Terpesona Cinta Sang Vampire

Pagi ini Nara terbangun dipagi buta, ia sempat terkejut dengan seseorang yg sekarang masih mendekapnya.

Terdengar dengkuran halus dari pria itu, Nara memandang wajah polos pria yg saat ini tidur bersamanya. Ia kira kemarin malam itu adalah mimpi namun pagi ini masih mendapati Jay bersamanya.

" Ya tuhan aku kira kemarin malam itu mimpi.. ternyata ini nyata ... Wajah damai kunyuk satu ini kenapa sangat tampan sekali sihh .. inginku belai tapi takut nanti dia bangun dan kegeeran "  dumel Nara dalam hati sambil menikmati pemandangan yg menyejukkan matanya dipagi hari.

" Eugghhh " terdengar suara lenguhan Jayden, buru-buru Nara segera menutup matanya dan pura-pura masih tidur.

" Isshhhh .. kenapa bangun segala sihh .. ntar udah pasti bikin gue kesel lagi tapi gue seneng juga kalau dia bersamaku walau selalu buatku jadi ngereog "  dalam hati Nara berkata sambil tetap pada posisinya yg berada dalam dekapan Jay.

Cup

Kecup Jay pada bibir Nara yg terlihat mengerucut dan menggemaskan baginya, Jay memandangi wajah cantik perempuan yg ada dalam dekapannya dalam diam. Seolah-olah ia puas-puaskan memandang Nara seperti tiada hari esok saja.

" Ra entah mengapa disaat gue lagi bersama loe gini hati gue tenang banget .. gue bahagia banget saat liat Lo yg kaya gini Ra .. entah gue juga bingung dan ga tahu dengan rasa ini .. apakah gue jatuh cinta sama loe "  batin Jay yg masih asyik melihat wajah damai Nara, tapi tiba-tiba mata Jay menangkap mata Nara gerak-gerak meskipun masih terpejam.

" Wkwkwk .. sesekali pingin romantis sama loe Ra .. maafin gue ya Ra .. abisnya Lo imut banget sihh "  Jay berkata dalam hati kemudian tersenyum smirk sambil menatap wajah Nara.

Jay mendekatkan wajahnya pada Nara, ia mengecup kedua mata Nara lalu menatapnya lagi. Tidak lama Jay melihat perubahan pada kedua pipi Nara yg Semerah tomat.

" Gue akan manfaatin hari ini dengan Lo Ra hanya berdua dan gue akan buat jadi wanita yg sangat bahagia saat bersama gue .. gue janji bakalan lindungi loe Ra  "  gumam Jay dalam hati melihat raut wajah Nara.

" Pagi Ra " sapa Jay sambil merapikan anak rambut Nara, namun Nara masih tetap dengan pura-pura tidurnya.

" Oh ternyata masih tidurnya princessku ini .. yaudah aku keluar dulu yahh " ucap Jay yg pura-pura beranjak dari tempat tidur Nara.

Nara yg mendengar Jay akan pergi ia segera membuka matanya, segera bangun dak duduk menatap Jay.

" Bangsatttt .. Lo kenapa ga pake baju sihh .. anjing loe udah menodai mata gue yg masih suci ini .. " pekik Nara yg melihat Jay sudah beranjak dari tempat tidurnya, ia sangat terkejut dan malu ketika melihat tubuh polos atas Jayden yg bak oppa-oppa Korea yg selalu ia lihat di telegramnya.

" Busyeeettt dahh .. badan si kunyuk ok juga ternyata .. apalagi roti sobeknya ... Kenapa gue baru tahu sekarang sihh .. semalam juga gue ga lihat perutnya kotak-kotak apa nggak .. ini mah udah paket komplit si kunyuk ini !!! "  Jerit Nara dalam hati ketika melihat mahkluk ciptaan tuhan yg sempurna itu.

" Loohh .. loe udah bangun Ra .. sorry kalo gue bangunin Lo .. ohya perasaan yg buka baju aku kemarin juga kamu dehhh " ucap Jayden dengan suara khas bangun tidurnya.

