NovelToon NovelToon
[Bukan] Muhalil

[Bukan] Muhalil

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Penyesalan Suami / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:35.8k
Nilai: 5
Nama Author: syitahfadilah

Kiara percaya cinta akan tumbuh seiring berjalannya waktu. Tapi ternyata, bermodalkan cinta saja tidaklah cukup. Pernikahan yang baru berjalan 1 tahun atas dasar perjodohan itu harus berakhir begitu saja setelah Erick menjatuhkan talak untuk yang ketiga kalinya. Alasannya selalu sama, hanya karena merasa tidak diperhatikan. Padahal, sebelum memutuskan menikah mereka sudah sepakat akan saling memahami profesi masing-masing.

3 bulan kemudian Erick kembali dengan sejuta penyesalan dan meminta rujuk. Kiara yang sejatinya masih mencintai sang mantan suami kembali memberikan kesempatan meski tahu jalan kembali kali ini harus melewati lika-liku yang rumit. Kiara harus menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain yang disebut muhalil.

Bagaimanakah perjalanan rumah tangga Kiara bersama suami muhalilnya dalam bayang-bayang Erick yang menanti mereka segera bercerai? Namun, siapa sangka dibalik pernikahan muhalil itu, ternyata tersimpan sebuah rahasia yang berusaha dibongkar oleh sang muhalil.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 1. MENYESAL

Assalamualaikum, selamat datang di karya baru author. 🤗 Semoga semua yang mampir bisa konsisten baca ya, mohon dukungannya dan baca setiap kali update. Yok retensi naik yok naik. 🤭🙈🙈

Happy reading...❤️❤️❤️

.

.

.

Kiara percaya, cinta akan tumbuh seiring berjalannya waktu. Tapi ternyata, bermodalkan cinta saja tidaklah cukup. Cinta yang dia miliki untuk sang suami, rupanya tak mampu menyelamatkan bahtera rumah tangganya.

Pernikahannya yang baru berjalan 1 tahun atas dasar perjodohan itu, harus berakhir begitu saja setelah Erick, menjatuhkan talak untuk yang ketiga kalinya.

Alasannya selalu sama, hanya karena merasa tidak diperhatikan. Padahal, sebelum memutuskan menikah, mereka sudah sepakat akan saling memahami profesi dan kesibukan masing-masing.

Kiara hanya bisa pasrah menerima kenyataan itu. Saat talak pertama dan kedua dia masih memberikan kesempatan dengan harapan Erick bisa berubah dan bisa memaklumi kesibukannya sebagai dokter, seperti dia yang selalu memahami kesibukan Erick sebagai pebisnis yang sering bepergian keluar kota. Tapi kesempatan itu tidak dipergunakan dengan baik oleh Erick. Lagi dan lagi, karena emosi sesaat Erick kembali menjatuhkan talak.

Waktu terus berjalan, tanpa terasa tiga bulan telah berlalu pasca perceraian itu.

.

.

.

"Ma, Pa, aku berangkat ya." Pamit Kiara yang baru saja selesai sarapan. Setelah berpisah dengan Erick, dia memutuskan untuk kembali tinggal bersama orangtuanya. Apartemen yang dulu ditempatinya sebelum menikah dengan Erick, disewakan daripada kosong tak terurus.

"Hati-hati di jalan, Sayang." Ucap mama Flora sambil tersenyum, tapi senyumnya itu tak mampu menutupi mendung dimatanya. Sampai detik ini dia masih merasa bersalah, karena telah memilihkan laki-laki yang tidak tepat untuk putrinya. Hanya karena bermodal keyakinan Erick adalah laki-laki yang cocok untuk Kiara, dia dengan begitu antusiasnya menjodohkan tanpa berpikir dua kali sebelum mengambil keputusan itu, tanpa memikirkan untuk membiarkan keduanya lebih mengenal dekat sebelum melangkah ke jenjang pernikahan.

"Ma," Kiara menggelengkan kepalanya, dia tahu saat ini mamanya pasti ingin menangis. Selalu saja begitu, padahal dia tidak pernah menyalahkan siapapun atas perceraiannya dengan Erick. Mungkin saja ini adalah takdir yang sudah digariskan untuknya, dan juga menjadi pelajaran untuk kedepannya.

