Seorang tuan muda pewaris keluarga kaya raya yang menghilang akibat kecelakaan yang dialamainya. Dikabarkan meninggal namun keluarganya tidak percaya karena mayatnya tidak ditemukan. Dan seorang Nenek tua bersama seorang cucu perempuannya menyelamatkan sang tuan muda dalam keadaan hidup walau terluka sangat parah. Sang tuan muda hidup kembali dengan identitas baru karena ditemukan dalam ke adaan hilang ingatan dan cacat pada wajah serta kakinya. Namun naas sang tuan muda di fitnah sehingga harus menikahi cucu sang nenek. Disaat cinta kian tumbuh dihati mereka, sang tuan muda ditemukan kembali oleh orang-orang kepercayaan Keluarganya dan dibawa paksa kembali ke tengah keluarganya. Bagaimanakah kisah sang tuan muda dengan status barunya? Dan bagaimanakah nasib cucu perempuan nenek sang penolong? Akankah cinta mempertemukan mereka kembali?
Inilah kisahnya 👍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Guspitria Kamal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
01 Diselamatkan Dari Maut
''Assalammu'alaikum Nek... Nenek, Mayang udah pulang Nek..''. Ucap Mayang saat masuk ke dalam rumah tempat dia dan Neneknya tinggal. Setelah beberapa kali memanggil baru lah seorang Nenek tua yang sudah berumur 70 tahun lebih.
''Wa'alaikumsalam Nak, kamu sudah pulang May!?.., maaf Nenek lagi bersihkan ubi sisa jualan kemaren.'' Jawab Nek Murni dengan berjalan lamban karena faktor umur.
''Aduh Nenek, May kan udah bilang biar May yang kerjakan. Sudah sekarng Nenek makan dulu, ini May tadi habis dari pasar di jalan depan beli nasi uduk kesukaan Nenek. Nasinya May liat pulen banget, ini silakan dimakan Nenek Murni yang cantik.'' Ujar Mayang sambil mendudukkan Neneknya di kursi setelah menyajikan satu piring nasi uduk lengkap dengan telor bulat cabenya.
''Nah, loh kok cuma satu?, buat kamu mana May?'' Tanya Nek Murni.
''Hehe..udah habis Nek, May makan ditempat. Luapeeeer banget hehe.'' Jawab Mayang cengengesan.
''E walah, kebiasaan. Kalo udah masalah makan ga bisa lewat.'' Balas Nek Murni dan dijawab May cekikikan sambil berjalan ke arah dapur.
Namanya Mayang Rembulan biasa dipanggil May, usianya baru menginjak 20 tahun. Mayang memiliki postur tubuh tinggi semampai, kulit putih bersih, wajahnya yang cantik dengan tahi lalat kecil di dagu bagian kirinya, rambut hitam panjang tebal dan lurus, bola mata yang coklat, hidung mancung dan bibir kecil tebal nan seksi. Mayang boleh dikatakan salah satu idola di kampungnya, cuma karena hidupnya yang pas-pasan membuatnya tidak dilirik jadi calon mantu. Apalagi Mayang yang berprofesi sebagai penjual sayur di pasar tempatnya tinggal. Karena hanya itulah warisan yang ditinggalkan oleh orang tuanya.
Mayang dirawat dan di besarkan oleh kakek dan neneknya sejak umur 7 tahu. Ibu dan Bapaknya meninggal dalam kecelakaan pada saat akan mengantar sayuran dan hasil kebun untuk di jual kepasar. Sebuah mobil mewah menabrak sepeda motor tua Bapaknya, dan Orang tua Mayang meninggal di tempat.
Orang yang mengendari mobil mewah tersebut memiliki itikad baik, mereka menyantuni Mayang sampai Mayang lulus SMA. Bagi Nenek dan Kakek Mayang itu sudah lebih dari cukup. Akhirnya komunikasi keluarga Mayang dengan orang yang menabrak orang tuanya terputus sejak Mayang tamat SMA 2 tahun yang lalu. Sedangkan Kakek Mayang meninggal pada saat Mayang kelas dua SMA, Kakek sudah lama sakit namun karena keterbatasan biaya akhirnya Kakek meninggal di tengah sakitnya.
