Harap Bijak Dalam Membaca!! Jika Tidak suka langsung di skip Aja jangan Meninggalkan jejak yang akan menyakiti Hati Author.
.................
Hidup hanya dengan Seorang Nenek Membuat Gadis berusia Delapan Belas tahun Nekad mengambil Jalan Pintas
Kanaya Menjual Rahimnya kepada seorang Pria " Aku akan Membayar mu 1M Asal Kamu mau Hamil Anakku, Setelah kamu Melahirkan kamu bebas pergi kemana saja asalkan Tidak menampakkan diri di hadapan anakku karena setalah anak itu lahir ia akan menjadi Anakku dan juga istriku "
Hati Kanaya merasa di remas kenapa dirinya harus di hadapkan dengan keadaan yang sangat sulit seperti ini, Walaupun Kanya ragu tapi Karena ini demi sang Nenek Dengan terpaksa Kanaya Menerima Tawaran itu
" Baik, Saya terima tawaran Anda tapi Anda harus menikahi saya dulu karena saya tidak ingin hamil di luar nikah "
" Dil "
Bagai mana Nasib Kanaya selanjutnya dan Apa Kanaya akan Mendapatkan kebahagiaan? Yuk simak..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AWAL MULA
Kanaya Sedang asik berjalan dengan sahabatnya sehabis pulang sekolah ia berjalan begitu riang " Naya, Kalo sudah lulus nanti kamu Mau lanjut kuliah gak? " Tanya Salva, Sahabat Kanaya
" Entahlah, Kamu tau sendiri kalo Aku ini Hanya tinggal bersama Nenek ku, Masih Bisa makan saja Aku masih untung " Jawab Kanaya Apa Adanya
" Yah...kita Gak bareng dong "
" Tenang Aja, kita kan masih bisa bareng kan Rumah kita Deket Hehehe " Kanaya sebenarnya ingin Bisa melanjutkan Pendidikan nya Samapi Kuliah Nanti tapi Apa daya Jika Kebutuhan untuk Sehari-hari lebih Penting dari Pada mikirin Biaya Masuk kuliah.
" Janji ya, Kita Akan sering bertemu " Kata Silva
" Iya Janji " Jawab Kanaya sambil tersenyum " Yasudah kalo begitu Aku masuk dulu ya. Dadah... " Kanaya Melambaikan Tangannya ke arah Silva Lalu ia masuk kedalam rumah
" Nek... Naya pulang... " Panggil Kanaya Masuk kedalam rumah
" Naya Kamu sudah pulang Nak "
Kanaya tersenyum " Iya Nek. Nenek habis dari mana? " Tanya Kanaya
" Ini, Nenek habis Memetik Sayuran di Kebun rumah kita " Jawab Nenek " Kamu ganti Baju dulu Setelah itu Malam siang ya "
" Siap Nek " Jawab Kanaya Dengan Patuh
Nenek Nina Adalah Ibu Dari Ayah Kanaya Namun Ayah Kanaya telah meninggal Jatuh Dari Pohon Mangga Ketika Ia sedang Menebang Pohon Mangga Di kelurahan. Sedangkan Ibu Kanaya Entah lah ia pergi Kemana Karena setelah Melahirkan Kanaya Ia pergi begitu saja Tanpa berpamitan
Nenek Nina Adalah Keluarga satu-satunya Kanaya Beliau sangat Menyayangi Kanaya Padahal Banyak yang Menginginkan Kanaya untuk Menjadi Anak Mereka Namun Nenek Nina tidak memberikannya.
" Nek "
" Iyah Nak. kamu Makan ya, Setelah Itu Bantu Nenek Antarkan Sayuran Ini ke rumah Bu Rw " Kata Nenek
" Siap Nek " jawab Kanaya Dengan Patuh
Nenek Memang sudah Biasa Menjual Apa saja yang Tertanam di Kebun Miliknya Untuk Biaya sehari-hari Ya walaupun Tidak besar tapi Cukup Untuk Membeli beras dan Bekal Kanaya Karena Kanaya Sudah mendapatkan Beasiswa jadi Nenek tidak Usah Bingung Lagi Untuk Biaya Sekolah.
Setelah Makan Siang Kanaya langsung Ijin kepada Nenek Untuk mengirimkan Sayuran Itu ke rumah Bu Rw. Kanaya Tidak pernah Malu dengan Apa yang Ia kerjakan Karena Menurut Dia Selagi ia tidak Minta-minta kenapa Harus malu.
" Naya " Panggil Ibu-ibu
" Iyah Bu " jawab Kanaya sambil tersenyum
" Naya. Kamu bisa Ajari Anak Ibu Bahasa Inggris tidak? Kata Salva Katanya Bahasa Inggris Kamu cukup Bagus. Tenang saja Ibu akan Bayar kamu Ko " Kata Ibu Itu
Kanaya tersenyum " Boleh Bu. Boleh Banget Lumayan Buat Nambah-nambah Pengobatan Nenek " Jawab Kanaya Dengan Antusias
" kalo Begitu Mulai besok siang kamu ke rumah Ibu ya, Ajarkan anak Ibu Bahasa Inggris " Kata Ibu Itu
" Siap Bu. Kalo begitu aku pamit dulu ya Bu Mau nganterin Sayuran ke Rumah Bu Rw " Pamit Kanaya
" Iyah Silahkan Naya Hati-hati "
Kanaya Memang Bisa menguasai Tiga Bahasa. Korea, Inggris, dan Jepang Karena Cita-cita Kanaya ingin kuliah di Luar Negri makanya ia Belajar Bahasa Agar di sana tidak kesulitan.
