NovelToon NovelToon
Mencintai Wanita Yang Salah

Mencintai Wanita Yang Salah

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Balas Dendam / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: lita aprillia

Kavian akan lakukan apapun untuk bisa membuat kekasihnya bangga pada dirinya, termasuk dia mau berkorban besar atas kesalahan yang kekasihnya lakukan.

Namun apa jadinya jika pengorbanan yang dia lakukan adalah sebuah kesalahan besar. Hingga dia harus kehilangan segala hal. Bahkan kekasihnya itu sudah mengkhianatinya.

Qiana adalah seorang yang membantunya menemukan jalan untuk balas dendam, namun apa jadinya jika hati terlibat.

Apakah Kavian akan meneruskan jalannya ? atau memilih berhenti ?

Penasaran yuk ikuti kisah mereka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lita aprillia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 1

Tak.. Tak.. Tak.. Tak .. Tak..

Suara sepatu terdengar mengetuk ubin putih Rumah sakit.

"Permisi"

Seorang pria masih terus berlarian, seperti sedang buru buru, bahkan dia melewati beberapa orang yang berada di sekitarnya.

"Hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya sejak tiga hari terakhir mengakibatkan sejumlah wilayah di ibu kota terendam banjir..."

Dia adalah Kavian Airlangga, langkahnya terhenti ketika melihat televisi dan sedang menayangkan sebuah berita

"Dia nampak keren sekali, dia wanita tercantik ku" ujarnya sendiri dengan tersenyum.

"Sementara itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG mengingatkan masyarakat harus tetap waspada terhadap peningkatan curah hujan wilayah Jabodetabek"

"Saya Renata dari CNB indonesia"

"Kavian" Kavian menoleh saat seseorang memanggilnya, dia nampak terkejut dan dia ingat kalau dia sedang buru buru.

"Apa yang kamu lakukan ?" tegur seseorang itu padanya.

Kavian nampak menghela nafasnya, dia pun sedang merasa bersalah, namun dia mencoba tenang dan dia pun tersenyum ketika itu.

Dia adalah Kavian Airlangga, dia punya impian , impiannya sederhana dia ingin menjadi seorang dokter hebat.

"Cepat, kamu sudah sangat terlambat" Kavian mendapat teguran lagi dari seseorang yang tak lain rekan magangnya di Rumah sakit itu.

"Maaf.. Maaf" Dia pun kembali berlari kecil dan mensejajarkan langkahnya dengan para senior juga kepala dokter.

Dia terus mengikuti langkahnya, hingga sampai di satu ruangan pasien dan dia segera membuka buku kecil dari sakunya.

"Bapak Ridwan, 78 tahun. Dia dinyatakan darah tinggi. Lumpuh di lengan kiri dan kaki, kelihatannya dia menderita infeksi saluran kemih. Kami rencana untuk mengetes ginjal dan U/A"

Kavian nampak sibuk mencatat apa yang sedang Asisten dokter katakan perihal status pasien pada kepala dokter itu.

"Ini tidak sulit, jadi tidak perlu khawatir" ucap kepala dokter pada pasien itu.

Lalu mereka kembali melangkah dan kembali masuk ke salah satu ruangan lainnya, Asisten dokter melakukan hal yang sama, menyebutkan status pasien mereka.

Dengan serius Kavian mendengarkan serta mempelajari apa yang baru saja dia pelajari ketika itu.

Setelahnya mereka kembali melangkah.

"Dokter"

Kavian memanggil kepala dokter itu, dan beliau segera menoleh atas panggilannya Kavian.

"Maaf Dokter, kenapa anda tidak bertanya ?" tanya Kavian padanya "Anda tau, dimana kita berada sekarang"

"Sekarang hari terakhir dari bagian bedah di PK, Dokter dokter lainnya bertanya dan membuat kita membuat laporan kasus. Kenapa Anda tidak bertanya pada kami ?" lanjutnya lagi.

"Apakah kau seorang dokter ?" tiba tiba kepala dokter balik bertanya pada Kavian.

"Belum" jawab singkat Kavian.

