Rara Artanegara yang dahulu dikenal cukup cantik namun sejak mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai seorang sekretaris PT. GINCU karena permintaan suaminya, Pramana Handoko, bentuk tubuhnya berubah menjadi tak terawat dan cukup berisi. Padahal sebelum menikah ia begitu langsing bak gitar Spanyol.
Pernikahan yang sudah dijalani selama lima tahun, awalnya begitu bahagia namun berakhir dengan luka dan nestapa pada Rara. Sang ibu mertua yang selalu menuntut cucu padanya. Sering berlaku tak adil dan kejam. Begitu juga adik iparnya.
Bak jatuh tertimpa tangga. Dikhianati saat hamil dan kehilangan bayinya. Terusir dari rumah hingga menjadi gelandangan dan dicerai secara tidak terhormat.
"Aku bersumpah akan membuat kalian semua menyesal telah mengenalku dan kalian akan menangis darah nantinya. Hingga bersujud di kakiku!" ucap Rara penuh kebencian.
Pembalasan seperti apa yang akan Rara lakukan? Simak kisahnya💋
DILARANG PLAGIAT🔥
Update Chapter : Setiap hari.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1 - Hinaan
"Dasar wanita man dul!" pekik Mama Dian seraya berkaca pinggang.
"Sudah jelek, masih berani belagu!" hardik Sisy, sang adik ipar.
"Cepat kamu bereskan dapur lalu cuci semua baju kotor dan bersihkan seluruh sudut rumahku. Sepulang aku arisan, awas kalau masih kotor. Aku lempar kamu ke tong sampah!" hardik Mama Dian, sang ibu mertua, tanpa belas kasihan pada menantunya.
"Iya, Mah. Rara akan cepat bereskan," cicit Rara lirih dan menunduk.
Selepas Mama Dian dan Sisy pergi dari hadapannya, Rara pun hanya bisa menghela nafas berat. Entah bagaimana kehidupan pernikahannya ke depan yang sudah berjalan lima tahun ini.
Dirinya hanya bisa pasrah akan takdir yang nanti membawanya.
Rara pun bergegas mencuci baju dan membereskan dapur serta seisi rumah mertuanya itu. Di rumah itu ia tinggal bersama suaminya, adik ipar dan ibu mertuanya.
Dirinya saat ini hanya memakai baju daster rumahan yang terbilang harganya sangat murah yakni seratus ribu rupiah dapat tiga potong. Itu pun belinya secara kredit. Sebab sang suami sudah tiga tahun ini membatasi keuangan dirinya.
Terlebih sejak dirinya memutuskan resign dari jabatannya sebagai sekretaris CEO di PT. GINCU. Perusahaan bonafit di bidang make up yang pusatnya berada di Ibukota Jakarta. Dahulu Rara memiliki gaji bulanan minimal dua puluh lima juta rupiah per bulan.
Jika proyek sedang banyak dan kantor tempatnya bekerja mendapatkan tender besar, tak ayal dirinya pun mendapatkan bonus yang begitu fantastis hampir senilai satu kali gaji bulanannya.
Akan tetapi saat ini hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat. Rara Artanegara, 30 tahun, gadis yatim piatu yang dahulu bertubuh langsing bak gitar Spanyol kini menjadi lebih gemuk dan terlihat lusuh.
Sebelum menikah, ia terbiasa perawatan di klinik kecantikan ternama di Jakarta yang harganya terbilang mahal untuk sekali perawatan. Namun setahun setelah menikah, ia mulai jarang dan akhirnya berhenti melakukan perawatan rutinnya.
Terlebih setelah setahun tak ada tanda-tanda kehamilan, membuat hidup Rara semakin pelik dan terpojok. Tuduhan wanita mandul hingga hinaan bahwa tubuh Rara yang dahulu langsing tersebut akibat oplas alias operasi plastik.
Padahal faktanya bukan seperti itu. Ketika belum menikah, Rara memang terbiasa diet dan menjaga makanan apapun yang masuk ke tubuhnya. Bukan karena operasi plastik.
