NovelToon NovelToon
Oh My Boss

Oh My Boss

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Percintaan Konglomerat / Kehidupan di Kantor
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: NovitaEdi Mboknya Gavriel

Menceritakan kisah cinta antara bos dan assisten pribadinya. Dimana mereka dulunya adalah teman dekat sewaktu sekolah dulu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NovitaEdi Mboknya Gavriel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4. Bertemu Kenalan Lama

"Semangat Aiko.." kata Nayla saat mereka berjalan bersama memasuki hotel tempat mereka bekerja.

"Semangat Nayla.." kata Aiko juga.

Mereka berjalan penuh keyakinan. Langkah demi langkah, senyuman mewarnai wajah kedua wanita tersebut. Mereka terpisah karena posisi mereka yang juga berbeda. Namun, mereka saling memberi semangat satu sama lain.

"Selamat pagi pak Fahri." sapa Aiko dengan senyuman yang terus mengembang di wajahnya.

"Pagi. Silahkan kesini!" Fahri mengajak Aiko ke meja kerjanya yang berada tepat di depan ruangan Shaka. Dari dalam ruangan, Shaka bisa melihat Aiko dengan jelas. Begitu juga Aiko bisa melihat Shaka dengan jelas. Kecuali jika tirai remote ditutup.

"Ini meja kerja kamu. Tugas kamu hanya mengikuti perintah bos dan catat semua jadwal bos!" Aiko menganggukan kepalanya. Dia tahu apa tugasnya karena setidaknya satu setengah tahun ia menjadi assisten pribadi di perusahaan sebelumnya.

"Kalau sudah paham. Mari aku anter ketemu bos!" Fahri mengajak Aiko untuk masuk ke ruangan Shaka. Dimana disana, Shaka telah menunggu mereka.

"Selamat pagi pak. Aiko ada disini." kata Fahri.

Perlahan, kursi kerja Shaka mulai berputar. Aiko tak sabar untuk melihat seperti apa bos barunya tersebut. Dan...

"Selamat pagi Aiko? Gimana kabar kamu?" tanya Shaka.

Ternyata Shaka mengenal Aiko sebelumnya. Berbeda dengan Aiko yang terbelalak dan kaget. Shaka terlihat begitu bahagia bisa bertemu dengan Aiko kembali.

"Shaka?" gumam Aiko.

"Ya. Teman kamu di SMA sekaligus tempat dekat kamu."

Aiko masih enggan membuka mulutnya. Ia hanya menatap Shaka dengan begitu dalam. Pikiran kembali terlintas kejadian di masa lalu. Dimana pertama kalinya ia bertemu dengan Shaka. Sampai akhirnya mereka bersahabat.

*Awal masuk SMA*

Aiko baru saja pindah dari SMA lama ke SMA baru. Ia masih malu-malu dan belum kenal siapapun. Namun, ada aja anak-anak SMA itu yang mengganggu Aiko. Ia berlari karena dijaihi oleh beberapa teman-teman barunya. "Jangan.. Tolong jangan.." Aiko sangat ketakutan karena beberapa temannya menakut-nakutinya dengan kecoa. Dimana Aiko sangat takut dengan kecoa.

Namun, tanpa di duga. Seseorang datang menolong Aiko. Siswa itu mendorong semua teman-temannya dan memintanya untuk pergi. Aiko masih ketakutan, ia berjongkok dengan menutup kepalanya menggunakan tangannya.

"Mereka sudah pergi." kata siswa tersebut.

Perlahan Aiko membuka matanya. Ia melihat seorang siswa berdiri sembari mengulurkan tangannya. Aiko masih belum nampak jelas wajah lelaki itu. Karena cahaya matahari yang begitu terik. Lelaki itu kemudian menarik tangan Aiko dan mengajaknya lari. Sampai di sebuah taman dekat lapangan basket.

"Kamu anak baru kan? Aku Arshaka, mulai hari ini kita berteman." kata Shaka kecil waktu itu.

Namun, Aiko ragu-ragu meraih tangan itu. Pada akhirnya, ia mengulurkan tangannya juga. "Aku Aiko.. Makasih karena sudah menolong aku." kata Aiko.

"Iya. Yuk kita main!" Shaka menarik tangan Aiko dan mengajaknya bermain bersama.

