Laras ialah cewek primadona di kampusnya. Parasnya yang cantik bak cewek bule dan wajah imutnya membuat ia banyak disukai kaum adam. Suatu hari Laras diajak sang kakak bernama Fito ke kantor tempat kakaknya bekerja. Laras tidak sengaja tertidur di ruangan kerja Fito. Saat yang bersamaan ada pemeriksaan ruangan karyawan oleh CEO. Ketika CEO masuk ke ruangan Fito betapa terkejutnya ia melihat ada seorang cewek yang disembunyikan karyawannya di dalam ruangan kerja. Bagaimanakah nasib Fito akankah ia dipecat oleh sang CEO? Atau bisakah Laras membantu sang kakak untuk meluruskan kesalahpahaman tentang keberadaannya di ruangan sang kakak? Mari simak ceritanya agar tidak penasaran!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mai story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Misi dari mommy
Angel menceritakan sebagian cerita yang terjadi pada Bryan terhadap perlakuan Celia selama ini dengan Laras.
"Celia, gue akan pastikan dia akan membusuk di penjara. Karena gue nggak akan pernah lepasin dia, kalau perlu kedua orang tuanya juga harus mempertanggungjawabkan perbuatan anaknya "kata Bryan.
"Iya om, ini udah terlalu jauh dan nggak bisa ditolerir lagi. Aku juga baru tau dari om kalau dia pake segala cara dengan masuk ke Bryan's Corp dan hampir memanipulasi semua data hasil kerja keras kak Fito itu memang di luar nalar banget akal busuknya tuh anak "kata Angel.
Teringat dengan obrolan dengan mommynya tentang hubungan Bryan dan ibu. Laras menjadi sedih dan terus menerus memikirkannya sambil berjalan ke minimarket terdekat untuk membeli roti tawar pesanan Lana.
"Hem, mommy minta gue buat hubungan ibu dan kak Bryan nggak renggang"
"Huh, gimana ceritanya?"
"Aduh, gue kan terbiasa bikin hubungan orang makin panas kalau nggak tuh bubar. Paling demen gue yang begituan. Kalau untuk mempersatukan mereka kembali rasa-rasanya agak sulit"
"Flashback on"
"Ayah Bryan meninggalkan karena mendonorkan jantungnya pada Bryan atas keinginannya yg tentu ditolak oleh Bryan. Pada saat itu ibu Camelia tidak punya pilihan lain selain menuruti kemauan suaminya. Dan ternyata setelah operasi selesai Putra banyak kehilangan darah yang akhirnya membuat dia merenggang nyawa. Setelah mengetahui kebenarannya Bryan pun membenci ibunya sampai sekarang "kata Gracia.
"Tapi itu bukan salah ibu, mom? "tanya Laras.
"Iya, dan mommy juga sudah berusaha untuk menjelaskan. Sayangnya Bryan belum bisa menerima kenyataan pahit itu "jawab Gracia.
"Berarti kasian sama ibu ya mom "kata Laras.
Gracia hanya menganggukkan kepalanya.
"Masalahnya itu mom, kak Bryan belum cerita sama aku. Dia cuma bilang kalau hubungan dia dan ibu nggak baik setelah ayahnya meninggal. Dan nggak mungkin juga kan mom, aku memaksa kak Bryan untuk cerita. Kak Bryan bilang dia akan cerita kalau dia udah siap, gimana dong mom? "tanya Laras.
"Setau mommy kamu satu kampus kan sama Bagas, keponakannya Bryan? "tanya Gracia balik.
"Loh kok mommy tau?"
"Mommy kepoin Laras ya? "tanya Laras dengan menyipitkan kedua matanya.
"Ada deh, mau tau aja "jawab Gracia sambil menoel hidung Laras.
"Ais mommy mah nggak seru!"
"Emangnya kenapa kalau aku sekampus sama Bagas, mommy mau ngapain? "tanya Laras.
"Bagaimana kalau kalian pura-pura mengerjakan tugas di rumah ibu Camelia? "tanya Gracia.
"Maksud mommy, Laras dan Bagas itu beda jurusan. Terus gimana mau ngerjain tugas bareng? "tanya Laras balik.
"Bisa Laras itu sangat mudah, namanya juga pura-pura. Pokoknya nantilah Mommy akan memberikan resep jitunya. Nanti mommy akan sering calling-calling kamu, okey! "kata Gracia.
"Tumben, biasanya juga sebulan sekali telpon Laras. Itu pun Laras harus buat masalah dulu baru mau telpon. Kalau nggak mana mau telpon Laras "kata Laras.
"Oh jadi masalah itu memang sengaja kamu buat biar bisa dapat perhatian dari mommy dan daddy? "tanya Gracia.
