Jodoh Lewat Wasiat

Mendengar nama pisang entah mengapa membuat Jasmine merinding disko dibuatnya. Junior mengkerutkan keningnya mendengar jawaban aneh istrinya. Perasaan ia hanya menawarkan pisang tapi mengapa Jasmine menjawab belum siap?

"Belum siap apa sih maksud kamu?" tanya Junior selidik.

Junior baru saja menghentikan laju kendaraannya di depan penjual pisang bakar keju. Kebetulan sekali makanan ini makanan favorit Joy dan juga ibunya itu sebabnya ia menawarkan kepada Jasmine.

"Aku nawarin kamu mau pisang bakar keju enggak, sekalian mau beliin buat orang-orang rumah." pungkas Junior.

Ingin sekali Jasmine melarikan diri ke planet manapun saat ini, ia merutuki pikirannya yang kini terkontaminasi setiap mendengar nama pisang. Apa jadinya apabila Junior tahu, kalau sang istri masih trauma saat melihat benda tegak menantang itu.

"Tidak! Aku tidak suka pisang" tolak Jasmine dengan cepat.

"Tapi kata Mom, kamu sangat suka pisang" kilah Junior masih tidak percaya.

"Sekarang aku enggak suka pisang ataupun terong! Enggak suka!" Jasmine menekankan dengan raut wajah memerah.

Junior pun keluar dari mobil, memesan pisang bakar untuk orang-orang rumah karena istrinya tidak menginginkan pisang itu. Ia lalu kembali masuk kedalam mobil sambil membawa susu jahe dan juga roti bakar untuk dirinya dan Jasmine sambil menunggu pesanan mereka selesai.

"Ini enak saat dingin kayak gini" ujar Junior lalu memberikan segelas susu jahe dan roti bakar kepada Jasmine.

Jasmine menerimanya dan meminum susu hangat tersebut, keduanya menikmati sambil mendengarkan musik yang disetel oleh Junior.

"Kau tahu? Paris sangat menyukai lagu ini?" ucap Junior sembari tersenyum membayangkan kenangan indah bersama Paris.

Jasmine hanya tersenyum tipis menanggapinya, entah mengapa hatinya merasa tercubit ketika Junior kembali membahas Paris. Apakah ia sudah mulai melupakan kekasihnya dan menyukai Junior?

Setengah jam berlalu pisang pesanan Junior telah selesai. Mereka pun kembali melanjutkan perjalanan menuju mansion Oma Alexa.

Lama berkendara, mereka kini telah sampai di mansion Oma. Berhubung besok adalah weekend, Junior dan Jasmine akan menginap di sana malam ini.

Di sana sudah ada keluarga mereka berkumpul, Oma Alexa dan Opa Keenan, Romeo berserta istrinya dan juga si cantik Azzura. Kalian tahu, gadis kecil ini memiliki sifat yang sama seperti ayahnya, Romeo. Dia selalu bersikap genit kepada setiap pria tampan. Joy dan Marvel suaminya pun menginap di mansion malam ini, Joy terlihat sangat cantik dengan perut yang kini membuncit.

Jasmine mengusap perut buncit adik iparnya itu, entah mengapa ia sangat menyukai menyentuh perut wanita hamil.

"Sambil berdoa, agar kau cepat menyusul kak!" seru Joy lalu terkekeh.

Jasmine mendelik menatap suaminya yang asyik menikmati pisang bakar keju yang tadi ia beli. Lagi-lagi pisang itu membuat Jasmine gagal fokus.

Acara makan malam pun dimulai, diiringi dengan canda dan tawa, terutama Azzura yang selalu membuat mereka tertawa.

"Aku tidak paham mengapa semua pria tampan selalu posesif padaku" celetuk bocah kecil itu.

"Siapa juga yang posesif denganmu, Nak?" protes Juliet.

"Ke satu Daddy, kedua Opa, ketiga Uncle Marvel, Uncle Regan, uncle Felix dan sekarang uncle Junior. Tapi aku hanya menyukai dokter Boy" cerocos bocah kecil itu.

"Iya, karena kamu menggemaskan!" Jasmine mencubit gemas pipi chubby Azzura.

"Kalian tahu? Setiap hari aku selalu pusing karena Boy selalu menelepon sering kali diganggu oleh Azzura" keluh Romeo seraya menatap putrinya.

"Ya, dia memang jiplakan ayahnya." Timpal Junior.