Pada saat itu, hati Aiko merasa berdebar. Tak tahu kenapa, ia merasa begitu senang. Berulang kali ia tersenyum sendiri. Shaka juga memperkenalkan Aiko kepada teman-temannya yang lain.

Sejak saat itu, muncullah benih-benih cinta di hati Aiko. Diam-diam dia menyukai Shaka yang merupakan teman dekatnya.

*ON*

"Aku mengundurkan diri.." kata Aiko yang mengagetkan Shaka dan juga Fahri.

"Maaf aku nggak bisa bekerja di tempat ini." imbuh Aiko.

"Oke boleh. Tapi sesuai kontrak, kamu harus ganti rugi 1M." kata Shaka dengan tenang.

Tentu saja perkataan Shaka tersebut membuat Aiko kaget bukan main. Dia merasa Shaka telah memerasnya. "Bukankah itu pemerasan?" Aiko mulai kesal.

Namun, Shaka menunjukan isi kontrak yang kemarin telah ditanda tangani oleh Aiko. "Kamu tidak baca isi kontraknya kemarin?"

Aiko mulai emosi, namun dia berusaha menahan amarahnya. "Nggak masuk akal.." gumamnya sembari menggertakan giginya.

"Pilihan ditangan kamu."

Mau tak mau Aiko harus mau bekerja sama dengan Shaka. Uang sebanyak itu dia tidak memilikinya. Aiko pun luluh. Ia mau bekerja sebagai assisten pribadi Shaka sesuai kontrak yang telah ia tanda tangani.

"Tugas pertama kamu. Temenin aku makan!" Shaka bangkit dan langsung menarik tangan Aiko keluar dari ruangannya.

Aiko pun terpaksa mengikuti kemana Shaka membawanya pergi. Namun, ia tetap bersikap profesional. Aiko sama sekali tidak mau membahas masalah pribadi. Dia tidak akan menjawab jika Shaka bertanya mengenai hal pribadi.

"Kenapa kamu blokir kontak aku?" tanya Shaka.

Namun, Aiko tetap mengunci rapat mulutnya. Dia tetap tidak mau menjawab mengenai persoalan pribadi.

"Kenapa kamu pindah ke kota kecil ini?" lagi lagi Aiko diam.

"Ai, aku cariin kamu kemanapun, kenapa kamu tiba-tiba menghilang?" Shaka meraih tangan Aiko. Namun dengan cepat Aiko menarik tangannya.

"Di depan sana ada warung rawon. Bapak mau?"

"Kamu masih ingat makanan kesukaan aku." gumam Shaka sembari tersenyum.

Shaka menghentikan mobilnya di depan warung rawon sesuai perkataan Aiko. Ya, dia memang sangat menyukai rawon. Dan ternyata Aiko masih mengingatnya.

Selama menunggu pesanan. Shaka kembali bertanya mengenai hal pribadi. "Kenapa kamu nggak bekerja di perusahaan kota S aja? Kamu cukup pintar." kata Shaka.

"Aku lebih suka tinggal di kota kecil ini." jawab Aiko singkat.

"Karena dulu aku tinggal disini." lirih Aiko. Namun, sepertinya Shaka tidak mendengar perkataan Aiko yang kedua.

"Kalau kamu nggak suka di kota ini, kenapa kamu kesini?" Aiko mulai berani berbicara hal pribadi.

"Hah,, biasa lah, kakak aku, dia takut aku bakal rebut perusahaan papa. Jadi dia buang aku kesini, setelah beberapa tahun aku dibuang ke luar negeri." jawab Shaka dengan wajah pahit.

Sejujurnya, di dalam hatinya, Shaka sangat kecewa dengan perlakuan kakak dan papanya. Namun, Shaka tidak mau memperebutkan apapun dengan kakaknya. Jadi selama ini dia diam. Bahkan selama ini dia harus tinggal di hotel sendirian karena kakaknya tidak mau tinggal seatap dengannya.

Seketika Aiko menoleh. Dia menatap Shaka dengan rasa iba. Rasa di hatinya tidak pernah berubah. Dia selalu kasihan terhadap Shaka.

"Kamu masih kasihan nggak sama aku?" tanya Shaka yang mengagetkan Aiko.

"Dulu, kalau aku curhat seperti ini. Kamu akan peluk aku. Sekarang kamu mau nggak peluk aku?" Aiko kembali menatap Shaka. Matanya bertemu mata dengan Shaka cukup dekat. Namun, sesaat kemudian dia mengalihkan pandangannya.

