NovelToon NovelToon
Menikahi Paman Mantan (Pura-pura) Buta

Menikahi Paman Mantan (Pura-pura) Buta

Status: tamat
Genre:Cinta setelah menikah / Menikah dengan Kerabat Mantan / Beda Usia / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: FT.Zira

Menikah dulu... Cinta belakangan...
Apakah ini cinta? Atau hanya kebutuhan?

Rasa sakit dan kecewa yang Rea Raveena rasakan terhadap kekasihnya justru membuat ia memilih untuk menerima lamaran dari seorang pria buta yang memiliki usia jauh lebih tua darinya.

Kai Rylan. Pria buta yang menjadi target dari keserakahan Alec Maverick, pria yang menjadi kekasih Rea.

Kebenaran tanpa sengaja yang Rea dengar bahwa Kai adalah paman dari Alec, serta rencana yang Alec susun untuk Kai, membuat Rea menerima lamaran itu untuk membalik keadaan.

Disaat Rea menganggap pernikahan itu hanyalah sebuah kebutuhan hatinya untuk menyembuhkan luka, Kai justru mengikis luka itu dengan cinta yang Kai miliki, hingga rahasia di balik pernikahan itu terungkap.

Bisakah Rea mencintai Kai? Akankah pernikahan itu bertahan ketika rahasia itu terungkap? Apa yang akan terjadi jika Alec tidak melepaskan Rea begitu saja, dan ingin menarik Rea kembali?

Ikuti kisah mereka....!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FT.Zira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9. Terjebak Situasi

Suara DJ yang memekakan telinga memenuhi ruangan night club yang gelap dan berasap. Kelap-kelip dari lampu neon menciptakan suasana energetic bagi pria dan wanita yang berada di dalamnya, siraman cahaya lampu yang tidak cukup untuk memberikan penerangan secara menyeluruh dari ruangan itu, tetapi cukup jika untuk melihat wajah-wajah setiap orang dalam jarak dekat.

Di tengah suasana ramai yang sedang berlangsung, seorang pria duduk seorang diri di depan meja bar, memandang gelas kosong di depannya dengan rasa kesal yang masih memenuhi hatinya. Lampu neon yang berkedip sesekali menyorot wajahnya, menampilkan lebih jelas wajah Alec yang kini mengangkat satu tangannya ke arah bartender sembari memberi isyarat untuk mengisi kembali gelas miliknya.

"Shi*t..."

Alec mengumpat, menegak minuman yang baru saja dituangkan untuknya dan meminta untuk kembali di isi sementara satu tangannya mengeluarkan ponsel dari saku celana, menggulirnya selama beberapa saat untuk mencari nomor yang ingin ia hubungi.

'Nomor yang anda tuju tidak tersedia...'

Alec menghembuskan napas kasar, berulang kali ia menghubungi kekasihnya, dan berulang kali juga panggilan itu tidak terhubung. Usaha terakhirnya justru membuat kekesalan di hatinya kian meluap. Nomornya diblokir.

Beberapa waktu sebelumnya, usai dirinya pergi meninggalkan acara pesta pernikahan Rea, ia mengirim pesan dan membuat panggilan, meminta untuk bertemu wanita itu. Di dalam benaknya ia masih yakin Rea masih mencintainya dan akan pergi meninggalkan pria yang sudah resmi menjadi suaminya di malam pertama mereka. Sayangnya, semua harapan itu musnah begitu saja setelah ia menunggu lama di restoran favorit sang kekasih, tetapi kekasihnya tidak datang.

Beberapa minggu sebelum pernikahan itu digelar, Alec sengaja tidak menghubungi Rea, berpikir bahwa wanita itu akan datang kepadanya sesuai dengan apa yang ia inginkan saat terakhir kali bertemu di rumah sakit. Namun, Rea bahkan tidak menghubunginya sama sekali.

Meski pada akhirnya pernikahan itu dilangsungkan sesuai dengan apa yang ia rencanakan, perubahan sikap Rea padanya berada di luar rencananya.

