marco. Namun, Quenn tahu bahwa mereka baru saja memasuki babak baru dari perang yang lebih besar. Dan kali ini, taruhan yang ada lebih tinggi dari sebelumnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!