NovelToon NovelToon
Obsesi Cinta Tuan Gumiho

Obsesi Cinta Tuan Gumiho

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Reinkarnasi / Beda Usia / Cinta Beda Dunia / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: Heryy Heryy

Kim Min-seok siluman rubah tampan berekor sembilan, yang sudah hidup lebih dari 1000 tahun,Kim Min-seok hidup dengan menyembunyikan identitasnya sebagai seekor gumiho,Ia berkepribadian dingin dan juga misterius.

Dirinya menjalin hidupnya dengan kesepian menunggu reinkarnasi dari kekasihnya yang meninggal Beratus-ratus tahun yang lalu.

Kim Min-seok kemudian bertemu dengan Park sung-ah mahasiswi jurusan sejarah, saat itu dirinya menjadi dosen di universitas tersebut.

Mereka terjerat Takdir masa lalu yang mempertemukan mereka, mampukah Kim Min-seok mengubah takdir tragis di masalalu yang terulang kembali di masa depan.

apakah kejadian tragis di masalalu akan kembali terjadi kepada dirinya dan juga kepada park sung-ah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Heryy Heryy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

༿BAB༌༚10

Sore harinya, setelah selesai mengajar kelas sejarah dan melihat Park Sung-ah pulang dari kelas dengan langkah yang lemah, Kim Min-seok merasa ada dorongan yang kuat di dalam hatinya—dorongan untuk pergi ke tempat yang dia hindari selama beberapa tahun terakhir, tapi selalu terlintas di benaknya ketika dia merasa bingung atau sedih.

 Dia mengambil jaket hitamnya dari meja kantor, menutup pintu kantor dengan hati-hati, lalu menuju garasi kampus di mana mobilnya yang tua dan sederhana terparkir.

Langit sore berubah warna secara perlahan—dari biru muda menjadi oranye kemerahan, lalu ke ungu tua yang dalam. Cahaya matahari sore menyinari gedung-gedung kota Seoul, membuat permukaan kaca gedung bersinar seperti cermin.

Dia mengemudinya dengan kecepatan yang pas, menjauh dari keramaian jalan raya, menuju arah bukit Bukhan yang terletak sekitar 40 kilometer dari pusat kota.

Jalan menuju bukit terjal dan berliku, dikelilingi oleh hutan pinus yang rimbun—pohon-pohon yang sudah ada selama berabad-abad, seolah-olah menyaksikan semua peristiwa yang terjadi di sekitarnya.

Setelah berkendara selama lebih dari setengah jam, dia tiba di tempat parkir yang kecil dan sunyi di pinggir hutan. Tempat itu memang sudah menjadi wisata pendakian, tapi sore ini tidak ada banyak orang—hanya beberapa kelompok pendaki yang sedang pulang, riang berbicara tentang pemandangan yang mereka lihat.

Dia keluar dari mobil, menyembunyikan kuncinya di saku jaket, lalu berjalan ke jalur pendakian yang menuju ke dalam hutan. Jalur itu sempit dan ditutupi oleh daun-daun yang berguguran, membuat langkahnya terasa lembut dan tidak terdengar.

Selama berjalan, udara hutan terasa semakin segar dan sejuk. Bunyi burung elang yang terbang di atas kepala terdengar jauh, dan bunyi kicau burung kecil yang tinggal di pohon-pohon terdengar lembut dan menenangkan.

Dia melewati sungai kecil yang jernih, airnya mengalir dengan bunyi yang tenang, membawa bau tanah basah dan tumbuhan liar.

Setelah berjalan selama sekitar 20 menit, dia melihatnya—kuil yang tua dan angker yang terletak di sudut hutan yang paling sunyi.

Kuil itu terbuat dari batu bata yang sudah lapuk dan berwarna abu-abu, dindingnya dipenuhi oleh lumut dan tumbuhan liar yang tumbuh di celah-celah batu.

Atap kuil sebagian terbuat dari genteng tanah yang sudah rusak, dan sebagian lagi dari daun pohon yang ditumpuk.

Tiang-tiang kuil yang besar terukir dengan motif makhluk dongeng seperti phoenix, naga, dan gumiho—tapi sebagian motif sudah aus dan tidak jelas lagi karena usia yang tua.

