SpaceX Explorer

Mereka semua menoleh ke arah bawah, dan melihat beberapa tentara yang lagi kabur dan menembaki monster, beberapa orang tetap kabur tetapi ada 3 orang mencoba bersembunyi. Para monster memang tak ada menyadari mereka berdua jadi kami pikir mereka akan selamat.

Dan tiba-tiba muncul lah monster yang menyerupai kuda dan memiliki beberapa wajah dan tangan menggeliat di seluruh tubuh. Tapi yang ini beda dari yang lain, kulit nya berwarna merah ke hitaman.

Monster itu berhenti bergerak secara langsung dan melompat ke arah ke tiga orang bersembunyi tersebut. Mereka mencoba menembak monster tersebut, terlihat tidak ada satu peluru pun bisa menembus kulit nya. Akhirnya ke tiga orang tadi mati dengan sadis.

Setelah membunuh orang itu, tiba-tiba saja dia menoleh ke arah ruang control ini. Sontak saja kami menunduk kan kepala dan bersembunyi dari penglihatan monster tersebut.

"Gi-gila monster itu sangat tajam sekali insting nya." Ucap Liam dengan wajah panik.

"Bagaimana cara kita membersihkan para monster itu kalo dalam seminggu saja mereka berevolusi sejauh itu!" Ucap Clara ketakutan.

"Tenang saja dengan senjata ini kita basmi saja semua nya." Ucap Ethan menenangkan suasana.

"Kapten, para monster sudah pergi mengejar orang-orang yang kabur tadi." Ucap Jesica mengintip keadaan.

"Baiklah semua nya tenang kan diri. Kita buat ulang rencana tujuan kita berikut nya, karena alat komunikasi tak bisa di hubungi, kita akan pergi ke tengah kawasan pemukiman warga." Ucap Charlotte.

"Tapi bukankah lebih berbahaya di sana?" Tanya Liam.

"Memang berbahaya, tetapi kita harus mencoba mencari para pasukan khusus yang ada di tempat pemukiman itu. Dengan adanya mereka monster ini pasti musnah." Jelas Charlotte.

"Pasukan khusus saja tidak datang kesini untuk membantu, berarti mereka sudah mati di sana." Tanya Ethan.

"Kalau memang begitu, dengan monster yang tambah banyak dan mereka terus berevolusi, kita takkan bisa melawan mereka. Terpaksa kita mengunakan cara terakhir, yaitu kabur mengunakan pesawat darurat." Ucap Charlotte.

"Baiklah kalo begitu kapten, aku akan mengikuti perintah mu terus." Ucap Jesica.

Semua setuju dengan perintah Charlotte walaupun Clara masih takut. Mereka mulai menuruni ruang control dan akan keluar dari safe zone, sambil berhati-hati karena monster itu pasti masih berada di dekat sini.

Untuk menuju tempat pemukiman warga, mereka harus menuruni 20 lantai ke bawah karena akses masuk pemukiman hanya ada satu yaitu di lantai paling bawah.

"Hei guys! Lift di sini bekerja loh." Ucap Liam mencoba memakai lift

"Benarkah? Coba sini lihat." Ucap Ethan mendekati lift

Ternyata lift itu benar-benar berfungsi, dan selang menunggu beberapa meni. Pintu lift terbuka.

"Benar ya berfungsi, apa kita naik ini saja kapten?" Ucap Jesica.

"Kalian yakin mau naik lift itu, bisa saja kan rusak di waktu kita turun nanti." Ucap Clara.

"Tidak ada yang naik ni? yaudah kalian turun pake tangga saja aku duluan ya." Ucap Liam memasuki lift.

"Ayo kita masuk juga, ini bisa menghemat waktu." Ucap Charlotte ikut memasuki lift.

Ethan pun memencet arah tujuan nya yaitu lantai paling bawah, pintu lift mulai tertutup dan terasa lift turun ke bawah. Lift di sini besar, bisa muat untuk 100 orang atau kurang.

Tiba-tiba lampu mati dan lift mulai...

BERSAMBUNG