Arsenio Gerald sudah menunggu status janda wanita yang di cintainya selama beberapa taun ini, namun bukannya menjanda wanita itu justru malah hamil lagi.
Rupanya tampan dan kaya tidak bisa menjamin kebahagiannya dia kembali sial setelah putus cinta karena menunggu jandanya, Arsenio harus dihadapkan dengan masalah yang dibuatnya sendiri.
Arsenio tidak sengaja meniduri calon tunangan adiknya sendiri, hingga akhirnya mereka pun harus menikah.
Bagaimana Arsenio menjalankan statusnya sebagai seorang suami di saat hatinya masih milik orang lain.
Dan alangkah sialnya Arsenio setelah tau sifat asli istrinya yang sangat susah di atur dan sering membuat ulah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kiss Me 1
Cahaya sinar matahari yang masuk ke dalam celah jendela, membuat tidur nyenyaknya seorang pria tampan terusik. Ia semakin mengeratkan pelukannya di bantal guling kesayangan pria itu, entah mengapa Arsenio merasa sangat nyaman hingga membuat pria itu semakin menenggelamkan wajahnya di guling empuk itu.
Harusnya pria bernama lengkap Arsenio Gerald itu langsung bangun dan menemui wanita yang sangat di cintainya, karena hari ini adalah hari bahagia pria itu.
Bagaimana tidak bahagia, selama penantian 10 tahun lebih akhirnya Arsenio mendapat kabar gembira jika Stela Anastasia akan bercerai dengan suaminya, dengan begitu Arsenio bisa menikahi Stela.
“Sayang.” Panggil Bunda Alika yang baru saja masuk ke dalam kamar putra keduanya itu setelah beberapa kali tidak mendapat jawaban dari pemilik kamar, Bunda Alika masuk lebih dalam lagi.
Namun alangkah terkejutnya wanita paruh baya itu saat melihat sosok wanita yang ada di dalam pelukan putra keduanya.
“Arsenn!!!!!” Teriak Bunda Alika dengan histeris, ia sangat terkejut saat melihat wanita yang ada di dalam pelukan putra keduanya adalah Anya gadis yang akan bertunangan dengan putra ketiganya yaitu Reyno Gerald.
Arsen terbangun dari tidurnya dan melihat Bundanya yang sedang berdiri menatapnya sambil terisak.
“Bunda ada apa? Kenapa pagi-pagi udah teriak-teriak, Bunda kenapa nangis?” Tanyanya dengan sebelah mata yang terbuka karena merasa silau dengan cahaya lampu yang sudah terang.
Bukan cuma Arsen yang terbangun, tapi teriakan Bunda Alika membuat seluruh orang yang ada di Villa itu berlarian menuju kamar Arsen.
Arsen yang kini sudah duduk langsung menutup bagian dadanya yang tidak memakai pakaian dengan selimut saat melihat orang berbondong-bondong datang ke kamarnya.
“Ada apa ini, Bun?” Tanya Arsenio yang belum sadar dengan situasinya saat ini.
Sementara orang-orang yang masuk ke dalam kamarnya melihatnya dengan wajah terkejut karena melihat sosok Anya yang masih tidur di sampingnya.
“Apa yang kamu lakukan Arsen? Kamu tau kan kalau Anya akan bertunangan dengan Reyno malam ini? Tapi kenapa kamu malah menidurinya?” Tanya Bunda Alika dengan wajah marahnya, dengan air mata yang sudah sejak tadi berjatuhan.
Bukan hanya Bunda Alika, tapi Mami Vera juga berada di sana dengan tatapan kecewanya.
“Apa yang Bunda bicarakan, Arsen gak ngerti.” Ucapnya Arsenio, ia hendak beranjak dari atas ranjang namun di urungkannya saat mendengar seseorang di sampingnya.
“Berisik, Bunda!” Keluh Anya yang masih tertidur, dia menutup bagian kepalanya dengan selimut saat tidurnya terusik, hal itu membuat Arsen yang ada di sampingnya nampak terkejut dengan mata melototnya.
Tiba-tiba Anya duduk hingga membuat selimutnya terjatuh saat merasa ada sesuatu yang janggal yang tadi sempat ia lihat sekilas.
“Aaaa!!!” Teriak Arsen maupun Anya berbarengan, mereka berdua langsung menjauh satu sama lain sambil menyilangkan kedua lenganya di dada.
“Ka-ka Arsen! Kenapa kamu ada di kamarku?” Tanya Anya yang berdiri di samping kanan ranjang, sementara Arsen berdiri di samping kiri ranjang.
“Aku? Bukannya kamu yang masuk ke dalam kamarku? Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu tidur di atas ranjangku!” Tanya Arsen dengan suara yang lebih tinggi.
Seluruh keluarga yang ada di sana sama-sama terkejut, mereka bingung dengan apa yang sedang terjadi. Bagaimana bisa wanita yang akan bertunangan dengan Reyno justru malah tidur bersama dengan kakak calon tunangannya sendiri.
“Ini kamar Arsen kenapa kamu bisa tidur di kamarnya, Anya?” Tanya Mami Vera, wanita paruh baya itu berjalan mendekati putri satu-satunya.
Tubuh Anya melemas saat sadar jika ini bukan kamarnya, Anya dan keluarganya sedang berada di Villa milik keluarga Gerald untuk melangsungkan acara pertunangannya dengan Reyno malam ini. Namun bagaimana bisa ia berakhir di atas ranjang calon kakak iparnya sendiri.