Di depan kuil, ada patung Buddha yang berdiri tegak, wajahnya tenang dan penuh kedamaian.

Semua penduduk di daerah sekitar tahu bahwa kuil ini sangat angker. Orang-orang mengatakan bahwa di dalam kuil ada roh-roh yang tidak tenang—roh orang yang telah meninggal di hutan dan tidak bisa pulang ke rumah.

Beberapa orang bahkan mengatakan bahwa mereka pernah melihat cahaya aneh di dalam kuil pada malam hari, atau mendengar suara teriakan yang menyakitkan. Karena itu, tidak ada yang berani masuk ke dalam kuil, bahkan pada siang hari yang terang.

Tapi Kim Min-seok tahu kebenarannya—tidak ada roh yang mengganggu kuil ini. Yang ada hanyalah sebuah segel yang kuat, sebuah ingatan tentang peristiwa yang menyakitkan yang terjadi beratus-ratus tahun yang lalu.

Ia mendekati pintu kuil yang terbuka sedikit, nafasnya terhenti sebentar sebelum memasuki ruangan yang gelap. Udara di dalam kuil terasa dingin dan lembab, dan bau kayu tua, debu, dan lumut menyebar di seluruh ruangan.

Cahaya matahari hanya bisa masuk melalui celah-celah atap dan lubang di dinding, menciptakan bayangan yang bergerak-gerak dan menjijikkan.

Ia berjalan ke bagian dalam kuil dengan langkah yang hati-hati, menghindari batu-batu yang terjatuh dan rerumputan yang tumbuh di lantai.

Di dinding yang paling dalam kuil, tergantung sebuah lukisan besar yang dibuat dari kain sutra tua.

Lukisan itu agak kusam karena usia, tapi masih jelas terlihat apa yang digambarkannya: seorang gadis muda yang mengenakan hanbok berwarna merah tua yang indah, dengan motif bunga mawar putih di bagian dada.

Gadis itu berdiri tegak di depan siluman ular yang besar dan berbahaya—Imugi, yang memiliki tubuh sebesar pohon dan mata berwarna merah yang mengerikan, dengan giginya yang tajam siap memakan apa pun yang menghalangi.

Di tangannya, gadis itu memegang sebuah batu permata yang bersinar terang seperti matahari, dan cahaya dari batu itu menyebar ke seluruh tubuh Imugi, menyegelnya ke dalam permukaan lukisan sehingga tidak bisa keluar.

Di sudut bawah lukisan, tertera tulisan tangan yang kecil dan halus: Untuk Min-seok—Song Hye-yoon.

Kim Min-seok berdiri di depan lukisan itu, matanya terisi air mata yang tidak bisa dia tahan lagi. Kenangan yang dia sembunyikan dengan rahasia selama beratus-ratus tahun muncul kembali, seolah-olah semua itu baru saja terjadi kemarin.

[ flash Back On ]

Pada waktu itu, di tengah dinasti Joseon, Kim Min-seok telah hidup bersama Song Hye-yoon selama lebih dari 8 tahun.

Hye-yoon telah tumbuh menjadi seorang gadis muda yang cantik dan cerdas, dan mereka bertemu setiap hari di atas gunung Bukhan.

Ia telah berjanji untuk melindunginya selamanya, tapi dia tidak menyadari bahwa bahaya sedang mengincar dia—Imugi yang telah hidup selama lebih dari seribu tahun, mengincar kelereng rubah yang berada di dalam tubuhnya.

Suatu malam yang gelap dan hujan lebat, Imugi muncul dari sungai besar yang berada di bawah gunung.

Tubuhnya panjang dan besar, mengelilingi gunung itu seolah-olah ingin membelitnya. Suaranya seperti deru badai yang mengerikan, membuat semua hewan di hutan lari ketakutan.

Imugi mencari Min-seok, ingin membunuhnya dan mengambil kelereng rubah untuk menambah kekuatannya.

Min-seok mendengar suaranya dan segera pergi menghadapinya, takut Imugi akan menyerang desa di bawah gunung.

Mereka berjuang di atas bukit yang curam, di mana angin bertiup kencang dan hujan turun lebat. Min-seok menggunakan semua kekuatannya sebagai gumiho—mata yang menyinari, ekor yang bergoyang, dan kekuatan yang melampaui manusia—namun Imugi terlalu kuat.

