NovelToon NovelToon
Ikrar Cinta Ustadz Irsyad

Ikrar Cinta Ustadz Irsyad

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami
Popularitas:5.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: picisan imut

(follow Instagram aku: @Picisan_Imut94)

Rahma Quratta Aini gadis berusia 23 tahun ini terus menyesali keputusan orang tuannya saat menerima pinangan dari pria pesantren yang belum pernah ia temui sebelumnya sedangkan dirinya belum bisa menerima kematian calon suaminya yang meninggal akibat kecelakaan satu minggu sebelum momen pernikahan mereka berlangsung.

selama menjalani pernikahan itu Irsyad benar-benar harus berjuang Extra untuk mendapatkan hati Rahma sepenuhnya, dan di saat Rahma mulai mencintai Irsyad, cinta keduanya kembali di uji, dengan permintaan seorang kakek yang meminta Irsyad untuk menikahi cucunya yang cacat itu sebelum ajal menjemput kakek tersebut, akankah Irsyad benar-benar akan menikahi Aidha dan mem poligami Rahma?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon picisan imut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

di kampung halaman mas Irsyad

Selang beberapa jam, mobil pun berhenti di depan rumah orang tua Irsyad.

"Sayang, ayo bangun. Kita sudah sampai." ucap Irsyad sembari mengecup kening Rahma dan mengusap-usap pipinya.

Perlahan tubuh Rahma mulai bergerak dan mengangkat kepalanya.

"Jam berapa ini mas?" tanya Rahma sembari meregangkan tubuhnya.

"Dua belas lebih, hampir jam satu dini hari." jawab Irsyad.

"lama juga ya?" tanya Rahma sembari menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya akibat menguap.

Irsyad tersenyum. "Ayo kita keluar." ajak Irsyad sembari membuka pintu mobilnya. Rahma mengintip sekilas rumah orang tua Irsyad yang terlihat lebih sederhana ketimbang rumah Irsyad di jakarta, lantai ubin di teras yang besar itu bahkan bukan terbuat dari keramik.

"Dek, kok masih diam? Ayo." ajak Irsyad. Rahma pun membuka pintu mobilnya dan keluar. Cklaaaaaakkk keduanya menoleh kearah pintu rumah itu, terlihat seorang wanita yang usiannya kurang lebih sudah enam puluhan lebih itu keluar dengan wajah berbinar, dengan senyum lebar Irsyad mendekati ibunya itu dan memeluknya lalu menciumi pipi kanan dan kirinya.

"Ya Allah Lek tak enteni samang iki? Alhmdulillah gutol omah," (Ya Allah nak sudah di tungguin kamu ini? Alhmdulillah sampai rumah.) tutur ibunya itu dengan mata yang berkaca-kaca.

"Nggih bu, Alhmdulillah." jawab Irsyad, ia pun menoleh kebelakang. "Ini Istri ku bu, Rahma namanya." ucap Irsyad memperkenalkan Rahma pada ibunya, senyum manis Rahma tersungging untuk ibunya Irsyad itu sembari mengangguk sedikit.

"Sini cah ayu," ucap ibunya Irsyad, dan Rahma pun mendekat sebuah pelukan hangat dengan tangis haru keluar dari bibir ibunya Irsyad, ia juga mencium wajah menantunya dengan penuh kasih sayang.

"Ayu tenan bojo mu lek," (Cantik sekali istri mu nak.) ucap ibunya Irsyad.

Irsyad pun terkekeh, tak lama ayahnya Irsyad keluar, dan Irsyad pun mendekati ayahnya lalu mengecup punggung tangannya di susul juga Rahma.

Setelah merasakan sambutan hangat itu keduanya pun di ajak masuk oleh kedua orang tua Irsyad untuk segera beristirahat di dalam kamar mereka yang sudah di siapkan oleh ibunya Irsyad.

