Pernikahan adalah sesuatu yang diimpikan setiap insan. Bersama mengarungi bahtera cinta dengan kekasih sampai maut memisahkan.
Tapi tidak untuk Darren berusia 22 tahun dan Thara berusia 17 tahun. Pernikahan mereka hanyalah sebagai alasan. Darren seseorang yang tidak ingin terikat dalam suatu hubungan membuat perjanjian dengan Thara yang ingin terbebas dari belenggu keluarga besarnya.
Dan dalam dua tahun, pernikahan mereka akan berakhir.
Apakah mereka akan benar-benar mengakhiri pernikahan mereka? Ataukah mereka akan menemukan kebahagiaan mereka?
Ikuti ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1 Dipaksa Menikah
Darren Arsenso, 22 tahun. Anak dari salah satu keluarga ternama di Kota M. Terkenal suka gonta-ganti pasangan dan menghamburkan uang. Kedua orang tuanya resah dan mereka berniat untuk merubah sifatnya dengan menjodohkannya dengan salah satu anak kerabat mereka. Dengan maksud setelah menikah Darren merasa punya tanggung jawab.
Darren tentu saja menolak perjodohan itu. Darren tidak ingin menjalani hubungan dengan ikatan, dia hanya ingin bersenang-senang. Kedua orang tuanya mengancam akan mencabut fasilitasnya dan membuat gembel hidupnya. Dengan berat hati Darren menuruti kemauan orang tuanya. Darren ingin mengenal terlebih dahulu siapa gadis yang akan menjadi tunangannya.
Hari ini Darren dan orang tuanya berkunjung ke kediaman keluarga Arjuna. Tuan Arjuna adalah relasi bisnis dari Elvan papanya Darren. Tuan Arjuna mempunyai cucu perempuan yang akan dikenalkan dengan Darren. Darren diam-diam menyelidiki keluarga Arjuna.
Di suatu ruangan di dalam rumah itu, Darren melihat seorang gadis bicara dengan kedua orang tuanya. Mereka terdengar sangat bahagia anaknya akan menikah dengan salah satu pewaris ternama di Kota M. Mereka banyak berkhayal jika pernikahan itu akan terjadi. Keluarga mereka pastinya semakin dikenal dan bisnis mereka akan lancar.
Darren berjalan ke sisi kiri rumah. Darren melihat sebuah tempat yang minim cahaya. Darren mengintip, ternyata di tempat itu ada sebuah ruangan kecil. Darren penasaran mendekati tempat itu. Darren melihat seorang gadis menangis. Gadis itu bicara di depan sebuah bingkai foto tua.
"Ayah, Bunda, jemput Thara. Tidak ada orang yang peduli dengan Thara. Thara ingin bebas. Thara ingin lepas dari sangkar ini. Tidak ada gunanya Thara hidup. Thara tidak dianggap."
KREEEKK!
Thara mendengar suara pintu tuanya terbuka. Thara dengan cepat menghapus air matanya. Thara berdiri sambil menundukkan kepalanya. Darren masuk ke dalam ruangan sempit yang hanya bisa diisi dua orang di dalamnya. Hanya ada kasur kapuk yang dilipat dan juga lemari dari kain plastik yang sobek berdiri setengah tegak di pojok ruangan.
"Permisi, saya Dareen, kamu siapa?" tanya Darren.
"Maaf, saya Thara," jawab Thara terus menundukkan kepalanya.
"Kamu siapanya Tuan Arjuna?" Darren menatap Thara yang masih tertunduk.
"Hmmm, saya cuma pembantu di rumah ini. Tuan ingin sesuatu?" Thara tidak berani mengangkat kepalanya.
"Apa kamu ingin bebas dari sini?"
Thara perlahan mengangkat wajahnya menatap ke arah Darren. Dan dengan setengah takut Thara menganggukkan kepalanya.
"Beri saya satu penjelasan mengapa kamu ingin bebas dari sini?" Darren memperhatikan Thara.
"Saya ingin bebas, saya ingin keluar dari tempat ini. Saya diperlakukan tidak adil. Saya juga cucu dari Tuan Arjuna. Tapi karena Ayah saya orang miskin, Bunda dan Ayah dipaksa berpisah, setelah Bunda tiada saya tidak dianggap keluarga oleh mereka. Saya juga manusia," untuk pertama kalinya Thara begitu lancar mengeluarkan unek-uneknya kepada orang asing.
"Kita buat perjanjian. Kamu bisa bebas dari tempat ini asalkan kamu bersedia menikah dengan saya."
"Me ... me ... menikah?"
"Kita nikah kontrak. Kamu bebas melakukan apa saja. Kita cuma menikah di atas kertas. Tidak ada kontak fisik. Apa kamu masih sekolah?" Darren terus menatap Thara.
"Iya," jawab Thara.
"Kelas berapa?"
"Kelas 11."