Setiap serangan Min-seok tidak cukup untuk melukainya, dan Imugi terus menyerang dengan gigitan dan pukulan ekor yang kuat.

Setelah berjuang selama berjam-jam, Min-seok merasa kekuatannya mulai habis. Dia terjatuh di tanah, tubuhnya penuh dengan luka, dan Imugi mendekatinya dengan senyum jahat, siap memakan dia.

Pada saat itu, dia melihat seseorang berjalan cepat ke arah mereka—itu adalah Hye-yoon. Dia telah meninggalkan desa di tengah hujan lebat untuk mencari dia, membawa batu permata yang dia temukan di dalam gua di gunung beberapa bulan yang lalu.

"Hye-yoon! Pergi dari sini! Ini bahaya!" teriak Min-seok dengan suara yang lemah, tapi Hye-yoon tidak mendengar. Dia berjalan terus ke depan, matanya penuh dengan keberanian.

"Min-seok, aku akan membantu mu!" ucapnya dengan suara yang kuat, lalu dia mengangkat batu permata di tangannya.

Batu itu mulai bersinar terang, menyinari seluruh tempat perjuangan. Hye-yoon tahu bahwa batu itu memiliki kekuatan untuk menyegel makhluk jahat—neneknya pernah menceritakannya padanya.

Tanpa berpikir dua kali, dia menggunakan semua kekuatan hatinya yang tulus untuk menyegel Imugi ke dalam lukisan yang dia gambar sendiri beberapa hari sebelumnya—lukisan yang dia buat untuk Min-seok sebagai hadiah.

Tetapi kekuatan yang dibutuhkan untuk menyegel Imugi terlalu besar bagi seorang manusia. Setelah Imugi terkurung sepenuhnya di dalam lukisan, Hye-yoon terjatuh di tanah, darah menyembur dari hidung dan mulutnya. Min-seok merangkak ke dekatnya, memegang tubuhnya yang lemah dan dingin.

"Hye-yoon... mengapa kamu lakukan ini? Mengapa kamu mengorbankan dirimu untukku?" tanya dia dengan suara yang serak, air mata menetes ke wajah Hye-yoon.

Hye-yoon tersenyum lemah, tangannya yang gemetar menyentuh wajah Min-seok. "karena aku mencintaimu, Min-seok. Kamu selalu ada untukku, selalu melindungi ku. Sekarang giliran aku melindungi mu...," ucapnya dengan suara yang sangat lemah.

Dia berhenti sejenak, napasnya menjadi pendek. "Ingat... hanya dengan darah ku yang bisa melepaskan Imugi dari lukisan. Jadi jaga lukisan ini baik-baik... jangan biarkan siapa pun menyentuhnya...,di kehidupan selanjutnya kita akan bertemu..." katanya, lalu matanya tertutup selamanya.

Min-seok menangis dengan bebas, memegang tubuh Hye-yoon yang tidak berdaya. Dia telah kehilangan orang yang paling penting di hidupnya—orang yang pertama kali menerima dia apa adanya, tanpa takut pada sosok aslinya sebagai gumiho.

[ Flash Back Off ]

Sejak itu, ia selalu mengunjungi kuil ini untuk memeriksa segel, memastikan bahwa Imugi tidak bisa keluar dan membahayakan dunia.

1
𝓪𝓻𝓽𝓾𝓻 𝚝𝚎𝚖
crezy up thr
Almahira
🤭🤭🤭 kisss lagi🤭
𝓪𝓻𝓽𝓾𝓻 𝚝𝚎𝚖: ko kamu gak ada novel?
total 1 replies
Almahira
gue juga pengen 😭
Almahira
wah nafsunya memuncak, nih dosen 🤭
Almahira
wah udah Kiss kissan aja
Almahira
kaya adegan sinetron aja🤣
Almahira
pasti nangis lah jadi cewek kalo di kasih harapan palsu 😭😭
Almahira
wah di kasih harapan palsu,😭😭😭
Almahira
seneng banget tuh 🤭🤭
Almahira
kalau kaya gitu visualnya saya juga mau
Han Sejin: haaa🤣
total 1 replies
🐌KANG MAGERAN🐌
semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!