Mayang dan Neneknya tinggal di sebuah kampung yang asri dan jauh dari keramaian hiruk pikuk Kota besar. Rumahnya sangat sederhana, hanya memiliki dua kamar, satu ruang makan, satu dapur dan sebuah ruang tamu yang sangat minimalis dengan dua buah sofa tua yang sudah tidak empuk lagi. Namun Mayang memeiliki teras yang lumayan luas, di situlah dia dan neneknya mengikat-ikat sayur dan hasil panen kebun lainnya sebelum di jual ke pasar.
Desa Mayang masih sangat asri, jika untuk keperluan mandi dan mencuci serta untuk keperluan WC mereka hanya mengandalkan sungai yang tidak begitu jauh dari rumahnya, hanya menuruni beberapa petak sawah saja dan langsung tiba di sungai. Hal itu berlaku untuk hampir semua warga desa.
Hari ini Mayang tengah bersiap akan pergi mencuci dan sekalian mandi di sungai tempat biasa, hampir satu ember penuh kain cucian Mayang hari ini.
''Nenek...May mau ke sungai dulu, jangan lupa matikan kompor Nek kalo airnya udah mendidih.'' Ujar Mayang sambil menggandeng ember berisi kain cuciannya kepinggang.
''Iya May, Nenek ga lupa. Kamu hati-hati, jalannya licin semalam habis hujan.'' Kata Neneknya sambil menyapu teras rumah.
''Iya Nek.'' Jawab Mayang dan berlalu menuju sungai.
Benar kata Neneknya, pematang sawah lumayan licin kalau jalan tidak pelan-pelan bisa jatuh. Tidak berapa lama Mayang sampai di sungai. Seperti biasa Mayang merendam kain cuciannya terlebih dahulu , baru kemudian disikatnya dan langsung di bilas ke air. Pada saat membilas, satu baju Mayang tak sengaja terlepas dari tangannya dan hanyut. Kemudian Mayang mengejarnya, namun mata Mayang menangkap sesuatu yang menyangkut di sebuah dahan kayu yang melekuk dekat batu di pinggir sungai. karena penasaran Mayang memdekat dan...
''Ya Tuhan, mayat..mayaaat tolong..tolong... ada mayat.'' Mayang berteriak histeris sehingga beberapa petani yang ada di sawah pinggiran sungai berhamburan mendekat.
''Awas May, biar mbah liat dulu.'' Ucap seorang Petani.
'' Masih hidup, orangnya masih hidup.'' Ucap salah seorang Petani.
''Cepat bawa ke Puskesmas sekarang Pak, ayo tolong angkat sama-sama Pak.'' Pinta Mayang penuh kecemasan.
#flashback on
''Iya sayang, aku segera balik. Kamu tunggu aku ya, love you.'' Ucap Danu.
Saat ini Danu tengah melakukan pemeriksaan sebuah proyek besar di Kota B namun jauh kepelosok bersama beberapa anggotanya dan asisten pribadinya Beni. Beni adalah salah satu orang kepercayaannya dan sekaligus sahabat karibnya. Danu mendapat kabar dari kekasihnya Viona kalo Viona jatuh dari tangga rumahnya dan megalami cedera serius dibagian kaki. Mendapat kabar serius, Danu langsung meninggalkan lokasi. Padahal seharusnya Danu di kota B selama 2 hari.
''Ben, gue cabut dulu. Vio masuk rumah sakit. Lo balik sama anggota yang lain aja. Lo urus sampai selesai baru Lo boleh balik.'' Ucap Danu dan langsung pergi dengan mengendarai mobil pribadinya sendiri.
''Susah kalo udah bucin, jarak dan waktu ga jadi masalah. Nasib jadi bawah ya kok gini amat ya...'' Ujar Beni mengeluh pasrah.