"Sudahlah, Ma, mungkin ini juga menjadi teguran untuk kita yang kesannya tidak percaya bahwa jodoh, rejeki dan maut sudah ada yang mengatur. Untuk kedepannya biarkan Kiara yang memilih untuk masa depannya sendiri." Ucap papa Rangga sambil mengelus punggung tangan sang istri mencoba untuk menenangkan, padahal hatinya juga sedang tak baik-baik saja. Ayah mana yang tak bersedih melihat rumah tangga putrinya berantakan.

Kiara hanya dapat tersenyum tipis mendengar ucapan papanya, untuk saat ini dia belum kepikiran untuk mencari pengganti. Toh, selama ini pacaran pun tidak pernah. Biarlah takdir yang nanti akan membawa sendiri kisah selanjutnya.

Tak ingin berlama-lama dalam suasana yang selalu membuatnya sesak, Kiara pun gegas pergi setelah mencium punggung tangan kedua orangtuanya. Hari ini jadwalnya akan cukup padat di rumah sakit, beberapa saat lalu suster Maria mengirim pesan bahwa telah banyak ibu hamil yang mendaftar untuk periksa kandungan, belum lagi ada beberapa pasien sehabis melahirkan dirawat inap yang harus dia kontrol.

Sesampainya di rumah sakit, Kiara langsung menuju ruangannya dan benar saja, di depan ruangannya telah ramai. Dia berjalan sambil tersenyum menyapa para pasiennya tersebut.

Suster Maria yang telah menunggu, langsung membukakan pintu ruangan dokter Kiara.

Saat masuk ke ruangannya, pandangan Kiara langsung tertuju pada buket bunga di atas mejanya. Kepalanya menggeleng pelan, selama tiga bulan ini hampir setiap hari dia mendapatkan kiriman bunga yang entah dari siapa, tidak ada nama atau ucapan apapun. Suster Maria yang menerima buket tersebut selalu menanyakan siapa pengirimnya pada kurir yang mengantarkan, dan selalu dijawab dari seseorang yang mengagumi dokter Kiara.

Kiara sempat mengira, bahwa buket bunga itu adalah kiriman dari Erick. Mungkin seperti sebelumnya, kali ini Erick juga menyesali dan berkeinginan untuk rujuk. Tapi setelah dia pikir sepertinya bukan, untuk apa Erick mengirimkan buket tanpa nama seperti itu. Lagipula, dia sudah dijatuhi talak tiga, tidak mungkin lagi untuk rujuk kembali.

"Sus, tolong dibuang saja." Ucap Kiara seraya duduk di kursinya. Menurutnya untuk apa menyimpan pemberian dari orang yang tidak dikenalnya, entah apa tujuannya mengirimkan buket bunga tanpa menyertakan nama pengirimnya.

Suster Maria pun mengambil buket bunga itu, setiap kali diperintahkan untuk membuang buket bunga itu sebenarnya dia tidak membuangnya melainkan menyimpan di dalam gudang. Sayang saja menurutnya kalau buket secantik itu harus berakhir mengenaskan di tempat sampah.

Setelah suster Maria kembali, Kiara pun memerintahkan untuk memanggil satu persatu para pasiennya sesuai nomor antrian hingga selesai, setelah itu Kiara memeriksa beberapa pasiennya yang sehabis melahirkan.

Begitu pekerjaannya selesai, Kiara kembali ke ruangannya untuk melepas penat. Namun, baru membuka pintu, seseorang yang duduk di kursi depan mejanya membuat langkah kakinya terhenti. Tubuhnya mematung, bibirnya terbuka tanpa kata. Setelah 3 bulan berlalu, hari ini adalah pertama kalinya dia melihat kembali sang mantan suami.

Erick menoleh begitu mendengar suara pintu terbuka, melihat Kiara datang gegas ia beranjak dari tempat duduknya. Melangkah menghampiri sang mantan istri sambil memegangi perut.