"Lagipula usia Boy dan Azzura sangat jauh, berbeda denganmu dan Juliet. Jadi tidak perlu kau khawatirkan!" sahut uncle Key ayah Romeo.

Setelah selesai menikmati makan malam, mereka para wanita berkumpul di Paviliun tempat Romeo dan Juliet tinggal. Rencananya Joy dan Marvel pun akan pindah ke sana, karena kehamilan Joy, Oma Alexa menyarankan mereka pindah.

"Jadi kamu pun akan pindah ke sini?" tanya Juliet antusias.

"Iya, kak. Oma khawatir apabila nanti akan melahirkan tidak ada yang membantu kami di sana. Oleh karena itu kami harus pindah" jawab Joy.

"Kamu pindah juga saja? Jadi Paviliun ini akan ramai nantinya " usul Juliet kepada Jasmine.

"Junjun, eh Junior ingin tinggal di sana. Lagipula aku masih ingin bekerja, takutnya nanti tidak dibolehkan bekerja oleh Oma" balas Jasmine.

"Iya, juga sih! Oma sifatnya keras. Tapi Oma sayang kita semua" timpal Joy.

"Eh, kak bagaimana hubunganmu dengan kakakku?" tanya Joy penasaran.

"Hubungan bagaimana maksud kamu?" tanya Jasmine gugup.

"Ish, masa enggak tahu. Kita kan sama-sama udah nikah, jadi enggak apa-apa berbagi ilmu" celetuk Joy.

"Iya, nanti kita kasih hadiah baju dinas biar Junior klepek-klepek sama kamu" kini Juliet pun mulai mengajarkan ajaran sesat kepada Jasmine yang masih pemula.

"Kalau perlu, kakak duluan yang meminta lebih bagus" usul Joy membuat Jasmine bergidik ngeri.

"Iya, kita harus bisa menservice suami kita biar enggak tergoda ulet bulu di luar sana. Suami kita itu soalnya paket sempurna, udah ganteng tajir pula" cerocos Juliet antusias.

"Iya bener, di kantor kami ada ulet keket yang selalu nempel sama Junjun" kata Jasmine kembali mengingat benalu yang selalu mengikuti suaminya itu.

"Junjun? Cie..panggilan kesayangan" goda Joy.

Semburat merah mewarnai kedua pipi Jasmine karena ucapan Joy yang terus menggodanya.

"Kalau kak Junior sih dia kalau udah cinta susah buat berpaling. Lihat cintanya sama Kak Paris kan dari mereka masih kecil sampai sekarang" ucap Joy keceplosan.

Juliet mencubit pinggang Joy yang salah bicara, ia takut Jasmine merasa tersinggung. Joy pun menjadi merasa bersalah karena salah bicara membahas Paris di depan Jasmine.

"Maksudku, kalau dia sudah jatuh cinta padamu dia pasti tidak akan tergoda meskipun banyak ulet keket yang datang. Tapi aku yakin cinta akan hadir diantara kalian" kilah Joy mencoba tersenyum mencairkan suasana.

Bagaimana ia meminta terlebih dahulu, baru saja melihat benda milik Junior ia sudah shock sampai sekarang. Sementara kedua wanita ini terus membahas hal yang belum pernah Jasmine lakukan. Jasmine semakin panas dingin karena ilmu yang sedang mereka arahkan kepadanya.

"Stop! Kalian kenapa bahas itu sama aku sih?" protes Jasmine.

Juliet dan Joy merasa aneh, mereka mengkerutkan keningnya mendengar ucapan Jasmine.

"Kita kan sama-sama udah nikah, enggak ada salahnya kak!" tukas Joy.

"Atau jangan-jangan kalian belum melakukannya ya?" tuduh Juliet.

Pernikahan ia dan Romeo pun awalnya karena paksaan, bahkan Juliet dan Romeo dulu sepakat merencanakan hal konyol agar pernikahan mereka berakhir. Namun bukannya berpisah justru malah membuat mereka semakin dekat dan saling mencintai.

"Iya, bagaimana kami melakukannya. Sementara perasaan Junior masih ada untuk mendiang kak Paris" keluh Jasmine sendu.

Juliet dan Joy memeluk Jasmine seolah memberinya kekuatan. Jasmine pun menceritakan apabila ia masih shock dengan benda itu, membuat Juliet dan Joy tergelak.