Tok.. tok.. tok...
" Ibu... " Panggil Kanaya di depan Rumah Bu Rw
" Iya sebentar "
Ceklek..
" Eh Kanaya, sudah datang ya " Ucap Bu Rw
Kanaya tersenyum " Iya Bu. Ini Pesanan Ibu " Kanaya memberikan Satu kantung kresek Sayuran kepada Bu Rw
Bu Rw mengambil Sayuran itu ia melihat Bermacam-macam Sayuran yang masih segar di dalam Kantung Kresek " Ini Masih segar ya Naya.. Sebentar Ya, Ibu ambil uang nya dulu " Kata Bu Rw
" Iyah Bu " jawab Kanaya
Kanaya duduk di kursi depan Rumah Bu Rw " Kanya Sedang apa di sini, Pasti lagi Nungguin Kakak ya " Goda Anak Bu Rw " Tenang aja Naya, Nanti malam, malam Minggu Aku pasti akan datang ko ke rumah mu, Nanti kakak.... Ah. mamah " Keluh Irfan kerena Telinganya di jewer Oleh Bu Rw
" Makanya jangan Asal kalo ngomong, Mana mungkin Kanaya mau sama Pria yang Masih Kuliah " Keluh Bu Rw
Sedangkan Kanaya hanya tersenyum malu Karena di goda Oleh Anak nya Bu Rw " Naya, emang kamu gak Keberatan Gitu Kalo pacaran sama Anak Kuliahan, Bukanya Keren ya Pacaran sama Anak Kuliahan "
Plak..
" Kuliah Yang benar, Kalo sudah lulus Baru Mamah Izinkan Kamu untuk meminang Kanaya. Iya kan Naya " Kata Bu RT tersenyum ke arah Kanaya
Kanaya yang di Goda Oleh Anak dan Ibu ini membuat Wajah Kanaya Memerah karena Malu. Naya memang Gadis cantik dan Baik Hati Bahan Bukan hanya Anak Bu Rw yang menyukai Kanaya bahkan Teman-teman Sebaya Irfan juga Jatuh Hati Kepada Kanaya
" Bu. Apa uang nya sudah ada? Naya mau langsung Pamit Soalnya Nenek sudah Menunggu " Ucap Naya sopan, Jika Naya Masih di sini Bisa-bisa bukan Hanya wajah Naya yang Memerah Tapi Hatinya juga bisa meledak karena Di goda oleh Irfan
" Oh Ini Nak uang nya " Kata Bu Rw
" Terimakasih Ya Bu, Kalo begitu Naya Langsung Pamit " kata Kanaya
" Iyah Naya Hati-hati ya "
" Mau Kakak antar gak Naya? " tanya Irfan Sambil tersenyum
Plak..
Lagi-lagi Bu Rw langsung Menepuk pipi Irfan " Naya Gak akan Mau kamu Antar karena Kamu masih kuliah Dan masih pengangguran, yang Naya Butuh Itu Pria yang Bertanggung Jawab " Kata Bu Rw
Irfan Hakim. Ia Anak dari Bu Rw yang menyukai Kanaya Ia juga saat Ini sedang Kuliah semester Terakhir Tahun ini Namun Irfan Masih belum kerja Ia masih mengandalkan Ibu dan Ayah nya.
Setelah berpamitan kepada Bu Rw dan Irfan, Naya tidak langsung Pulang ia membeli Beras dan telor dulu ke Warung
" Bu, Mau berasnya satu Kilo dan Telornya Seperempat " kata Kanaya
" Sebentar ya Naya " jawab si Ibu
Naya memang di kenal Ramah dan Baik di Kampung ini Bahkan Naya banyak di kenal di kalangan Ibu-ibu karena Naya adalah incaran Ibu-ibu Untuk di jadikan Menanti mereka.
" Ini Naya " Kata Ibu itu
Naya mengambil Beras dan Telor Lalu Memberikan Uang Kepada Ibu warung " terimakasih Ya Bu "
" Sama-sama Naya "
Naya Tersenyum Lalu ia langsung Pulang ke rumah. Naya tidak Seperti Anak remaja yang lainnya, Ia Akan lebih Memilih Bersama Neneknya Dari pada Main seperti Anak sebaya nya
" Nenek Naya Pulang " Ucap Kanaya
" Gak usah Teriak-teriak Nenek dengar ko " Kata Nenek yang keluar dari kamar nya
" Ini Nek sisa uang nya, Tadi Naya beli beras dan Telor sekalian " kata Naya yang memberikan sisa Uang kepada Nenek
" Kamu pegang saja Naya. Nenek Sudah tua suka Lupa Naro " kata Nenek
" Baiklah. Naya simpan di Bawah Pot Bunga ya Nek, jadi Kalo nenek Mau beli Apa-apa tinggal ambil di sini " Kata Naya yang di balas anggukan oleh Nenek
selalu menginginkan dirinya = YANG menginginkan dirinya