Sejenak, pandangan keduanya bertemu namun, lidahnya terasa keluh hanya sekedar untuk menanyakan kabar. Hanya sebuah pertanyaan yang ada di benak Kiara, untuk apa Erick datang menemuinya?

"Kia, maaf aku sudah lancang masuk ke ruangan mu tanpa izin." Ucap Erick setelah beberapa saat terdiam.

"Lain kali jangan diulangi lagi. Kita bukan suami istri lagi, aku tidak mau akan timbul fitnah nantinya." Ucap Kiara memperingati dengan nada datar. Perbuatan Erick memang lancang, tapi dia bukan tipe wanita yang suka meluapkan emosi secara bar-bar.

Erick mengangguk paham dengan raut wajah yang nampak bersalah, "Lain kali aku tidak akan mengulanginya lagi." Ujarnya.

Keduanya kembali terdiam, Kiara merasa bimbang antara ingin menyuruh Erick kembali duduk atau menyuruhnya pergi. Jujur saja, dia rindu tapi sudah tidak pantas lagi untuk berduaan.

"Bagaimana kabar kamu, Kia?" Tanya Erick kemudian. Sebenarnya tanpa Kiara menjawab, dapat dia dilihat mantan istrinya itu nampak baik-baik saja tanpa dirinya. Yah, jelas saja, sebelum menikah dengannya, Kiara adalah wanita yang mandiri.

"Aku baik. Em, kalau kabar Mas Erick sendiri bagaimana?" Tanya Kiara balik.

Erick tersenyum tipis mendengar panggilan itu, dia pikir Kiara telah melupakan panggilan yang disematkan padanya setelah mereka resmi menjadi suami-istri kala itu.

Sebelum menjawab pertanyaan Kiara, Erick nampak menarik nafas dalam-dalam lalu berkata, "Seperti yang kamu lihat sendiri," ujarnya lalu kembali terdiam beberapa saat. "Kia, ada yang ingin aku bicarakan." Ucapnya kemudian.

Melihat raut wajah Erick yang nampak serius, Kiara pun mempersilahkan Erick untuk duduk kembali di tempat sebelumnya. Begitupun Kiara yang juga duduk di kursinya, kini keduanya duduk saling berhadapan. Meski rindu, tapi jujur saja Kiara merasa canggung. Khawatir keberadaan Erick di ruangannya akan menjadi cibiran oleh teman-teman sejawatnya.

"Apa yang ingin Mas bicarakan?" Tanya Kiara.

Kembali Erick menarik nafas dalam-dalam lalu berkata, "Kia, aku ingin kita rujuk kembali. Aku menyesal, Kia, dan aku janji akan lebih bisa mengontrol emosiku. Dan yang lebih penting, aku akan memaklumi kesibukanmu sebagai Dokter, aku tidak akan mempermasalahkan itu lagi. Aku janji!" Ucap Erick dengan nada penuh permohonan.

Kiara tercengang mendengar apa yang Erick katakan, "Rujuk? Itu tidak mungkin lagi, Mas!" Ucap Kiara dengan tegas.

"Bisa Kia," Erick meraih kedua tangan Kiara dan menggenggamnya erat.

Kiara menggelengkan kepalanya, "Itu mustahil, Mas. Ingat, Mas Erick sudah menjatuhi aku talak 3!" Pungkasnya memperingati seraya menarik tangannya dari genggaman Erick.

"Kita masih bisa rujuk kembali, Kia!" Ucap Erick dengan tatapan penuh permohonan.

Kiara membuang nafas berat seraya menundukkan pandangannya. Dia dan Erick memang bisa rujuk kembali, tapi tidak semudah seperti talak pertama dan kedua. Dia harus menikah lebih dulu dengan laki-laki lain yang disebut sebagai muhalil, kemudian bercerai.

"Aku sungguh menyesal, Kia. Aku mohon, kasih aku kesempatan sekali lagi. Aku tidak akan menyia-nyiakannya lagi!"

Kiara hanya diam mendengar kalimat permohonan itu.