Di dalam kamar, Rahma mengusap-usap bahunya sendiri, merasakan hawa dingin yang sedikit menusuk. Irsyad yang merasakan itu pun mendekap tubuh Rahma sehingga membuat Rahma terkejut.

"Mas, sedang apa?"

"Menghangatkan mu dek, mas tau ade kedinginan kan." ucap Irsyad. Rahma pun tidak menjawabnya. Perlahan tangannya melepaskan pelukan Irsyad itu.

"Rahma mau ganti baju mas, mas bisa keluar sebentar?" ucap Rahma. Karena di kamar itu tidak ada kamar mandi.

"Kenapa mas harus keluar, kan sudah tidak apa kalau Rahma mau ganti baju di depan mas,"

"itu tidak mungkin, Rahma itu malu mas, sudah mas keluar dulu sana." titah Rahma.

"Kenapa mesti malu sih dek? Sudah ganti saja mas tidak akan melihat kok." ucap Irsyad yang lantas naik ke atas ranjangnya dan merebahkan tubuhnya lalu memiringkan tubuhnya membelakangi Rahma.

'Iissshhh mas Irsyad ini.' runtuk Rahma perlahan ia pun membuka hijabnya lalu menggantungnya. setelah itu ia meraih baju tidurnya yang berada di dalam kopernya itu, dengan sesekali menghadap kebelakang memastikan kalau Irsyad benar-benar tidak melihatnya ia pun mulai membuka gamis nya lalu mengganti pakaiannya itu.

Setelah selesai ia pun kembali menoleh ke arah Irsyad, posisinya masih sama sehingga membuat Rahma mengintipnya dengan naik ke atas ranjang itu. dan mendapati Irsyad sudah memejamkan matanya.

"Sudah tidur rupanya?" gumamnya lirih, ia pun tersenyum. "Mas Irsyad pasti lelah sekali." gumam Rahma ia pun menarik selimut nya lalu menutupi tubuh suaminya itu dan dirinya dalam satu selimut yang sama, dengan sesekali mengusap-usap lengannya ia benar-benar kedinginan. tak lama tubuh Irsyad bergerak membalik badannya lalu memeluk Rahma. Saat itu pula mata Rahma membulat, ia terkejut.

"M.. Mas belum tidur?"

"Belum sayang, sekarang baru mau." ucap Irsyad, wajah Irsyad terbenam di sebelah leher Rahma yang kala itu tengah tidur terlentang.

'Kalau dia tidur seperti ini bagaimana aku bisa tidur?' runtuk Rahma yang merasa gugup, terlebih nafas Irsyad terasa berhembus di dekat lehernya.

'tapi dengan seperti ini aku jadi tidak merasa kedinginan sih, karena pelukan mas Irsyad.' lanjut Rahma dalam hati, ia pun mulai memejamkan matanya dan tertidur.

Pagi berselang...

Adzan subuh yang berkumandang membuat Irsyad terjaga, ia menoleh sekilas kearah Rahma yang masih tertidur sembari memegangi lengannya yang berada di atas perut Rahma.

"duh, Istri ku ini pasti sangat kedinginan, sebaiknya aku merebus air dulu untuknya." gumam Irsyad, ia menyempatkan waktu untuk mengecup kening Rahma dan menutupi tubuhnya dengan selimut, sebelum akhirnya beranjak bangun dan keluar kamarnya.

Di dalam dapur ia melihat ibunya sedang merebus air.

"Kau mau apa nak?" tanya ibunya Irsyad menggunakan bahasa Jawa.

"Irsyad mau rebus air buat mandi dek Rahma."

"Istri mu belum bangun?,"

"Belum bu, biar saja nanti Irsyad bangun kan."

"ya sudah, kau bangunkan saja sekarang dan pakai air ini dulu saja." titah ibunya itu Irsyad pun mengangguk dan kembali ke kamarnya.

Setelah membangunkan Rahma, Rahma pun terjaga. Kini rasanya agak mudah membangun Rahma ia langsung mau bangun dan bebersih.

