NovelToon NovelToon
Naik Ranjang Dengan Mantan

Naik Ranjang Dengan Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Ibu Pengganti / Angst / Dijodohkan Orang Tua / Menikah dengan Musuhku / Menikah Karena Anak
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: Imamah Nur

Takdir seakan mempermainkan kehidupan Lintang Arjuna, ia yang dulu harus merelakan Danu, sang kekasih untuk menikahi kakaknya, kini ia harus terlibat hubungan kembali dengan pria di masa lalunya.

Lintang terpaksa naik ranjang dengan mantan kekasihnya karena permintaan sang ibu demi bayi kembar yang dilahirkan Libra, sang kakak.

Bagaimana Lintang mampu bertahan dalam pernikahannya di tengah kebencian Danuar Anggara yang masih memuncak?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Imamah Nur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1. Menikah dengan Mantan

Semesta seakan mempunyai cara tersendiri untuk menarik kembali diriku yang hampir keluar dari garis takdir-Nya. Dia yang pernah menjadi mantan kekasihku harus kembali bersama dalam ikatan sakral pernikahan penuh keterpaksaan.

Argh! Entah aku harus bagaimana? Rasanya aku ingin berteriak saja melihat ekspresinya yang masam di sepanjang acara pernikahan kami, bahkan tak ada sepatah katapun yang meluncur dari bibirnya kecuali hanya kalimat ijab di depan penghulu.

"Apakah kau senang dengan pernikahan ini?" tanyanya setelah kami diantar ke kamar pengantin. Kalimatnya lebih ke arah satire dibandingkan kalimat tanya. Senyum yang terukir bukan lagi senyum manis, tapi pahit yang kurasakan.

Aku diam, tidak tahu harus menjawab apa. Jika dikatakan senang, tidak dapat aku pungkiri rasa itu memang ada karena sejujurnya aku masih sangat mencintainya. Namun, rasa senang ini tidak melebihi rasa sedih yang kurasakan.

Senang karena bisa memenuhi amanat terakhir kakak perempuanku untuk menjaga kedua putri kembarnya pasca ia tidak bisa lagi menatap indahnya dunia. Sedih karena telah kehilangan kakak tercinta yang meninggalkan kedua putri kembar untuk selamanya. Apalagi jika melihat tatapan Mas Danu yang penuh kebencian terhadapku, hati ini bagaikan tersayat sembilu.

"Jangan kau pikir kau bisa menggantikan posisi kakakmu di hatiku! Kau salah jika berpikiran seperti itu." Dia tersenyum lagi, senyum yang seakan menghujam jantungku.

Aku tahu pernah salah padanya, tapi pantaskah dia dendam seperti itu? Bukankah seharusnya dia bersyukur karena aku memberikan waktu baginya untuk mengecap bahagia dengan kakakku meskipun pada akhirnya dia meninggalkan Mas Danu juga? Ah Mas Danu, tidakkah kau tahu bahwa setiap malam aku menangis melihat kalian tertawa bersama?

Hingga pada suatu ketika, aku tidak tahan dan meninggalkan rumah dengan alasan ingin tinggal di kontrakan yang dekat dengan kantorku bekerja. Padahal aku sakit melihat kemesraan keduanya.

"Aku tidur di sofa, kau tidurlah di sini." Mas Danu meraih selimut dan membawanya ke arah sofa. Aku menghela napas berat, kecewa bukan karena dia tidak mau menyentuhku di malam pertama kami, tapi dia bahkan tidak mau berbagi ranjang denganku. Apakah tubuhku begitu menjijikkan baginya? Ah, sudahlah, terserah dia.

"Mas Danu tidak perlu tidur di sana. Mas tidur di ranjang saja biar aku yang keluar." Aku ingin dia tidak merasa bahwa aku sedih dengan semua ini. Aku paham dia memang sengaja melakukan ini untuk menyakitiku dan aku harus berpura-pura baik-baik saja.

Aku turun ke lantai bawah. Di sana, sanak saudara masih berkumpul termasuk teman-temanku semasa sekolah.

"Wah pengantin baru masih belum tidur nih, jangan lupa minum jamu di malam pertama." Rafael, tetangga sekaligus teman kecilku terkekeh di akhir kalimatnya. Aku hanya tersenyum tipis. Lalu mendekat ke arah para temanku yang bermain domino.