"Saya yakin kau bisa seperti itu, karena kau berpakaian seperti itu dan membawa buku kedokteran. Kau pasti senang ketika orang memanggilmu dokter, tapi kau mungkin berharap tamat segera. Saya tidak menanyakan pertanyaan sulit, pertanyaan apa ? Jika saya bertanya apakah kau mengerti ?" ucap beliau panjang lebar

"Jadi kau tidak memberikan kami satu kesempatan " tanya Kavian lagi.

"Buat apa saya harus membuang waktu, untuk mendengar pertanyaan yang tidak berguna ?"

"Ta..tapi" sebelum Kavian melanjutkan bicaranya, terdengar suara mangkok terjatuh, dan itu mengalihkan atensi kepala dokter serta diri Kavian dan para senior lainnya.

Kepala dokter mendekat pada pasien anak kecil yang sedang memberontak pada perawat.

"Aku ingin pulang" rengek anak kecil itu,

"Apa yang terjadi ?" tanya kepala dokter yang melihat kegaduhan itu.

"Biarkan saya pulang" anak kecil itu kembali merengek dan berniat akan melepaskan infusan tangannya.

Dua perawat di sampingnya nampak kewalahan "Dia memindahkan IP dan dia berkata ingin pulang" ujar salah satu perawat.

"Apakah kau punya diagramnya ?" tanya kepala dokter pada senior atau asisten dokter tersebut.

"Biarkan aku pulang" rengek nya lagi.

"Ziro, 12 tahun. Dia pingsan kemarin malam di rumahnya"

"Apa diagnosanya ?"

"Tidak ada yang aneh di CT scan atau MRI"

"Bagaimana dengan keluarganya ?"

"Dia mempunyai saudara perempuan dan sedang menuju ke sini. Tetangganya mengatakan dia selalu tertutup dan pendiam"

Kepala dokter menghela nafas dan menghampiri anak kecil itu yang sudah stabil serta membaringkan tubuhnya di atas brangkar.

"PK, ingin saya menanyakan pertanyaan ?" ujarnya, lalu melihat ke arah Kavian.

"Apa ?" Kavian nampak gugup, saat semua mata tertuju padanya.

"Apa pendapatmu tentang masalahnya ?" tanyanya pada Kavian dan sukses membuat Kavian gugup serta bingung.

"Bukankah, kamu ingin saya bertanya ? Kamu punya waktu dua jam, keberatan ?"

Kepala dokter melangkah keluar melewati Kavian begitu saja, serta semua orang meninggalkannya juga di ruangan itu.

"Tapi..." ucapnya, namun semua orang sudah keluar, dia pun menghela nafasnya.

Keinginannya untuk bisa menjadi seorang dokter, belum bisa dia raih, di masih belum lulus dari kuliah nya dan juga dia masih harus melewati tahap Koas ( Co - Asisten) dia belum bisa dibilang seorang dokter, semua dokter muda harus melewati tahap itu dahulu, menjadi Asisten seorang dokter dan itu berlangsung sekitar 1,5 sampai 2 tahunan.

Dia masih menjadi pemagang di sana dan dia masih harus banyak belajar lagi. Dia segera mengambil salah satu kursi dan dia duduk di sebelah pasien anak yang bernama Zero itu.

"Dia sebelumnya tidak punya masalah di kepalanya, dia juga tidak punya infeksi, namun ada yang dia sembunyikan" ucapnya sendiri.

"Sial, aku sedang dalam masalah" ujarnya lagi sambil menangkupkan kepalanya ke atas kasur sebelah anak itu , lalu dia mengetuk ketukan buku yang dia pegang pada kepalanya.

Sehingga membuat anak yang tadi tertutup matanya menjadi terbuka dan melihat ke arah Kavian, lalu anak itu akan berniat kembali membuka infusan di tangannya, namun Kavian segera sadar.

"Hei..hei..." ujarnya sambil menahan tangan anak itu,

"Kenapa kamu bandel sekali, kamu mau sembuhkan ? Ini harus terpasang"

"Aku tidak sakit sama sekali, lepaskan aku" rengek anak itu kembali.

Kavian nampak kesal "Diam dan kamu duduk saja" tegurnya pada dia. "Orang yang tidak sakit, tidak akan pingsan"

"Kakakku tidak punya uang, biarkan aku pergi"

Kavian kembali kesal "Diam lah !!" sedikit membentak, lalu dia sadar kalau dia sedang berada di ruangan banyak pasien, dia pun meminta maaf pada pasien lainnya atas kegaduhan yang dia lakukan.