Setelah aktivitas paginya di kerjakan, Rahma pun membantu ibu mertuanya memasak di dapur, ia berkata dengan jujur kalau dirinya belum bisa masak namun hal itu tidak menjadi masalah, karena bagi ibunya Irsyad? Rahma mau belajar saja sudah bagus.

Setelah selesai memasak mereka pun makan pagi bersama, dan berbincang-bincang singkat.

Pukul delapan pagi Irsyad mengajak Rahma ke suatu tempat di bibir sungai. Jalan yang licin dan berlumut membuat Rahma sedikit kesusahan berjalan, tangan Irsyad pun terus memegangi tangan Rahma erat.

"Kita ini mau kemana sih mas?? Rahma itu lelah, seharusnya kan kita istirahat bukannya malah blusukan seperti ini." tutur Rahma.

"Sebentar lagi kita sampai, ade pasti suka." ucapnya. Kini mereka berdua telah berdiri di bibir sungai dengan pemandangan air terjun di sana. Mata Rahma menatap takjub.

"Dulu mas betah sekali main di sini, sebelum mengaji mas pasti akan mandi dulu di sini." ucap Irsyad, mereka pun duduk di sebuah batu yang cukup besar. tatapan Rahma masih terus tertuju pada air yang sangat jernih itu.

"Airnya dingin sekali."

"Iya sayang ini dari gunung Sumbing. Makannya segar sekali airnya." ucapnya.

Sekilas senyum Rahma tersungging, Irsyad pun senang melihat itu.

"Ade manis sekali, akhirnya mas bisa melihat ade tersenyum, senangnya." Irsyad bertopang dagu, menatap lurus ke arah Rahma yang mulai tersipu.

Cukup lama mereka menikmati alam dengan Rahma yang mulai nyaman berada di dekat Irsyad dengan kata lain ia sudah tidak begitu sebal dengan suaminya itu, dengan setiap rayuannya, candaannya yang terkadang garing, malah sebaliknya ia jadi lebih menyukai seorang pria alim yang kini menjadi imamnya itu.

1
Susi Rahmawati
Di dunia nyata ada gak siih suami macem ustad Irsyad klau ada mau doong punya suami kayak gitu 🤭🤭
M. Namikaze
rasane nyesek inget alm ayah&ibu, tambah nyesek baca komentar ibu ibu disini
M. Namikaze
bisa sama gini ya, pernah sekali waktu saya ngisi kultum tarawih, udahnya dirumah istriku bilang "td sengaja nyindir ya???"
pipi gemoy
perlu diberi pelajaran ayah Ulum n si pelakor😂👻
pipi gemoy
👍☕
pipi gemoy
geng angsa ternyata 😆😆😆😆😆😆😆
pipi gemoy
titip sama ortu Rahma saja👻
pipi gemoy
vote Thor ✌️
pipi gemoy
😂😂😂😂😂
pipi gemoy
hadir lagi Thor
novel ke 4 setelah
Herlina Lina
aamiin ya robbal'alamin
Herlina Lina
ya Allah😢
Herlina Lina
oo gini to ustadz irsyat lw lg cemburu
Herlina Lina
hehehe
Herlina Lina
suami jg begini,,apa emang bgtu ya para suami seneng liat istriny mkn bnyk😁
Herlina Lina
ky seseorang yg sangat q kenal🤔😁
Herlina Lina
kisahnya mirip2 ce maryam dan ustad akhri😊
Herlina Lina
jodohny ce maryam😊
Herlina Lina
anak sulungny adalah jodoh ce maryam😊
Herlina Lina
iya kak kdg para org2 tua d luar sana lw liat ortu baru sering bilang yg becus ngurus anak,gendong anak tu begini kalian tu lw gendong keliatan g nyaman,dll hrs ny d ksh arahan yg baik aja biar ibu2 baru g stres dg omongan nyeletuk mrk
nnti jg insting seorang ibu akan terbentuk scr alami
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!