Rafael nampak mengerutkan kening dan menatapku heran. "Kenapa kamu duduk bersama kami para kaum lelaki?"

"Biarkan saja, aku ingin melihat kalian bermain. Sudah lama kita tidak bertemu, bukan?" Sebenarnya aku hanya ingin melupakan kesedihan dengan cara melihat tingkah mereka yang konyol.

"Iya juga, besok pasti kamu akan diboyong ke kota oleh Mas Danu," ujar Rafael lagi.

"Mungkin," kataku. Aku juga tidak tahu sebenarnya dia akan membawaku ke kota atau tidak. Tidak ada perjanjian sebelumnya. Jadi ya lihat saja nanti.

"Eh, tapi apa kamu nggak dicari suamimu?" tanya Supri seraya menatapku dengan ekspresi tidak nyaman. Mungkin dia takut Mas Danu marah jika lebih memilih menemani para teman masa kecilku dibandingkan suamiku sendiri.

"Dia sudah tidur, mana mungkin mencariku?" Aku menatap Fahmi yang duduk berjongkok seperti orang ingin buang air besar. Wajahnya pun putih cemong karena diolesi bedah tabur bayi.

"Fahmi, kamu seperti topeng monyet, hahaha!" Aku tertawa renyah. Tawa ini sedikit melupakan beban kesedihan di hatiku.

"Biasa dia sedang latihan ingin konser di pasar, makanya kalah terus." Rafael menimpali dan Fahmi terlihat bersungut-sungut. "Aku nggak kalah tapi kalian curang," ucap Fahmi tak terima.

Aku menatap semua teman-temanku dengan ekspresi tak terima. "Kalian sudah sama-sama dewasa, jangan suka merundung sahabat sendiri. Sudah tahu kan mana yang baik dan tidak?" Sejak kecil Fahmi selalu dikerjai oleh teman-teman dan sekarang masih sama? Dia juga manusia yang ingin dihargai seperti yang lainnya.

"Alah kamu jangan percaya dia, dia itu lebay," ucap Supri.

"Iya be-"

Kata-kata Rafael terhenti dan semua temanku menatap ke arah tangga dengan bibir terkatup rapat. Aku mengikuti arah pandangan mereka dan melihat Mas Danu menuruni tangga. Dia menatapku sekilas lalu tatapannya datar dan seolah tidak peduli padaku. Ya sudah, siapa yang peduli? Aku tersenyum kecut.

"Sebaiknya kamu kembali ke kamar, aku tidak mau Mas Danu salah paham pada kami," ujar Rafael.

"Iya, aku tidak mau dia seperti dulu memutuskan hubungan denganmu dan memilih kakakmu." Fahmi melirihkan ucapannya. Saat aku menatap, wajahnya nampak pucat.

"Maaf, bukan maksudku mengingatkanmu pada masa lalu." Raut bersalah nampak kentara di matanya.

"Never mind," ucapku seolah hatiku biasa saja.

Aku beranjak ke arah para wanita yang sedang membawakan makan dan camilan pada orang-orang yang masih berkumpul di rumahku setelah acara pernikahan dan resepsinya selesai.

"Aku bantu Mbak," ucapku pada Mbak Naya seraya mengambil nampan. Sayangnya dia dan yang lain tidak mengizinkanku.

"Pengantin baru nggak boleh ikut begadang, boleh begadang dengan suaminya di kamar. Sana kembali!"

"Tuh suaminya udah kembali ke atas."

Mereka mengusirku, aku cemberut dan akhirnya terpaksa kembali ke kamar. Saat ingin masuk ke kamar, ibuku menarik tangan dan membawaku ke kamar pengantin kami.

"Apa kamu lupa sudah menikah? Kamar pengantinmu di sini." Aku mendengus kesal dalam hati. Dengan langkah berat aku membuka pintu sedangkan ibuku sudah menuruni tangga dan sesekali masih melirik ke arahku.

"Kenapa kembali? Katanya mau tidur di luar kamar ini? Apa kamu mengharapkan malam pertama kita?" Saat sampai di pintu nada suara dingin itu menyentuh pendengaranku.

Untuk sesaat aku terpaku, langkah kaki terasa semakin berat.

"Jangan harap!" tegasnya. Aku hanya tersenyum kecut.

"Aku menikahimu hanya karena ingin pengasuh anakku." Dia tersenyum menyeringai.