Lalu dia kembali menatap Zero dan dia masih nampak kesal "Kamu tidak sendirian di sini" ujar Kavian.

"Kalau begitu biarkan aku pulang saja" Zero masih bersikeras untuk meminta pulang,

"Nampaknya anda tidak akan bisa membiayai pengobatan saya di sini !!"

"Kalau iya, bagaimana ?" "Saya akan membayarkan mu, kamu senang ?" Kavian pun berkata sembarangan, hanya agar anak itu diam.

Zero melihat Kavian dengan penuh harap "Jangan bohong" ucapnya agak sedih,

"Sudah jangan banyak berkata kata kamu, yang harus kamu lakukan adalah sehat kembali" Kavian memukul kepala anak kecil pelan sangat pelan.

Tapi tiba tiba Zero terbatuk batuk,

"Hei, kamu jangan berpura pura, orang akan berpikir saya sudah melukai kamu !!" Kavian nampak sedikit panik,

Zero langsung memegang kepalanya, dan dia kembali terbatuk terbatuk.

"Zero, Zero kamu baik baik saja ?" tanya Kavian masih dengan panik, dan terlebih ketika Zero muntah

"Hei, Zero kamu kenapa ?" tanyanya lagi,

"Suster,, suster" teriak Kavian panik.

"Kenapa anda memukul kepala saya ?" Zero mengatakan itu dengan dia menangis.

Kavian nampak merasa bersalah, tapi itu membuat dia bisa menyimpulkan pertanyaan yang kepala dokter tadi tanyakan padanya.

***

HAI MANTEMAN, INI CERITA BARU YA, INSYA ALLAH AKAN SERU, JADI MINTA BANTUANNYA YA CUKUP LIKE DAN KOMEN, DAN KALAU BISA KASIH HADIAH JUGA, HIHIHI...

OK LANJUT BACANYA YA, BIAR MAKIN PAHAM JALAN CERITANYA....

1
Nanik Arifin
bersoraklah Renata. setelahnya menangislah, karena perjuangan bertahun & mengorbankan banyak pihak hanya sia". bahagiamu semu. pada akhirnya anakmu pun tak mendapatkan apa"
Nanik Arifin
ah... Arjuna. benar ia anak Galen ??
Nanik Arifin
semoga Luki jadi penghalang sepak terjang Renata. mampus kamu, Ren
Nanik Arifin
tnyata jerat Renata tll kuat. bahkan org kepercayaanmu tlah diambil Renata, tuan Galen
Nanik Arifin
semoga busuknya Renata segera tercium
Anita Jenius
5 like buatmu thor. semangat terus ya.
Anita Jenius
1 iklan buatmu kak.
Nanik Arifin
terbongkarlah kebususkanmu Renata
Nanik Arifin
pengkhianat & ular kau beri makan, anak sendiri kau binasakan, Galen. tunggu karmamu Galen. oh ya .. Qiana tidak kekanakan, justru dirimu yg childhis. seolah olah kau msh kuat & gesit. byk hal, yg tak mampu lagi kau gapai, ketua
Nanik Arifin
Renata, kamu sakit Krn masa lalumu, tapi kau jahat mengorbankan orang lain untuk obsesimu. kamu egois. obati jiwamu, agar kau pandai bersyukur
Nanik Arifin
Kavian salah paham dg Renata. Qiana juga salah paham Renata yg mengira Renata akan menguasai harta ayahnya. Ayahnya masih menggunakan kebijakan lama dlm memimpin perusahaan, sedangkan Renata mengambil kebijakan bbeda dg merangkul pekerja. semua masalah Krn kesalah pahaman. sayangnya Renata & Kavian sll jadi korban kesalah pahaman yg tjadi
Nanik Arifin
penuh nisteri
Nanik Arifin
apakah Renata terpaksa menikah dg seorang Duda Thor ?
Nanik Arifin
masih belum bisa nebak
Nanik Arifin
sempat lupa klo ada novel ini. Krn pemberitahuan up di paling bawah, bahkan dibawah novel yg dah selesai SMP tamat
Adiba Shakila Atmarini
lnjut up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!