"Tidak bisa begini. Aku masih membutuhkannya," Alec bergumam pelan, menenggak minumannya lagi dan meminta untuk kembali diisi.

"Dia tidak mungkin melakukan itu malam ini bukan?" Alec berpikir, lalu menggeleng cepat.

"Rea hanya mencintaiku! Rea tidak mungkin menghabiskan malam ini bersama si tua itu meski dia sekarang menjadi suami Rea, dan itu tertulis dalam perjanjian yang sudah aku berikan pada Rea," tekannya pada diri sendiri.

"Aku yakin Rea sudah meminta si tua itu untuk tandatangan," lanjutnya.

Untuk kesekian kalinya Alec menenggak minumannya, dan untuk kesekian kalinya pula Alec meminta gelasnya diisi kembali. Berpikir sejenak sembari menggoyang-goyangkan gelas di tangannya, menimbulkan suara dentingan lembut dari balok es yang membentur sisi gelas.

"Kurasa aku tahu bagaimana cara agar Rea menemuiku besok, dan dia akan datang!"

Alec tersenyum, menegak habis minumannya dan meletakkan beberapa lembar uang di bawah gelas yang ia gunakan sebelum pergi meninggalkan night club yang sering ia datangi. Mengemudikan mobilnya menuju sebuah hunian mewah yang ia ketahui sebagai rumah Rea.

.

.

.

Suhu dingin yang menusuk kulit meski sudah berada dalam balutan selimut membuat Rea memeluk tubuhnya sendiri. Sedikit menggigil.

Entah sudah berapa lama Rea terlelap, tubuhnya terus bergerak untuk mengeratkan selimut yang membungkus tubuhnya.

"Uhh... Kenapa dingin sekali?" Rea mengeluh pelan.

Usaha untuk membuat tubuhnya hangat dengan menarik selimut sampai menutupi kepala justru membuat Rea tidak bisa bernapas. Namun, begitu selimut di buka dan hanya mencapai sebatas leher, suhu dingin itu kembali menusuk kulitnya yang hanya terbungkus piama berlengan pendek.

"Apakah pendinginnya rusak?"

Rea bergumam lagi, membuka sedikit selimut untuk bangun dari berbaringnya. Pandanganya mengedar, mencari sesuatu yang ia butuhkan, tetapi nihil. Pandanganya beralih ke sisi tempat tidur, melihat Kai sudah terlelap membuat dirinya tidak sampai hati untuk membangunkan pria itu hanya untuk bertanya di mana remote AC berada.

"Ish..."

Rea kembali berbaring, merapatkan selimut dan berusaha untuk tidur.

"Dingin..." Rea terus menggigil.

Tanpa sadar, Rea beringsut mundur, berharap dapat mengunakan selimut lebih banyak. Naluri tubuhnya dalam mencari kehangatan justru membuat punggungnya membentur Kai yang terlelap di belakangnya dan menemukan sedikit kehangatan di sana.

Rea berbalik, merapatkan tubuhnya pada Kai hingga ia tidak menyadari sudah masuk ke dalam dekapan pria yang berstatus sebagai suaminya.

Hangat. Nyaman. Dan tidak ingin menjauh. Rea seakan sudah menemukan tempat terbaik baginya, merasa aman dan hangat dalam pelukan Kai yang segera melingkarkan tangannya pada Rea.

Kai yang sejak awal memang belum tidur kini tersenyum, merasakan tubuh mungil istrinya benar-benar berada di dalam pelukannya. Dan itulah awal yang justru membuat dirinya terjebak dalam permainannya sendiri.

Aroma lembut yang menguar dari tubuh Rea masuk ke dalam indra penciuman Kai, mengacaukan pikirannya dalam sekejap. Bayangan saat Rea mengenakan bathrobe dengan rambut setengah basah menari di pelupuk mata, seakan sengaja untuk memancing hasratnya kaluar.

