NovelToon NovelToon
Dinikahi Dosen Galak

Dinikahi Dosen Galak

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa
Popularitas:13.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rini Handayani

Menikah dengan dosen sendiri?
Cinta Aida tidak pernah menyangka lelaki yang dijodohkan kedua orang tuanya adalah lelaki yang selamat setahun lebih dia benci. Bagaimana tidak, setiap kali dia melakukan kesalahan di kampus, hukuman yang diterima sangat tidak masuk akal. Namun ternyata pak dosen yang dia benci adalah calon suaminya sendiri.
Bagaimana kisah mereka selanjutnya, akankah cinta tumbuh di hati keduanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1

Pletak!!

Lemparan penghapus papan tulis nyaris saja mengenai lengan seorang wanita yang tengah asik tertidur di dalam kelas.

"Aida!"Teriak seorang dosen tampan, tetapi galak bukan marah.

Bukannya terbangun, wanita bernama Aida itu justru semakin nyenyak mengarungi mimpi.

"Aida!"Dosen tersebut memijat pangkal hidung lalu meletakkan kacamata baca yang dikenakan ke atas meja."Kamu mau tidur atau mau belajar?"

Jangankan suara teriakan dosen tersebut, teman-teman yang mencoba membangunkan wanita itu saja sudah nyaris kehilangan kesabaran karena Aida tidak mau bangun.

"Aida, bangun. Pak Raditya marah tuh, dia ke sini,"bisik teman sebangku Aida."Aida, please bangun nanti dia ngamuk semua orang di kelas bisa kena batunya."

Namun akhirnya, bisikan temannya sukses membangunkan Aida.

Wanita cantik itu mengangkat kepalanya lalu menatap ke depan. "Pak Radit,ma-maaf sa-saya ketiduran,ya?" Aida menyeringai, memasang wajah tanpa dosa.

"Bagus. akhirnya bangun juga." Dengan santainya Pak Radit kembali ke depan. "Tapi kamu jangan senang dulu, setelah pelajaran saya selesai. Saya akan menghukummu karena tidak di jam pelajaran saya!"

"I-iya,Pak,"angguk Aida. "Maaf ya,pak."

Semua teman satu kelas belum melepas pandangan mereka dari Aida.

Aida mengernyit, menatap bingung pada semua teman-temannya. "Ada apa? Hah? Gue ketinggalan berita apa?"

Vika menggelengkan kepala."Cepat kerjain tugas dari Pak Radit, sebelum Lo kena semprot lagi."

"Iya. Iya,"kata Aida lesu.

Pak Radit menjelaskan pelajaran dengan sangat detail, tetapi pandang matanya tak lepas dari Aida yang terlihat sama sekali tidak menyimak penjelasannya.

Pak Radit mengelola nafas panjang, kembali memijat pangkal hidung dan kening.

Terlihat koyo cabe menempel di tengkuk, memang harus diakui menghadapi mahasiswi seperti Aida harus memiliki kesabaran ekstra.

"Hoaaamm."Aida menguap di sela-sela belajar. "Hoaa,,,,"belum sempat menutup mulut, dia sudah diperlihatkan kayu besar yang tengah diayunkan oleh Pak Radit."Maaf, Pak. Hehe,"kekeh Aida.

Pak Radit menggelengkan kepala."Saya bisa tambah tua ngadepin satu mahasiswa seperti kamu,"gumamnya pelan.

...****************...

"APA?!"Raditya berteriak setelah mendengar ucapan sang ayah.

"Bisa nggak kalau ngomong jangan pakai urat leher? Papa ini orang tua kamu, Radit!"

"Ma-maaf Pa, aku keseringan marah-marah di kampus."Raditya mengatur emosi yang tak di sempat meluap karena terkejut. "Tapi yang bener aja dong Pa, masa zaman sekarang masih main jodoh-jodohan. Papa percaya aja sama aku, sebentar lagi aku pasti punya istri."

"Maaf Radit, tapi Papa udah nggak bisa percaya lagi sama kamu. Sudah 2 tahun papa menunggu kamu membawa wanita ke rumah, tapi nyatanya? Sampai detik ini kamu belum juga membawa wanita itu. Papa harus menunggu sampai kapan lagi? Kamu sudah semakin tua, dan Papa sudah semakin renta,"tutur Faisal ayah Raditya.

Raditya menghela nafas panjang,"Papa masih muda, dan aku juga masih setengah tua,"balasnya.

Faisal menggeleng pelan."Pokoknya kamu harus mau menerima perjodohan ini, kalau kamu nggak mau. Ya udah, Papa aja yang nikah lagi."

Raditya membulatkan kedua matanya.

PLAK!