"Aku sendiri yang akan mencarikan laki-laki yang akan menikahi kamu," ucap Erick yang spontan saja membuat Kiara mengangkat kembali pandangannya, menatap sang mantan suami dengan tatapan tak percaya.

1
Akhmad Soimun
kasiannya kamu owh Erick ku sayaangg, disini ku dulu lohh yang membela kamu Erick..🤣🤣🤣💋💋💋💋💋💋💕💕💕
yellya
can't wait kak👍🏻👍🏻
Ainisha_Shanti
liana ajak lah erick bersatu dengan denis berserta keluarga kiara membongkar kejahatan papa nya erick, agar tiada lagi yang menindas mu berserta shanum
zian al abasy
ayo liana bntu abangmu mngungkap kbusukan handoko dn alek..bingung brpihak siapa erik jg korban liana shanum kiara riwehhh euyyyy..😇😇😇😇🤔🤔
Nurlinda: berpihak sama author ny saja 🤭
total 1 replies
Ilfa Yarni
ayo Liana bantu abngmu jg suamimu agar lepas dr masalah ini dankm jg sudah membantu Kiara jg lho
Adelia Rahma
ada kia.. masalah yang sangat besar
Nurlinda: 🤫🤫🤭🤭🤭
total 1 replies
Dwi Rustiana
ayo babang Denis sat set das des gitu bongkar kebusukan Handoko cs biar g semakin banyak korban
LANY SUSANA: betul ayok sat set ya bongkar kebusukan ortu Erik, dan Erik jg terpaksa tuh sampe babak belur gitu
Nurlinda: Savage 😂🙈
total 4 replies
Heri Wibowo
sungguh menyedihkan nasib Liana
Eva Karmita
lanjut dong 🙏😁
Nurlinda: lanjut gak y 🙈
total 1 replies
Aditya HP/bunda lia
kayaknya Erick bukan anak kandung mereka deh .... jadi ingat alm adikku namanya juga Erick 😭😭
Nurlinda: Al-fatihah untuk adiknya, kak. peluk jauh ❤️
total 1 replies
zian al abasy
nah bguslh azka pun pham dn mndukung denis..ayo bruan brtindak ksian liana gmna y ad d posisi liana shanum.tau lh udh jamannya wanita skrng bdoh" gmpng d bodohi sprti kiara pinter jd dokter tp bdoh gk bs mnilai ataupun mlhat gelagat psngan.tau ahh lap.brhrap denis azka brtindk cept
☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛᵗⓂ
mengsad benerrrr nasibmu Erick.
mungkinkah Erick bukan anak kandungnya Handoko ??
☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛᵗⓂ
wa'alaikumsalaam warahmatullaahi wabarakaatuh
☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛᵗⓂ
alhamdulillaah selamat ya kk 🤗🥰
Adelia Rahma
ayolah kia buka matamu lihatlah Erick tidak benar ² cinta ma kamu..dia cuma di perdaya oleh ayah nya untuk mengambil perusahaan papamu kia..
Nanik Arifin
Ayo cepat bongkar kebusukan Handoko & istri ! Erick berhak bahagia bersama Liana + shanum
Dwi Rustiana
mohon kerjasamanya ya babang Azka untung membongkar kebusukan kadal buntung and the gank didepan Kiara langsung biar ngreog sekalian g cinta buta lagi
Akhmad Soimun: kakak yg tega membulu dombakan Erick siee🥺🥺🥺🤣🤣
Nurlinda: sesayang itu sama Erick 🙈🙈🙈
total 5 replies
Eva Karmita
benar yg dikatakan bang Azka kalau mas Denis lambat Azka yg maju untuk menyelesaikan dan membongkar kebusukan keluarga Erick 🔥💪🥰
Nurlinda: waduh, suami lumpuh. Suami laknat bisanya aku kak 😂🙈🙈
Akhmad Soimun: riquest bikinin novel suami lumpuh dunk kakk,
total 6 replies
Ilfa Yarni
mulai terkuak nih apa yg akan dikatakan Denis PD liana
Heri Wibowo
Erik ternyata dijadikan boneka oleh bapaknya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!