"Baiklah kita akan nikah kontrak dalam dua tahun. Bagaimana? Saya tidak mau lama-lama. Putuskan sekarang juga. Kesempatan tidak datang dua kali," Darren mencoba mendesak Thara.
Thara di bawah tekanan Darren. Thara bingung harus berbuat apa. Thara juga baru mengenal Darren. Darren berpaling melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Thara.
"Tunggu Tuan, saya bersedia."
Darren tersenyum, Darren mengulurkan tangannya ke arah Thara. Thara dengan ragu-ragu membalas uluran tangan Darren. Darren membawa Thara ke luar menuju ruang tamu keluarga Arjuna.
"Hmmm, Tuan, saya takut," Thara menarik tangannya tapi Darren dengan mantap mengeratkan pegangannya.
Semua yang ada di ruang tamu kaget melihat Darren masuk bersama Thara. Thara hanya menunduk tidak berani menatap Kakeknya. Tuan Arjuna menyorot tajam ke arah Thara.
"Maaf, apa dia membuat kesalahan? Dia hanya pembantu di rumah ini," kata Tuan Arjuna.
"Apa dia pembantu di rumah ini?" tanya Darren kepada Tuan Arjuna.
"Iya, maaf kalo dia sudah berbuat kesalahan," Tuan Arjuna menundukkan sedikit badannya.
"Maaf Tuan, apakah saya boleh melamarnya?"
Tuan Arjuna, kedua orang tuanya dan beberapa keluarga Thara termasuk sepupu Thara yang ingin dijodohkan dengan Darren sontak terkejut bukan main mendengar permintaan Darren. Sepupu Thara mencoba memohon kepada kedua orang tuanya agar Thara tidak bersama Darren.
Kedua orang tua Darren hanya tersenyum. Mereka mengerti Darren tidak suka dijodohkan dia memilih jodohnya sendiri. Mereka menuruti kemauan Darren. Akhirnya kedua orang tua Darren melamar Thara di depan Tuan Arjuna.
Tuan Arjuna menolak, Tuan Arjuna mengenalkan Jasmin kepada Darren dan kedua orang tuanya. Dia yang akan dijodohkan dengan Darren. Tapi secara halus Darren tetap menginginkan Thara. Walaupun dia hanya seorang pembantu, Darren sudah menyukainya dari pandangan pertama.
Kedua orang tua Darren dengan sopan meminta kepada Tuan Arjuna agar mengijinkan Darren melamar Thara. Dan mereka bertanya dimanakah wali dari Thara.
"Mama, Papa, Thara juga Cucu dari Tuan Arjuna," kata Darren.
Thara meremas tangan Darren dan bersembunyi di belakangnya. Thara tidak tahu apa yang akan terjadi setelah Darren dan orang tuanya pulang. Apakah Tuan Arjuna akan menghukumnya?
"Maksudnya?" tanya mama Darren.
"Hmmm, Ma, ini urusan keluarga mereka," bisik papa Darren.
"Tuan Arjuna. Izinkan kami melamar Thara untuk anak kami Darren. Kami menerima Thara apa adanya. Karena kebahagiaan anak kami adalah kebahagiaan kami juga," ucap Elvan papanya Darren.
"Jika kalian memilihnya, ikatan keluarga di antara kami putus!" Tuan Arjuna dengan tegas menatap ke arah Thara.
"Thara semua keputusan ada di tanganmu," Mama Darren berdiri di samping Thara.
Papa Darren juga berdiri di samping Thara. Thara melepaskan pegangan tangannya dari Darren. Thara gemetar, keringat dingin mulai membasahi wajahnya. Thara selama ini tidak pernah sekalipun membantah perintah kakeknya. Thara menunduk.
"Thara anak yang patuh. Dia tidak mungkin memutuskan hubungan dengan kami. Thara, kembalilah ke kamarmu," Tuan Arjuna melembutkan suaranya.
"Maaf Tuan, saya menerima lamaran Tuan Darren," jawab Thara.
"APA! Kamu ingin pergi dari tempat ini? Baiklah, mulai hari ini kamu bukan lagi anggota keluarga kami! Pergi dari sini!" usir Tuan Arjuna.
"Terima kasih atas kebaikan Tuan selama ini. Saya pamit Tuan." Thara kembali ke kamarnya mengambil pakaiannya dan foto orang tuanya. Thara kembali ke ruang tamu.
"Tuan Arjuna, maafkan jika anak kami Darren memilih Thara. kami akan membawa Thara bersama kami," Elvan berpamitan meninggalkan kediaman Arjuna bersama istrinya, Darren dan juga Thara.
"Tunggu! Periksa tasnya!" perintah Tuan Arjuna kepada pengawalnya.
Para pengawal Tuan Arjuna mengambil tas Thara dan mengeluarkan semua isi di dalamnya. Pakaian Thara berhamburan di lantai dan foto dari orang tua Thara mereka ambil.
"KEMBALIKAN!" Thara merebut foto orang tuanya dari tangan pengawal.
PLAK!
PLAK!
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...