Karya ini hanya fiksi bukan nyata. Tidak terkait dengan siapa dan apapun.
Elyra Celeste Vesellier, putri bungsu dari Kerajaan Eryndor. Lahir di tengah keretakan hubungan orang tuanya, ia selalu merasa seperti bayangan yang terabaikan.
Suatu hari, pernikahan nya dengan Pangeran dari kerajaan jauh yang miskin ditentukan. Pukulan terbesarnya saat dia mengetahui siapa gadis yang ada dihati suaminya. Namun, Elyra pantang menyerah. Dia akan membuktikan jika dialah yang pantas menjadi Ratu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rose Solace, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22
Malam sudah larut ketika Ethan menyelinap keluar dari kamarnya. Di sepanjang koridor istana yang gelap, hanya suara langkahnya yang terdengar. Nyaris tak ada penjaga di area ini. Ia tahu apa yang dilakukan nya berisiko, tapi ia tidak peduli. Jika Sierra benar-benar berusaha mencelakai Lyra, maka ia harus mendapatkan bukti.
Sebelum masuk area kamar Sierra, Ethan sudah membayar para pelayan dan penjaga di istana Sierra, agar dia dapat masuk dengan mudah.
Sierra yang hanya dari bangsawan kelas bawah, tentu saja membuat para pelayan nya tidak terlalu menghormatinya. Dengan senang hati mereka lebih memilih Pangeran mereka dari pada gadis yang tak jelas asal usulnya.
Ethan berhenti di depan pintu kamar Sierra. Sebelum membuka pintu, Ethan enghela napas panjang. Berusaha menenangkan degup jantungnya yang kencang.
Ia sudah mengamati jadwal Sierra dan memastikan malam ini dia tidak ada di kamarnya. Sierra sedang menemani Cedric di ruang kerja mereka. Perlahan, Ethan membuka pintu yang tidak terkunci itu.
Kamar itu harum, dihiasi kain sutra dan perabotan mewah. Namun, Ethan tidak punya waktu untuk mengagumi keindahan nya. Ia mulai memeriksa setiap sudut dengan cepat tapi hati-hati. Meja rias, lemari, bahkan kotak kecil yang tersembunyi di bawah tempat tidur.
Saat membuka salah satu laci meja, tangan nya berhenti. Tepatnya di samping ranjang Sierra. Disana terdapat dua amplop kertas
Salah satu amplop kertas itu, tersegel rapi dengan cap lilin berwarna hitam. Segel itu terasa asing bagi Ethan. Dia hafal semua segel keluarga bangsawan di Kerajaan Eldrath. Dia yakin, segel itu bukan berasal dari Kerajaan Eldrath.
Dengan hati-hati, Ethan membuka surat itu dan mulai membaca. Matanya menyusuri setiap kata. Semakin membacanya, semakin Ethan tak percaya. Setiap kalimat seolah mampu membuat matanya membelalak.
...****************...
- Kepada Yang Mulia, Lady Sierra
Lady Sierra, Rencana kita berjalan sesuai harapan. Pastikan ramuan itu diberikan secara teratur. Dan setelah ini anda akan mendapatkan posisi yang pantas sebagai Ratu Eldrath di masa depan.
Cedric sepenuhnya mempercayai anda, dan saya akan memastikan tidak ada yang mencurigai kita. Jangan lupa, ini bukan hanya tentang anda dan saya. Ini tentang membangun kekuasaan yang lebih besar di Kerajaan Eldrath. Jadi jangan sampai gagal.
-William
Setelah membacanya, Ethan segera melipat surat itu dan menyimpan nya di balik jubahnya.
Ethan mengepalkan kedua tangan nya, matanya menyala penuh kemarahan. Sierra tidak hanya berkhianat pada Lyra, tapi juga pada Cedric.
Tak berselang lama, dia mendengar langkah kaki di luar pintu. Ethan dengan cepat menutup laci dan bersembunyi di balik tirai tebal dekat jendela.
Pintu kamar terbuka perlahan, dan suara lembut Sierra terdengar.
"Aku yakin aku menutup pintu tadi…", gumamnya curiga.
Ethan menahan napas, tidak berani bergerak. Ia mendengar langkah Sierra semakin mendekat, lalu berhenti. Beberapa detik yang terasa seperti selamanya bagi Ethan.
Sierra mengedikkan bahunya, "tidak ada apa-apa. Mungkin aku lupa menutup pintu".
Kemudian Sierra berjalan ke luar pintu. Setelah terdengar suara pintu di tutup, dan suasana kembali sepi, Ethan keluar dari persembunyian nya.
Ia harus segera pergi sebelum Sierra kembali. Dengan langkah cepat namun hati-hati, ia meninggalkan kamar itu dan kembali ke kamarnya.
...****************...
Di dalam kamarnya sendiri, Ethan duduk di tepi tempat tidur, surat itu masih berada di tangan nya. Wajahnya serius, pikiran nya berkecamuk.
Di baliknya surat itu. Di belakangnya tertulis 'Monctclair'.
"William Monctclair", gumam Ethan.
Nama itu terdengar tidak asing bagi Ethan. Namun dia tidak dapat mengingat dengan jelas. Siapa itu William Monctclair.
"Apa yang sebenarnya Sierra dan pria itu inginkan?", Ethan berdiri, dia berjalan ke arah jendela.
Ethan menyibakkan tirai jendelanya. Dia memandang rembulan yang bersinar terang malam itu. Sambil terus mengucapkan nama William Monctclair berulang kali.
"William Monctclair... William Monctclair...".
Saat matanya tak sengaja memandang bendera lambang Kerajaan Eldrath yang berkibar, dia tiba-tiba teringat sesuatu.
Ethan meremas amplop surat yang berada di genggaman nya. Sekarang dia ingat, siapa pria yang mengirim surat kepada Sierra.
Kini Ethan sadar, bukan hanya Lyra yang mengalami masalah dan mendapat ancaman. Namun, keutuhan Kerajaan Eldrath juga sedang dipertaruhkan.
"Sierra... kali ini aku benar-benar tidak akan melepas mu. Beraninya....".
Tatapan Ethan penuh dengan kebencian. Kala dia membayangkan wajah wanita itu.
...****************...
pabtes az d buang m kluarganya
hadeeehhh ,, gk ada perlawanan