NovelToon NovelToon
Membawa Lari Benih Sang Mafia

Membawa Lari Benih Sang Mafia

Status: tamat
Genre:Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius / Romansa / Roman-Angst Mafia / Tamat
Popularitas:3M
Nilai: 5
Nama Author: Senja

Elise, seorang gadis keturunan bangsawan kaya, hidupnya terikat pada aturan keluarga. Untuk mendapatkan harta warisan, ia diwajibkan menikah dan segera melahirkan keturunan. Namun Elise menolak. Baginya, pernikahan hanyalah belenggu, dan ia ingin memiliki seorang anak tanpa harus menyerahkan diri pada suami yang dipaksakan.
Keputusan nekat membawanya ke luar negeri, ke sebuah laboratorium ternama yang menawarkan program bayi tabung. Ia pikir segalanya akan berjalan sesuai rencana—hingga sebuah kesalahan fatal terjadi. Benih yang dimasukkan ke rahimnya ternyata bukan milik donor anonim, melainkan milik Diego Frederick, mafia paling berkuasa dan kejam di Italia.
Ketika Diego mengetahui benihnya dicuri dan kini tengah berkembang dalam tubuh seorang wanita misterius, murka pun meledak. Baginya, tak ada yang boleh menyentuh atau memiliki warisannya.

Apakah Elise berhasil melarikan diri? Dan apakah Diego berhasil menemukan wanita yang membawa lari benihnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 21

Jimmy menuruni tangga pelan-pelan sambil menggendong Alex di punggungnya. Ia mencoba bersikap tenang, padahal keringatnya sudah bercucuran.

Sejak tadi, bocah enam tahun itu menolak turun, bahkan mencubit pundaknya kalau Jimmy berani protes.

“Aku akan belikan kau es krim, mainan, atau apapun yang kamu mau, asal turun dulu, ya?” bujuk Jimmy dengan suara setengah memohon.

“Tidak mau! Aku tidak butuh itu semua!” sahut Alex tegas, masih menempel di punggungnya seperti koala kecil.

Jimmy menarik napas panjang. “Lalu, maumu apa, bocah? Paman Jimmy yang tampan ini tidak tahu apa kesukaan anak kecil. Maklum, paman tidak punya keponakan.” Ucapannya terdengar sedih, dan entah kenapa nada itu membuat Alex menatapnya iba.

“Maaf aku, Paman. Aku nggak bermaksud membuat Paman sedih.”

Jimmy tersenyum kecil. “Tidak apa-apa, aku tahu kau hanya ingin melindungi ibumu. Sama seperti aku yang mau lindungi tuanku, Sir Diego.”

Alex menatap wajah Jimmy yang tiba-tiba berubah serius.

“Sir Diego satu-satunya keluarga yang aku punya,” lanjut Jimmy pelan. “Aku dibuang saat remaja karena dianggap aneh. Katanya, aku berbahaya karena bisa membobol sistem komputer orang lain.”

“Maksud Paman, nge-hack?” tanya Alex cepat.

Jimmy mengangguk. “Waktu itu umurku masih lima belas tahun. Karena kemampuanku, keluargaku takut aku membua masalah. Tapi sir Diego justru menerimaku, bahkan menjadikanku orang kepercayaannya.”

Alex mengerjap lalu menelan ludah. “Apa jangan-jangan dia tahu aku yang pernah bobol sistem kantor Diego dulu...” batinnya mulai panik.

“Tapi beberapa waktu lalu, ada seseorang yang meng-hack data milik sir Diego. Aku sudah mencoba mencari dan menelusurinya, tapi tidak ketemu. Aku takut... Sir Diego kecewa padaku,” lanjut Jimmy.

Alex berpura-pura polos. “Apa kau takut kalau paman Diego akan mengantimu dengan orang itu?”

Jimmy tersenyum tipis. “Kalau pun iya, tidak masalah. Asal dia bisa jaga keselamatan sir Diego lebih baik dariku.”

Alex menepuk pundaknya pelan. “Tenang saja, Paman. Orang itu nggak akan bisa mengalahkanmu.”

Jimmy menoleh, sedikit heran. “Kenapa kau begitu yakin bocah?”

“Tentu saja,” jawab Alex sambil menyeringai. “Dia pasti tidak sekeren kau, Paman.”

Jimmy tertawa kecil. “Kau ini, pintar juga menjilat ya.”

“Baiklah, sekarang aku mau es krim sebagai imbalan.”

Jimmy mengangkat alis. “Serius? Bukankah tadi kah menolak?”

Alex melipat tangan di dada. “Atau paman mau aku berubah pikiran?”

“Tidak! Jangan ubah pikiranmu bocah nakal. Baiklah, kita cari es krim sekarang juga!” seru Jimmy cepat.

Para pengawal yang melihat mereka melintas hanya bisa menahan tawa.

Rambut Jimmy masih acak-acakan, dasinya melilit leher seperti tali jemuran.

Tapi ia cuek saja, yang penting bocah cerdas itu mau diajak keluar mansion malam ini.

***

Sementara itu, di kamar besar di lantai atas, Elise duduk canggung di tepi ranjang.