Blusshhhh

" Mampoosss kau Nara .. kenapa juga Lo bisa lupa atas kejadian tadi malam sihh .."  jeritnya lagi dalam hati.

" Emmpp .. t-tapi kan l-loe bisa pake baju dulu kalo Lo bangun dari tempat tidur kunyukkk " pekik Nara sambil menutupi kedua pipinya yg tampak seperti menggunakan blush on alami.

" Hmm .. bukannya kita pasangan untuk sehari ini .. tapi kamu sudah melupakan itu " balas Jay.

^_^

*Flashback on*

Kedua anak manusia itu tidak sadar akan kelakuan yg mereka lakukan, mereka sama-sama membelikan lidah, saling menyesap bahkan ciumannya lebih panas lagi.

" Eeuummhh " desah Nara merasa oksigen paru-paru yg mulai habis, segera memukul pelan dada bidang Jayden.

Terlepaslah tautan bibir mereka berdua dengan nafas ngos-ngosan, mereka sama-sama meraup oksigen dengan ganasnya.

" Ehh .. Ra apa Lo ga marah sama gue Karena tadi " tanya Jay pelan sambil menatap wajah Nara yg ngos-ngosannya.

" Udah jangan bahas lagi .. gue pingin hari aja jangan ada pertengkaran antara loe dan gue " balas Nara sambil memejamkan matanya.

Tiba-tiba Nara mendekati Jay lagi, entah dapat keberanian dari mana ia mulai mengecup kembali bibir Jay yg terlihat agak sedikit bengkak.

Cup

" Ra loe jangan mulai lagi .. gue takut kelepasan Ra " ucap Jay berusaha memperingati Nara.

" Gue ga ngapa-ngapain juga Lo Jay ... Cuma kecup bibir Lo doang .. tapi entah mengapa gue jadi candu banget ngerasain bibir loe " balas Nara frontal, tanpa ada rasa malu lagi dimukanya.

Nara juga heran dengan apa yg dilakukannya saat ini, namun ada rasa penasaran juga yg dalam hatinya bagaimana bentuk tubuh pria yg sudah lama ia rindukan ini. Otak mesum Nara mulai beraksi.

" Emmh .. Jay gue boleh minta tolong nggak  " tambah Nara lagi yg diangguki oleh Jayden.

" Jadilah pacar gue sehari Jay " celetuk Nara sambil menunduk dan memainkan jarinya.

" Hahh!!! Yg bener aja loe Ra !!! Apa Lo salah minum obat hari ini Ra  " pekik Jay yg membuat Nara segara menggeleng kepalanya.

" Beneran Jay gue mau Lo jadi pacar gue hari ini aja .. laki-laki yg gue percaya hanya loe .. ya meskipun Lo selalu bikin gue kesel juga sihh  " balas menunjukkan muka memelasnya pada Jayden.

" Tapi Ra .. kenapa Loe bisa punya pikiran yg buat gue jadi pacar Loe " tanya Jay dengan suara yg pelan.

Nara yg mendengar ucapan Jay itu segara menundukkan kepalanya dan entah kenapa juga air matanya seakan tidak bisa ia bendung lagi.

" Entahlah Jay .. gue juga ga tahu .. gue cuma percaya sama laki-laki itu ya cuma loe doang .. kalo ada loe gue merasa nyaman meskipun Lo selalu buat gue marah-marah " gumam Nara dengan posisi yg masih menundukkan kepalanya.

Jay tertegun melihat Nara yg sekarang sedih, hatinya tidak tega melihat gadis itu menetaskan air matanya kembali.

Jayden hanya ingin melihat wajah ceria Nara, senyum manisnya serta tingkah konyolnya yg sangat menggemaskan baginya.

" Apa mungkin Nara ingin seperti sahabatnya itu yg sudah mempunyai pasangan masing-masing, sedangkan ia sendiri yg masih belum punya pasangan .. apalagi si darel kemaren bilang ke gue kalau banyak cowo yg tertarik juga pada Nara saat ia jemput kekasihnya itu  "  batin Jay sambil melihat Nara yg masih menundukkan kepalanya. Ia menarik nafas sejenak dan mensejajarkan posisi tubuhnya dengan Nara.