Sekarang Danu sedang mengendarai mobilnya dengan kecepatan lumayan kencang, karena Vio memintanya sampai malam ini juga. Sekarang waktu menunjukkan pukul 5 sore, jarak dari lokasinya berada ke kota J memakan waktu tempuh normal kira-kira 3 jam lebih karena lokasinya agak jauh dari kota. Jadilah Danu mengambil jalan pintas melewati beberapa desa yang akan mempercepat waktu tempuhnya sampai ke kota J. Hujan mulai turun dengan derasnya, jalanan terasa sangat licin dan agak becek karena jalan Desa. Makin lama jalannya makin menurun dan berkelok-kelok, dan Danu mulai merasa ada keganjalan pada mobilnya.
''Eh kok mobilnya ga bisa di rem sih, oh ya tuhan turunan. Oh tidak..tidak ..tidaaakkkk aaaaa....
'' Mobil Danu hilang kendali dan menabrak pembatas jalan. Mobilnya terjun bebas masuk jurang dan jatuh ke sungai. Dan beberapa menit kemudian mobilnya meledak dahsyat.. Duuuaar...duuaar..
Danu yang masih sedikit sadar saat body samping mobilnya menghantam batu besar di tepi sungai, Dia langsung melepas seatbeltnya dan bergegas keluar. Tapi naas, sebelah wajah bagian kanannya terbakar dan Danu hanyut tak sadarkan diri. Pada saat hanyut dia sempat kembali sadar dan berpegangan pada sebuah dahan kayu di pinggir sungai. Dan di sanalah Mayang pertama kali menemukannya.
#flashback off
''Mayang, sepertinya korban hanyut mengalami cedera yang sangat serius. sebagian wajah kanan mulai dari pelipis mata sampai pipi bawahnya mengalami luka bakar yang parah dan mengakibatkan kerusakan permanen pada wajahnya. Dan kaki kirinya mengalami keretakan pada tulang kering kakinya. Selebihnya hanya luka-luka lecet pada bagian tubuhnya. Tapi syukur nyawa korban masih selamat.'' Jelas seorang Gokter Umum Puskesmas di Desa Mayang.
''Dan May, untuk pengobatan yang lebih bagus ya di Kota May. Karena kalo bisa pasien harus di operasi, tapi biayanya sangat mahal. Kami tau kondisi kamu May, bagaimana May?.'' Ya hanya Mayang yang mencemaskan kondisi pria yang ditemukannya itu. Warga Desa yang lain juga tidak bisa membantu banyak. Akhirnya May memutuskan akan merawat sementara Pria itu setelah mendapat sedikit pengobatan beberapa hari di Puskesmas Desanya.
''Baiklah Dok, setelah pengobatan dari sini Saya akan merawat pria ini paling tidak sampai Dia bisa menghubungi keluarganya.'' Jawab Mayang.
Pada saat Mayang dan Dokter sedang berbincang, tiba-tiba Pria yang terbaring lemah tersebut sadarkan diri. Mayang dan Dokter langsung mendekat ke tempat tidur Pria tersebut.
''Issh....ughh...'' Danu meringis menahan sakit.
''Mas..mas bisa dengar Saya?.'' Ucap Dokter berusaha membangun kembali kesadaran pasien. Dokter mulai memeriksa mata dan denyut nadi pasien.
''Saya dimana?.'' Ucap Danu.
''Mas sekarang di Puskesmas, Mas ditemukan di pinggir sungai karena hanyut.'' Jelas Dokter.
''Mas, namanya siapa?.'' Dokter mulai bertanya.
Terlihat Danu memegang kepalanya seperti orang yang sedang berpikir. Namun kemudian Dia menggelengkan kepalanya. Sontak Mayang dan Dokter saling menatap, dan kemudian beralih memandang Danu yang juga menatapnya.
''Mas ingat siapa nama Mas?.''nTanya Dokter lagi.
''Saya tidak ingat apa-apa Dokter, siapa Saya? Kenapa Saya jadi begini?..'' Ucap Danu yang tampak sangat kebingungan.