Namun setahun setelah menikah, tepatnya kepindahan dari rumah peninggalan mendiang orang tuanya ke rumah sang mertua, menjadi titik awal nestapa sekaligus perubahan bentuk tubuh Rara.
☘️☘️
Setahun pernikahan.
Rara Artanegara dan sang suami, Pramana Handoko, yang biasa dipanggil Pram sungguh menikmati kebahagiaan pernikahan mereka yang baru saja menginjak satu tahun.
Keduanya bertemu di PT. GINCU. Rara sebagai sekretaris CEO dan Pram sebagai Manager Keuangan. Rara juga memiliki seorang sahabat baiknya sejak kuliah yang bekerja di kantor yang sama, bernama Anita.
Anita menjabat sebagai staf keuangan. Berkat Rara juga yang membantu Anita sehingga sang sahabat bisa bekerja di PT. GINCU. Didorong rasa iba melihat Anita yang baru saja diceraikan secara sepihak oleh mantan suaminya.
Janda muda tanpa anak serta tak punya pekerjaan, akhirnya Rara membantu Anita masuk ke dalam perusahaan tempatnya bekerja tersebut.
Hari ini Pram dan Rara merayakan anniversary setahun pernikahan mereka di sebuah area privat room restoran mewah di Jakarta Pusat.
Makan malam romantis sekaligus menghabiskan perayaan cinta di sebuah hotel bintang lima di kawasan yang sama sudah menjadi rencana mereka berdua malam ini.
"Happy anniversary, Mas. Untuk satu tahun pernikahan kita. Semoga Mas Pram menjadi suami teladan dan juga Papa yang terbaik untuk calon anak-anak kita kelak. Langgeng selalu hingga kakek nenek," cicit Rara seraya mengucapkan doa dan permohonan tulusnya tersenyum sumringah.
"Amin..." jawab Pram penuh semangat.
"Semoga kamu cepat hamil sayang. Hari ini kamu cantik sekali," bisik Pram lembut menggoda.
Otomatis membuat wajah Rara pun merah padam bak kepiting rebus dipuja suami tercinta setinggi langit. Hingga bulu kuduknya ikut meremang membayangkan pertempuran malam ini yang pasti akan maha dahsyat.
"Sabar dong, Mas. Sekarang makan dulu buat isi tenaga," cicit Rara sengaja mengalihkan topik pembicaraan.
"Ayo kita makan. Jangan lama-lama. Aku sudah enggak tahan yank," ucap Pram yang melihat kemolekan sang istri malam ini, membuatnya panas dingin.
Akhirnya makan malam keduanya usai dengan cepat dan Pram segera memboyong sang istri kembali ke kamar mereka di Suite Room 123.
Selepas pintu kamar tertutup, Pram yang sudah tak sabar sejak di restoran tadi, akhirnya langsung menyerang Rara.
Rara begitu terkejut namun seulas senyum tipis di bibirnya begitu tampak sumringah. Untuk urusan di bawah perut, Pram selalu piawai.
Akhirnya setelah dua jam lebih penyatuan keduanya berlangsung, seiring terinya memenuhi kolam lahan istrinya. Berharap membuahkan hasil yang selama ini mereka idam-idamkan.
Sepasang suami istri itu pun berusaha mengatur nafas masing-masing. Kondisi kamar mereka sudah porak poranda bak kapal pecah.
Gaun Rara dan jas serta kemeja milik Pram sudah teronggok mengenaskan di lantai. Padahal harga pakaian mereka berdua terbilang cukup mahal dan menguras isi kantong.
Namun sebelum Rara berkata, suaminya itu sudah membungkam mulutnya dengan ciuman menuntut. Akhirnya penyatuan kedua pun berlanjut di hari satu tahun anniversary pernikahan mereka.
Sebuah titik awal kehidupan pernikahan Rara dan Pram yang bahagia berubah menjadi n3 raka bagi seorang Rara.
🍁🍁🍁