Degup jantungnya berpacu saat Rea kian mengeratkan pelukannya untuk mencari kehangatan, tindakan yang sama sekali tidak wanita itu sadari, tetapi berdampak besar pada Kai dan berakhir dengan membuat Kai tidak bisa tidur.

"Sial!"

Kai mengumpat dalam hati, merenggangkan pelukannya untuk mencari remote yang ia sembunyikan. Sayangnya, usahanya justru membuat Rea kian mengeratkan pelukannya.

"Tahan..."

Kai bergumam pelan, mengingatkan dirinya sendiri untuk tidak bertindak terburu-buru, menundukkan wajah untuk melihat wajah istrinya yang kini sudah terlelap.

"Dasar... Kamu sungguh tidak memiliki kewaspadaan sama sekali, Re," Kai berkata pelan, kembali tersenyum sembari memandangi wajah istrinya tanpa berpura-pura buta seperti yang biasa ia lakukan.

"Süße träume, Liebes (mimpi indah, Sayang)," bisik Kai lembut seraya mengecup kening istrinya.

Kai memejamkan kedua matanya, berusaha untuk tidur. Namun, sesuatu kembali terjadi.

Rea memasukkan satu kakinya di antara kaki Kai, lalu bergerak naik yang membuat Kai reflek menahan kaki Rea agar berhenti bergerak dan menurunkannya kembali tanpa membangunkan wanita itu.

"Tahan... Tenangkan dirimu!" gumam Kai pada diri sendiri.

Kai mengusap wajah dalam usahanya menenangkan dirinya sendiri. Sementara wanita yang terlelap di dalam pelukannya sedikitpun tidak menyadari pergulatan sengit yang terjadi antara pikiran Kai dengan alam bawah sadar Rea.

. . . . . .

. .. .

To be continued...

1
Travel Diaryska
bagus ✨
Siti Saodah
kaya nya pelakor tuh
Siti Saodah
itu ular Keket gak tau malu banget
Siti Saodah
sahabat munafik
Lusianina
kesempatan dalam kesengajaan ini mah🤣🤣🤣🤣
mira maryati
Paman kai licik juga ya🤣🤣
Afriyeni Official
Rea pasti punya hubungan yg khusus dengan Harvey crop ini /Shy/
〈⎳ FT. Zira: /Proud//Proud/
total 1 replies
Afriyeni Official
sampai kapan kamu akan memanggil suamimu dengan sebutan paman, rea? ganti dong, panggil sayang 🤭
Afriyeni Official: 😆🤭 jangan kelamaan, entar jadi anu 🏃🏃🏃
total 2 replies
Afriyeni Official
celananya pasang dulu paman kay 😆🤣🏃🏃🏃
Afriyeni Official: kagak mungkin /Proud/ Oma gak mau sentuh 🤭
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
tapi kan sah sah aja Oma/Proud//Proud/
Afriyeni Official
ada aja kelakuan Kay ini buat mancing si rea 🤦
Afriyeni Official
aduh paman kai pasti cembokur nih 🤭
Afriyeni Official
kalau kelakuan mereka seperti itu, sudah jelas bukan keluarga 🤦🤭
nor hayati
kak mana cerita malika. kenapa di hapus😭😭😭😭😭😭😭😭
nor hayati: lanjutkan lah malika. aku suka ceritanya😭😭😭😭😭😭
total 2 replies
kalea rizuky
rea kok goblokkkk
Afriyeni Official
jangan salah paham dulu,,, ikuti aja istrimu kemana pergi paman kay🤭
Afriyeni Official
🤭 ini poin yg jadi favorit para pria ya🤣
Afriyeni Official
zira, Oma mampir lagi, mau selesaikan bacaan 🙏
Qaisaa Nazarudin
HARUSNYA dari awal PERNIKAHAN Kai JUJUR ke Rea,Lha ini setelah banyaknya kejadian BURUK dan salah satunya KEHILANGAN ANAK NYA, Baru mau JUJUR ckck...🤦🤦🤦
Qaisaa Nazarudin
CINTA BUTA,Hanya menyusahkan diri sendiri dan anak2...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!