Disimak dulu aja..
Disiksa lahir batin oleh ibu kandungnya sendiri.Tak cukup membuat sang ibu dengan tega menjual gadis malang itu dengan harga 1miliyar oleh pria asing.
Yang justru menyelamatkan dirinya dari jeratan kejam ibu kandungnya.Tapi siapa sangka jika pria yang menginginkan dirinya untuk dinikahi,ternyata dikenal lelaki yang juga kejam.
Seperti apa kehidupan gadis malang itu setelah dinikahi tuan kejam??
Akankah kehidupan gadis itu berakhir bahagia?atau justru semakin menderita?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mitha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Cukup lama berada didalam kamar mandi.Akhirnya Sean keluar setelah ia sudah mengendalikan dirinya dari gairah hasratnya yang sempat memuncak.Terutama pada bagian senjata perkasanya yang sempat menegang.
"Aku akan kekantor..Kalau kau merasa bosan disini,pergi lah ke suatu tempat untuk menghibur dirimu.. Gunakan kartu ini untuk membeli apa pun yang kau mau." Ujar Sean sembari memberikan sebuah black card lada Lisa.
"Apa kartu ini bisa untuk membayar?" tanya Lisa yang bingung,karna belum pernah melihat kartu tersebut.
"Bisa..nanti akan pengawal lain yang akan menemani mu dan mengantarkan mu kemana kau ingin pergi." jawab Sean.
"Bolehkan saya minta satu permintaan??" tanya Lisa.
"Apa??" tanya balik Sean singkat.
"Bolehkah saya bertemu dengan sahabat saya??" tanya Lisa.
"Tidak..Aku tidak mengijinkan mu bertemu dengan siapa pun termasuk orang-orang terdekatmu.. " jawab Sean dengan tegas.
"Oh.. iya baik lah." ujar Lisa yang hanya menuruti perkataan Sean.
Sean yang tanpa bicara pun berjalan kearah pintu keluar kamarnya.Diikuti Lisa dari belakang untuk mengantar Sean yang ajan berangkat kekantor.
Setelah Sean pergi menuju kantornya,Lisa menarik nafas panjangnya sambil menatap black card pemberian Sean.
Bagaimana aku menggunakan kartu ini??haruskah kartu ini ku pakai untuk membeli sesuatu??Tapi aku justru tidak berani memakainya..Sementara semua kebutuhanku sudah dipenuhi oleh dia.. Gumam Lisa sesaat .
Ketika ia sedang melamun,tanpa sengaja ia melihat Adelia yang lewat didepannya.
"Adelia."panggil Lisa.
Adelia langsung menoleh kearahnya.
"Iya nyonya.." sahut Adelia pada Lisa.
"Maukah kamu menemaniku pergi??" tanya Lisa yang berniat ingin mengajak Adelia.
"Pergi??" tanya Adelia yang bingung.
...****************...
Sean tiba dikantornya dan mulai akan melakukan aktifitasnya.
"Bagaimana??Apakah semua berjalan dengan lancar??" tanya Sean pada Juan yang menyinggung seseorang.
"Ya tuan..Saya sudah mengatur jadwal untuk bertemu dengan dia tuan." jawab Juan.
"Oke..Lalu,bagaimana dengan wanita jalang itu??" tanya Sean kembali menyinggung seseorang yang lain.
"Kebetulan saya baru akan menyampaikan hal ini pada tuan." ujar Juan.
"Katakan." sahut Sean menunggu informasi penting yang ingin dia dengar
"Saat ini wanita itu sedang bersembunyi disebuah apartemen milik kekasihnya yang sudah lama meninggalkan dia..Dan dia baru saja kembali dari negara thailand setelah dia dideportasi karna kasus penipuan yang dilakukannya tuan." jawab Juan menjelaskan.
Seketika membuat Sean langsung memasang tatapan yang sangat tajam.
"Wanita sialan..Masih beraninya dia bersembunyi dariku..Persiapkan semuanya malam ini.. Aku akan mengeksekusi wanita jalang itu.." ucap Sean memberi perintah pada Juan.
"Baik tuan..Saya akan persiapkan semuanya.."jawab Juan mengiyakan perintah Sean padanya.
Sementara Sean masih menatap tajam seolah ia menyimpan dendam yang begitu dalam pada seorang wanita yang sudah lama ia kenal.
...****************...
Karena permintaan Lisa,Adelia mulai bersiap-siap untuk pergi menemani Lisa.
Siska yang melihat Adelia sedang bersiap-siap,langsung menghampirinya.
"Kau mau pergi kemana??Tiba-tiba berdandan?" tanya Siska yang penasaran.
"Oh.. iya nyonya Lisa memintaku menemaninya pergi." jawab Adelia sambil menunjukkan senyuman bersemangat.
"Menemaninya??kemana?" tanya Siska semakin penasaran sambil melipatkan kedua tangannya didada.
"Aku juga tidak tahu,dia cuma menyuruhku untuk bersiap-siap." jawab Adelia sambil mengangkat kedua bahunya.
Siska pun langsung menatap sinis.
"Dasar perempuan sombong..Hanya karna sudah menikah dengan orang kaya,dia langsung bertingkah ingin foya-foya.." sindir Siska tanpa sadar.
Adelia yang melihat hanya menatap heran.
"Kenapa kau bicara begitu??Sepertinya dari awal kau memang tidak suka nyonya kita??kenapa??Apa kau merasa iri,karna tidak seberuntung nyonya Lisa??" tanya Adelia yang justru menyindir balik.
"Iya..Aku memang tidak suka dengan perempuan itu..Dia sama sekali tidak pantas untuk tuan Sean." jawab Siska dengan lantang.
"Ck.. Jadi kau merasa bahwa tuan Sean lebih pantas untukmu??sebelum kau berkata begitu,cobalah untuk lebih dulu berkaca.. kurasa kaca juga tidak sudi mengatakan jika kau pantas untuk tuan kita..Masih baru,tapi sudah merasa tersaingi..Tidak ingat posisi mu disini sebagai apa??" sindir Adelia dengan sinis dan langsung meninggalkan Siska.
Siska hanya menoleh tajam kearah Adelia yang sudah pergi.
"Dasar gadis sialan..!!" umpatnya dengan jengkel