Lemparan korek api mendarat dengan sempurna mengenai kepala Faisal. "Sakit! Siapa yang berani melempar papa?"

Raditya menunjuk seseorang di belakang ayahnya.

"Mama?"tanya Faisal.

Raditya mengangguk.

"Kok kamu nggak bilang kalau ada Mama di rumah kamu?"

Raditya menahan tawa. "Papa nggak nanya,"jawab dosen yang terkenal galak tersebut.

Usianya sudah 35 tahun tetapi dia belum juga menemukan jodoh, hingga akhirnya kedua orang tuanya ingin menjodohkan Raditya dengan seorang wanita.

"Papa ngomong apa tadi?"Sentak wanita di belakang Faisal.

"Nggak Ma, papa nggak ngomong apa-apa. Papa cuma lagi maksa Radit buat nerima perjodohan,"jawab Faisal menatap istrinya.

"Tadi mama dengar papa ngomong, kalau Radit nggak mau biar Papa aja biar Papa aja."

"Mama salah dengar, tanya aja sama Ra,,,"Faisal menggantung ucapan saat melihat Radit keluar dari rumah.

"Astagfirullah, Radit! Tuh kan,Ma. Dia kabur lagi. Terus gimana soal perjodohan itu?"

"Biarin aja dia kabur, nanti juga balik lagi. Ini kan rumahnya,"jawab Mila santai.

Faisal memijat kening."Raditya, cepat terima perjodohannya!"

...****************...

Raditya memilih pergi dari rumah karena dia yakin tidak akan bisa menentang permintaan orang tuanya. Untuk itu dia akan menikmati kesendirian sebelum dia menikah dengan seorang wanita.

"Sore Pak Radit, tumben datang sore? Biasanya datang malam,"sapa seorang wanita penjaga kafe tempat nongkrong paling asik untuk melepas penat.

"Saya pesan kopi seperti biasa, antar kemeja di sana,"ucap pak Radit tak menanggapi sapaan pegawai cafe tersebut.

"Siap pak. Ditunggu, ya."

Raditya berjalan menuju tempat duduknya yang berada di pojok cafe, tempat favorit untuk menyendiri.

BRUK!

Tubuh kekarnya ditabrak oleh seseorang. Terlihat pecahan gelas berserakan di atas lantai.

"Aduh! Pecah deh, kalau jalan hati-hati dong! Jalan tuh pakai mata!"omel seorang wanita yang tengah meratapi minumannya.

Namun tak ada kata maaf atau suara yang terdengar dari lelaki yang ditabrak tadi.

Wanita itu pun penasaran lalu mendongak melihat lelaki tampan yang ditabrak adalah,,,"Pak Radit, ngapain Bapak di sini?"

"Harusnya saya yang bertanya begitu. Ngapain kamu di sini?" cecar Raditya dengan wajah garang.

"Saya di sini, saya di sini, ya ngopilah Pak. Masa bangun rumah,"jawab Aida.

"Oh,ngopi? Ngopi di tempat tongkrongan? Pantas saja otak kamu buntu,"sindir Raditya.

Aida mengangkat kedua alisnya, menatap Raditya dengan mata membulat. "Bapak bilang apa? Otak saya buntu?"

"Iya, lalu saya harus mengatakan apa? Kamu mahasiswi terpintar dengan segala macam prestasi?"

"Ya nggak sih, tapi jangan jujur begitu juga dong. Kan malu."

"Masih punya malu? Kalau begitu, cepat pulang. Atau saya kurangi nilai kamu!"

"Tapi,Pak."

"Minggir!"kata Raditya."Saya mau lewat, cepat menyingkir!"

"Pak, tapi ini gimana kok bisa ya? Ganti dong!"

Raditya mengeluarkan dompet lalu memberikan uang 100.000 pada Aida. "Cepat pulang, atau saya hukum kamu besok."

Aida menggaruk kepala yang tidak gatal. Dia baru ingat kalau jam kuliahnya masih ada, sedangkan jam mengajar Raditya sudah habis.

"Aish! Nyebelin banget sih Pak Raditya itu, kenapa coba pakai ketemu dia di sini?"kesel Aida terpaksa kembali ke kampus karena kepergok bolos mata pelajaran terakhir.

1
Pichaacha
aaaahhhh..... sesak thor huhuhu
Pichaacha
pen ngakak tpi kasian 😭, semangat pak! wkwkwk
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
doubel up
Reni Anjarwani
doubel up thor
Isti Nasa
Luar biasa
Isti Nasa
astaga.... seru sekali 😆😆❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Syafrudin Manggapa
ceritanya ngegantung bikin penasaran
Nina Herlina
lanjutkan thor
Rita Riau
dosen galak bertemu siswi tengil,, cocok dah 🤭😬
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!