"Nggak juga sih mom, tapi seru aja rasanya kalau udah buat pusing mommy dan daddy yang lagi serius kerja. Tiba-tiba plek "Lah anak kesayangan kita dad buat onar lagi, aduh pusing mommy rasanya! "jawab Laras sambil memperagakan gaya Gracia saat berbicara.
"Bagus ya, boleh tidak kalau mommy mengigit pipi kamu supaya semakin imut pipinya? "kata Gracia sambil mencubit pipi Laras.
"Jangan dong mom, nanti kak Bryan nggak suka lagi sama aku. Batal deh jadi menantunya ayah Putra Tama terus gagal jadi orang kaya. Laras tuh udah bermimpi kalau nikah sama kak Bryan, Laras bisa keliling dunia, terus apa aja keinginan Laras pasti dikabulkan sam kak Bryan "kata Laras.
"Dasar matre! "kata Gracia.
"Lah matre tuh harus mom, buat apa nikah kalau cuma makan cinta emang bisa kenyang. Yang ada malah kelaparan anaknya Laras nanti"kata Laras.
"Sumpah ya, pikiran kamu itu sudah kejauhan. Selesaikan dulu misi dari mommy kalau tidak mana mau mommy kasih restu kamu menikah dengan Bryan "kata Gracia.
"Lah tapi kan ibu Camelia sahabatnya mommy loh, pokoknya mommy harus restui kami. Wajib hukumnya mommy! "kata Laras.
"Selesaikan misi baru mommy beri restu. Kalau misi sudah selesai masalah restu mah gampang "kata Gracia.
"Okey, awas ya!"
"Ini semua Laras lakuin cuma karena mau jadi orang kaya aja, kalau...."kata Laras.
"Hus, ngomongnya!"
"Memangnya kamu tidak cinta sama Bryan? "tanya Gracia.
"Cinta sih mom, tapi lebih cinta sama uangnya wkwkwk....."jawab Laras sambil tertawa.
"Anak ini! "kata Gracia sambil menggelengkan kepalanya.
*flashback off*
Tanpa melihat ke depan Laras tak sengaja menabrak seseorang. Ternyata yang ditabraknya adalah Sandy.
"Aduh, maaf ya...."
"Loh pak Sandy kenapa disini? tanya Laras.
"Nona Laras?"
"Nona tidak apa-apa? "tanya Sandy.
"Nggak sih pak, santai aja cuma kesenggol dikit juga "jawab Laras.
"Nona mau belanja di minimarket juga? "tanya Sandy.
"Iya nih pak, mau beliin roti tawar buat kak Lana. Stok roti tawarnya kak Lana abis. Tadi sih mau minta tolong kak Fito tapi kayaknya dia keluar entah kemana soalnya dia nggak bawa handphone "jawab Laras.
"Oh...."kata Sandy sambil menganggukkan kepalanya.
"Tadi aku melihat tuan muda Fito ada di kantor polisi. Setelah tuan muda Bryan berhasil membantu tuan muda Bagas dan pacarnya membuat laporan tentang kejahatan Celia pada nona Laras"
"Apa nona Laras belum tau ya, kalau temannya lah yang selama ini sudah meneror dan hampir saja mencelakainya pada malam itu? "kata Sandy dalam hati.
"Bapak nggak disini, mau beli roti tawar juga? "tanya Laras dengan nada bercanda sambil tersenyum pada Sandy.
"Oh tidak nona, ini saya mau membeli rokok pesanan tuan muda Bryan soalnya dia lagi...."jawab Sandy.
"Wah gawat jangan-jangan kak Bryan lagi stres ini, makanya dia beralih ke rokok buat ngilangin stresnya?"
"Ini nggak bisa dibiarin "kata Laras dalam hati.
"Jangan dibeliin pak!"
"Nanti kak Bryan bisa sakit kalau kebanyakan merokok "kata Laras.
"Bukan tuan muda Bryan yang...."jawab Sandy yang mulai kebingungan dengan pertanyaan Laras.
Terus dimana dia sekarang? "tanya Laras.
"Ada di dalam mobil nona, tuh di seberang sana! "jawab Sandy sambil menunjuk kearah mobil Bryan.
"Ya udah Laras kesana dulu"
"Ingat ya pak jangan beliin kak Bryan rokok! "kata Laras sambil pergi meninggalkan Sandy.
"Lah nona Laras salah paham padahal tuan muda Bryan membeli rokok untuk pekerja konstruksi di Bryan's Corp. Bukan untuk tuan muda Bryan merokok "kata Sandy sambil menggelengkan kepalanya.