"Aku udah kenyang pak. Kata pak Fahri, bapak ada tamu." ucap Aiko yang baru saja menerima pesan dari Fahri.

Shaka memberi Aiko sebuah kartu kredit untuk membayar makanan mereka. "Sandinya ulang tahun kamu." sejenak Aiko membeku. Namun ia buru-buru tersadar. Kemudian ia menuju kasir untuk membayar makanan mereka. Dan ternyata benar, sandi kartu tersebut adalah tanggal lahirnya. Aiko kembali terdiam. Namun ia sama sekali tidak mau mempedulikan hal tersebut. Meskipun berada di kota kecil, namun rumah makan itu sudah memiliki sistem yang modern.

Mereka kemudian kembali ke hotel karena ada tamu Shaka yang menunggunya. Aiko selalu bersikap profesional. Karena dia juga berpengalaman setidaknya satu tahun lebih. Jadi Aiko tidak perlu bertanya hal-hal mendasar sebagai assisten pribadi.

"Kamu cukup cekatan juga.." puji Shaka.

"Terima kasih.." jawab Aiko masih dengan begitu formal.

"Malam ini temenin aku makan!"

"Maaf nggak bisa." jawab Aiko dengan cepat.

"Why?"

"Aku ada janji makan malam dengan teman."

"Cowok atau cewek?" Shaka merasa tak suka dengan jawaban Aiko.

Aiko memutar bola matanya. Ia menghela nafas cukup dalam. "Nggak ada urusannya sama bapak, mau itu cowok atau cewek." ucap Aiko.

"Ada dong kan kita teman, aku juga udah janji akan jagain kamu. Kamu lupa?"

"Pak Arshaka, tolong jangan bahas masa lalu! Karena aku udah lupa." kata Aiko. Entah apa yang terjadi, Aiko seperti tak ingin kembali ke masa lalu atau hanya sekedar mengingatnya.

"Aku bahkan tak pernah lupa sama sekali." gumam Shaka.

1
❤ Nadia Sari ❤
Aduh Aiko napa terjadi adegan 21+sblm waktunya takut Rino ancam Shaka untuk menikah dgn wanita pilihan Rino lho 😟
❤ Nadia Sari ❤
Ya udah Rino sama Silvi aja 😜😆
Patrick Khan
..reza baik juga ternyata di balik sikapnya yg ambisius
❤ Nadia Sari ❤
Napa Rino gak sama Silvi aja 😆
❤ Nadia Sari ❤
Rino oh Rino pengen dirinso rasanya 😜
Patrick Khan
.lnjut kak
❤ Nadia Sari ❤
Malah cocokan David en Aiko..Sama2 kocak dan nyambung 😄
Patrick Khan
.aku suka🥰
Patrick Khan
.lanjut kak
❤ Nadia Sari ❤
Reza ayo mandiri tanpa Rino dan bisa menikahi Riska 🙏
Marlina
Luar biasa
❤ Nadia Sari ❤
Reza ini kasihan udah mamanya dimadu, meninggal, eh pacarnya diancam...Rino oh Rino jahat bener sih jadi ayah... Aku berharap Reza mengundurkan diri dari jabatannya biar Rino kelimpungan...Yuk bisa Reza berjuang dengan kaki sendiri 🫠
❤ Nadia Sari ❤
Lama2 David sama Lala nih gpp toh chika nyaman 🥰
❤ Nadia Sari ❤
Ini mah acara kebersamaan ... Sabar ya Shaka😁
❤ Nadia Sari ❤
Shaka ... Shaka .. Kau mlh ngomong Dewi pacarmu tapi Aiko istrimu harusnya kamu tegas mengatakan kalo Dewi pacar boongan ntar Aiko pergi ke luar negri nyesel deh
Patrick Khan
.lanjut kak
❤ Nadia Sari ❤
Ayo Aiko jangan tujunjukkin cemburumu lagi 😊
❤ Nadia Sari ❤
Aiko ayo belajar lupain Shaka walau mereka acting tapi kamu khan gak tau ayo bikin kamu bahagia😘
Patrick Khan
.shaka main sosor aja😂😂😂
Patrick Khan
.apa dewi merencanakan sesuatu..🤔🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!