Gaun tidur sutra yang disiapkan pelayan terasa asing di kulitnya.

Di sampingnya, Diego sedang menatap iPad, terlihat tenang seperti biasa.

Hening. Sampai akhirnya bunyi krukkk terdengar jelas. Cacing di perut Elise mulai protes.

Diego menoleh dan tersenyum samar. “Makanlah, kau pasti lapar.”

Elise mengusap perutnya malu-malu. Ia juga melewatkan makan malam bersama Alex tadi.

“Bagaimana dengan anda, Tuan? Perlu saya bawakan makan malam ke sini?”

“Aku sudah kenyang,” jawab Diego datar.

“Kenyang? Tapi anda belum makan apa pun.” Elise mengernyit.

“Aku kenyang memakan bibirmu. Dan jika kau tak segera keluar, mungkin bukan hanya bibirmu yang aku makan!” batin Diego, nyaris mengumpat pada dirinya sendiri karena pikiran kotor itu.

Elise memberanikan diri membuka pembicaraan.

“Tuan, bolehkah saya bertanya sesuatu?”

“Tanyakan saja.”

“Benih... benih apa yang tadi anda bicarakan dengan wanita itu?”

Diego menoleh, menatapnya dalam. Tatapan itu membuat Elise refleks menunduk. Pria itu lalu menutup iPad-nya dan bergeser mendekat.

“Kenapa kau begitu penasaran, hmm?” bisiknya. Tangan Diego terangkat, perlahan melepaskan ikatan rambut Elise yang sejak tadi menggantung di bahu.

Elise menelan ludah, berusaha agar tetap tenang. “Sebagai penawar, bukankah saya harus tahu sedikit saja? Agar saya bisa memahami perintah anda.”

“Sayangnya, pertanyaanmu itu adalah privasiku, Nona,” ucap Diego.

“Jika anda menolak mengatakannya, saya tidak masalah,” ucap Elise.

Diego mengamati wajahnya lama. Ada sesuatu pada wanita ini, caranya bicara, sorot matanya, bahkan getar suara, yang anehnya kembali membuat Diego nyaman.

Akhirnya Diego membuka mulut.

“Tujuh tahun lalu, seseorang mencuri sesuatu milikku. Benihku. Benih yang seharusnya disimpan di laboratorium pribadi rumah sakit milikku. Sampai sekarang, aku belum menemukannya.”

Elise membeku. Matanya melebar dan tubuhnya seolah kaku seketika.

“Mencuri benih... tujuh tahun lalu?” gumamnya pelan.

“Ya. Aku tidak tahu siapa yang melakukannya. Tapi aku akan menemukan pencurinya bagaimanapun caranya.” Diego menatapnya, tidak menyadari reaksi Elise yang berubah drastis.

Elise hanya mampu tersenyum kikuk, jantungnya berdetak tak karuan. Tangannya mengepal di balik selimut.

“Benih itu... jangan-jangan Alex...” batinnya.

Tubuhnya seketika bergetar. Ia menunduk, pura-pura merapikan selimut agar Diego tak melihat wajah paniknya.

Sementara Diego masih memandangnya, tanpa tahu bahwa wanita di depannya, wanita sederhana yang kini menjadi penawarnya, menyimpan sebuah rahasia terbesar dalam hidupnya.

Rahasia tentang benih yang selama tujuh tahun ini tak pernah ia temukan.

1
awesome moment
duh...😄😄😄😄
awesome moment
gmn g bucin. diego kn hnya bisa sm elise.😄😄😄
awesome moment
bnr2 bocil double kill n
awesome moment
kasihan theo
awesome moment
elise yg beruntung
awesome moment
duh...only ngabrut
awesome moment
ngabrut abis
awesome moment
😄😄😄
Sri haryani
ya apum jiiimmm saking pinternya kamu sampai gak tau kenapa mobilnya goyang 🤣🤣🤣jadi orang lempeng amat jim
Saha Weh
masa diego gk paham juga🙄dia kan mapia seharusnya dari bayakya kesamaan dia udah tau 🤔🤦‍♀️
Saha Weh
jangan,, nanti Diego kira teo papaya alek 😁😁
Erna Masliana
atuh retas cctv kafe lah .. nanggung banget jadi mafia
Erna Masliana
kasian Alex jadi anak tertekan
Saha Weh
ya jelas Diego gk bakalan alergi lah kan seperma ya udah masuk ke tubuh elis 😁 jd gk bakalan alergi
Les Tary
Edward o on cewek kyk gitu dipacari dari awal jg udh ketahuan ga beres jg cewek kegatelan mau aja
Erna Masliana
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Erna Masliana
gimana sih konsepnya punya alergi tapi banyak interaksi... yang katanya mafia ngadepin cewek satu aja kewalahan
Erna Masliana
ya tinggal singkirkan..ancam..apa kek.. katanya mafia kok lembek.. sama cewek kayak gini aja kalah
Erna Masliana
ho'oh yang katanya alergi manusia kok bisa rumahnya bebas dimasuki..ulet bulu lagi .. logika nya yang punya alergi manusia akan sangat berhati-hati.. apalagi ini tempat tinggal pribadi
Erna Masliana
heh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!