" Ra dengerin gue .. kalau loe cuma ingin seperti sahabat Lo yg udah punya gebetan masing-masing.. baiklah gue akan turutin mau Lo .. tapi gue mau kita ganti panggilan kita jadi aku kamu bukan loe gue lagi .. gimana " tanya Jay sambil mengusap puncak kepala Nara dengan lembut

" Hmm .. baiklah kita sepakat buat ubah panggilan itu .. Namun jangan sampai orang tua kita tahu kalau kamu jadi pacar aku sehari ini .. aku ingin kita menghabiskan waktu berdua saja " usul Nara yg diangguki oleh Jay.

" Baiklah.. sudah larut Ra .. lebih baik kamu istirahat dulu .. aku akan keluar dan tidur di kamar tamu " ucap Jay yg sudah beranjak dari tempat tidur Nara dan berjalan menuju pintu kamar.

" Eehh .. tunggu Jay .. kau tidur disini saja yahh .. temani aku tidur hari ini .. hanya tidur ga ada yg lain " celetuk Nara saat Jay akan membuka pintu kamarnya.

" Apa nanti om Bagas ga akan marah kalau tahu aku tidur denganmu Ra " tanya Jay.

" Kalau papa ga ngebolehin aku tidur denganmu sudah dari kejadian mati lampu itu pasti papa udah marah-marah sama aku Jay .. tapi buktinya papa biasa saja sampai sekarang " jelas Nara lagi.

" Hmm .. baiklah kalau begitu " Jay kembali keatas kasur memposisikan tubuhnya berada disamping Nara.

" Emmhh .. Ra apa gue boleh buka baju Ra .. aku ga biasa kalau tidur pakai atasan .. kalau kamu ga nyaman ya gapapa aku pake aja bajunya " tanya Jay pada Nara yg disebelahnya saat ini, tiba-tiba Nara mendekat pada Jay.

" A-ada apa Ra .. kalau ga boleh mending aku pake aja deh " gagap Jay melihat Nara yg sekarang sudah berada diatas tubuhnya.

" Katanya ga bisa tidur kalau pake baju .. yaudah kubantu buat lepasin bajunya " ucap Nara tanpa dosa.

Setelah itu Nara segera menyamankan posisinya yg berada dalam dekapan Jay, sambil mendongak ia mengecup bibir Jay sekilas.

Cup

" Selamat malam pacar sehariku .. semoga mimpi indah yahh " ucap Nara dengan senyum manisnya.

Cup

Cup

Cup

Jay membalas kecupan Nara pada kedua pipi juga bibirnya.

" Selamat malam juga princessku, semoga mimpi indah juga yah " ucap Jay dengan sangat lembut.

Blush

Kata-kata Jay barusan langsung membuat jantung Nara berdisko dan pipinya udah Semerah tomat, ia segera menyembunyikan wajahnya pada dada bidang Jayden.

Melihat wajah Nara yg malu itu membuat Jayden makin gemas padanya, ia kecup puncak kepala gadis itu sebelum pergi kedalam mimpinya.

*Flashback off*

Nara yg sudah ingat akan janjinya kemarin sekatika langsung berdiri dan berlari masuk kedalam kamar mandi, ia sangat malu sekarang Karen bisa-bisanya ia lupa akan permintaannya sendiri kemarin yg menyuruh Jay untuk menjadi kekasihnya satu hari ini.

" Hmm ..  baiklah Ra Lo harus bisa manfaatin hari indah ini bersama pangeran Lo .. meskipun cuma sehari saja tidak apa-apa"  batin Nara sambil menyemangati dirinya sendiri agar tidak mengecewakan Jay juga pada hubungan  satu hari ini.

.

.

.

TBC 

Jangan lupa tinggalin jejak ya guys ..

Happy reading ..😉