“Mam, Mami Anya gak tau.” Ucap Anya sambil meremat rambutnya sendiri, ia menatap lantai dan berusaha mengingat sisa ingattannya semalam.
“Semalam, Anya bilang mau kekamar mandi karena kamar mandi di kamar kita rusak.” Jawab Irina, namun sayangnya Irina langsung tidur kembali saat mendengar jawaban Anya yang terlihat tidur sambil berjalan.
Anya menatap Irina, ya Anya jadi mengingat kejadian semalam berkat Irina. Anya kira ia sedang berada di kamarnya sendiri, sejak tiga hari lalu Anya sudah terbiasa bolak balik kamar mandi sebelah karena kamar mandi miliknya sedang dalam perbaikan.
“Ya ampun nak, ini bukan rumah kita. Kamu pasti mengira sedang tidur di kamarmu sendiri.” Ucap Mami Vera dengan hati yang lega, ia lalu menatap calon besannya sekaligus sahabat baiknya. “Alika, kamar mandi putriku sedang rusak. Dia pasti kira sedang berada di kamarnya karena sudah tiga hari ini Anya memakai kamar mandi di sebelah kamanya. Ini hanya kesalah pahaman saja.” Ucap Mami Vera.
Anya maupun Arsen menghela nafasnya dengan panjang, untunglah semuanya bisa cepat teratasi.
Namun Reyno yang sejak tadi diam melihat adegan itu tak ingin melewatkan kesempatan ini, iya tersenyum sangat tipis saat mendapatkan sebuah ide.
“Tapi aku gak terima, aku ingin Kak Arsen dan Anya menikah. Bagaimana pun kita tidak tau apa yang sudah mereka lakukan di belakang kita, lihat saja noda merah yang ada di atas sprei itu.” Ucap Reyno sambil menunjuk ke arah ranjang, seluruh orang pun langsung terkejut termasuk Anya dan Arsenio.
Seketika Anya menoleh ke belakang tubuhnya di mana ada noda merah di bagian celana tidurnya.
“Tidak itu bukan—“
“Bunda, aku gak mau punya istri yang di cap pernah tidur dengan kakakku sendiri, melakukan hubungan badan atau tidak mereka tetap harus menikah.” Ucap Reyno dengan wajah seriusnya.
“Iya, ucapan Rey ada benarnya. Papi ingin kamu bertanggung jawab atas putriku, Arsen.” Ujar Papi Roby yang sejak tadi diam menahan amarahnya.
Seketika gadis bernama lengkap Anya Alesya Juli itu langsung terisak mendekati Papinya yang terlihat menatap penuh kecewa kepada putrinya.
“Papi, Ini darah datang bulan. Bukan darah itu Papi…” lirih Anya, namun sang Papi justru malah memalingkan wajahnya. Anya pun memeluk Maminya yang sejak tadi menatapnya dengan tatapan sedih, bagaimana pun Vera tak bisa menyalahkan putrinya dalam masalah ini.
Sementara Arsenio Gerald, pria berumur 28 tahun itu sejak tadi menahan emosinya sambil menatap gadis yang umurnya terpaut delapan tahun dengannya.
“Bagaimana Alika, Adnan? Apa tidak masalah kalau kami meminta Arsen bertanggung jawab untuk kejadian ini?” Tanya Roby pada sahabatnya itu.
Adnan yang kini sedang merangkul istrinya langsung menatap istri tercintanya, ia akan mengikuti setiap keputusan yang di ambil istrinya.
Sementara Alika, ia menatap putranya dengan penuh harap. “Kak, Bunda berharap banyak padamu. Bunda tau kamu adalah pria yang penuh tanggung jawab. Bunda berharap kamu mau menikah dengan Anya.” Pinta Bunda Alika dengan tatapan penuh harap.
Sementara, Arsen yang sudah menahan amarahnya sejak tadi pada Reyno dan juga Anya hanya bisa menghela nafasnya kasar. “Ijinkan aku bicara berdua dengan Anya, Bun.” Pintanya, Bunda Alika pun mengangguk dan mengajak seluruh keluarganya keluar dari kamar putranya dan membiarkan mereka berdua berbicara.
Anya terlihat takut, ia hendak menyusul Maminya keluar dari kamar namun langkahnya terhenti saat Arsen berdeham.
Anya pun membalikan tubuhnya kembali hendak menatap calon kakak iparnya, namun alangkah terkejutnya saat tubuh mereka hampir bertabrakan.
“Kau sengaja kan?” Tanya Arsen dengan sorot mata tajamnya, Anya menelan salivanya susah saat melihat pria yang sudah lama ia takuti kini berbicara padanya dengan penuh amarah.
Rahang pria itu mengeras saat tak menerima jawaban dari Anya, dia memukul tembok di belakang tubuh Anya tepat di samping wajah gadis itu. “Kalau sampai aku tau kalau kamu sengaja, awas saja! Aku akan membuat hidupmu menderita!” Sentaknya sampai membuat tubuh Anya menegang.
next semngt sukses selalu
bilang thor nya suruh insaf
wkwkwk🤣🤣🤣😂asisten joy sampai kewalahan menghadapi arsen mau langsung plg tidak terima dan tidak rela istrinya diantar pria lain dasar arsen bucin akut...