"Ayah dan ibu tidak mengizinkan aku membawa anak ini pergi dari rumah ini. Jadi satu-satunya cara adalah menikahimu."

Jantungku seakan ingin meledak mendengar ini. Namun, aku sebisa mungkin berusaha bersikap setenang mungkin.

"Tenang saja, tujuan kita sama," ucapku. Aku tidak ingin dia melihatku seperti seorang pengemis cinta. Aku punya harga diri sebagai perempuan. Aku tidak ingin menjadi wanita hina hanya karena sebuah cinta.

Buktinya sudah lebih dari setahun dia meninggalkanku dan memilih kakakku, aku masih hidup dan baik-baik saja sampai saat ini. Memang dia pikir aku tidak bisa hidup tanpa dia?

"Kenapa masih berdiri di situ? Kau ingin mempraktekkan kepiawaianmu dalam menggoda pria?" Suaranya bagar petir yang menyambar di siang terik. Aku tidak menyangka dia tega menilaiku seperti itu.

"Maaf aku tidak tertarik merayu lelaki sepertimu," ucapku kemudian terkekeh. Dia pikir dia siapa? Mau mempermalukanku? Jangan harap!

1
Lya Harahap
menarik
Imamah Nur: Makasih banyak
total 1 replies
Rahma Inayah
lanjut thor moga bs up lg penasran
Imamah Nur: Sudah tapi masih direview
total 1 replies
Siti Koyah
kaya nya si libraa deh biang keladi nya
Siti Ariani
othor minta tolong up nya rada banyakan dong biar terobati rasa penasaranku, makin kesini makin ricuh aja hubungan mereka bingung mau ngomong apa 🤔
Rahma Inayah
jgn lama2 dong semoga segera terungkp keslah fahaman ni..daj pengen liat danu bucin sama lintang dan jg gmn nnt posesif nya pas tau klu nnt mp nya ternyata lintang mash virzin ...dan bkn yg danu kira selmaini klu lintang wanita murahan
Siti Ariani
ya Allah kesel banget sama tokoh utama cowoknya pengen ku ulek rasanya 😡
Imamah Nur: Ulek aja Kak, aku mendukungmu.🤣
total 1 replies
Siti Koyah
klo udh tau rasa lapis legit nya dia gk bkln bilang ini trik untuk menggoda pria lain..
Imamah Nur: Mungkin😁
total 1 replies
Rahma Inayah
terlaluan danu mengerjai lintang becanda boleh tp ni sungguh terlalu dmn lintas spot jantung dan bwk2 polisi buat cr kembar nyata nya mrk gk knp2 sehat walafiat
Imamah Nur: Memang menyebalkan dia.🙈
total 1 replies
Rahma Inayah
masa satpam gk tau ada org asing menyusup masuk rumh...apa mkn ada kerja sma org dlm yg menculik sang baby
Siti Koyah
semoga lekas sembuh kk
Imamah Nur: Aamiin, makasih
total 1 replies
Rahma Inayah
lnjut thor
Rahma Inayah
kpn akur nya sllu slah fahan
Rahma Inayah
makn penasran dgn ceritanya lnjutkn
Siti Koyah
masih teka teki tapi kasihan dengan lintang
Rahma Inayah
lintang pulg bkn di tny baik2 dr mb langs main tuduh yg menyakitkan sampai ke hati ..hrs nyq cek tu hp jgn cuma main salhim org ...pasti byk tlp masuk dr lintang ..suami egois .dia malh senang2 sm sekertaris nya entah apa yg dilakukan danu br pulg malm2 pdhl kaki nya sakit..lnjut mkn seru
Siti Ariani
libra mungkin maksudnya o
Imamah Nur: Maaf, typo.
total 1 replies
Siti Koyah
nyesek apalagi kalo d kasih dobel up tambah sedih
Rahma Inayah
duh...nyesek banget ...ya..lintang sdh senang serasa terbang yg tinggi sampai.ke langit ke 7 tiba2 jatuh..ke bawh yg paling dasr...apa gk sakit tu
Rahma Inayah
yg ada nnt bkn nyelametin lula malh lintang dan danu saling berpelukan 🤭🤭 lgian danu gk mkr klu drumh gk ada art
Siti Koyah
semangat KK up nya. apalagi d kasih dobel up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!